Anda di halaman 1dari 63

Rehabilitasi Psikososial

Ns. Linda Dwi Novial Fitri,M.Kep,Sp.Kep J


Kasi Mutu, Askep & Litbang RSJD AHM
Email: linda_dnf@yahoo.com
Hp: 081347272591
PENGERTIAN PEMULIHAN
DAN REHABILITASI (1)
 Pemulihan
– Suatu proses perjalanan mencapai
kesembuhan dan transformasi yang
memampukan seseorang dengan gangguan
jiwa untuk hidup bermakna di komunitas
yang dipilih untuk mencapai potensi yang
dimiliki
(USDHHS, 2006)
- hidup, bekerja, belajar dan berpartisipasi
secara penuh dalam komunitasnya, penurunan
gejala
(Stuart, 2013)
PENGERTIAN PEMULIHAN
DAN REHABILITASI (3)
 KOMPONEN PEMULIHAN
– Kekuatan Diri Sendiri
– Berpusat pada individualisasi dan orang
– Pemberdayaan
– Holistik
– Non linier
– Dasar kekuatan
– Dukungan Teman/ Peer
– Penghargaan
– Tanggung Jawab
– Harapan
PENGERTIAN PEMULIHAN
DAN REHABILITASI (4)
 Rehabilitasi ODGJ
– Gabungan pelayanan sosial, edukasi,
okupasi, perilaku, kognitif yang
bertujuan pada pemulihan jangka
panjang dan memaksimalkan
kecukupan diri
(Stuart, 2015)
Perbandingan Rehabilitasi Gangguan Jiwa dan
Model Perawatan Medis Tradisional

Aspek Rehabilitasi Gangguan Jiwa Rehabilitasi Medis


Perawatan Tradisional
Fokus Kesejahteraan dan kesehatan Penyakit dan gejala

Basis Kemampuan individu dan Ketidakmampuan individu


perilaku fungsional dan fungsi intrapsikis
Tatanan Perilaku rawat berada dalam Medikasi sampai gejala
hubungan tatanan alamiah, hubungan terkontrol
medikasi antara orang dewasa, medikasi
tepatdan mentoleransi beberapa
gejala penyakit
Pengambila Manajemen kasus melalui Dokter membuat
n kerjasama dengan klien keputusan dan meresepkan
keputusan tritmen pengobatan
Penekanan Kekuatan, menolong diri sendiri, Ketergantungan dan
dan saling ketergantungan kepatuhan
Pengertian Rehabilitasi
Psikososial
Rehabilitasi Psikososial:
Serangkaian tindakan sosial, pendidikan, okupasi,
perilaku, dan intelektual ditujukan kepada pasien
gangguan jiwa kronis yang hidup di masyarakat
bertujuan meningkatkan ketrampilan hidup pasien
dan sehingga pasien dapat mandiri

Rehabilitasi psikososial adalah:


aktivitas mengembalikan fungsi kehidupan pasien
gangguan jiwa  kecacatan berkuranghidup
mandiri di masyarakat
Prinsip-Prinsip Dasar
Rehabilitasi Psikososial (1)
 Berhubungan dengan prinsip
recovery  rehabilitasi membantu
recovery pasien
 Tiga level strategi rehabilitasi
psikososial menurut WHO:
1. Level individu
2. Level institusi/pemberi terapi
3. Level pemberi kebijakan
Prinsip-Prinsip Dasar Rehabilitasi
Psikososial (2)
 Prinsip Rumah rehabilitasi psikososial
rumah fountain
 Kriteria rumah rehabilitasi psikososial:
- Luas cukup besar
- Lokasi di pusat kota
- Mendapat ijin/rekomendasi pejabat
setempat
- Perlengkapan rumah tangga mendukung
- Alat Komunikasi mendukung
PROSES REHABILITASI
Perencanaan
Pengkajian dan Evaluasi
Implementasi

