Anda di halaman 1dari 5

1.

Penyuluhan Terkait Hipertensi, Defenisi, Pencegahan, hingga Pengelolaan Jangka Panjang

Latar Belakang : (9 Maret 2021)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat dari nilai
normalnya. Normalnya tekanan darah manusia tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi dapat
terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun,
kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.Hipertensi yang tidak
terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Pasien Hipertensi beresiko terserang penyakit lain yang timbul dapat berakibat kematian. Dalam jangka
panjang, jika hipertensi tidak dikendalikan akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain.
Komplikasi hipertensi pada organ lain dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, perdarahan selaput
bening pada retina mata, pecahnya pembuluh darah di otak dan kelumpuhan.

Permasalahan : Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terkait penyakit hipertensi?

Perencanaan : Memberi penyuluhan terkait hipertensi terdiri dari definisi, klasifikasi, faktor
resiko, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan cara pencegahan hipertensi

Pelaksanaan : Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2021 pukul 16.30 sampai
17.30 WIB bertempat di Posyandu Lansia Jorong Sungai Rambutan, Kabupaten Solok Selatan.
Penyuluhan dihadiri oleh 17 orang peserta posandu lansia yang berada di daerah tersebut.

Monitoring : Kegiatan terlaksana dengan baik, peserta antusias untuk mengikuti kegiatan. Ada
peserta yang menyampaikan pertanyaan, dan ada juga peserta yang menyampaikan pengalaman
pribadi terkait penyakit hipertensi. Dimana peserta tersebut sudah mengalami komplikasi berupa
sakit stroke ringan.

Evaluasi : Peserta kurang memahami cara mencegah dan pemeliharaan bagi yang sudah
menderita penyakit hipertensi. Setelah penyuluhan diberikan peserta paham, bahwa untuk
mencegah hipertensi ini kita harus aktif melakukan kegiatan fisik, tidak perlu aktifitas fisik yang
berat, cukup olahraga ringan rutin seperti berjalan kaki 30 menit sehari, dan menjaga pola
makan. Menghindari makan makanan bersantan, berminyak dan bergaram tinggi.

2. Penyuluhan Diabetes Mellitus di Jorong Sungai Bong, Kabupaten Solok Selatan

Latar Belakang :

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus mengalami
peningkatan di dunia, baik pada negara maju ataupun negara berkembang, sehingga dikatakan
bahwa diabetes melitus sudah menjadi masalah kesehatan global di masyarakat. Jumlah penderita
diabetes telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 463 juta pada tahun 2020,
prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Hasil Riskesdas (2013), menyatakan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia
berdasarkan jawaban wawancara yang pernah didiagnosis dokter sebesar 1,5%. Berdasarkan pola
pertumbuhan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang
berusia di atas 20 tahun, dengan penderita diabetes melitus 12 juta di daerah urban dan 8,1 juta di
daerah rural.

Masifnya pertumbuhan penyakit diabetes mellitus ini, perlu rasanya oleh penulis untuk
melakukan sosialisasi terakit penyakit diabetes mellitus.

Permasalahan :

- Masyarakat kurang paham terkait pengertian, tanda gejala dan faktor resiko diabetes
mellitus
- Masyarakat kurang paham terkait cara pencegahan diabetes mellitus.

Perencanaan : Memberi penyuluhan terkait diabetes mellitus mulai dari defenisi, faktor resiko,
tanda gejala, dan cara pencegahan.

Pelaksanaan : Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2021 pukul 10.00
sampai 10.45 WIB bertempat di Posbindu Sungai Bong, Kabupaten Solok Selatan. Penyuluhan
dihadiri oleh 27 orang peserta posbindu yang berada di wilayah tersebut.

Monitoring : Kegiatan terlaksana dengan baik, peserta antusias untuk mengikuti kegiatan.
Diperkenalkan tanda dan gejala diabetes kepada peserta. Terdiri dari 4P : Polifagi (banyak
makan), polidipsi (banyak minum), poliuri (banyak buang air kecil) dan penurunan berat badan.
Cara pencegahan juga diajarkan kepada para peserta.

Evaluasi : Peserta kurang memahami cara mencegah dan pemeliharaan bagi yang sudah
menderita penyakit hipertensi. Setelah penyuluhan diberikan peserta paham, bahwa untuk
mencegah diabetes mellitus kita harus menjaga pola makan dan rutin berolahraga.

3. Penyuluhan Terkait Hipertensi, Defenisi, Pencegahan, hingga Pengelolaan Jangka Panjang di Jorong
Sungai Bong, Kabupaten Solok Selatan

Latar Belakang : (9 Maret 2021)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat dari nilai
normalnya. Normalnya tekanan darah manusia tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi dapat
terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun,
kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.Hipertensi yang tidak
terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Pasien Hipertensi beresiko terserang penyakit lain yang timbul dapat berakibat kematian. Dalam jangka
panjang, jika hipertensi tidak dikendalikan akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain.
Komplikasi hipertensi pada organ lain dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, perdarahan selaput
bening pada retina mata, pecahnya pembuluh darah di otak dan kelumpuhan.

Permasalahan : Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terkait penyakit hipertensi?

Perencanaan : Memberi penyuluhan terkait hipertensi terdiri dari definisi, klasifikasi, faktor
resiko, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan cara pencegahan hipertensi

Pelaksanaan : Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2021 pukul 11.00
sampai 11.45 WIB bertempat di Posbindu Jorong Sungai Bong, Kabupaten Solok Selatan.
Penyuluhan dihadiri oleh 27 orang peserta posbindu yang berada di wilayah tersebut.

Monitoring : Kegiatan terlaksana dengan baik, peserta antusias untuk mengikuti kegiatan. Ada
diskusi antar pemateri dengan peserta dan peserta dengan peserta.

Evaluasi : Peserta kurang memahami cara mencegah dan pemeliharaan bagi yang sudah
menderita penyakit hipertensi. Setelah penyuluhan diberikan peserta paham, bahwa untuk
mencegah hipertensi ini kita harus aktif melakukan kegiatan fisik, tidak perlu aktifitas fisik yang
berat, cukup olahraga ringan rutin seperti berjalan kaki 30 menit sehari, dan menjaga pola
makan. Menghindari makan makanan bersantan, berminyak dan bergaram tinggi.

4. Penyuluhan Terkait Hipertensi, Defenisi, Pencegahan, hingga Pengelolaan Jangka Panjang di Jorong
Sawah Laweh, Kabupaten Solok Selatan

Latar Belakang :

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat
dari nilai normalnya. Normalnya tekanan darah manusia tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi
dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun,
kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.Hipertensi yang tidak
terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Pasien Hipertensi beresiko terserang penyakit lain yang timbul dapat berakibat kematian. Dalam
jangka panjang, jika hipertensi tidak dikendalikan akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit
lain. Komplikasi hipertensi pada organ lain dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, perdarahan
selaput bening pada retina mata, pecahnya pembuluh darah di otak dan kelumpuhan.

Masalah :

- Masyarakat kurang paham terkait faktor resiko dan komplikasi hipertensi

- Masyarakat kurang paham terkait pencegahan primer bagi yang belum terkena dan pencegahan
sekunder bagi yang sudah terkena hipertensi
- Masyarakat yang sudah tekena penyakit hipertensi beberapa masih ada yang tidak rutin berobat.

Perencanaan : Memberi penyuluhan terkait hipertensi terdiri dari definisi, klasifikasi, faktor
resiko, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan cara pencegahan hipertensi

Pelaksanaan : Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2021 pukul 11.00
sampai 11.45 WIB bertempat di Posbindu Jorong Sungai Bong, Kabupaten Solok Selatan.
Penyuluhan dihadiri oleh 27 orang peserta posbindu yang berada di wilayah tersebut.

Monitoring : Kegiatan terlaksana dengan baik, peserta antusias untuk mengikuti kegiatan. Ada
diskusi antar pemateri dengan peserta dan peserta dengan peserta.

Evaluasi : Peserta kurang memahami cara mencegah dan pemeliharaan bagi yang sudah
menderita penyakit hipertensi. Setelah penyuluhan diberikan peserta paham, bahwa untuk
mencegah hipertensi ini kita harus aktif melakukan kegiatan fisik, tidak perlu aktifitas fisik yang
berat, cukup olahraga ringan rutin seperti berjalan kaki 30 menit sehari, dan menjaga pola
makan. Menghindari makan makanan bersantan, berminyak dan bergaram tinggi.

5. Penyuluhan Diabetes Mellitus di Jorong Sungai Rambutan, Kabupaten Solok Selatan

Latar Belakang :

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus mengalami
peningkatan di dunia, baik pada negara maju ataupun negara berkembang, sehingga dikatakan
bahwa diabetes melitus sudah menjadi masalah kesehatan global di masyarakat. Jumlah penderita
diabetes telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 463 juta pada tahun 2020,
prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Hasil Riskesdas (2013), menyatakan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia


berdasarkan jawaban wawancara yang pernah didiagnosis dokter sebesar 1,5%. Berdasarkan pola
pertumbuhan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang
berusia di atas 20 tahun, dengan penderita diabetes melitus 12 juta di daerah urban dan 8,1 juta di
daerah rural.

Masifnya pertumbuhan penyakit diabetes mellitus ini, perlu rasanya oleh penulis untuk
melakukan sosialisasi terakit penyakit diabetes mellitus.

Permasalahan :

- Masyarakat kurang paham terkait pengertian, tanda gejala dan faktor resiko diabetes
mellitus
- Masyarakat kurang paham terkait cara pencegahan diabetes mellitus.
Perencanaan : Memberi penyuluhan terkait diabetes mellitus mulai dari defenisi, faktor resiko,
tanda gejala, dan cara pencegahan.

Pelaksanaan : Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2021 pukul 17.30 sampai
18.00 WIB bertempat di Posyandu Lansia Jorong Sungai Rambutan, Kabupaten Solok Selatan.
Penyuluhan dihadiri oleh 17 orang peserta posyandu lansia yang berada di wilayah tersebut.

Monitoring : Kegiatan terlaksana dengan baik, peserta antusias untuk mengikuti kegiatan.
Diperkenalkan tanda dan gejala diabetes kepada peserta. Terdiri dari 4P : Polifagi (banyak
makan), polidipsi (banyak minum), poliuri (banyak buang air kecil) dan penurunan berat badan.
Cara pencegahan juga diajarkan kepada para peserta.

Evaluasi : Peserta kurang memahami cara mencegah dan pemeliharaan bagi yang sudah
menderita penyakit diabetes mellitus. Setelah penyuluhan diberikan peserta paham, bahwa untuk
mencegah diabetes mellitus kita harus menjaga pola makan dan rutin berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai