12/18/2019 2
Latar Belakang
Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki tugas dan
wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan
perlindungan hutan di wilayah kerjanya.
Total wilayah hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebesar 2.566.889 Ha. Potensi hutan
yang luas mampu memakasimalkan sumber daya hutan (SDH) dengan tidak meninggalkan
unsur pelestariannya. Sehingga perlu dilakukan manajemen asset yang berkaitan dengan
sumber daya baik sumber daya kayu dan non kayu.
Survey pemetaan merupakan salah satu cara dalam pendataan asset sebuah perusahaan.
Namun, dalam perencanaan pengelolaan yang bersumber dari data potensi SDH yang ada di
dalam kawasan hutan menjadi tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya dari potensi
yang dimiliki akibat pengambilan data di lapangan yang masih menggunakan metode
sampling terestris.
12/18/2019 3
Latar Belakang
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau disebut juga drone merupakan wahana yang
memungkinkan kita untuk memahami dunia fisik dengan menangkap data udara
(fotogrametri) untuk menghasilkan peta yang akurat dan model 3D kondisi wilayah di sekitar
kita secara tepat waktu dan presisi.
Perkembangan teknologi UAV ini dapat menjawab tantangan pengelolaan sumber daya hutan
yang dihadapi Perhutani saat ini dimana pendugaan potensi dan pemantauan perubahan
potensi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Proses
penafsiran/interpretasi/pengolahan data foto udara dari UAV yang mengarah pada kebutuhan
data yang diharapkan dapat diperoleh dari UAV belum mengarah pada ketelitian dan akurasi.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis foto udara dari UAV untuk pendugaan populasi dan
pendugaan potensi dalam satu luasan unit manajemen tertentu.
12/18/2019 4
• Lokasi penelitian di KPH Bogor BKPH Parung Panjang RPH Tenjo Petak 1D2 dengan luasan
baku 2.87 Ha untuk pendugaan populasi Mangium
• Penelitian menggunakan perangkat lunak Agisoft Metashape dan Ecognition Developer
• Pengambilan data menggunakan Drone DJI Phantom 4 Pro Plus dengan tinggi terbang 300 m
• Penentuan jalur terbang menggunakan Drone Deploy
• Metode penelitian menggunakan metode single grid
• Luas area penelitian adalah 2.87 Ha
• Ukuran sampel diatur menjadi 100
• Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan November sampai Desember 2019
12/18/2019
Batasan Masalah 5
Tujuan dilakukannya analisis foto udara UAV untuk pendugaan populasi dan
pendugaan potensi tegakan dengan menggunakan UAV adalah mampu dilakukannya
pengukuran terhadap jumlah populasi/jumlah pohon berdasarkan foto udara
dengan menggunakan UAV. Proses penafsiran/interpretasi/pengolahan data foto
udara dari UAV yang mengarah pada kebutuhan data yang diharapkan dapat
diperoleh dari UAV belum mengarah pada ketelitian dan akurasi.
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian
Dapat dilakukannya perhitungan terhadap jumlah populasi/jumlah pohon
berdasarkan foto udara dengan menggunakan UAV dan sebagai data
pembanding terhadap hasil risalah. Penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai data acuan perhitungan asset biologis serta digunakan sebagai data
acuan penyusunan RPKH dari hasil perhitungan jumlah pohon.
12/18/2019 6
METODOLOGI PENELITIAN
• Metode penelitian : metode literatur dan kuantitatif
• Jenis penelitian : deskriptif dan simulasi
• Lokasi penelitian : KPH Bogor BKPH Parung Panjang RPH Tenjo
Petak 1D2 dengan luasan baku 2,87 Ha
• Populasi penelitian : Mangium
• Pengumpulan data : primer dan sekunder
• Perangkat : Drone DJI Phantom 4 Pro Plus metode single
grid dengan posisi terbang 300 m
• Penentuan jalur : Drone Deploy
12/18/2019 7
Metode pemetaan menggunakan UAV
12/18/2019 8
Alur
Penelitian
12/18/2019 9
TAHAPAN PERHITUNGAN JUMLAH POHON MANGIUM
HASIL EKSTRASI OTOMATIS MENGGUNAKAN
METODE TEMPLATE MATCHING
12/18/2019 10
Pemilihan Generate Test Negative
Sampel Template Template Template
Sampel yang diambil 1 Group size yang dipilih Pada proses test template Template negatif dengan
petak tegakan mangium. pada proses generate ini penentuan nilai ukuran kelompok yang
Dimana sampel yang template ini sebanyak 45 ambang batas adalah berbeda, namun tidak
diambil dipilih secara buah template. Koefisien sebesar 0.6. dapat mengubah lapisan,
merata dan menyebar pada korelasi rata-rata antara karena lapisan selalu sesuai
daerah penelitian. template dan semua dengan lapisan template
sampel sebesar 0,669. saat ini (positif).
12/18/2019 11
Pembentukan Template Mangium
12/18/2019 12
Hasil Test Template
12/18/2019 13
Pemilihan Sample
• Pengambilan atau seleksi sampel pada proses pembuatan
template mangium bertujuan agar software dapat
melakukan pengenalan pada bentuk objek untuk
mendeteksi objek yang diteliti. Pengambilan sample
dilakukan pada seluruh area dengan tujuan mewakili tiap
bagian object yang akan dijadikan sample .
• Pada area penelitian dengan luasan 2.87 Ha diambil
sampel sebanyak 45sampel. Sampel diambil secara acak
dan menyebar di seluruh area penelitian. Ukuran sampel
diatur menjadi 100, ukuran ini menyesuaikan besaran
kanopi dari pohon Mangium pada orthophoto. Layer yang
digunakan adalah Layer 1_group1(Band Red) yang dapat
menampilkan objek mangium.
12/18/2019 16
Test Template
• Sebelum eksekusi atur beberapa point seperti algoritm
dengan memilih template matching dan input layer
dengan memilih layer 1 (Band Red) dengan threshold yang
bisa disesuaikan dengan catatan tanpa melebihi threshold
layer 1 yaitu 0.699, selanjutnya lakukan Execute dan
tunggu beberapa saat sampai proses selesai sehingga
menghasilkan tampilan.
12/18/2019 18
Test Template
Hasil editing
menggunakan ArcGis
12/18/2019 19
Kesimpulan
Penelitian Identifikasi pohon mangium secara
otomatis melalui tiga proses yaitu
seleksi template, generate template dan
test template.
Hasil penghitungan pohon secara
otomatis diperoleh threshold 0.699
dengan jumlah 518 pohon terdeteksi.
12/18/2019 20
Saran Seleksi sampel pada tahap pembentukan sampel
Penelitian harus dilakukan secara konsisten agar
menghasilkan template yang baik, sehingga proses
deteksi objek memperoleh hasil yang maksimal.
Data yang diperlukan dala penelitian dengan
metode deteksi berbasis objek semacam ini
disarankan harus memiliki resolusi spasial yang
tinggi.
Pada tahap pemrosesan sebaiknya menggunakan
perangkat keras yang memiliki spesifikasi yang
mumpuni sehingga pengolahan tidak diperlukan
banyak waktu.
12/18/2019 21
1. Abikindo. 2010.Template Matching.
https://abikindo.blogspot.co.id/2010/06/template-
matching.(akses pada tanggal 9 Desember 2019)
2. A. Kiefer, dan Lillesand. 1990. Penginderaan Jauh dan
Interpretasi Citra (Diterjemahkan oleh Dulbahri, Prapto
Suharsono, Hartono, dan Suharyadi) Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Daftar 3. Geomecator. (2010). Retrieved from
http://mazprie82geodesi.blogspot.com/2010/11/pemotret
an-udara.html
Pustaka 4. Prasetya, A. (2010). Konsep Dasar Pemetaan Fotogramtri.
Retrieved Oktober 2018, from
http://arryprasetya.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-
pemetaan-fotogrametri.html
5. Syariffudin, G. (2017). Tugas Data Citra. Retrieved
November 11, 2018, from
http://ganinsyah022.blogspot.com/2017/05/bab-6-
penajaman-citra-dan-pemfilteran.html
12/18/2019 22
Terima Kasih
12/18/2019 23