18 Desember 1991
Diresmikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
Bpk dr. Adhiyatma MPH.
1 Maret 2007
Rumah Sakit Medika Gria berubah nama menjadi Royal Progress
International Hospital yang dikukuhkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.07.06/III/192/07
Tanggal 17 Juli 2007
30 Oktober 2009
Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.07.06./III/4437/09, menjadi Rumah Sakit Royal Progress
VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia
secara seimbang beserta lingkungan hidupnya sejalan
dengan waktu
MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna
(preventif, promotif, kuratif & rehabilitatif) yang
berkualitas tinggi, berstandar internasional dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan
Organisasi Rumah Sakit
Dirut
Komite
Komite Medik Keperawatan
dan Kebidanan
Panitia/Tim SPI
Manajer Manajer
Manajer Manajer
Manajer Umum Pelayanan Op&Building Manajer IT
Pelayanan Medis Keperawatan
Penunjang Medis Maintanance
Dir Keuangan
Manajer Manajer
Keuangan SDM
Organisasi RS
Dir
Pemasaran
Melayani:
BPJS
BPJS
Ketenagakerjaan
(Trauma Center)
Askes
Pemeriksaan Ekhokardiografi
Diagnostik Radiologi
CT-Scan
Endoskopi
Treadmill & stress test
USG 2 & 4 Dimensi
Elektro Ensephalografi
Kolposkopi
Spirometri
Audiometri
PELAYANAN YANG DAPAT DILAKUKAN
INSTALASI RAWAT JALAN
• Endoskopi • Pengambilan darah, pemasangan infus, injeksi
(sal.cerna,THT) IM/IV/SC/IC
• EKG • Pemasangan catheter,NGT,gips
• Audiometri • Tindakan dengan lokal anestesi/ sedasi ringan, rawat
luka, jahit luka
• Spirometri
• Sirkumsisi konvensional atau dengan smart clamp
• Nebulizer
• Pungsi/aspirasi, spooling, Plebotomi
• Treadmill
• Hidrotubasi
• EEG
• Papsmear
• Cauterisasi
• Pengambilan preparat PA, biopsi
• USG
• Vaksinasi
• Kolposkopi
• Tindakan perawatan gigi ( patologik dan estetik)
• Autorefraktometer
• Tindakan estetik ( peeling, PRP, laser darah )
• Akupunktur, Chiropractice, Bio-E
• Pelayanan konsultasi dokter spesialis dan
subspesialis
PELAYANAN YANG DAPAT DILAKUKAN
INSTALASI RAWAT INTENSIF
INSTALASI
REKAM MEDIS CUSTOMER SERVICE
Jenis tenaga yang ada Jumlah Jenis tenaga yang ada Jumlah
Apoteker 6
Dokter umum 19
Perawat S1 Keperawatan 14
Dokter gigi 5
Perawat D-3 98
Dr. Spesialis Bedah 4 Perawat Lain 1
Dr. Spesialis Penyakit Dalam 5 Teknisi Radiografer 8
Dr. Spesialis Anak 3 Analis Laboratorium 12
Dr. Spesialis Obsgin 6 Asisten Apoteker 33
Dr. Spesialis Patologi Klinik 1 Juru Resep 4
Fisioterapis 5
Dr. Spesialis Patologi Anatomi 1
Staf Administrasi 21
Dr. Spesialis Radiologi 3
Staf Keuangan 42
Dr. Spesilais Anestesi 4
Staf Teknik / IPSRS 13
Dr. Spesialis lain 24 TPK 34
Jumlah 75 Staf Gizi 27
Staf Rekam Medis 14
Staf Registrasi 30
Staf Umum 14
Security 20
Customer Service 17
Djoti - Atmodjo Jumlah Pegawai 413
KETENAGAAN
15%
45%
23%
17%
488 orang
Djoti - Atmodjo
Produktivitas Rumah Sakit
Djoti - Atmodjo
Pasal 36
Djoti - Atmodjo
Royal Progress International Hospital
Terbesar dan Terbaik di Jakarta Utara
Royal Progress International Hospital
Terbesar dan Terbaik di Jakarta Utara
Pasal 40: UU Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
Djoti - Atmodjo
Organisasi dalam mutu
DIREKTUR RS
PANITIA PENINGKATAN
MUTU DAN KOMITE MEDIK
KESELAMATAN PASIEN
UNIT KERJA
36
Donabedian’s Quality Framework
37
Direktur bersama governing body
Menetapkan indikator mutu unit
pelayanan
Menetapkan pengukuran mutu
pelayanan klinis prioritas
38
UNIT KERJA : Instalasi Kamar Bedah
KRITERIA :
Inklusi : Pasien operasi bersih, termasuk operasi cito
Eksklusi :
STANDARD : 2%
KETERANGAN : -
39
Setiap indikator agar dibuat profilnya atau gambaran singkat
tentang indikator tersebut namun tidak terbatas pada :
a) judul indikator;
b) definisi operasional;
c) tujuan dan dimensi mutu;
d) dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator;
e) numerator, denominator, dan formula pengukuran;
f) metodologi pengumpulan data;
g) cakupan data;
h) frekuensi pengumpulan data;
i) frekuensi analisis data;
j) metodologi analisis data;
k) sumber data;
l) penanggung jawab pengumpul data; dan
m) publikasi data
40
PENGUMPULAN DATA
Manual Sensus
harian
Sistem
informasi
Survei
Djoti Atmodjo 41
No. Besaran/Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah kejadian infeksi 2
jarum infus
2. Jumlah pemasangan 10
infus
3. Jumlah pasien dengan
dekubitus
4. Jumlah pasien tirah
baring total
5. Jumlah infeksi luka
operasi
6. Jumlah operasi bersih
Djoti - Atmodjo
No. Nama Pasien Datang Layani <5’ >5’
1. Tn. A 09.05 09.08 v
2. Ny. B 11.16 11.23 v
3. Nn. C 23.10 23.12 v
Jumlah
Djoti - Atmodjo
Masalah ?
Cause and Effect ( Fish Bone) Diagram
Masalah
Pelanggan Prosedur
• What changes • Obyective
are to be made • Questions/Predictions
• Next cycle • Plan to carry out cycle
(Who, what, where
and when)
ACT PLAN
• Compare
STUDY DO
analysis of data • Carry out plan
• Compare data to • Docoment
prediction problems and
• Summarise what observations
wass learned • Begin analysis
dr Luwi - PMKP 14 Jan 46
How an organization operates as an open system
Djoti Atmodjo
GOVERNING
BODY
DIREKTUR Prioritas
Pengukuran:
UNIT KERJA Kejadian
Indikator
Ka Unit
Staf Unit
Penanggung Pengumpula
Jawab Data n data
PENGUKURAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS
Tindak lanjut
Djoti - Atmodjo
Indikator Mutu Pelayanan (1)
• Angka Penolakan Makanan
• Angka Keterlambatan Penyediaan Makanan Pada Pasien baru dengan waktu > 15 menit
• Angka Keterlambatan Penyediaan Makanan pada Pasien Rawat Inap, dengan waktu > 15 menit
• Angka Kesalahan Pemberian Makanan
• Angka Daya Terima Makanan
• Angka keterlambatan penyerahan obat jadi pada pasien IRJA > 8 menit
• Angka keterlambatan penyerahan obat racik pada pasien IRJA > 30 menit
• Angka ketidakcocokan stok fisik obat dengan stok di komputer
• Angka kekurangan input data obat ke komputer
• Angka kesalahan input data obat ke komputer
• Angka penolakan hasil expertise
• Angka keterlambatan penyerahan hasil foto
• Angka keterlambatan foto ruangan > 15’
• Angka pengulangan pemeriksaan radiologi
• Angka keterlambatan pengembalian RM rawat inap
• Angka ketidaklengkapan RM rawat inap
• Angka rawat ulang
• Angka kejadian no RM lebih dari satu (Angka kejadian penomoran ganda)
• Angka ketidaklengkapan RM rawat jalan
• Angka ketidaklengkapan laporan operasi
• angka ketidaklengkapan persetujuan tindakan kedokteran
• Angka keterlambatan penyediaan RM di Rawat jalan
• angka ketidaklengkapan laporan anastesi
Indikator Mutu Pelayanan (2)
• Angka keterlambatan kedatangan dokter > 15'
• Angka pasien dengan Dekubitus
• Angka Infeksi Pemasangan Transfusi Darah
• Angka keterlambatan konsultasi
• Angka penundaan operasi > 30' untuk operasi cito
• Angka keterlambatan dimulainya operasi>30' untuk operasi elektif
• Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat
• Angka kematian di IGD
• angka keterlambatan menjawab konsul pasien rawat inap
• Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi elektif
• Angka keterlambatan pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
• Angka kematian ibu karena persalinan
• Angka infeksi Nosokomial
• Angka pneumonia pada pasien dengan penggunaan ventilator di RS
• Angka Infeksi Luka Operasi
• Angka ketidaktersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
• Angka keterlambatan penyerahan hasil lab
• Angka kerusakan sampel
• Angka ketidakpercayaan hasil laboratorium
• Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi
• Angka penemuan pasien baru TB BTA positif
• Angka keberhasilan pengobatan
pelayanan klinis prioritas
o
o
o
o
o
o
52
pelayanan klinis prioritas
53
urgency, seriuosness, dan growth
skor skala 1-5
INDIKATOR U S G JUMLAH
Pelayanan pasien stroke 3 3 4 10
Pelayanan pasien serangan
jantung 3 3 2 8
Pelayanan pasien hemodialisis 4 4 5 13
Pelayanan kegawatan
maternal 3 3 2 8
Pelayanan pasien operasi 5 5 5 15 1
Pelayanan kegawatan
anak/dewasa 2 3 4 9
Pelayanan kefarmasian 4 5 4 13
57
AREA KLINIS
Asesmen
Angka ketidak lengkapan asesmen awal dokter
di rawat jalan
Angka ketidak lengkapan asesmen awal
perawat di rawat jalan
Angka ketidak lengkapan asesmen awal dokter
di rawat inap
Angka ketidak lengkapan asesmen awal
perawat di rawat inap
Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen pra
anestesi
Angka tidak dilaksanakannya asesmen ulang
nyeri
Angka tidak dilaksanakannya asesmen ulang
pasien risiko jatuh 58
AREA KLINIS
Pelayanan Laboratorium
Angka keterlambatan pemeriksaan hasil
laboratorium rutin
Angka keterlambatan pemeriksaan cito AGD
untuk ICU
Angka pengulangan pengambilan sampel darah
Angka kerusakan sampel darah
Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis
Kejadian identifikasi hasil laboratorium
Kejadian kesalahan penyampaian hasil
laboratorium
59
AREA KLINIS
Pelayanan Radiologi
Angka keterlambatan penyerahan hasil
pemeriksaan radiologi tanpa kontras
Angka pengulangan pemeriksaan radiologi
Angka penolakan ekspertis
Kejadian kesalahan ekspertis
60
AREA KLINIS
Prosedur Bedah
Angka penundaan operasi elektif
Angka keterlambatan pelaksanaan operasi
elektif
Angka ketidak lengkapan surgical check list
Angka ketidak lengkapan dokumen site marking
Kejadian tidak dilaksanakannya penandaan
lokasi operasi pada operasi organ 2 sisi
61
AREA KLINIS
Penggunaan antibiotik dan obat lainnya
Angka pemberian antibiotika ganda
Kejadian pemberian antibiotika > 1
Kejadian pemberian antibiotika profilaksis
menjadi terapeutik
Kejadian pemberian terapi polifarmasi
Kejadian pemberian obat di luar formularium
62
AREA KLINIS
Medication error
Kejadian kesalahan penyiapan obat rawat jalan
Kejadian kesalahan penyiapan obat rawat inap
Kejadian kesalahan penyiapan obat pada
double check
Kejadian salah dosis dalam resep
Kejadian kesalahan baca resep
63
AREA KLINIS
Penggunaan anestesi dan sedasi induksi
Angka ketidak lengkapan asesmen pra anestesi
Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen pra
anestesi
Angka ketidak lengkapan monitoring status
fisiologis saat operasi atau pemulihan
Kejadian tidak dilaksanakannya monitoring
status fisiologis pemberian sedasi
Kejadian tidak dilaksanakannya monitoring
status fisiologis tindakan bedah tanpa anestesi
umum
64
AREA KLINIS
Penggunaan darah dan produk darah
Kejadian kesalahan penyedian darah
Kejadiaan perbedaan golongan darah PMI
dengan crossmatch
Kejadian tidak digunakannya darah yang
diminta
Angka keterlambatan penyediaan darah untuk
pasien SC (> 1 jam)
65
AREA KLINIS
Rekam medis
Angka keterlambatan penyediaan rekam medis
rawat jalan
Angka ketidak lengkapan rekam medis rawat
inap
Angka ketidak lengkapan ringkasan rawat jalan
Angka ketidak lengkapan rekam medis
Angka ketidak lengkapan ringkasan pulang
Kejadian tidak adanya ringkasan pulang
Kejadian tidak adanya ringkasan rawat jalan
66
AREA KLINIS
PPI
Angka infeksi jarum infus
Angka infeksi kateter
Angka infeksi daerah operasi
Angka infeksi pneumonia pada penggunaan
ventilator
Kejadian didapatkannya biakan kuman dalam
alat yang telah disterilkan
67
Indikator yg dipilih terkait dengan upaya manajemen meliputi :
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting
untuk memenuhi kebutuhan pasien; (IAM 1)
b. pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan; (IAM 2)
c. manajemen risiko; (IAM 3)
d. manajemen penggunaan sumber daya; (IAM 4)
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga; (IAM 5)
f. harapan dan kepuasan staf; (IAM 6)
g. demografi pasien dan diagnosis klinis; (IAM 7)
h. manajemen keuangan; (IAM 8)
i. pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
pasien dan staf. (IAM 9)
69
AREA MANAJEMEN
PELAPORAN
Kejadian keterlambatan RL
Kejadian keterlambatan laporan obat narkotik
70
AREA MANAJEMEN
MANAJEMEN RISIKO
Kejadian staf tertusuk benda tajam
Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen ulang
pasien rawat inap dengan risiko jatuh
Kejadian ketidak pahaman staf dalam proses
dekontaminasi bahan berbahaya
71
AREA MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA
Angka efektifitas penggunaan alat canggih
Kejadian listrik padam > 7 detik di area kritis
KEPUASAN PASIEN
Survei kepuasan pelayanan unit kerja
Survei kepuasan asuhan dokter, perawat dan
nakes lainnya
KEPUASAN STAF
Survei kepuasan staf RS
72
AREA MANAJEMEN
DEMOGRAFI
Pola pendidikan pasien, termasuk yang buta
huruf
Pola bahasa yang digunakan pasien
Pola kondisi pasien dengan hambatan fisik
dalam berkomunikasi
Pola 10 diagnosis atau kondisi pasien
terbanyak yang dirawat
MANAJEMEN KEUANGAN
Kejadian keterlambatan pengajuan klaim
asuransi atau BPJS
Rasio keuangan
Angka piutang yang tidak tertagih
73
AREA MANAJEMEN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DARI KEJADIAN YANG
DAPAT MENIMBULKAN MASALAH BAGI KESELAMATAN
PASIEN, KELUARGA PASIEN DAN STAF
Pola pemahaman staf dalam penangan
bencana
Pola pemahaman staf dalam melaksanakan
cara cuci tangan yang benar
74
PENGUKURAN KEPATUHAN
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh
PENGUKURAN PELAYANAN BEDAH
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh
PENGUKURAN PELAYANAN BEDAH
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh
PENGUKURAN PELAYANAN BEDAH
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN
Survei pelaksanaan identifikasi sebelum pemberian
obat
Survei pelaksanaan identifikasi sebelum
pengambilan spesimen
Kejadian ketidak lengkapan identitas pada gelang
pasien
Kejadian kesalahan identitas pada gelang pasien
79
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
HIGH ALERT MEDICATION
Kejadian kesalahan label pada obat LASA
Kejadian tidak adanya label high alert pada obat
high alert di unit kerja (IGD, ICU, kamar
operasi)
80
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
HAND HYGIENE
Survei pelaksanaan cuci tangan sebelum
pemeriksaan pasien oleh dokter
Survei pelaksanaan cuci tangan sebelum
pemeriksaan pasien oleh perawat/bidan
Building Commitment
Risk Identification
Risk Analysis
Risk Intervention
Communication
Standardization
Identifikasi Risiko
• Tujuan :
untuk melihat kejadian (events) yang ada dan yang mungkin
terjadi di sebuah organisasi (rumah sakit), yang dapat
menimbulkan kerugian dimasa yang akan datang.
• Hal yang perlu diperhatikan : ketersediaan data yang akurat,
keterbukaan, kejujuran dan proporsional.
• Diperlukan sistem yang dapat menyediakan data dan budaya
yang mengarah pada keterbukaan dan kejujuran.
• Teknik : brainstorming, survey, wawancara, informasi historis,
ataupun kelompok kerja.
Analisis Risiko
• Metode : “Matriks Grading Risiko”.
• Penilaian dengan matriks grading risiko adalah suatu
metode analisis kualitatif untuk menentukan derajat risiko
suatu kejadian (event) berdasarkan 2 hal yaitu : dampak
dan probabilitas (frekuensi)
• Dampak : merupakan gambaran tentang kerugian (losses)
atau akibat yang ditimbulkan pada pasien akibat adanya
suatu kejadian (events), mulai dari tidak ada cedera sampai
meninggal. Dampak juga menggambarkan konsekuensi
negatif dari sebuah kejadian (events)
• Probabilitas : menggambarkan tingkat kemungkinan
kejadian atau tingkat keseringan kejadian.
Penilaian Dampak
Tingkat
Kategori Deskripsi
risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cidera dan kerugian
2 Minor Cidera ringan dan dapat diatasi dengan pertolongan
pertama
3 Moderat Cidera sedang, berkurangnya fungsi motorik / sensorik /
psikologi atau intelektual yang bersifat reversibel dan
dapat memperpanjang perawatan
4 Mayor Cidera luas, kehilangan fungsi motorik / sensorik /
psikologi atau intelektual yang bersifat irreversibel, tidak
berhubungan dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit
Penilaian Probabilitas
Tingkat
Deskripsi
risiko
1 Sangat jarang terjadi (> 5 tahun sekali)
2 Jarang terjadi ( > 2-5 tahun sekali)
3 Mungkin terjadi (1-2 tahun sekali)
4 Sering terjadi (beberapa kali dalam 1 tahun)
5 Sangat sering terjadi (tiap hari / tiap minggu /
tiap bulan)
Matriks Grading Risiko
Proba Dampak
bilitas 1 2 3 4 5
Mentransfer 1 Asuransi
risiko 2 Alih dayakan pekerjaan
Menerima
risiko
•
INSIDEN Risk Identification
Kejadian tersumbatnya saluran napas yang berakibat bradikardi
• Kejadian kesalahan setting ventilator
• Kejadian kesalahan identifikasi kegawat daruratan
• Kejadian pasien jatuh
• Kejadian Infus Blong
• Kejadian Kesalahan pemberian obat
• Kejadian kesalahan cara pemberian Obat
• Kejadian kesalahan pencampuran Obat
• Kejadian Kesalahan Sampling
• Kejadian Kesalahan Identifikasi pasien pada saat pengambilan sampel
• Kejadian kesalahan persiapan operasi
• Kejadian luka bakar akibat buli-buli panas
• Kejadian kesalahan golongan / jenis darah transfusi
• Kejadian kesalahan pemberian informasi harga kesehatan
• Kejadian ketidaktepat-an teknik pengambilan sample darah
• Kejadian Luka Bakar akibat pemasangan BicNat (100 cc)
• Kejadian Kesalahan Pemakaian alat Pemeriksaan
• Kejadian kesalahan penyediaan sampel
• Kejadian kesalahan menginput hasil
• Kejadian kesalahan pengoperasian alat
• Kejadian kesalahan pencampuran reagen
INSIDEN Risk Identification
Pembentukan Tim TB
Pelatihan pelayanan TB
Peningkatan fasilitas
pelayanan TB
Kerjasama dengan
Dinas Kesehatan
Terima kasih atas
perhatiannya