Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PROLANIS TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER SEBAGAI


PENCEGAHAN KOMPLIKASI DARI PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES
MELITUS DI PUSKESMAS KEBUMEN I

Disusun Oleh:
dr. Anggita Dewi

Pembimbing:
dr. Delia Anisha Ulfah

PROGRAM DOKTER INTERNSIP


UPTD UNIT PUSKESMAS KEBUMEN I
KABUPATEN KEBUMEN
2019
BAB I
LATAR BELAKANG

Penyakit jantung, pastinya bukan penyakit yang asing karena sering terdengar dialami
orang. Namun, meski cukup familiar di telinga orang awam, ternyata belum banyak orang yang
terlalu peduli dengan penyakit mematikan tersebut. Bahkan, kebanyakan orang justru jauh lebih
takut dengan penyakit kanker dibandingkan penyakit yang tercatat sebagai pembunuh nomor satu
di dunia ini. Tidak sedikit juga yang menganggap penyakit jantung hanyalah penyakit orang tua,
orang kaya atau orang dengan riwayat keluarga menderita penyakit jantung. Padahal, fenomena
tersebut saat ini telah berubah mengingat banyak kalangan muda bahkan berusia belasan yang
terkena serangan jantung. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat dipastikan, kecenderungan
penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara
lain PJK) dan degeneratife. Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah nyeri dada yang menjalar,
sesak sampai terjadi penurunan kesadaran.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya PJK. sehingga upaya pencegahan harus
bersifat multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara
mengendalikan faktor-faktor risiko PJK den merupakan hal yang cukup penting pada penanganan
PJK. Oleh sebab itu mengenal faktor-faktor risiko sangat penting dalam usaha pencegahan PJK,
baik pencegahan primer maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang
sehat tetapi mempunyai risiko tinggi, sedangkan pencegahan sekunder merupakan suatu upaya
untuk mencegah memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita.
Dengan melihat hal tersebut, diharapkan dokter dapat berperan dalam pencegahan dan pengobatan
penyakit jantung koroner ini. Banyaknya pertanyaan dari pasien mengenai penyakit jantung
coroner, maka penulis merasa perlunya diadakan penyuluhan tentang hal tersebut.

BAB II
PERMASALAHAN DAN PEMILIHAN INTERTVENSI

1. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor
contoh obesitas, hiperkolesterol, diabetes mellitus dan hipertensi yang menyebabkan
penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh
kerusakan lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh penebalan dan kekakuan pembuluh
tersebut (aterosklerosis).
2. Penyakit jantung-koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama di Negara maju
karena PJK merupakan pembunuh nomer 1 di dunia menurut survey WHO tahun 2000.

BAB III
PERENCANAAN

Berdasarkan latar belakang permasalahan, dibentuk perencanaan dan pemilihan intervensi yaitu
penyuluhan.
Dari kondisi ini dikaitkan dengan implemntasi program yang perlu dilaksanakan. Sebagai upaya
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner (PJK).
Intervensi tersebut dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Sabtu, 12 Oktober 2019
Lokasi: Aula Puskesmas Kebumen I
Sasaran: Peserta Prolanis
Pelaksana: Dokter Internsip

BAB IV
PELAKSANAAN

Kegiatan penyuluhan tentang “Penyuluhan Prolanis Tentang Penyakit Jantung Koroner


sebagai Pencegahan Komplikasi dari Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus di Puskesmas
Kebumen I” yang dilaksanakan pada Sabtu, 12 Oktober 2019 pukul 07.00 – 09.00 WIB. Berjalan
dengan baik dengan di hadiri kurang lebih 30 orang lansia penderita Diabetes Melitus dan
Hipertensi sangat antusias dan komuikatif, terlihat dari banyak pertanyaan yang diberikan
tentang penyakit dan obat–obatan yang mereka konsumsi selama ini.

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring :
a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar (baik prasarana maupun sarana)
b. Peserta prolanis menyimak dan memperhatikan dengan baik
c. Komunikasi dua arah berjalan efektif
d. Pertanyaan sering muncul mengenai masalah kesehatan yang sering dialami pasien dan
obat yang selama ini mereka konsumsi

Evaluasi
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan faktor resiko terjadinya penyakit jantung coroner
seharusnya dilakukan cek guladarah secara berkala setidaknya minimal 1 bulan sekali dan
dilakukan pengecekan kadan kolestrol total dalam darah setidaknya 3 bulan sekali.
b. Setiap dilakukan penyuluhan yang dilakukan terhadap penderita Diabetes Melitus dan
Hipertensi dilakukan oleh petugaskesehatan secara komperhensif termasuk didalamnya
dokter, perawat, dan ahli gizi sehingga penderita juga mendapatkan penggetahuan tentang
bukan hanya penyakitnya tapi juga makanan – makanan yang dianjurkan dan dilarang
untuk penyakit diabetes melitus dan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai