Anda di halaman 1dari 61

Nurmawati Fatimah,dr.,M.

Si
PENGELOLAAN OBAT
Reaksi obat yang tidak
diinginkan
 Alergi Obat
 Adiksi
 Akumulasi
 Idiosinkrasi
 Antagonisme
 Sinergisme
 Interaksi Obat
Faktor yang mempengaruhi reaksi
obat
 Jumlah obat yang di berikan
 Jenis kelamin
 Usia
 Riwayat alergi
 Mudah di dapatnya obat
 Variasi genetik
Dosis Obat

 Dosis Toksik
 Dosis minimal
 Dosis Maksimal
 Dosis Terapeutik
ARTI % (PERSEN) DALAM CAMPURAN OBAT

Jumlah obat dalam suatu campuran obat dapat ditulis berupa


persentase
Arti % dapat berupa:
 Persen berat/berat (% b/b)
 Persen berat/volume (% b/v)
 Persen vol/vol (% v/v)
 Persen Vol/berat (% v/b)

Berat /volume bahan obat dalam 100g atau 100ml campuran obat
Contoh: Boorzalf 10%  arti tiap 100g Boorzalf mengandung 10g
Acidum Boricum
ARTI % (PERSEN) DALAM CAMPURAN OBAT

 Persen (%) B/B (berat/berat)  Zat padat dalam zat padat


Contoh: Zinkzalf 10%
Arti  Setiap 100g zinkzalf mengandung 10g zinci
oxydi
Cara pembuatan:
10g zinci oxydi ditumbuk +vaselin album 90g
ARTI % (PERSEN) DALAM CAMPURAN OBAT
 Persen (%) v/v (volume/volume)
Alcohol 70%
Arti  100ml campuran tersebut mengandung 70ml
ethylalkohol murni
Cara pembuatan:
70 ml ethylalkohol ditambah air sampai jadi 100ml

 Persen (%) B/V (berat/volume)


1% morphine HCL inj.
1g morphine HCL dalam 100ml Solutio morphine HCL
1 Ampul morphine HCL 1% 1ml
1 ml  mengandung 10 mg morphine HCL
ARTI % (PERSEN) DALAM CAMPURAN OBAT

 Persen (%) V/B (volume/berat)


Jumlah dalam ml zat cair yang terkandung dalam 100 g bahan
padat → ½ padat

R/Methyl salicylat 3%
Vaselin album ad 100g
Penyebab reaksi yang tidak
diinginkan
 Overdosis
 Usia
 Merk dagang
 Penyakit
 Gangguan mental
 Alergi Obat
 Lesi Kulit
 Reaksi anafilaktik
Ketergantungan Obat

 Mengurangi ketegangan dan kegelisahan


 Merasa bebas, senang
 Di bagi menjadi 2 :
 Ketergantungan Psikologis
 Ketergantungan fisik
Pengobatan ketergantungan

 Pengobatan gejala withdrawal :


 Menganti obat tersebut
 Bertahap mengurangi dosis
Faktor ketidakpatuhan pada
pengobatan
 Kurang paham
 Kurang perhatian
 Kurang mudah/ sulit
 Mahalnya harga
Koseling dasar untuk pasien

 Pantangan makan
 ESO
 Penyimpanan Obat
Prinsip 5 Tepat

 Tepat Penderita
 Tepat Obat
 Tepat BSO
 Tepat waktu pemberian
 Tepat cara pemberian
Cakupan materi

 1. macam-macam bentuk sediaan obat padat


 2. macam-macam bentuk sediaan obat cair
 3. macam-macam bentuk sediaan obat ½ padat
Macam BSO Padat

