Anda di halaman 1dari 22

TEMUAN KASUS BANGSAL

ANGGITA DEWI
G99151014

Pembimbing:
drg. Widia Susanti, M.Kes
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir
Alamat : Mlopoharjo RT 02/ RW 06
Tanggal masuk : 3 Oktober 2016
Tanggal pemeriksaan : 3 Oktober 2016
No RM : 013548xx
Keluhan Utama : Lemas

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Lemas, tidak membaik dengan makan dan minum
 Pusing dan batuk kering
 Frekuensi BAB 6-8 x/hari
 Mual muntah
 Penurunan berat badan >15 kg
 Sariawan, nyeri dengan makan dan bicara
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Penyakit Hati : disangkal
Riwayat HIV/AIDS : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Penyakit Hati : disangkal
Riwayat HIV/AIDS : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien umum


Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : GCS E4V5M6
Vital sign
 TD : 168/83 mmHg
 HR : 62 x/menit
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,70C
Kulit : Sawo matang, turgor menurun (-), ikterik (-)
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat, sklera ikterik (-)
Telinga : Sekret (-), nyeri tekan tragus (-), darah (-)
Hidung : Epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), bibir pecah-pecah (+), mukosa basah (+),
kandidiasis oral (+)
Leher : Trakhea di tengah, simetris; pembesaran KGB (-), JVP tidak
meningkat
Thoraks : Simetris, retraksi (-)
Cor
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicularis, tidak kuat
angkat
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, murmur (-),
gallop (-)
Ekstremitas : Oedem (-) , Akral Dingin (-) , CRT < 2 detik
Pulmo
 Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
 Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri, krepitasi (-/-)
 Perkusi : Sonor = sonor
 Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi basah halus (+/+), ronki
basah kasar (-/+) wheezing (-/-)
Abdomen
 Inspeksi : Dinding perut // dinding dada
 Auskultasi : Bising usus (+) 16 x/menit
 Perkusi : Timpani, pekak alih (-), undulasi (-)
 Palpasi : Hepar & lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium
(+)
Ekstra Oral
Maxilla : Tidak didapatkan kelainan
Mandibula : Tidak didapatkan kelainan
Lips : Bibir sedikit pecah-pecah
Intra Oral
Palatum : Tidak didapatkan kelainan
Lingua : Terdapat plak putih, batas tidak tegas di permukaan atas lidah
Upper Gingiva : Tidak didapatkan kelainan
Lower Gingiva : Tidak didapatkan kelainan
Left Bucal : Tidak didapatkan kelainan
Right Bucal : Tidak didapatkan kelainan
Gigi : Tidak didapatkan gigi molar 1 kiri bawah
Oral Hygiene : Baik
 B20
 Candidiasis oral
 Diare kronis
 Hipertensi stadium 1
 Community Acquired Pneumonia (CAP)
TATALAKSANA PROGNOSIS
 Bedrest tidak total Ad vitam : dubia ad malam
 Diet TKTP 2100 kkal Ad sanam : dubia ad malam
 Infus NaCl 0,9% 20 tpm Ad fungsionam : dubia ad malam
 Infus Clinimix 1 fl/24 jam
 Injeksi Cefriaxone 2 gram/ 24 jam
 Injeksi Ranitidin 50 mg/ 12 jam
 New diatab 2 tab/ BAB
 Cotrimoksazole 960 mg/ 24 kam
 Lisinopril 10 mg/ 24 jam
 Candistin drop 4 x 1 cc
 Zinc 20 mg/ 8 jam
 Azythnomicyn 500 mg/ 24 jam
 Vometa 10 mg/ 8 jam
Dari anamnesis :
Tn. M, usia 58 tahun dengan keluhan :
 Merasa lemas sejak 1 minggu SMRS
 Muncul sariawan di dalam rongga mulut
 Rasa nyeri saat menelan dan berbicara
Dari pemeriksaan fisik intraoral:
Terdapat plak putih, batas tidak tegas di permukaan atas lidah

Candidiasis oral pseudomembranous akut

Ciri khas lesi dapat dihilangkan dengan kerokan


halus dan meninggalkan permukaan mukosa yang
eritematous
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi

Terapi farmakologis:
 Lini 1: Nistatin, Ampoterisin B, dan Kotrimazol
 Lini 2: Ketokonazol, Flukonazol, dan Itrakonazol
KESIMPULAN
 Kandidiasis merupakan penyakit infeksi oral yang disebabkan oleh jamur
Candida sp.
 Faktor risiko dari pasien ialah keadaan immunocompromised sehingga
mengakibatkan infeksi oportunistik kandidiasis oral
 Pasien mengeluh nyeri di daerah mulut
 Dalam penegakkan diagnosis kandidiasis oral, perlu dilakukan pemeriksaan yang
cermat pada pasien sehingga dapat diberikan terapi yang efektif untuk kondisi
pasien yang lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai