I L M U P E N YA K I T K U L I T DA N K E L A M I N
R S U D d r . D O R I S S Y LV A N U S PA L A N G K A R A Y A
FA K U LT A S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I T A S PA L A N G K A R A Y A
LAPORAN KASUS
Eritema Nodosum Leprosum (ENL) pada
Morbus Hansen
PEMBIMBING:
dr. Sulistyaningsih, Sp.KK
DISUSUN OLEH:
THERESIA ALFIONITA SINULINGGA S.Ked
FAB 118 095
Pendahuluan
MORBUS HANSEN
atau Dapat menyerang semua umur
PENYAKIT KUSTA
Keluhan Utama
Benjolan merah di hampir seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-), eritema nodul,
berbatas tegas (+)
Palpasi Fremitus vokal kanan = kiri, ekspansi dada kiri = kanan
Perkusi Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki kering -/-
Cor
Inspeksi Thrill (-), eritema nodul ,berbatas tegas (+)
Auskultasi S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)
Heart rate = 88x/menit, regular, tunggal
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V di lin. midclavicularis sx
Perkusi Kesan batas jantung normal
Tampak eritema nodul,
berbatas tegas
Pemeriksaan Fisik
ABDOMEN
Inspeksi Tampak datar, distensi (-), eritema nodul, berbatas tegas (+)
Auskultasi Peristaltik usus 7x/menit (normal)
Palpasi Pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-), nyeri tekan (-)
Perkusi Pekak hepar terdengar, lapang abdomen lainnya timpani
EXTREMITAS
Extremitas superior dextra Extremitas superior sinistra
Akral hangat, CRT <2 detik Akral hangat, CRT <2 detik
Motorik =3, sensorik kurang Motorik =5
Eritema nodul, berbatas tegas (+) Eritema nodul, berbatas tegas (+)
Pembesaran/
No. Pemeriksaan Nervus Nyeri Keterangan
Penebalan (kanan/kiri)
N. auricularis magnus
1. Menebal/Tidak ada Nyeri Menebal
(dextra/sinistra)
N. ulnaris
2. (dextra/sinistra) Tidak ada/Tidak ada Nyeri Tidak Menebal
N. proneus comunis/
Poplitea lateralis
3. Tidak ada/Tidak ada Nyeri Tidak menebal
(dextra/sinistra)
N. tibialis posterior
4. Tidak ada/ Tidak ada Nyeri Tidak menebal
(dextra/sinistra)
Pembesaran nervus auricularis magnus dextra
Tabel 2.2 Pemeriksaan Fungsi Saraf
Fungsi
Saraf
Motorik Sensorik Otonom
Fasialis Lagoftalmus (-), mulut
mencong (-)
Ulnaris Tidak ada kelumpuhan Hipoestesi pada digiti 4
digiti 4 dan 5 dan 5 pada tangan kanan
ETIOLOGI
M.leprae : basil tahan asam, gram positif.
Penularan: inhalasi atau kontak langsung.
Masa inkubasi : 4-40 tahun
Tinjauan Pustaka
Sama dengan tipe TT, tetapi lesi lebih kecil, tidak disertai adanya
2) Tipe Borderline kerontokan rambut, dan perubahan saraf hanya terjadi
Tuberkuloid (BT) pembengkakan.
SIS Basil
TT
TT
TTs BT BB BL LLs LL
Perubahan keseimbangan
antar imunitas (SIS) dan basil
Reaksi Lepra Tipe 2
Antigen
berasal dari Reaksi dengan
produk kuman antibodi (IgM Kompleks Ag-
yang telah dan IgG) Ab
mati
Manifestasi
eritema Aktivasi
nodosum komplemen
leprosum
Manifestasi (1) Reaksi Lepra Tipe 1
Organ yang diserang Reaksi Ringan Reaksi Berat
Kulit Lesi kulit yang telah ada Lesi yang telah ada menjadi
menjadi lebih eritematosa eritematosa. Timbul lesi baru
yang kadang-kadang disertai
panas dan malaise.
ANAMNESIS
• Perrempuan 34 tahun
UKK
• Benjolan merah dihampir seluruh • Nodul eritema, berbatas
tubuh
• Terasa nyeri dan panas tegas, tepi reguler, ukuran
• Terasa mati rasa pada beberapa plakat, jumlah multiple,
bagian tubuh
• Demam dan malaise
distribusi universalis
• Riw.kontak dengan keluarga yang PEM. Fisik
mengalami penyakit serupa
Pada ekstremitas superior dextra, inferior dextra
• Riwayat pengobatan kusta bulan dan sinistra ada penurunan fungsi motorik dan
ke 2 sensoris
2 Saraf tepi Nyeri pada perbaan (-) Nyeri pada perabaan Nyeri pada perabaan Nyeri pada perabaan (+)
(+) (-)
3 Keadaan umum Demam (-) Demam (+) Demam (+) Demam (+)
4 Keterlibatan organ - - - +
lain Terjadi peradangan pada :
mata : iridocyclitis
testis : epididimoorchitis
ginjal : nefritis
kelenjar limpa : limfadenitis
gangguan pada tulang,
hidung, dan tenggorokan