Anda di halaman 1dari 25

INVENTARISASI DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIAN

ASET TAK BERWUJUD DI LINGKUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Jakarta, Juni 2019
Dasar Pelaksanaan

■ Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat


dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud pada
Entitas Pemerintah Pusat;
■ Keputusan Menteri Keuangan Nomor 81/KM.6/2018 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat
dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud pada
Entitas Pemerintah Pusat.
POSISI ASET TAK BERWUJUD PADA DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT PER 31 DESEMBER 2018 (AUDITED)

Kode Akun Nama Akun Jumlah Nilai

162141 Paten 2 23.167.000

162151 Software 341 7.296.766.140

162161 Lisensi 2 306.955.000

162171 Hasil Kajian/Penelitian 1.344 413.864.021.208

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 3.529 549.616.513.541

166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional 1.139 192.849.778.990

TOTAL 1.163.957.201.879
PATEN
Kode Akun Nama Satker Nilai

162141 Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor 23.167.000

TOTAL 23.167.000
SOFTWARE
Kode Akun Nama Satker Nilai
BALAI PENGUJIAN LAIK JALAN DAN SERTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DI
162151 98.725.000
BEKASI
162151 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VII 199.650.000
162151 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VIII 4.673.767.000
162151 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XII 60.060.000
162151 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVIII 3.605.000
162151 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXV 47.602.500
162151 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT 790.281.500
162151 DIREKTORAT ANGKUTAN DAN MULTIMODA 427.158.140
162151 DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN 831.000.000
162151 DIREKTORAT LALULINTAS PERHUBUNGAN DARAT 65.400.000
162151 DIREKTORAT PRASARANA PERHUBUNGAN DARAT 99.517.000
TOTAL 7.296.766.140
LISENSI
Kode Akun Nama Satker Nilai
162161 DIREKTORAT ANGKUTAN DAN MULTIMODA 306.955.000
TOTAL 306.955.000
HASIL KAJIAN/PENELITIAN
Kode
Nama Satker Nilai
Akun
162171 BALAI PENGUJIAN LAIK JALAN DAN SERTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DI BEKASI 2.925.275.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH IV 424.490.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH V 4.122.143.500
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VI 2.375.455.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VII 4.094.776.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VIII 10.860.904.500
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH X 1.389.482.500
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XI 2.902.796.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XII 14.541.431.080
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIII 2.936.589.600
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIV 1.648.000.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XV 932.839.600
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVI 1.588.818.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVII 1.218.401.250
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVIII 1.106.600.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIX 5.305.276.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XX 7.537.219.450
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXII 2.117.035.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXIII 4.097.002.500
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXIV 2.058.500.000
162171 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXV 3.927.223.000
162171 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT 51.460.608.000
162171 DIREKTORAT ANGKUTAN DAN MULTIMODA 121.021.821.405
162171 DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN 9.450.969.000
162171 DIREKTORAT LALULINTAS PERHUBUNGAN DARAT 34.941.535.660
162171 DIREKTORAT SARANA PERHUBUNGAN DARAT 15.046.538.800
162171 DIREKTORAT PRASARANA PERHUBUNGAN DARAT 103.832.290.363
413.864.021.208
ASET TAK BERWUJUD LAINNYA
Kode
Nama Satker Nilai
Akun
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH I 1.433.765.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH II 1.441.170.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH III 1.372.211.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH IV 1.104.730.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH V 1.091.200.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VII 1.465.517.500
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH VIII 1.317.770.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH X 5.866.381.400
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XII 1.468.675.900
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIII 5.324.991.050
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIV 4.888.182.200
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XV 395.205.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVI 1.929.251.500
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVII 1.137.745.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIX 5.194.889.400
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XX 2.293.325.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXI 2.462.655.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXII 249.300.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXIV 1.349.550.000
162191 BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XXV 2.478.775.000
162191 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT 161.084.000
162191 DIREKTORAT ANGKUTAN DAN MULTIMODA 51.345.801.000
162191 DIREKTORAT PEMBINAAN KESELAMATAN 204.222.517.992
162191 DIREKTORAT LALULINTAS PERHUBUNGAN DARAT 68.991.765.500
162191 DIREKTORAT SARANA PERHUBUNGAN DARAT 47.710.931.500
162191 DIREKTORAT PRASARANA PERHUBUNGAN DARAT 43.819.412.310
549.616.513.541
BERDASARKAN PEMERIKSAAN BPK-RI
ATAS LAPORAN KEUANGAN TA. 2018
■ Ditemukan bahwa terdapat Aset Tak Berwujud telah tidak relevan;
■ Ditemukan Aset Tak Berwujud yang tidak sesuai dan/atau tidak relevan dengan
tugas dan fungsi entitas yang mencatat;
■ Terdapat Aset Tak Berwujud berupa DED/FS yang seharusnya menjadi aset yang
dikapitalisasi dengan aset fisiknya.
LANGKAH PENYELESAIAN

■ Melakukan inventarisasi atas Aset Tak Berwujud yang terdapat pada satker masing-
masing terhadap:
– Judul atau Nama Studi/Kajian/Aset Tak Berwujud Lainnya;
– Apakah masih manfaat atau tidak
– Apakah terdapat pembangunan Aset Fisik menyusuli studi/DED/FS tersebut
– Apakah judul atau nama studi/kajian/atb lainnya tersebut relevan dengan
wilayah kerja satker (Misalnya Studi tentang Pelabuhan Penyeberangan Merak
Bakaheuni yang tercatat di BPTD XII Bali dan NTB)
LANGKAH PENYELESAIAN

■ Melakukan koreksi untuk ATB yang harus dikapitalisasi terhadap Aset Fisiknya;
■ Melakukan TKTM atas ATB yang tidak relevan dengan wilayah kerja satker
dikarenakan perubahan organisasi dan likuidasi di masa lalu bersangkutan ke
satker yang benar;
■ Melakukan usulan penghapusan/pemusnahan atas ATB yang tidak relevan dan
tidak memberi manfaat
Sesuai dengan PM 59 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

ATB berupa
Hasil Kajian Perlu dilakukan verifikasi jika
dan ATB terdapat KDP yang terakait
Nilai Buku Aset Lainnya yang
Tak Berwujud dengan ATB eksisting. Apabila
bukan
Belum Nol merupakan KDP sudah 100% maka perlu
tetapi Sudah kegiataan dilakukan kapitalisasi aset.
Tidak Ada Perencanaan
Nilai Buku Aset Manfaat
Tak Berwujud dari Suatu
Sebesar Nol Kegiatan
(Habis) Konstruksi

Syarat Penghapusan Aset Tak Berwujud


Lampiran Huruf E Nomor 4 (5)
STOP! Sebelum melakukan usulan penghapusan,
pastikan ATB tersebut telah DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA

Jika ATB tersebut belum diusulkan Penetapan Status Penggunaan,


maka HARUS dilakukan usulan PSP.
PELIMPAHAN WEWENANG USULAN
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
■ Selain Tanah dan/atau Bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per usulan di atas
Rp100.000.000,- sampai dengan Rp5.000.000.000,- diusulkan ke
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.
■ Selain Tanah dan/atau Bangunan dengan nilai perolehan BMN per
usulan di atas Rp5.000.000.000,- sampai dengan
Rp25.000.000.000,- diusulkan ke Kantor Wilayah DJKN.
PENYUSUNAN TIM PENGHAPUSAN

Satker mengusulkan
Pembentukan Panitia
Penghapusan kepada Unit Eselon I melakukan Unit Eselon I menerbitkan
Eselon I Penelitian dan Evaluasi Surat Keputusan Panitia
•Daftar Nama Anggota atas Usulan tersebut Penghapusan
•Disertai Daftar Barang
Yang Akan Dihapuskan
PELIMPAHAN WEWENANG USULAN
PENGHAPUSAN
■ Kepala Kantor berwenang mengajukan usulan pemusnahan atau penghapusan
BMN karena sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi
penyebab penghapusan untuk BMN berupa ATB antara lain karena tidak sesuai
dengan perkembangan teknologi, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, rusak
berat, atau masa manfaat/kegunaan telah berakhir berjenjang kepada Sekretariat
Jenderal untuk:
selain Tanah dan/atau Bangunan tanpa Bukti Kepemilikan dengan Nilai
Perolehan BMN per Barang s.d Rp100.000.000,-
PELIMPAHAN WEWENANG USULAN
PENGHAPUSAN
■ Kepala Kantor berwenang mengajukan usulan pemusnahan atau penghapusan
BMN karena sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi
penyebab penghapusan untuk BMN berupa ATB antara lain karena tidak sesuai
dengan perkembangan teknologi, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, rusak
berat, atau masa manfaat/kegunaan telah berakhir kepada Kepala KPKNL untuk:
selain Tanah dan/atau Bangunan tanpa Bukti Kepemilikan dengan Nilai
Perolehan BMN per usulan s.d Rp1.000.000.000,-
PELIMPAHAN WEWENANG USULAN
PENGHAPUSAN
■ Kepala Kantor berwenang mengajukan usulan pemusnahan atau penghapusan
BMN karena sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi
penyebab penghapusan untuk BMN berupa ATB antara lain karena tidak sesuai
dengan perkembangan teknologi, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, rusak
berat, atau masa manfaat/kegunaan telah berakhir kepada Kepala Kanwil DJKN,
untuk:
selain Tanah dan/atau Bangunan Tanpa Bukti Kepemilikan dengan Nilai
Perolehan BMN per usulan di atas Rp1.000.000.000 s.d Rp2.500.000.000,-
KELENGKAPAN USULAN
PENGHAPUSAN KE KPKNL/KANWIL
Surat Permohonan Penghapusan BMN yang
memuat pertimbangan dan alasan penghapusan,
Surat Keputusan Panitia data BMN yang diusulkan penghapusan
Penghapusan

Berita Acara Penelitian Pernyataan Tidak Menganggu Penyelenggaran


Tugas Pokok dan Fungsi
Daftar Barang
Persetujuan Pengelola Barang Sesuai
Foto BMN Yang Akan Dihapus Kewenangan*

Laporan Kondisi Barang Surat Pernyataan Aset Tak Berwujud sudah tidak
bermanfaat dan tidak mengganggu
SK Penetapan Status penyelenggaraan Tusi
Penggunaan Surat Pernyataan Aset Tak Berwujud berupa hasil
SPTJM atas Kebenaran kajian bukan merupakan kegiatan perencanaan
Permohonan yang diajukan dari suatu kegiatan Konstruksi

*Persetujuan dari KPKNL atau Kanwil untuk usulan


Penghapusan ke Pengguna Barang
KELENGKAPAN USULAN
PENGHAPUSAN KE BIRO LPPBMN
Surat Keputusan Panitia Surat Permohonan Penghapusan BMN yang
Penghapusan memuat pertimbangan dan alasan penghapusan,
data BMN yang diusulkan penghapusan
Berita Acara Penelitian
Pernyataan Tidak Menganggu Penyelenggaran
Tugas Pokok dan Fungsi
Daftar Barang
Persetujuan Pengelola Barang Sesuai
Foto BMN Yang Akan Dihapus Kewenangan*

Laporan Kondisi Barang Surat Pernyataan Aset Tak Berwujud sudah tidak
bermanfaat dan tidak mengganggu
penyelenggaraan Tusi
SK Penetapan Status Penggunaan
Surat Pernyataan Aset Tak Berwujud berupa hasil
SPTJM atas Kebenaran kajian bukan merupakan kegiatan perencanaan
Permohonan yang diajukan dari suatu kegiatan Konstruksi
bermaterai
*Persetujuan dari KPKNL atau Kanwil untuk usulan
Penghapusan ke Pengguna Barang
PROSES USULAN PENGHAPUSAN
Satker mengusulkan SK Persetujuan Setelah terbit
persetujuan Penghapusan dari Persetujuan, Terbit Persetujuan
penghapusan Kanwil DJKN atau dilanjutkan usulan Penghapusan dari
kepada Pengelola KPKNL untuk ATB ke Pengguna Barang Pengguna Barang
Barang dan/atau yang bernilai lebih secara berjenjang (Sekjen)
Pengguna Barang dari Rp100.000.000 •Disertai •Ditindaklanjuti
•Disertai juta dan diusulkan Kelengkapan dengan koreksi
Kelengkapan penghapusannya ke penghapusan di
Kanwil DJKN atau pencatatan
KPKNL
PROSES TRANSFER KELUAR/MASUK

■ Satker asal melaksanakan Inventarisasi dan menyusun Berita Acara


Penelitian/Inventarisasi yang menyebutkan bahwa terdapat ATB hasil Likuidasi yang
tidak sesuai dengan Tusi;
■ Satker kemudian menyampaikan BA tersebut bersama dengan Surat
Pemberitahuan kepada Satker yang dituju untuk melakukan Serah Terima ATB;
■ BAST yang telah ditandatangani oleh Kedua Pihak dan ditindaklanjuti dengan
proses TKTM pada Aplikasi SIMAK.
Contoh

■ BPTD Wilayah VIII memiliki ATB dari Likuidasi OPP Merak terkait dengan Pelabuhan
Penyeberangan Bakaheuni. PP Bakaheuni bukanlah wilayah kerja BPTD Wilayah VIII
sehingga BPTD Wilayah VIII membuat BA Penelitian yang menyatakan bahwa ATB
tersebut tidak relevan dengan Tugas Pokok dan Fungsi sehingga perlu dipindahkan
dari pencatatan. BPTD Wilayah VIII menyampaikan BA tersebut bersama dengan
Surat Pemberitahuan dan BAST.

Anda mungkin juga menyukai