Anda di halaman 1dari 18

JENIS – JENIS

KELOMPOK SOSIAL
KELOMPOK 4

1. ACHMAD NURDIANTO
2. DIAH INTAN PRAMIESWARI
3. NUR AINI TRI UTAMI
4. RAHMA IZZATUN NISA
5. RAMADHAN ZAKI SASENA
1. SOLIDARITAS MEKANIK

2. SOLIDARITAS ORGANIK
1. SOLIDARITAS MEKANIK
Merupakan solidaritas yang muncul pada masyarakat
yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran
kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja
diantara para anggota kelompok.
Suku Dani di Papua

2. SOLIDARITAS ORGANIK
Solidaritas yang mengikat masyarakat yang telah kompleks
dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur
sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar
anggota.
PERBEDAAN
1. GEMEINSCAFT (PAGUYUBAN)

2. GESELLSCAFT (PATEMBAYAN)
1. GEMEINSCAFT (PAGUYUBAN)
Bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang kuat,bersifat alamiah dan kekal.
 CIRI-CIRI :
1. Intim , pribadi, dan eksklusif.
2. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
 TIPE-TIPE :
1.Gemeinscaft by blood 2. Gemeinscaft of place 3. Gemeinscaft Of Mind

Keluarga Kelompok arisan Kom.peduli lingkungan


2. GESELLSCAFT (PATEMBAYAN)

Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang


pendek,strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam
pikiran belaka.

 CIRI-CIRI : Contoh :
1. Hubungan antar anggoata bersifat formal
2. Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
3. Memperhitungkan nilai guna (utility)
4. Lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Serikat buruh
1. KELOMPOK PRIMER

2. KELOMPOK SEKUNDER
KELOMPOK PRIMER
Ditandai dengan pergaulan, kerjasama dan tatap muka
yang intim.Hubungan antar anggotanya saling kenal
mengenal dan bersifat informal.Ruang lingkup terpenting
ialah keluarga, teman masa kecil, RW, RT, dll.

KELOMPOK SEKUNDER

Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar


anggotanya bersifat formal,impersonal,dan didasarkan
pada asas manfaat.
1. IN - GROUP

2. OUT - GROUP
1. IN - GROUP
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan
dirinya atau merasa menjadi anggota dari kelompok tersebut.

 Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati


dan selalu memiliki perasaan dekat dengan anggota-anggota
kelompok.
 Digunakan pada anggota kelompok yang memiliki kerja sama
dan keteraturan.
 Terdapat penyebutan kami atau kita.
Contoh :
1. Siswa sebuah SMA akan merasa memiliki ikatan dengan
sekolahnya hingga ia akan mengatakan “sekolah kami”
kepada siswa sekolah lain ketika mereka berjumpa.
2. Suporter sepak bola
2. OUT - GROUP

Merupakan kelompok yang berada diluar keanggotaan


seorang individu.
• Anggota kelompok lain yang cenderung ditandai rasa
kebencian dan permusuhan.
• Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan
yang berwujud antagonisme atau antipati.
• Terdapat penyebutan “Mereka”.
Contoh :
1. Ketika konflik sosial terjadi antara penduduk kampung
,maka perasaan dan anggapan out-group akan
membahayakan in-group,sehingga solidaritas pada
kelompok dalam semakin kuat dan prasangka pada
kelompok luar semakin tajam.
2. Rivalitas suporter sepak bola A dengan B.
1. MEMBERSHIP GROUP

2. REFERANCE GROUP
1. MEMBERSHIP GROUP

• Merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi


anggota kelompok tersebut.
• Anggota-anggota dalam membership group sering melakukan
interaksi untuk membentuk kelompok-kelompok tersendiri.
• Keanggotaan seseorang dalam membership group diukur dari
interaksinya dengan kelompok sosial tersebut termasuk para
anggotanya.

Contoh : anggota DPR, anggota TNI,member fitnes club,member


ekstrakurikurikuler dll.
2. REFERANCE GROUP

kelompok yang menurut pandangan seseorang mengakui,


menerima, dan mengidentifikasikan dirinya tanpa harus menjadi
anggotanya.

Reference group mempunyai dua bentuk.


1. Tipe normatif , yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian
seseorang;
2. Tipe perbandingan (comparation type) merupakan suatu
pegangan bagi individu dalam menilai kepribadian.

Contoh : Kegagalan menjadi bagian kelompok tertentu,Geng anak


liar,kelompok tugas sekolah

Anda mungkin juga menyukai