Anda di halaman 1dari 41

AXIAL

SKELETON
Upper Limb

Reza Hakim
OVERVIEW
• Skeleton secara embriologi berasal dari
mesoderm yang mulai terbentuk sekitar
minggu ke-3 dan ke-4, kemudian
berkembang menjadi axial skeleton dan
appendicular skeleton.
• Appendicular skeleton melekat pada axial
skeleton melalui shoulder girdle (girdle
of the superior extremities) dan pelvic
girdle.
Axial skeleton : Vertebral column 26

Skull 22

Hyoid bone 1

Ribs & sternum 25

Appendicular skeleton : Upper extremities 64

Lower extremities 62

Auditory ossicles : 6

TOTAL 206
SUPERIOR EXTREMITIES
• Shoulder girdle : • Wrist & Hand :
• Os Clavicula • Carpal bones
• Os Scapula • Metacarpal bones
• Upper arm : • Phalanges
• Os Humerus
• Forearm :
• Os Radius
• Os Ulna
Sinistra
1. OS CLAVICULA

Gambar 2. Clavicula sinistra – Superior view (Gray’s


Anatomy 39e)
1. OS CLAVICULA

Gambar 2. Clavicula sinistra – Inverior view (Gray’s


Anatomy 39e)
Sternal Acromial
end end

• Os. Clavicula terletak dalam posisi horizontal.


• Clavicula berfungsi sebagai penyangga, bersama
keterikatannya dengan bagian punggung, yang
memungkinkan lengan berayun bebas dan mentransmisikan
sebagian beban yang diterimanya ke skeleton axial.
• Ujung lateral (acromial end) clavicula mendatar dan
berartikulasi dengan bagian medial dari acromion
• Ujung medial (sternal end) clavicula membesar dan
berartikulasi dengan clavicular notch dari manubrium sterni
& kartilago costa I.
• Bentuk clavicula agak melengkung, menyerupai huruf S
atau huruf f italic, di mana convex (depan) pada 2/3
bagian medial dan concav (depan) pada 1/3 bagian
lateral.
• Pada bagian tengah sisi inferiornya membentuk alur-alur.
• Tidak seperti tulang panjang lainnya, bagian dalam
clavicula berupa trabecula, tulang padat yang tebal,
tanpa medula di bagian tengahnya.
• Clavicula wanita (dibanding pria seusianya) :
• Lebih pendek, lebih tipis, lebih halus, dan tidak
terlalu melengkung.
• Posisi acromial end nya lebih rendah dari sternal
end
 pada pria, posisi acromial end nya sejajar atau
lebih tinggi dari sternal end nya (sehingga bahu
pria tampak lebih tegap).
• Lengkung tengah ini yang paling reliabel dalam
menentukan jenis kelamin pemilik clavicula.
• Orang yang sering bekerja manual (menggunakan
tangan), claviculanya akan lebih tebal dan tempat
perlekatan otot-ototnya lebih tampak.
Sepertiga
Lateral

• Berbentuk pipih
• Memiliki permukaan superior dan inferior, serta
batas anterior dan posterior.
• Batas anterior berbentuk concav, tipis, kasar, dan
dapat ditandai dengan adanya tuberkulum deltoid.
• Batas posteriornya berbentuk convex dan juga
kasar. Permukaan superiornya halus di bagian
tengah dan kasar di bagian tepi.
Sepertiga
Lateral

Pada permukaan inferior memiliki dua tanda khas:


(1)Dekat batas posterior terdapat tuberculum
conoideum, tempat melekatnya ligamen
coracoclavicular bagian conoid
(2)Adanya garis trapezoid yang berjalan dari
tuberculum conoideum ke ujung depan acromial
end. Garis ini merupakan tempat melekatnya
ligamen coracoclavicular bagian trapezoid.
Muskulus deltoideus dan muskulus trapezius
• Ligamen coracoclavicular (conoid dan
trapezoid) akan memindahkan beban lengan
atas ke calvicula, dibantu dengan kontraksi
muskulus trapezius yang menyanggah
bagian lateral. Kemudian melalui tuberculum
conoideum, beban diteruskan ke 2/3 bagian
medial menuju skeleton axial.
• OS Clavicula mudah mengalami fraktur pada
bagian pertemuan 1/3 lateral dengan bagian
2/3 medial, karena tempat tersebut
merupakan titik perubahan curvatur
clavicula dari concav ke convex. Patahnya
clavicula akan mengganggu transmisi beban
dari lengan atas ke skeleton axial.
Duapertiga
medial

Bagian ini merupakan tempat perlekatan.


• Pada aspek anterior, merupakan origo dari m.
pectoralis mayor (clavicular head).
• Lebih superior dari perlekatan tersebut, merupakan
origo dari m. sternocleidomastoideus.
• Pada aspek posterior, permukaannya lebih halus
karena tidak terdapat perlekatan otot, kecuali pada
bagian posteroinferior yang bergabung dengan
sternal end menjadi origo m.sternohyoid.
• Pada bagian ini juga berhubungan dengan
vena jugularis interna, akhir vena subclavia,
dan awal vena brachiocephalica.
• Selain itu juga didapatkan foramen
nutrisium, yang terus berjalan ke lateral.
Arteri nutrisia ini merupakan cabang dari
arteri suprascapula.
• Sternal end mengarah ke medial, sedikit ke
bawah dan ke depan, untuk berartikulasi
dengan incisura clavicularis di manubrium
sterni. Bagian superior dari sternal end ini
permukaannya kasar, sebagai tempat
perlekatan ligamen interclavicular, kapsul
sternoclavicular, dan articular disc.
2. OS SCAPULA
Scapula merupakan tulang yang lebar, pipih, dan
berbentuk segitiga yang berada pada aspek posterolateral
dinding thorax menutupi sebagian os.costa kedua hingga
os.costa ketujuh.
• Permukaan : Fossa supraspinata, fossa infraspinata, dan
fossa subscapularis
• Batas : Margo superior, margo axillaris, dan margo
vertebralis
• Sudut : Angulus lateralis, angulus medialis, dan angulus
inferior
• Penonjolan : Acromion, spina scapulae, processus
coracoideus, tuberositas infraglenoidalis acromii,
tuberositas supraglenoidalis.
• Lain-lain : Cavitas glenoidalis, collum scapulae, dan
incissura scapulae
• Angulus lateralis
memendek &
membentuk cavitas
glenoidalis sebagai
artikulasio dengan caput
humeri.
• Angulus inferior terletak
di belakang os. Costa 7
atau instercostal space
7, dapat diraba dari luar
kulit maupun otot di
atasnya.
Ketika mengangkat
tangan, angulus inferior
ini akan tampak
menonjol di dinding
posterior thorax.
• Fossa supraspinata:
m.omohyoid,
m.suprasinatus, dan
m.levator scapulae.
• Fossa infraspinata:
m.rhomboid mayor dan
m.rhomboid minor,
m.latissimus dorsi,
m.teres mayor dan
m.teres minor, dan
m.triceps brachii caput
longum
• Spina scapulae berbentuk
segitiga dengan ujung
lateral yang bebas, tebal,
dan membulat.
• Pada acromion melekat serat-serat
m.deltoideus, ligamentum coracoacromion,
dan insersio dari m.trapezius serat horizontal.
Sedangkan pada processus coracoideus
melekat m.pectoralis minor, ligamentum
coracoacromiom, ligamentum coracohumeral,
m.coracobrachialis, dan m.biceps brachii
caput brevis.
3. OS HUMERUS
• Humerus merupakan
tulang terpanjang dan
terbesar di ekstremitas
superior.
• Caput humeri membulat
dan dilapisi cartilago
hyalin dengan penebalan
di sentralnya,
berhubungan dengan
cavitas glenoidalis
scapulae  membentuk
articulatio enarthrodialis
dengan gerak sendi yang
sangat bebas.
Bagian-bagian penting :
• Caput humeri
• Tuberculum majus dan
tuberculum minus
• Sulcus
intertubercularis
• Epicondylus lateralis
dan epicondylus
medialis
• Fossa ollecranii dan
trochlea humeri
• Sulcus nervi ulnaris
dan sulcus nervi
radialis
• Tuberculum majus
merupakan bagian
paling lateral dari ujung
proksimal humerus.
Pada daerah
posterosuperior bagian
ini melekat
m.supraspinatus,
m.infraspinatus, dan
m.teres minor.
• Pada sulcus
intertubercularis
terdapat tendon
m.biceps yang panjang
dan cabang ascendens
dari arteri circumfleksa
humeri.
• Di bagian distal terdapat trochlea yang merupakan lokasi
artikulasio dengan incissura semilunaris os. Ulna
• Juga terdapat fossa ollecranii yang menjadi tempat
ollecranon os.ulna saat terjadi ekstensi lengan bawah.
Capitulum merupakan penonjolan berbentuk bulat (tidak
sampai membentuk kubah) yang berupakan tempat
articulasio dengan caput os.radius
4. OS RADIUS
• Os Radius terletak di
lateral dari forearm.
• Bagian distal lebih lebar
dari bagian
proksimalnya.
• Os radius berbentuk
convex dari sisi lateral
dan concav dari sisi
anterior
Bagian-bagian penting :
• Capitulum radii
• Fovea capituli radii
• Circumferentia articularis
radii
• Collum radii
• Tuberositas radii
• Crista interossea
• Processus styloideus
• Incissura ulnaris radii

Perhatikan permukaan
dorsal dari ujung distal
os.radius tampak alur-alur
yang merupakan jalur
tendon-tendon yang menuju
ke tangan.
Proksimal End
Pada ujung proksimal
os.radius terdapat head,
neck, dan tuberositas.
• Capitulum radii berbentuk
discoid, dengan ujung
seperti mangkuk sebagai
tempat articulasio dengan
capitulum humeri.
Permukaannya halus dan
melingkar sebagai tempat
articulasio dengan os.ulna.
• Collum radii adalah suatu
area konstriksi di distal dari
capitulum radii.
• Tuberositas radii berada di
distal dari leher os.radius,
menghadap ke medial.
Distal End
• Merupakan bagian
terlebar.
• Pada potongan
melintang tampak
bangunan empat sisi.
• Permukaan lateral
sedikit kasar, dengan
ujungnya berupa
processus styloideus
yang dapat diraba pada
orang yang kurus.
• Permukaan anterior merupakan area yang tebal dan
menonjol.
• Permukaan medial adalah cekungan tempat artikulasio
dengan os.ulna.
• Sedangkan permukaan posterior terdapat tuberositas radii.
5. OS ULNA
• Os. Ulna terletak medial dari
os.radius dalam posisi
supinasi.
• Ujung proksimalnya
berbentuk kait yang
concave menghadap ke
depan. Ujung distalnya jauh
lebih kecil, dengan tonjolan
paling ujung yang disebut
processus styloideus ulnaris.
• Secara umum, os. Ulna
convex ke posterior. Pada
setengah bagian
proksimalnya concav ke
lateral, sedangkan setengah
bagian distalnya concav ke
medial
Proximal end
• Pada ujung proximal
terdapat olecranon,
processus
coronoideus, incissura
semilunaris (incissura
trochlearis), dan radial
notch.
• Permukaan
posteriornya halus,
bentuk segitiga, dan
batas proximalnya
merupakan ujung siku
yang teraba dari luar.
Proximal end
• Incissura trochlearis
berartikulasi dengan
trochlea humeri.
Shaft
• Pada potongan
melintang, ¾
proximal nya
berbentuk segitiga, ¼
distalnya silindris.
• Anterior, posterior,
dan medial surfaces
• Interosseous,
posterior, dan anterior
borders
Distal end
• Slightly expanded.
• A head and styloid
process.
• Its lateral convex
articular surface fits
the radial ulnar
notch.
CARPAL & METACARPAL
BONES
CARPAL BONES
The carpus contains eight bones in proximal and distal rows of
four
Urutan dari sisi radial ke ulnar:
• Proximal row : os. scaphoid, os.lunatum, os.triquetrum, and
os. pisiform
• Distal row : os. trapezium, os. trapezoid, os. Capitatum, and
os. Hamatum
The two rows of carpal bones are thus mutually and firmly
adapted without any loss of movement.
The dorsal carpal surface is convex.
The palmar surface forms a deeply concave carpal groove,
accentuated by the palmar projection of the radial (lateral) and
ulnar (medial) borders.
• The ulnar projection is formed by the pisiform and the
hamulus (an unciform palmar process of the hamate)
• The radial border of the carpal groove is formed by the
tubercles of the scaphoid and trapezium
Transversal section of Wrist
METACARPAL BONES

• The metacarpus consists of five metacarpal bones,


conventionally numbered in radio-ulnar order.
• These are miniature long bones, with a distal head,
shaft and expanded base.
The rounded heads articulate with the proximal
phalanges.
The metacarpal bases articulate with the distal carpal
row and with each other, except the first and second.
PHALANGES
• There are 14 phalanges, three in each finger,
two in the thumb.
• Each has a head, shaft, and proximal base.
• The palmar surface is transversely flat but
gently concave anteriorly in its long axis.
• The heads of the distal phalanges are non-
articular and carry a rough, crescentic
palmar tuberosity to which the pulps of the
fingertips are attached.
• Articular ligaments and numerous muscles
are attached to the phalanges.
• sdf
Pertanyaan ?
TERIMA KASIH

Semoga menjadi ilmu


yang barokah dan
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai