diwarna sogan
diwarna ungu
diwarna putih
mbathikdan nggirah
nglorod
nyoga
ngerok
medel
nembok
mbironi
Mbathik Membuat pola batik (nglowong)
Ngisen-iseni Mengisi, bisa berupa garis lurus,
lengkung, titik-titik, dsb.
TERMIONOGY
Nembok Menutup bagian-bagian pola
yang akan dibiarkan tetap
berwarna putih dengan lilin
Medel batik.
Mencelup mori yang telah diberi
lilin batik ke dalam warna biru
Ngerok dan Menghilangkan lilin dari bagian-
Nggirah bagian yang akan diberi warna
soga (cokelat)
TERMIONOGY
Mbironi Menutup bagian-bagian yang
akan tetap berwarna biru dan
tempat-tempat yang terdapat
cecek.
Nyoga
Mencelup mori ke dalam larutan
Nglorod
soga
Menghilangkan lilin batik dengan
air mendidih. Tahap ini sekaligus
merupakan tahap terakhir dari
proses batik tradisional
JENIS MOTIF/CORAK/POLA BATIK
Berdasarkan letak geografis, batik dapat
diklasifikasi menjadi dua:
1. Batik Pedalaman
Warna: coklat-hitam-putih
Motif: Keraton (mengandung makna
filosofis, diambil dari candi)
2. Batik Pesisir
Warna: cerah, warna-warni
Motif: diambil dari alam
JENIS MOTIF/CORAK/POLA BATIK
Berdasarkan perubahan jaman dan
perkembangannya, motif batik dapat
diklasifikasi menjadi tiga:
1. Motif Batik Klasik atau
Tradisional
2. Motif Batik Dinamis
3. Motif Batik Bebas
KLASIK
Motif batik Klasik dapat dibagi menjadi:
1. Motif Parang
2. Motif Geometri
3. Motif Banji
4. Motif Tumbuh-tumbuhan Menjalar
motif batik
5. Motif Tumbuh-tumbuhan Air
6. Motif Bunga
7. Motif Satwa dan alam kehidupannya
1. Motif Pokok
Adalah motif yang secara keseluruhan
tampil dominan, mengandung makna dan
menjadi nama dari batik tersebut.
contoh:
Motif Garuda/Burung, Semen, Pohon Hayat,
Lidah Api, dsb.
2. Motif Pelengkap
Motif yang berfungsi melengkapi atau
mengisi ruangan diantara beberapa motif
pokok
Contoh :
Tangkai dan Daun, Tangkai, Daun, Bunga,
dsb.
UNSUR-UNSUR MOTIF BATIK
3. Isen-Isen
Motif yang berbentuk garis lurus, garis
lengkung, bulatan, titk-titik, dsb. yang
terletak di dalam motif pokok/pelengkap
dan berfungsi untuk memperindah batik
secara keseluruhan
Contoh :
Cecel, Sawut, Ukel, dsb.
1. Bagaimana bila motifnya bukan
berasal dari asli kebudayaan
Indonesia?
2. Apakah Indonesia mempunyai budaya
P E RTA N YA A N
visual yang asli Indonesia, tanpa
pengaruh dari budaya luar?
3. Berasal dari manakah bangsa
Indonesia?
4. Kapan lahirnya budaya Indonesia?
5. Apakah batik dapat didefinisikan dari
definisi no. 1 saja?
6. Apakah tidak ada budaya di luar
Indonesia yang menggunakan teknik
yang sama?
7. Apakah batik hanya ada di budaya
BATIK LUAR
NEGERI
Pertemuan ke-4:
Perbandingan :
Batik luar negeri
dengan Batik
Indonesia
1. Roketsuzome (Rozome)
• Jepang, tahun.....
• bahan perintang: lilin beeswax
• alat: printing wheel / kuas
• motif:
• aplikasi: kimono
• warna: indigo
Rozome
Dryingprinting wheel
Finished
Applying
Dyeing the
Rozome
wax
BATIK Djawa Hokokai
“BATIK” Luar Negeri
2. Pysanky-Eastern European egg
decorating
• Ukrania, tahun...
• bahan perintang: lilin
• alat: kistka
• motif: