Anda di halaman 1dari 3

F1 PENYULUHAN PROLANIS TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER SEBAGAI

PENCEGAHAN KOMPLIKASI DARI PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES


MELITUS DI PUSKESMAS NGASEM

LATAR BELAKANG
Penyakit jantung, pastinya bukan penyakit yang asing karena sering terdengar dialami orang.
Namun, meski cukup familiar di telinga orang awam, ternyata belum banyak orang yang terlalu
peduli dengan penyakit mematikan tersebut. Bahkan, kebanyakan orang justru jauh lebih takut
dengan penyakit kanker dibandingkan penyakit yang tercatat sebagai pembunuh nomor satu di
dunia ini. Tidak sedikit juga yang menganggap penyakit jantung hanyalah penyakit orang tua,
orang kaya atau orang dengan riwayat keluarga menderita penyakit jantung. Padahal, fenomena
tersebut saat ini telah berubah mengingat banyak kalangan muda bahkan berusia belasan yang
terkena serangan jantung. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat dipastikan, kecenderungan
penyebab kematian di Indonesia bergeser dari peny penyebab kematian di Indonesia bergeser
dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara kit infeksi ke penyakit kardiovaskular
(antara lain PJK) dan degeneratife. Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah nyeri dada yang
menjalar, sesak sampai terjadi penurunan kesadaran. Banyak faktor yang mempengaruhi
terjadinya PJK. sehingga upaya pencegahan harus bersifat bersifat multifaktorial multifaktorial
juga. Pencegahan Pencegahan harus diusahakan diusahakan sedapat sedapat mungkin mungkin
dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko PJK den merupakan hal yang cukup pe n hal
yang cukup penting pada penanganan nting pada penanganan PJK. Oleh sebab itu PJK. Oleh
sebab itu mengenal faktor-faktor r mengenal faktor-faktor risiko sangat penting dalam isiko
sangat penting dalam usaha pencegahan PJK, usaha pencegahan PJK, baik pencegahan primer
maupun sekunder. baik pencegahan primer maupun sekunder. Pencegahan Pencegahan primer
lebih ditujukan pada mereka yang primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi
mempunyai risiko tinggi, sedangkan pencegahan sekunder merupakan suatu upaya untuk
mencegah memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita. Dengan melihat hal ter
Dengan melihat hal tersebut, diharapkan dokter dapa sebut, diharapkan dokter dapat berperan
dalam pence t berperan dalam pencegahan dan pengobatan gahan dan pengobatan penyakit
penyakit jantung jantung koroner koroner ini. Banyaknya Banyaknya pertanyaan pertanyaan dari
pasien mengenai mengenai penyakit penyakit jantung jantung coroner.

PERMASALAHAN
1. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor beberapa faktor
contoh obesitas, hiperkolesterol, diabetes mellitus dan hipertensi yang menyebabkan
penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh pembuluh darah koroner koroner yang
disebabkan oleh kerusakan lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh penebalan dan kekakuan
pembuluh tersebut (aterosklerosis).
2. Penyakit jantung-koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama di Negara maju karena
PJK merupakan pembunuh nomer 1 di dunia menurut survey WHO tahun 2000

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan latar belakang permasalahan, dibentuk perencanaan dan pemilihan intervensi yaitu
penyuluhan.
Dari kondisi ini dikaitkan dengan implemntasi program yang perlu dilaksanakan. Sebagai upaya
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner (PJK).
Intervensi tersebut dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Sabtu, 5 September 2020
Lokasi: Aula Puskesmas Ngasem
Sasaran: Peserta Prolanis

PELAKSANAAAN
Kegiatan penyuluhan tentang “Penyuluhan Prolanis Tentang Penyakit Jantung Koroner sebagai
Pencegahan Komplikasi Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus di Puskesmas Ngasem yang
dilaksanakan pada Sabtu, 5 September 2020 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Berjalan
dengan baik dengan di hadiri kurang lebih 30 orang lansia penderita Diabetes Melitus dan
Hipertensi sangat antusias dan komuikatif, terlihat dari banyak pertanyaan dari banyak
pertanyaan yang diberikan yang diberikan tentang penyakit dan obat – obatan yang mereka
konsumsi selama ini.

MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring :
a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar (baik prasarana maupun sarana)
b. Peserta prolanis menyimak dan memperhatikan dengan baik
c. Komunikasi dua arah berjalan efektif
d. Pertanyaan sering muncul mengenai masalah kesehatan yang sering dialami pasien dan
obat yang selama ini mereka konsumsi
Evaluasi
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan faktor resiko terjadinya penyakit jantung coroner
seharusnya dilakukan cek guladarah secara berkala setidaknya minimal 1 bulan sekali dan
dilakukan pengecekan kadan kolestrol total dalam darah setidaknya 3 bulan sekali.
b. Setiap dilakukan penyuluhan yang dilakukan terhadap penderita Diabetes Melitus dan
Hipertensi dilakukan oleh petugaskesehatan secara komperhensif termasuk didalamnya
dokter, perawat, dan ahli gizi sehingga penderita juga mendapatkan penggetahuan tentang
bukan hanya penyakitnya penyakitnya tapi juga makanan makanan – makanan yang
dianjurkan dan dilarang
untuk penyakit diabetes melitus dan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai