Anda di halaman 1dari 60

Manajemen Informasi

 Visioner dan kepemimpinan (kreatif, selalu ingin tahu,


percaya diri, memberikan solusi terhadap
permasalahan, fleksibel)
 Memiliki keahlian terkait dengan kemampuan
informasional dan interpersonal (komunikasi,
mengumpulkan, mengolah dan menggunakan
informasi, keahlian inter personal)
 Keahlian terstruktur (manajemen proyek, ketrampilan
analisis, keahlian organisasional, keahlian
perencanaan)
Sistem Informasi
 Keahlian dalam melakukan analisis kebutuhan
(requirement analysis)
 Sistem manajemen basis data
 Perencanaan dan pengelolaan sistem informasi
 Perancangan sistem informasi
Teknologi informasi
 Infrastruktur teknologi informasi
 Standar dalam teknologi informasi
 Perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan
Sistem Informasi Kesehatan

 Gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan


untuk mengelola siklus informasi (mulai dari
pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan
tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan
ACTION
Assessment Application

DATA KNOWLEDGE

Analysis Understanding
INFORMATION
Tujuan SIK
 Tujuan akhir dari sistem informasi kesehatan
adalah untuk menghasilkan informasi untuk
mengambil tindakan di sektor kesehatan.
Oleh karena itu, kinerja sistem semacam itu harus
diukur tidak hanya berdasarkan kualitas data yang
dihasilkan, tetapi pada bukti penggunaan
berkelanjutan dari data ini untuk meningkatkan
operasi sistem kesehatan dan status kesehatan.
Subsistem dalam Sistem Informasi
Kesehatan
 Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular
dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko)
 Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit,
laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi, praktek
swasta
 Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra,
malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat
vertikal.
 Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan,
keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program
pelatihan, penelitian dan lain-lain
 Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun
migrasi
Finis 2-10-19
Alat untuk menghasilkan informasi kesehatan
berdasar tingkatan

Modelling &
estimasi
Global
Regional
Sample VR

Nasional
Surveilans

Survei
Registrasi Vital
Sensus

Propinsi

Kabupaten/Kota
SIK

Komunitas Fasilitas
Piramida Sistem Informasi

Sistem Top Manager


Informasi
Eksekutif

Middle Manager Sistem Informasi


Manajemen
Lower Manager
Sistem Informasi
Transaksi
Peran informasi dalam
Siklus Manajemen Kesehatan

Analisis
situasi
Penentuan
evaluasi
prioritas

Informasi
Implementasi &
Penilaian monitoring
alternatif Pembuatan
program
Penggunaan Data Kesehatan Masyarakat