 Pulveres
 Pulvis
 Kapsul
 Tablet/Pil
 Supp.
Pulvis
BSO Padat berupa serbuk
yang tidak terbagi.
Misal: Salicyl talk
Pulveres
BSO Padat berupa serbuk terbagi
Kapsul
BSO Padat berupa serbuk terbagi
yang di masukkan dalam
cangkang kapsul
Tablet /Pil
BSO Padat berupa serbuk terbagi
yang di bentuk/ di cetak dengan
alat khusus
Suppositoria
Pil taruh
BSO Padat yang di bentuk sedemikian rupa
seperti peluru,torpedo dll., yang
penggunaanya di masukkan ke dalam
lubang alami.
Keuntungan BSO Padat

 Relatif lebih mudah penggunaanya, tak


memerlukan alat bantu.
 Mudah penyimpananya.
 Harga relatif lebih murah dari bentuk
sediaan cair karena prosesnya.
Kerugian BSO Padat

 Rasa obat masih terasa kurang


nyaman, kecuali kapsul.
BENTUK SEDIAAN
OBAT
CAIR
Pada akhir pokok bahasan,
mahasiswa di harapkan dapat
menjelaskan bentuk sediaan obat,
khususnya
Bentuk sediaan obat cair
BSO Cair dapat di berikan
untuk
 Obat luar
 Obat suntik (injeksi )
 Obat minum
 Obat tetes (guttae )
Macam BSO Cair

 Solutio
Saturasio
Suspensi
Emulsi
Mixtura
Mixtura Agitanda
Guttae
Sirupus
Injeksi
Aerosol
Solutio

 Bentuk sediaan obat cair yang


mengandung zat terlarut (solute) dan zat
pelarut(solven) cair yang terlarut
sempurna, terdispersi homogen.
 Misal Solutio Acidi Borici
Suspensi

 Bentuk sediaan obat cair yang mengandung


bahan padat dalam bentuk halus yang tidak
larut dalam zat pelarutnya, sehingga perlu
ditambahkan suspensator sebagai
stabilisator
 Misal suspensi Amoksisilin
Emulsi

 Bentuk sediaan obat cair yang mengandung


minyak atau lemak dan air yang dapat
tercampur homogen karena emulgator.
 Contoh emulgator: PGA,CMC Na, Tween
Mixtura

 Bentuk sediaan obat cair yang mengandung


bahan cair dan pelarutnya cair yang
homogen, tak ada endapan, cairan satu
dengan lainnya tercampur secara molekuler.
 Misal Minyak Gandapura
Mixtura Agitanda

 Bentuk sediaan obat cair yang mengandung


bahan padat yang tidak larut dalam
vehikulum, sehingga terdapat endapan.
 Hanya di berikan untuk obat luar
 Misal calamine lotion ( ada yang bentuk
sediaan suspensi)
 Bentuk sediaan obat cair yang jenuh akan CO
2

Saturasio
Injeksi = Obat suntik

 Bentuk sediaan untuk injeksi dapat berupa


:solusio,emulsi/suspensi dalam air/zat
pembawa lain yang cocok, steril.
 di buat di pabrik (bukan di apotek)
 Di usahakan dalam bentuk solusio
 Di apotek tersedia dalam bentuk
1. Solusio
2. serbuk kering : - solusio(streptomicin)
- Suspensi (penicilin)
3. Suspensi (inj. Cortison)
4. Emulsi
Mengapa obat injeksi di
berikan???
 Bila di berikan dengan cara lain kurang/tidak
efektif
-misal : Streptomicin tidak diserap lewat
GIT
 Bila di berikan p.o atau per rectal merupakan
suatu kontraindikasi, misal :
Post op. sal cerna atau vomit
Mengapa obat injeksi
di berikan???
 Penderita tidak kooperati atau tidak sadar
 Yang di kehendaki onsetnya cepat, misal
Aminophillin pada Px asma
 Dengan cara lain tidak dapat mencapai daerah
yang diinginkan, misal intra cardial
Kelemahan

 Rasa nyeri suntikan


 Efek psikologis pada penderita
 Kekeliruan obat/dosis yang tidak mungkin
diperbaiki
 Obat hanya dapat di berikan di rumah sakit
atau praktek dokter oleh dokter atau perawat
yang kompeten ( kec penderita yang telah
terlatih, misal pada penderita yang menderita
DM dan telah mendapat terapi insulin)
Syarat Obat Injeksi

 Steril
 Bebas Pyrogen
 Bebas dari logam berat
 Isotonis
 Isohidris
Kemasan obat injeksi

 Ampul ( 1ml,2ml,10 ml,20ml)


 Vial/Flacon/botol
3 ml - single dose
10 ml s/d 500 ml
multiple dose
Syarat wadah obat injeksi

 Tidak bereaksi secara secara kimia/fisika


 Jerih/bening(memungkinkan pemeriksaan isi)
 Tertutup kedap
Cara-cara pemberian obat
inkeksi
 SC
 IM
 IV
 Infus intravena
 Itra arterial
 Intra spinal
 Intra tracheal
 Intra cardial
 Intra dermal
Guttae( obat tetes )

 Obat berbentuk cair yang cara


penggunannya dengan cara di teteskan
 Untuk obat dalam dan obat luar
Sirupus (sirup)

 Mengandung gula atau sakarosa


 Konsistensi kental karena kadar sakarosa
yang tinggi yaitu 64-66 %
 Jika kurang dar 64% larutan akan cepat rusak
menjamur
 Jika lebih dari 66% larutan akan mudah
mengkristal
Aerosol (obat semprot)

 Aerosol oral di gunakan untuk pengobatan


simptomatis, seperti pada asma, migraine
 Aerosol topikal di gunakan untuk terapi
penyakit kulit, anestesi lokal
Keuntungan Aerosol

 Mudah pemakaiannya
 Tidak terkontaminasi dengan bahan asing
 Efek dingin pada kulit
BENTUK SEDIAAN OBAT
½ PADAT
Pada akhir pokok bahasan,
mahasiswa di harapkan dapat
menjelaskan bentuk sediaan obat,
khususnya
Bentuk sediaan obat ½ padat
Macam BSO ½ Padat

Unguentum
Cream
Pasta
Emplastrum atau Collemplastrum
Sapo
Unguentum (salep)

 Bentuk sediaan obat ½ padat yang


konsistensinya seperti mentega, mudah di
oleskan pada kulit.
 Syarat utama dari salep adalah bahan utamanya
harus terdispersi secara homogen dalam zat
pelarut
Salep dapat di bagi menjadi

 Salep epidermis
 Salep mukosa
 Salep endodermik
Cream

 Bentuk sediaan obat ½ padat yang


mengandung dari minyak (Oil) dan air
(Water) yang tercampur homogen.Karena
mengandung air ,cream dapat memberikan
rasa sejuk pada kulit
Pasta

 Bentuk sediaan obat ½ padat yang


mengandung bahan padat 40-60%
 Konsistensi pasta lebih kenyal dari pada
unguentum (salep)
 Pasta tak memberikan rasa berminyak
Keuntungan pasta

 Mengikat cairan sekret


 Tidak mempunyai daya penetrasi
Kerugian pasta

 Harus sering di ganti


 Tidak bisa untuk kulit berambut
Sapo

 Di sebut juga sabun yang di dapat dari proses


penyabunan alkalidengan lemak atau asam
lemak tinggi
 Di gunakan untuk menurunkan tekanan
permukaan kulit, agar obat lebih mudah
masuk/penetrasi ke dalam kulit
Emplastrum/Collemplastrum

 Emplastrum adalah hasil proses penyabunan


dari asam lemak dengan logam berat
 Collemplastrum adalah emplastrum yang di
oleskan pada kain, biasa di sebut plester
Keuntungan emplastrum

 Obat berkontak erat pada kulityang di obati,


obat tak mudah menyebar sehingga efek
lokal lebih intensif
TERIMA
KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai