Kelas D
DEFINISI
PREVALENSI
PATOFISIOLOGI
GEJALA
DIAGNOSIS
FAKTOR RESIKO
PENATALAKSANAAN TERAPI
INTERAKSI OBAT
STUDI KASUS
ANATOMI MATA
DEFINISI GALUKOMA
Glaukoma
Sudut terbuka
POAG
Kronis
Primer
Sudut tertutup
PCAG
Sekunder Akut
Pendidikan
JenisKelamin
Umur
Kondisi Medis
1. Diet
2. Olahraga
3. Hindari merokok
4. Hindari radikal bebas
5. Tidak menggunakan obat yg toksis pd saraf mata
(Steroid, Ibuprofen, Aspirin, Tranquilizer,INH dan
kloramfenikol)
FARMAKOLOGI
1. Agen osmotik
Agen ini lebih efektif untuk menurunkan tekanan intra okular, pemberiannya
dianjurkan kepada pasien yang tidak mengalami emesis. Pemberian anti emetik
dapat membantu mencegah muntah akibat emesis. Agen osmotik oral pada
penggunaannya tidak boleh diencerkan dengan cairan atau es agar osmolaritas dan
efisiensinya tidak menurun.
b. Pilokarpin
a. Karbakol
Penggunaan utamanya adalah sebagai
Digunakan sebagai miotikum pada miotikum pada glaukoma. Efek miotisnya
glaukoma dan pada atonia organ (dalam tetes mata dimulai sesudah 10-
dalam. 30 menit dan bertahan 4-8 jam).
Indikasi : Menurunkan
tekanan intraokuler\ Sediaan yang beredar : Epikarpin,
Sediaan beredar : Isotic Litrapres (Cendo), Cendokarpin (Cendo), Ximex
(Pratapa Nirmala) Opticar (Konimek), PV Carpine (Darya
Varia).
3. Senyawa penghambat β-adrenergik
Mekanisme kerja antihipertensif okular belum diketahui secara pasti tapi diduga
menurunkan produksi cairan mata.
a. Levobunolol hidroklorida
Indikasi : Mengurangi tekanan intraokuler glaukoma simpleks kronik
KI : Bradikardia, blokade jantung, atau gagal jantung
Peringatan : Penting untuk menghindari asma
Efek samping : Mata kering sementara dan blefarokonjungtivitis alergis
Sediaan : Batagan Liquifilm (Darya Varia)
b. Betaksolol hidroklorida
Indikasi : Mengurangi tekanan intraokuler glaukoma simpleks kronik
Efek samping : Mata kering sementara dan blefarokonjungtivitis alergis
Sediaan : Betoptima Alcon-couvereur Nv-Belgium
c. Metil pranolol
Penghambat β-adrenergik
a. Latanopros
Merupakan suatu prodrug prostaglandin-F2 (PGF2). Obat ini menembus kornea dan
menurunkan TIO melalui peningkatan aliran aquaeous uveousklera.
Kinidin Betabloker optalmik Kinidin meningkatkan kadar serum metoprolol dan timolol karena
inhibisi enzim CYP2D6, demikian juga kadar serum propanolol
naik, dapat terjadi bradikardia
Karbakhol, pilokarpin NSAID Dilaporkan karbakol dan pilokarpin menjadi tidak efektif bila
digunakan bersama NSAID topikal
Latanoprost Obat tetes mengandung Terjadi pengendapan secara in vitro, gunakan dengan interval 5
timerosal menit
Karbakhol Flurbiprofen, surprofen Dilaporkan karbakol menjadi tidak efektif bila digunakan
bersamaan dengan flurbiprofen, atau surprofen
STUDI KASUS
Tn. S usia 45 tahun datang dengan keluhan penglihatan pada mata kanan
dan kiri buram sejak 4 hari lalu. Buram pada kedua mata munculnya tiba-tiba dan
hanya bisa melihat bayangan samar-samar. Kedua mata merah, sedikit berair dan
nyeri. Nyeri dirasakan terus menerus dan menghilang setelah tidur sebentar. Pasien
juga mengeluh sakit kepala terus-menerus.
Berdasarkan pemeriksaan oftalmologis, didapatkan visus occuli dextra (OD)
dan sinistra (OS) adalah 3/60. Pada konjungtiva bulbi terdapat injeksi konjungtiva.
Pada pemeriksaan tekanan bola mata didapatkan TIO mata kanan (25.8) dan mata
kiri (30.4). Pasien diberikan Timol 0.5% eye drop 2 dd gtt I ODS, Polynel eye drop 6
dd gtt I ODS, Glaucon tab 2 dd I dan KCL tab 2 dd I
Analisis SOAP
1. subjek
Pemeriksaan fisik
a. Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 84x/ menit
Suhu : 36.6oC
Pernafasan : 20x/ menit
b. Status Oftalmologis
3. Assesment
a. DIAGNOSIS
Glaukoma akut ODS
b. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungsionam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
Pasien dalam kasus ini tergolong dalam glaukoma primer sudut tertutup. Gejala
dan tanda pada glaukoma akut tertutup, ditemukan mata merah dengan penglihatan turun
mendadak, tekanan intraokuler meningkat mendadak, nyeri yang hebat, melihat halo di
sekitar lampu yang dilihat, terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah. Mata
menunjukkan tanda-tanda peradangan dengan kelopak mata bengkak, kornea suram dan
edem, iris sembab meradang, pupil melebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat,
papil saraf optik hiperemis.
Glaukoma akut merupakan salah satus kasus kegawat daruratan pada
penyakit mata sehingga penatalaksanaan harus dilakukan segera di rumah
sakit. Tujuan pengobatan pada glaukoma akut adalah untuk menurunkan
tekanan bola mata secepatnya kemudian apabila tekanan bola mata
normal dan mata tenang maka dapat dilakukan pembedahan. Pengobatan
pada glaukoma akut harus segera berupa kombinasi pengobatan sistemik
dan topikal.
4. Plan
Pada kasus ini, pasien diberikan obat
topikal tetes mata Timolol 0.5% 2x1 tetes
1. Timol 0.5% eye drop 2 dd gtt I ODS (ODS) dan Polynel 6x1 tetes (ODS)
sedangkan untuk pengobatan sistemik
2. Polynel eye drop 6 dd gtt I ODS diberikan Glaucon (asetazolamid) tablet
3. Glaucon tab 2 dd I 2x1 mg dan KCL tablet 2x1.
4. KCL tab 2 dd I