 Umpan balik yang lebih bermutu kepada


stakeholder, baik klinisi maupun publik
 Memadukan berbagai sumber data
 Sesuai dengan standar, dan berbagai kebutuhan
 Memuat ukuran-ukuran kemajuan (progress)
 Mempertimbangkan aspek kerahasiaan
Informasi Tindakan
Pemetaan Deteksi wilayah Program
insidensi penyakit sasaran untuk komunitas
pengendalian pengendalian FR
Pelaporan rutin Identifikasi daerah Kampanye
penyakit akibat kantong imunisasi imunisasi di
imunisasi wilayah risiko
tinggi
Data insidensi Mendorong Pendidikan
prevensi kesehatan dan
penyediaan air
bersih
Data prevalensi Intervensi Penguatan DOTS
pengobatan
Data Collected But Not Use........
Penggunaan informasi
 Hambatan behavioral, perlukah insentif? ;
 Lingkungan yang kondusif;
 Data yang sesuai utk pengambilan keputusan dan
perencanaan;
 Kepemilikan (ownership) dan keterlibatan terhadap
informasi;
 Reliabilitas dan validitas data;
 Seimbang antara detail data dan agregasi;
 Analisis yang sesuai;
 Menyesuaikan data dengan audiens
 Memastikan data tepat waktu (timeliness).
Kondisi SIK Indonesia
menurut WHO
Komputerisasi Sistem Informasi
Kesehatan saat ini
 Inisiatif daerah mengembangkan aplikasi
 Project based
 Aplikasi bervariasi (jenis aplikasi, teknik
pemrograman)
 Database tidak standar
 Integrasi dan kompatibilitas data?
Berbagai model pengembangan
 DIY
 Pengembangan sistem informasi didanai dari proyek
PHP
 Berencana mengembangkan sistem informasi kesehatan
terintegrasi (Dinkes kabupaten, puskesmas, rumah sakit
daerah, dinkes propinsi)
 Masih dalam tahap pengembangan
Kabupaten Kulonprogo
 Telah menerapkan aplikasi SIMPUS di semua
puskesmas
 Aplikasi komputer tunggal, standalone (tidak dalam
jaringan)
 Satu petugas yang memasukkan data
 Mencatat data rawat jalan
 Membuat laporan kunjungan
 Pengiriman data ke dinkes menggunakan file melalui
disket
Kabupaten Purworejo
 Mengembangkan Wide Area Network
 20 dari 22 Puskesmas terhubung secara online
menggunakan gelombang radio
 Database ada di Dinas Kesehatan
 Masing-masing puskesmas memiliki local area network:
 Pendaftaran
 BP
 Obat
 Dokter mengisi diagnosis secara langsung di komputer
 Aplikasi/program komputer masih belum optimal
 Leadership pimpinan
Kesimpulan
 Sistem informasi kesehatan di era
desentralisasi tidak semakin membaik
 Pengalaman penerapan proyek teknologi
informasi untuk pembenahan sistem informasi
tidak selalu berhasil
 Tetapi, beberapa daerah telah menunjukkan
keberhasilan awal pengembangan sistem
informasi
 Purworejo
 Ngawi
 Kulonprogo
 Puskesmas Salam
 Daerah Anda?
Integrasi Sistem Informasi Kesehatan
Input :
-Kabupaten: dari fas.kes dan program
-Data kab dari sumber lain
e
-Register: kelahiran/kematian, TB
-Data demografis, sensus
Peta

Lap.
Buletin

Bulanan
-dll
Data dikirim mll Lap.
Thn
email dan modem

Modem Sist.info geog grafik

Data mll disket komputer


Software
grafik,
report
Software utk input
& organisasi data Akses
Data entry elektronik
manual dari form Di kab & prop
INPUT

K G P
S Dll
i
I P
Lingk

Kesga

Z D
A i M M

Program kesehatan
Prinsip reformasi SIK
 Penguatan SIK terkait dengan penguatan kapasitas
informasi dan statistika secara luas.
 Terintegrasi dengan upaya pembangunan sistem
kesehatan
 Sederhana, target yang terjangkau, bertahap dan
berkelanjutan, meningkatkan kapasitas pada
setiap level dan mendorong partisipasi dari
seluruh stakeholder.
Pertanyaan penting:
 Siapa aktor kunci dalam pengumpulan,
penggunaan dan pengolahan informasi? Siapa
yang merancang sistem?
 Untuk tujuan apa? – manajemen, advokasi,
perencanaan strategi, monitoring evaluasi,
inventory, riset?
 Bagaimana tujuan tersebut tercapai? – metode
pengumpulan data, menggunakan teknologi
informasi, standar data, menerapkan mekanisme
umpan balik dan arus data?
 Kapan dan bagaimana informasi dibutuhkan?
Unsur reformasi SIK
 Analisis kebijakan
 Identifikasi aktor
 Pemetaan metode & produk SIK serta assessment thd overlap, duplikasi, gap dan
inkonsistensi
 Pengembangan strategi
 Menetapkan tujuan dan sasaran yg jelas
 Guideline dan protokol utk sharing data
 Kriteria
 Kerangka evaluasi
 Perencanaan
 Rencana pengembangan terinci dengan biaya dan waktu, tanggung jawab dan
akuntabilitas
 Penilaian biaya dan mobilisasi sumber daya finansial
 Identifikasi data dan indikator
 Kriteria dan guideline utk menjamin data yg bermutu
 Identifikasi proses pengiriman,analisis dan umpan balik
 Implementasi, monitoring dan evaluasi
 SDM, SDM, SDM, SDM
 Standarisasi definisi, klasifikasi dan sistem koding
 Revisi formulir
 Software, database, TI...
 Operasional
Aktor dalam pengembangan SIK
Aktor Kepentingan

Manajer unit pelayanan Mengharapkan peningkatan efisiensi dan alokasi


kesehatan sumber daya secara rasional.
Keputusan lebih ditentukan oleh hubungan kekuasaan
dan nilai bukan karena informasi yang rasional
Sistem informasi mungkin dapat menjadi pengancam

Peningkatan efektivitas dan equity


Ahli kesehatan masyarakat

Optimis bahwa teknologi informasi akan membebaskan


Ahli teknologi informasi tenaga kesehatan dari beban pengisian formulir yang
rumit
Mengapa data bermutu jelek?
 Teknis
 Tidak digunakannya standar data, ketidaktepatan
instrumen pengumpulan data
 Operasional
 Pencatatan dan pelaporan data yang jelek
 Lambat dalam pengolahan dan komunikasi informasi
 Behavioral
 Rendahnya perilaku penggunaan informasi
 Tidak adanya feedback
 Lingkungan:
 Lingkungan tidak kondusif, tanpa supervisi
a
Memperbaiki Timeliness, komponen
penting dalam surveilans
hari?
hari?

Recognition
Occurence of Reporting of
of event Action taken
event event
(diagnosis)

Puskesmas
Dinas Kesehatan

Rumah sakit Puskesmas


Dokter praktek
Masyarakat
bidang laboratorium

klinik
Memperbaiki
mutu
pengumpulan
data pada setiap
titik pelayanan
Memperbaiki mutu dan kuantitas data
stop
Menganalisis dan menyajikan data bagi
pengguna kesehatan
Presenting Information
Different needs for different audiences
Siapa saja pengguna informasi kesehatan?
 Politisi
 Pengambil kebijakan
 Pimpinan dinas terkait
 Program manager
 LSM
 Service providers, public and private
 Donor
 Masyarakat
 “Influentials at all levels”
Presenting Information for
Non-technical Audiences
Maps -
Show places and
people affected

Ranking -
show how your
district compares to
others
Simulasi sebaran kasus DHF di kota
menggunakan layer peta udara

Kasus DHF

Puskesmas
Rumahsakit
http://map.depkes.go.id
Lokasi fasilitas kesehatan
Link ke data lebih rinci....
Komparasi data secara global
Merintis pemanfaatan teknologi
Kombinasi manual dan elektronik
g
Penggunaan kode penyakit standar
Syndromic Surveillance:
Penerapan Early Warning Outbreak
Recognition System (EWORS)

Seleksi kombinasi gejala berdasarkan kriteria kasus yang diinginkan


6 Jan 04
Surveilans Tuberculosis:
Dr. Susanto
perpaduan manual
Anis Fuad
Sewon Indah B-4, Bantul
49 dengan SMS
a. Isi nama lengkap,
Alamat, BB dan no telp pasien
5 AF 30 SEWO BP4
b. Isi riwayat kunjungan pasien

Suspek
c. Isi:
Inisial nama
Umur
Beri tanda X pada seks
(Pria atau Wanita)
Kecamatan (4 huruf awal)/singkatan
(jika luar DIY isikan LUAR)
Beri tanda X pada tipe penderita
(Baru,Lama,Kambuh,P)
Lab/UPK yg dituju
d. Isi no register jika mendapatkan
konfirmasi segera
a. Mengirimkan melalui SMS
Penjaringan

SPK AF 30 P SEWO B BP4

SPK.AF.
Tulis SMS 0813288 Reply ke Nomer
reg
30.P. 099
pasien
SEW.B.B
Anda = 5
P4
Kirim ke pengirim
0813288099
Penggunaan SMS utk surveilans DBD
SMS dari RS

DBD, Anis Fuad, 30 tahun, Laki-


laki, DEPOk, CATUrtunggal

DBD AF 30 L
DEPO CATU Reply dan forward:

Thanks. Kasus DBD


baru
Reg AF,30 th,
Pasien Caturtunggal
DEPOK dari
AF = 5 RS xx

RS pengirim Puskesmas
Aplikasi di Dinas Kesehatan akan
menghasilkan report secara otomatis
Pemetaan penyakit sampai ke tingkat
desa

Anda mungkin juga menyukai