Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN

F5 - PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK


MENULAR

PENYULUHAN RADANG SENDI (OSTEOARTHRITIS)

Disusun Oleh:
dr. Anggita Dewi

Pembimbing:
dr. Delia Anisha Ulfah

PROGRAM DOKTER INTERNSIP


UPTD UNIT PUSKESMAS KEBUMEN I
KABUPATEN KEBUMEN
2019
BAB I
LATAR BELAKANG

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif dan progresif yang mengenai
orang usia lanjut atau usia dewasa dimana tulang kartilago yang melindungi ujung tulang mulai
rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkondral. Penyakit ini merupakan
jenis artritis yang paling sering terjadi dan menimbulkan rasa sakit serta hilangnya kemampuan
gerak.
Angka kejadian OA di dunia dapat dikatakan cukup tinggi. WHO memperkirakan 25%
orang berusia 65 tahun di dunia menderita OA. Di Asia Tenggara sendiri jumlah penderita OA
mencapai 24 juta jiwa. Sampai saat ini belum diketahui prevalensi pasti penderita OA di Indonesia,
namun Handono dan Kusworini melaporkan prevalensi OA di Malang pada usia 49-60 tahun
cukup tinggi, yaitu sebesar 21,7%.
OA seringkali mengenai sendi penopang badan, seperti panggul, lutut, dan vertebra.
Namun, tidak jarang juga menganai bahu, sendi-sendi jari tangan dan pergelangan kaki. Prevalensi
OA lutut di Amerika dan Eropa pada penduduk berusia di atas 45 tahun sebesar 14% pada laki-
laki dan 22,8% pada wanita.
Penderita OA biasanya mengeluhkan rasa nyeri pada sendi yang terkena saat melakukan
aktivitas fisik yang membebani sendi tersebut, seperti berlutut, jongkok, mengangkat atau
mendaki. Obesitas pada penderita OA diketahui dapat meningkatkan derajat nyeri, terutama bila
yang terkena adalah sendi lutut.
OA dapat menyebabkan gangguan aktivitas pada penderitanya sehingga dikhawatirkan
akan menyebabkan penurunan kualitas hidup. Dengan lebih memahami mengenai OA, masyarakat
diharapkan mampu mencegah dan memperlambat progresivitas OA dengan menjaga pola hidup
sehingga tercapai kualitas hidup yang baik.
BAB II
PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, penulis tertarik untuk menyampaikan
upaya pengenalan gejala dan tanda OA sehingga dapat mengubah pola hidup untuk mencegah dan
memperlambat progresivitas OA sehingga kualitas hidup yang baik.

BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai OA


dilakukan melalui kegiatan penyuluhan yang menggunakan di Puskesmas Kebumen I. Pada
kegiatan tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab. Pada kegiatan penyuluhan tersebut akan
dijelaskan mengenai pengertian, penyebab, gejala, kelompok yang beresiko terkena OA,
pencegahan dari OA dan usaha yang dilakukan jika mengidap OA.

BAB IV
PELAKSANAAN

Kegiatan ini berisi penyuluhan kepada masyarakat pada tanggal 4 Oktober 2019.

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dilakukan dengan memberikan sesi tanya jawab dalam penyuluhan. Evaluasi
dilakukan dengan memberikan umpan balik pertanyaan secara lisan atau kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai