Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus

Oleh:
WIDI CAHYA UTAMI
FAA 113 022

Pembimbing:
dr. RURIN DWI S, Sp.A., M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA


RSUD dr. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 1

2017
PENDAHULUAN

GNAPS

Penyebab
Penyakit ginjal Streptococcus B
morbiditas di
oleh inflamasi Hemolitycus grup
negara
imunologis A
berkembang

2
Identitas Pasien

 Nama : An. A
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tempat, tanggal lahir : Palangka Raya, 23 Oktober 2007
 Umur : 9 tahun

3
Identitas Orangtua

Ayah Ibu
 Nama : Tn. D  Nama : Ny. A
 Umur : 37 tahun  Umur : 36 tahun
 Pendidikan : SMA  Pendidikan: S1
 Pekerjaan : Swasta
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Jl. Cilik Riwut Km 7
 Alamat : Jl. Cilik Riwut Km.7

4
Keluhan Utama : Bengkak pada Palpebra dan Tungkai

5
Bengkak pada wajah dan kaki Batuk
- 1 minggu SMRS
- 5 hari SMRS - Muncul mendadak
- Keluhan dirasakan pertama kali - Dahak (+), dahak tidak bisa keluar
- Terlihat jelas saat pagi hari dan - Riwayat alergi (+)  bersin setiap
menghilang saat siang hari pagi
- Nyeri (-), eritema (-) -

6
Sesak
- Sejak 1 hari SMRS
- Memberat sejak 1 jam SMRS
- Muncul mendadak
- Sesak berkurang jika > 2 bantal
- Nafsu makan menurun  lemas

7
Riwayat Penyakit Dahulu

- Pertama kali dirawat di rumah sakit

- Riwayat pusing dan sembab (-)

- Infeksi kulit (+)

8
Riwayat Kehamilan & Persalinan

- tidak memiliki sakit maupun keluhan apapun

- Lahirkan secara spontan ditolong oleh bidan

- Saat lahir langsung menangis.

- Usia kehamilannya adalah 39 minggu dengan riwayat ANC


(+) sebanyak 5x selama kehamilan.

- BBL 3100 gram dan PB 44cm.

9
Riwayat Perkembangan

- tengkurap saat berusia 3 bulan

- merangkak saat usia 7 bulan

- jalan saat usia 11 bulan

- bicara saat usia 1, 5 tahun.

- Saat ini anak sudah bisa menulis dengan rapi, menendang,


bermain lompat tali dan berlari-lari, mempunyai teman sebaya
untuk bercerita, berkomunikasi dengan kedua orangtuanya.

10
Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi Waktu Pemberian
Saat lahir, 2 bulan, 4 bulan,
Hepatitis B
6 bulan
1 minggu, 2 bulan, 4 bulan,
Polio
6 bulan
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
Campak 10 bulan

Kesan: Imunisasi dasar sudah dilakukan secara


lengkap. Imunisasi tambahan belum pernah
dilakukan 11
Riwayat Makanan
- ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan.
- Umur 6 – 2 tahun: bubur tim dan ASI (2 – 3x/hari).
Porsi makan sebanyak ½ piring orang dewasa. Sekali
makan biasanya hanya 4 – 5x suap.
- Umur 2 tahun – sekarang: nasi dan sayuran seperti
porsi orang dewasa.

Kesan: pasien telah diberikan konsumsi makanan oleh


orang tua sesuai dengan umurnya.

12
Riwayat Keluarga
No. Nama/ status Umur Keterangan

1. D (ayah pasien ) 37 th Sehat

2. A (Ibu pasien) 36 th Sehat

3. A (Pasien) 9 th Sakit

4. A (Saudara Pasien) 4 th Sehat

5. N(Saudara pasien) 5 th Sehat

13
Riwayat Sosial Lingkungan

 Ukuran rumah 2 x 6 m2,


 Dinding rumah beton
 Antar rumah berjarak sekitar ± 10 meter
 Tak ada tumpukan sampah di sekitar rumah
 Mempunyai 1 ruang tamu, 2 ruang keluarga, 2 kamar
tidur, 1 dapur, 5 ventilasi, 6 jendela, pintu keluar
rumah ada 2 dengan wc/kamar mandi ada 1.

14
 Sumber air minum berasal dari mesin
hitachi (untuk mandi, mencuci, & merebus
air)
 Rumah dihuni oleh 6 anggota keluarga,
 Sosialisasi antar warga baik.

15
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum Tampak lemas


Kesadaran, GCS Compos mentis, Eye (4), Verbal (5), Motorik (6)
TTV :
Tekanan Darah 130/80 mmHg
Nadi 98 kali/ menit, regular, kuat angkat dan isi cukup
Suhu 36,7˚ C
Pernapasan 24 kali/ menit
Berat badan 32 kg
Tinggi badan 133 cm
Status gizi 110% ( Gizi baik)

Warna kulit kuning langsat, sianosis(-), hemangioma(-), turgor


Kulit
cepat kembali, kelembaban cukup, petekie (-)
16
Kepala
Rambut berwarna hitam tidak mudah tercabut, distribusi
Rambut
merata

Kepala Bentuk kepala normal, trauma(-)

Edema palpebra (+), konjungtiva anemis (+), sklera ikterik


Mata
(-), diameter pupil 3 mm/ 3 mm, isokor, reflek cahaya +/+

Nyeri pada telinga (-), telinga simetris, sekret(-), serumen


Telinga
minimal.

Hidung normal, napas cuping hidung (+), epistaksis(-)


Hidung
sekret(-)

Mukosa bibir kering(-), pucat(+), pembengkakan(-) ataupun


Mulut perdarahan pada gusi(-), lidah normal dan tidak tampak
kotor, hiperemi(-) pada faring maupun tonsil (T2/T2).
17
Leher Kaku kuduk(-), pembesaran KGB(-), tortikolis(-)

Thoraks
Inspeksi Simetris, retraksi(+).

Paru
Bentuk simetris, tidak ada ketinggalan gerak, frekuensi
Inspeksi
napas 24 kali/menit, jenis pernapasan torakal.

Palpasi fremitus fokal simetris


Perkusi Sonor pada lapang paru
Terdengar suara napas vesikuler pada paru , ronkhi(-
Auskultasi
),wheezing(-) 18
Jantung
Iktus kordis tidak terlihat di SIC V midclavicula kiri.
Inspeksi

Palpasi Teraba pada SIC V midklavikula kiri

Batas atas pada SIC II parasternalis, batas kanan


Perkusi pada SIC IV parasternalis kanan, batas kiri pada SIC
V midklavikularis kiri

Auskultasi Frekuensi jantung 98 kali/ menit, regular, S1-S2


tunggal, tidak ada gallop dan murmur.
19
Abdomen
Inspeksi Datar
Auskultasi Bising usus terdengar normal
Hepar dan lien tidak teraba, tidak teraba
Palpasi massa, tidak ada asites, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi Timpani
Akral hangat ,pitting oedem (+), capillary
Ekstremitas
reffil time< 2”, spasme otot (-), petekie (-),
Genitalia Perempuan
DBN 20

Anus
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

kimia urin:
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan
 protein 25 mg/dl
 Leukosit 11,84x103,
 darah 250 er/ul
 eritrosit 4,63x106, ,
 sedimen urin (+)
 Hb 10,1 g/dl,
 leukosit 2-6 sel
 trombosit 334.103
 eritrosit banyak sel
 silinder (+)
pemeriksaan kimia klinik ditemukan
 208 mg/dl
 protein total 6,85 g/sl
 albumin 3,68 g/dl. 21
Diagnosis Banding
Sindrom
Nefrotik
Ginjal
GNAPS
Edema
Hepar

Non
Jantung
Ginjal

Nutrisi

22
Diagnosa Kerja

 Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus

23
Terapi

 O2 Nasal Kanul 2 Lpm


 Inj. Furosemide 2x30 mg
 Inj. Cefotaxime 3x800 mg
 Peroral : Aspar K 2x1
Vastein syrup 2x ¾ cth

24
Prognosis

 Ad Vitam : Dubia ad bonam


 Ad Functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam

25
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi

Patofisiologi Sylvia, 2013


26
Faktor Resiko
 Kelompok infeksi
 Poststreptococcal akibat infeksi saluran
pernapasan atas
Poststreptococcal karena infeksi kulit
 Kelompok non-infeksi
 Vaskulitis
 Vaskulitis hipersensitifitas
 Berger disease
27
Patofisiologi

28
Anamnesis

 Bengkak pada palpebra dan tungkai


 Bengkak jelas terlihat pada pagi hari
 Terjadi perubahan warna urin mendadak
 Sakit kepala
 Perubahan napsu makan
 Adanya riwayat infeksi sebelumnya seperti faringitis,
tonsilitis, atau pyoderma
29
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : Tampak lemas, tampak


pucat
 Kulit : ruam, lesi
 Mata : edema palpebra
 Mulut : pembesaran tonsil, pucat (+)
 Ekstremitas : pitting edema (+)
30
Pemeriksaan Penunjang

 Uji ASTO
 Pemeriksaan Darah Lengkap
 Analisis Urin
 Biopsi Ginjal

31
Komplikasi

 Hipertensi Retinopati
 Hipertensi Ensefalopati
 Gagal Ginjal Kronis
 Sindrom Nefrotik

32
Prognosis

 Prognosistergantung umur saat serangan,


derajat berat penyakit, galur streptokukus
tertentu, pola serangan sporadik atau
epidemik, dan tingkat penurunan fungsi
ginjal.

Sari Pediatri, 2003. 33


DISKUSI KASUS

34
PASIEN TEORI

Anamnesa:
• bengkak pada kelopak mata
dan kedua tungkai pasien, 5
- Demam
hari SMRS
- Malaise
• Nafsu makan menurun
- nafsu makan menurun
• lemas
- Pada pemeriksaan fisis
dijumpai hipertensi pada
Pemeriksaan Fisik:
hampir semua pasien GNAPS
• Hipertensi
• Urin berwarna seperti teh

Sari Pediatri, 2003.

35
PASIEN TEORI

Pemeriksaan Urin: perdarahan glomerulus


- Hematuria Inflamasi  sel darah
- Proteinuria merah dan protein keluar
- Eritrosit (+) ke dalam urin

Sari Pediatri, 2003. 36

36
PASIEN TEORI

LFG berkurang, penurunan


kapasitas ekskresi air dan
garam ekspansi volume
Penurunan LFG Ringan cairan ekstraselular 
tertutupnya permukaan
glomerulus dengan deposit
kompleks imun.

Sari Pediatri, 2003. 37

37
PASIEN TEORI

Kadar hemoglobin yang rendah


disebabkan karena pasien
mengalami gejala klinis
Hb = 10,1 g/dl
hematuria, asupan makanan
anak kurang menyebabkan
defisiensi zat besi

38
PASIEN TEORI

manifestasi klinis GNAPS


Riwayat Penyakit Dahulu: adanya infeksi
Pasien pernah menderita streptococcus yang
infeksi kulit menginfeksi kulit atau
saluran napas.

Gol. Loop diuretic


meningkatkan pengeluaran
Terapi : Furosemid air, Na, Cl dan K+ ,
diekskresikan melalui urin
dan feses

Sari Pediatri, 2003. 39


Farmakologi FKUI, 2012
39
PASIEN TEORI

Aspar K 
meningkatkan kadar ion
kalium dalam darah.
Terapi: Aspar K
Diberikan untuk terapi
hipertensi furosemide yang
merupakan diuretic kuat

Sari Pediatri, 2003. 40

40
Kesimpulan
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang anak perempuan 9 tahun 8 bulan
didiagnosa Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus
(GNAPS)
 Prognosis tergantung umur saat serangan, derajat berat
penyakit, galur streptokukus tertentu, pola serangan
sporadik atau epidemik, dan tingkat penurunan fungsi
ginjal.

41
Daftar Pustaka
 Price S. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyaki. Ed 6. Jakarta: EGC, 2013.
 Husein, A, dkk. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi kedua. Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. 2002.
 Lambanbatu. Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus. Jakarta: Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, 2003.
 Lyttle, John D. The Treatment of Acute Glomerulonephritis in Children. The Bulletin. Hlm : 212 – 221.
 Sanjad, Sami. Acute Glomerulonephritis in Children : A review of 153 cases. Southern Medical Journal. 1977.
Hlm : 1202 – 1206.
 Geetha, Duvuru. Glomerulonephritis, Poststreptococcal [online]. 2010
 Rena N, Suwitra K. Seorang Penderita Sindrom Nefrotik Akut Pasca Streptococcus. Denpasar: JPeny Dalam,
Volume 10, 2010.
 Rammelkamp, Jr., Charles H. Dan Robert S. Weaver. Acute Glomerulonephritis. The Significance of the
Variations in the Incidence of the Disease. 1952. Hlm : 345 – 358.
 Travis LB, Kalia. Acute nephritic syndrome. Dalam: Poslethwaite RJ, penyunting. Clinical pediatric
nephrology. Edisi ke-2. Oxford: Butterworth-Heinemann, 1994. h. 201-9.
 Sekarwana HN. Rekomendasi mutahir tatalaksana glomerulonefritis akut pasca streptokokus. Dalam:
Aditiawati, Bahrun D, Herman E, Prambudi R, penyunting. Buku naskah lengkap simposium nefrologi VIII dan
simposium kardiologi V. Ikatan Dokter Anak Indonesia Palembang, 2001. h. 141-62.
 Pardede S. Penyakit Ginjal Kronik Pada Anak. Jakarta: Dept. Ilmu Kesehatan Anak FKUI Sari Pediatri 11;3,
2009.

42

Anda mungkin juga menyukai