Pengkajian Mengembangkan
Ketrampilan Kekuatan dan
Hidup Potensi

Pengkajian Mempelajari
Keluarga ketrampilan hidup

Mengelola
penyakit

Mengakses
dukungan
lingkungan
Ketrampilan Potensial Yang Dibutuhkan
Dalam Dukungan Pemulihan (1)
 Ketrampilan Hidup
– Kebersihan diri
– Kebugaran fisik
– Penggunaan transportasi publik
– Memasak
– Berbelanja
– Membersihkan rumah
– Partisipasi olah raga
– Penggunaan fasilitas rekreasi
Ketrampilan Potensial Yang Dibutuhkan
Dalam Dukungan Pemulihan (2)
 Ketrampilan Pembelajaran
– Menjadi tenang
– Memberikan perhatian
– Tetap duduk
– Mengobservasi
– Ketepatan waktu
 Ketrampilan Bekerja
– Ketepatan waktu
– Penggunaan perangkat kerja
– Kekuatan pekerjaan
– Transportasi pekerjaan
– Tugas pekerjaan khusus
Pengkajian Keluarga
 Struktur keluarga
 Sikap keluarga

 Iklim emosional keluarga

 Dukungan sosial

 Pengalaman keluarga tentang


kesehatan jiwa
 Pemahaman keluarga tentang
kesehatan jiwa
Manajemen Penyakit dan
Pemulihan
 Psikoedukasi

 Pembentukan perilaku untuk


pengobatan
 Pelatihan pencegahan kambuh

 Pelatihan ketrampilan koping


Kegiatan Rehabilitasi
1. Kegiatan individu dan keluarga
a.Ketrampilan hidup (living skills) :
 berhias (laki- laki dan perempuan),
mencuci pakaian, belanja, berkendaraan
umum, rekreasi, mengepel, merapihkan
minum obet dan patuh obat

b. Ketrampilan bekerja (working skills):


 Menjahit, membatik, berternak, melukis
Kegiatan rehabilitasi
c. Ketrampilan bersosialisasi (social
skills):
social skill training, menyatakan
masalah, mengungkapakan maslah
pribadi kepada orang yang dipercaya,
asertif

2. Kegiatan yang melibatkan institusi


pelayanan kesehatan jiwa
3. Kegiatan terkait legislasi
Pentingnya Rehabilitasi
Psikososial
 Pasien gangguan jiwa mengalami:
– Penurunan produktivitas
– Hendaya pada satu atau lebih fungsi
kehidupan manusia:
 Kemampuan bekerja (working skill)
 Kemampuan besosialisasi (social skill)

 Kemampuan hidup (living skill)

 Perlu pengembalian kemampuan


 Upaya pengembalian kemampuan:
rehabilitasi
Rehabilitasi Pasien Gangguan
Jiwa
 Merupakan bentuk prevensi tersier
 Tujuan: mengembalikan kemampuan
pasien
 Secara tradisional dilaksanakan di rumah
sakit jiwa
 Terbatas, karena:
– Seringkali tidak sesuai dengan budaya
– Keterbatasan akses
– Butuh biaya besar
– Tidak dapat menampung pasien di seluruh
wilayah
Rehabilitasi CMHN
 Lebih
tepat di tengah masyarakat,
karena:
– Memudahkan akses
– Disesuaikan dengan budaya, adat
istiadat
– Bersumber dari masyarakat, dilatih
masyarakat, untuk anggota masyarakat
yang mengalami gangguan jiwa
– Dibina oleh perawat CMHN
 Berbentuk Rumah Rehabilitasi
Rumah Rehabilitasi
 Pusat rehabilitasi pasien gangguan
jiwa
 Berada di tengah masyarakat
 Kegiatan:
– Working skill
– Social skill
– Living skill
 Dari,oleh, dan untuk masyarakat
 Dibina oleh tenaga kesehatan jiwa
(CMHN)
Rumah Rehabilitasi
 Untuk day care
 Kurikulum jelas
 Menerima pasien dari:
– Perawat CMHN
– Dokter PKM
– RSJ (rujukan)
Membangun Rumah
Rehabilitasi
 Persiapan sarana gedung
 Persiapan alat dan bahan:
– Alat rumah tangga
– Alat kesehatan
– Obat-obatan
– Bahan Latihan
 Persiapan program:
– Social skill
– Working skill
– Living skill
 Persiapan SDM
SARANA GEDUNG
 Ruang yang dibutuhkan:
1. Ruang latihan ~ sesuai jenis latihan (OT,
Pra lat, Pasca Latihan)
2. Ruang Pemeriksaan
3. Ruang Konsultasi
4. Ruang Administrasi
5. Ruang tamu
6. Dapur
7. Ruang makan
8. KM dan WC
9. Gudang
 Taman/kebun
 Tempat parkir
PERSIAPAN ALAT DAN
BAHAN
 Alat yang dibutuhkan:
– Alat rumah tangga
– Alat latihan ~ sesuai dengan program
– Alat kesehatan
 Bahan latihan:
– Bahan untuk social skill
– Bahan untuk working skill (vocational
training)
– Bahan untuk living skill
PERSIAPAN SDM
 Jenis Tenaga:
– Dokter : 1 on call
– Perawat CMHN : 1: 10 pasien
– Instruktur : 1: 5 pasien
– Tenaga Administrasi : 1
– Juru Rumah Tangga : 2
ALUR PELAYANAN RUMAH
REHABILITASI
Pasien mandiri
Rumah rehabilitasi:
• Social Training
• Living Skill
• Vocational Skill
KKJ

Perawat CMHN
Puskesmas

Tempat Bekerja
PROSES REHABILITASI
1. Seleksi pasien: kriteria:
 Pasien mandiri
 Secara fisik sehat
2. Pra Latihan (Occupational Therapy): sesuai
minat dan kebutuhan:
 Living Skill:
 ADL
 Pekerjaan rumah tangga (cleaning service)
 Social skill
3. Latihan (Vocational): pekerjaan yang
menghasilkan uang (survey di area
pelayanan
4. Pasca latihan (placement):
 Persiapan kemandirian
 Bantuan penempatan ~ lintas sektor dan program
Seleksi
 Seleksi Kondisi Pasien:
– Pasien mandiri
– Tidak berperilaku membahayakan diri
dan orang lain
– Sehat secara fisik
 Seleksi
keterampilan yang
dibutuhkan
Pra Latihan (Occupational
Theraphy)
 Identifikasikarakteristik pasien
 Latih keterampilan dasar:
– Living skill
– Social skill
– ADL
– Recreational ~ olah raga
 Pendampingan +++
 Perlu dukungan keluarga
Tahap Latihan ~ Vocational
 Pasien dilatih menuntaskan suatu
pekerjaan (vocational skill),
contoh:bertani, beternak.
 Pendampingan ++

 Perlu dukungan keluarga


Tahap Pasca Latihan ~
Vocational
 Pasien sudah mandiri mengerjakan satu
pekerjaan:
– Usaha sendiri
– Ditempatkan: toko, warung, cleaning service,
binatu
 Pendampingan minimal
 Reward: dari keluarga atau tempat
kerjanya
 Perlu konsultasi teratur: datang ke PKM
atau di Rumah Rehabilitasi
PERAN SERTA MASYARAKAT
Penanggulangan masalah kesehatan jiwa
merupakan tanggung jawab pemerintah
dan masyarakat, sektor swasta, lembaga
swadaya masyarakat serta penderita dan
keluarganya”.
 Masyarakat juga mempunyai peran penting
dalam penanganan penderita gangguan
jiwa, yang harus dipahami adalah penderita
gangguan jiwa merupakan manusia yang
sedang mengalami sakit dan memerlukan
bantuan.
 Sikap yang tidak mau peduli, takut,
anggapan yang keliru, memandang
rendah dan penolakan pada penderita
gangguan jiwa merupakan masalah rumit
yang dilabelkan masyarakat pada
penderita gangguan jiwa. Hal inilah yang
harus diubah dalam lingkungan
masyarakat.
 Perasaan masyarakat bahwa penderita
gangguan jiwa adalah sesuatu yang
mengancam juga harus diluruskan.
 Keluarga dan lingkungan memiliki andil
besar dalam mencegah kekambuhan.
 Oleh karena itu, pemahaman keluarga dan
lingkungan masyarakat mengenai kondisi
penderita serta kesediaan keluarga dan
masyarakat menerima penderita apa
adanya serta memperlakukan penderita
secara manusiawi merupakan salah satu
bentuk upaya yang dapat mencegah
kekambuhan penderita.
HAL-HAL YANG PERLU
DIKETAHUI MASYARAKAT
 Pada dasarnya pengobatan penderita
gangguan jiwa dalam fase krisis atau akut
dimana keadaannya membahayakan
dirinya sendiri atau orang lain diperlukan
rawat inap di RS untuk diberi obat sesuai
dengan gejala yang muncul.
 Bagi penderita yang sudah tahap
pemulihan atau pemeliharaan kesehatan,
maka dilakukan rawat jalan dengan
memberi obat-obatan untuk
menghilangkan atau mencegah munculnya
gejala-gejala.
 Pada fase ini peran serta keluarga
dan lingkungan sangat
besar, sehingga resiko kekambuhan
dapat dihindari.
 Perlu disadari bahwa pengobatan
pada penderita gangguan jiwa tidak
cukup dalam hitungan hari atau
minggu, melainkan dalam bulan
bahkan tahunan.
 Oleh sebab itu, maka keluarga dan
masyarakat diharapkan sabar dalam
merawat penderita dirumah.
PEMAHAMAN YANG TEPAT
TENTANG KESEHATAN JIWA
 Kesehatan jiwa merupakan kebutuhan
bagi setiap orang
 Kesehatan jiwa bersifat universal

 Setiap langkah kita diiringi oleh unsur jiwa

 Jika jiwa tidak dipelihara kesehatannya,


maka akan terjadi ketidakseimbangan
dalam langkah kita
 Pendekatan unsur jiwa sebaiknya
diaplikasikan di setiap tindakan
PERAN SERTA MASYARAKAT
UNTUK KESEHATAN JIWA
 Tidak menganggap aib terhadap
pasien gangguan jiwa
 Tidak beranggapan jijik terhadap
pasien jiwa
 Gangguan jiwa adalah penyakit

 Pasien yang punya penyakit jiwa


dapat kembali kemampuannya dan
menjadi produktif di masyarakat
 Ubahlah persepsi yang kelabu
tentang kehidupan sehingga hidup
selalu bernuansa baru
 Pemahaman bahwa kesehatan jiwa
merupakan suatu kebutuhan untuk
semua orang
 Hadapi angkara murka dengan
pelukan persahabatan
 Jangan mudah menilai orang lain
dengan sebutan gila
 Hentikan stigma terhadap masalah
gangguan jiwa
 Tingkatkan kepedulian kita dengan
menjalin Relasi antar anggota
keluarga dipenuhi kehangatan.
 Relasi antarkawan diwarnai rasa
saling percaya.
 Relasi antar tetangga dijalini dengan
keakraban.
PERAN TOKOH MASYARAKAT
 Memberikan dukungan dengan tidak
menghargai hak-hak ODGJ
 Memberikan informasi terkait dengan
layanan untuk ODGJ
 Membantu ODGJ dalam
mendapatkan layanan yang layak
dan tepat
Peran KKJ
 Identifikasi pasien mandiri
 Identifikasi lapangan kerja yang ada

 Penggerakkan kepada pasien dan


keluarga
 Instruktur

 Penyaluran ke masyarakat/ tempat


kerja
 Supervisi
Peran perawat CMHN
 Identifikasi pasien mandiri
 Instruktur

 Rujukan

 Supervisike tempat kerja


 Penyaluran

 Pendukungan

 Pemberdayaan masyarakat
WORKING SKILL
REHABILITATION
Pengertian Working Skill
 Merupakan latihan kerja secara
bertahap dengan memberikan
pengarahan tentang pekerjaan yang
akan dilakukan dari hal yang
sederhana sampai dengan yang
rumit.
 Diharapkan dapat mandiri dan
produktif secara ekonomi.
Working Skill
1. Pertanian
2. Peternakan dan perikanan
3. Kerajinan tangan
4. Seni
5. Produk makanan
Alat dan Bahan Working Skill
 Alat pertanian dan perkebunan
 Alat peternakan

 Alat dan bahan kerajinan

 Alat dan bahan membuat barang


seni
 Alat memasak
Pelaksanaan Working Skill
 Kurikulum latihan
 Disesuaikan dengan minat, bakat,
dan kesempatan kerja
 Bahan dan alat dari keluarga

 Dibimbing oleh instruktur

 Waktu sesuai dengan kesepakatan


dengan pasien (1X/minggu)
Evaluasi Working Skill
 Sesuai standar kemampuan tiap
pekerjaan
 Menggunakan buku raport
rehabilitasi ~ referensi untuk
placement di tempat kerja
 Beri umpan balik kepada pasien dan
keluarga
SOCIAL SKILL
REHABILITATION
Pengertian Social Skill
Social skill training adalah kegiatan
melatih keterampilan bersosialisasi
proses membantu pasien untuk dapat
menyesuaikan diri dalam berinteraksi
dan bergaul dengan orang lain
disekitarnya
Tujuan
Tujuan umum:
Pasien dapat meningkatan keterampilan
nya dalam bersosialisasi dengan orang
lain dilingkungan sekitarnya.
Tujuan khusus :
a. Pasien mampu mengungkapkan
perilaku/hambatan dalam melakukan
interaksi social
b. Pasien mampu mengamati/ melihat
perilaku yang diperlukan dalam
interaksi sosial melalui video atau
terapis.
Metoda Social Skill Training
 Modelling : memberi contoh
 Role Play : bermain peran

 Feed back : memberi umpan balik

 Transfer training: melaksanakan


pada orang lain
Bentuk SST
 Sikap berinteraksi: verbal dan non
verbal
 Menjalin persahabatan: pujian,
meminta pertolongan, memberi
pertolongan
 Bekerja sama dalam melakukan
aktivitas
 Kemampuan menghadapi situasi
sulit: kritik, penolakan, minta maaf
Alat dan Bahan Social Skill
 Ruang latihan: ada kaca
 Alat rekam video

 Alat pemutar video


Evaluasi Social Skill
 Evaluasi kemampuan bersosialisasi
 Lihat bersama hasil rekaman / hasil
mengaca
 Beri kesempatan menilai diri

 Beri umpan balik


LIVING SKILL
REHABILITATION
Pengertian Living Skill
 Semua bentuk kemampuan yang
diperlukan oleh pasien untuk hidup
mandiri dan dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya
Living Skill di Rumah
Rehabilitasi
 Aktivitas memenuhi kebutuhan dasar
makan dan minum:
– Berbelanja
– Memasak
– Menyajikan makanan
 Aktivitas memenuhi kebutuhan rasa aman
dan nyaman:
– Kebersihan rumah: merapihkan tt, mengepel,
merapihkan lemari, mengatur furnitur
– Kebersihan pakaian dan alat tenun
Alat dan Bahan Living Skill
 Jenis:alat rumah tangga
 Tidak mudah rusak / pecah dan
membahayakan jika dipergunakan
untuk latihan
 Sesuaikan dengan adat budaya
setempat / kondisi pasien di
rumahnya
Pelaksanaan Living Skill
 Identifikasi kebutuhan training ~
bervariasi untuk masing-masing pasien
 Penjelasan pentingnya living skill training

 Beri contoh

 Beri kesempatan mencoba

 Evaluasi dan beri feed back

 Beri RTL di rumah ~ laporkan

 Isi raport
Evaluasi Living Skill
 Dengan menggunakan raport (buku
pasien)
 Upayakan semua kemampuan
tercapai (keterampilan hidup dasar)
 Beri umpan balik kepada pasien

 Beri umpan balik kepada keluarga


agar diteruskan di rumah
KESIMPULAN

Pasien
Mandiri

REHABILITASI
• Social Skill
• Living Skill
• Working skill

Pasien
Mandiri
Survive
MARI WUJUDKAN
KALTIM SEHAT JIWA
BEBAS PEMASUNGAN
SALAM SEHAT JIWA

Anda mungkin juga menyukai