Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

Edukasi dan Latihan Pencegahan Osteoartritis pada Kader


dan Masyarakat Kelurahan Wonokromo
Aisyah , Uke Maharani Dewi , Rita Vivera Pane
, Anisgupta Larasaty Favurita , Davin
Rachma Aziza , Muhammad Setio Widodo
Universitas Nahdlatul Ulama, Rumah Sakit Islam, Surabaya, Indonesia
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia
Universitas Nahdlatul Ulama, Rumah Sakit Haji, Surabaya, Indonesia
Pembimbing:
dr. Aisyah, Sp.KFR
Dokter Muda (Kelompok B2):
1. Sururoh Mujahadah (5120021047)
2. Mochammad Hafitd Thoriqi(5120022008)
3. Davin Rachma Aziza (5120022027)
4. Danafi Faizar (5120022043)

Kepaniteraan SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitiasi


RSI Jemursari Surabaya 1

2022
2
Pendahuluan

Osteoartritis sering dijumpai terutama pada orang lanjut usia atau sering disebut penyakit
degeneratif, dan bisa terjadi pada usia lebih awal.

• Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2017, diperkirakan penderita OA
di dunia mencapai 9,6% pada laki-laki dan 18% pada perempuan berusia lebih dari 60 tahun,
sementara data yang didapat pada penelitian di rumah sakit Dr Soetomo pada 2018
menunjukkan perbedaan yang lebih besar yaitu 24,6% laki-laki dan 75,4% pada perempuan
(Rosita et al., 2021).
3
Pendahuluan

• Pada penelitian kualitas hidup pasien Osteoartritis menggunakan SF-36 didapatkan


bahwa pasien mengalami keterbatasan kemampuan fungsional dalam berbagai derajat
dari ringan sampai berat yang berakibat penurunan kualitas hidupnya hingga rerata 25%
(Kawano et al., 2015)

4
Pendahuluan

Rehabilitasi komprehensif pada pasien Osteoartritis merupakan cara pencegahan agar


tidak menjadi lebih berat, di antaranya dengan edukasi dan latihan dengan tujuan
memperbaiki kinerja, meningkatkan fungsi, meningkatkan kekuatan otot lokal dan
ketahanan, meningkatkan kemampuan relaksasi otot secara tepat, meningkatkan
kebugaran umum, yang semuanya berperan dalam kapasitas fungsional (Divjak et al.,
2017).

5
Metode

Desain penelitian

Penelitian ini berupa pengabdian masyarakat pada pasien Osteoartritis yang


merupakan hilirisasi penelitian yang dilakukan di RSI Ahmad Yani pada tahun 2019

6
Penelitian

Langkah Langkah penelitian

1. Sosialisasi  pada tingkat Universitas kepada tiap Fakultas kemudian dilanjutkan kepada tiap
dosen
2. Pelaksanaan kegiatan
 koordinasi dengan tim terkait
 Tahap awal sosialisasi dilakukan kepada kader kesehatan di Kelurahan Wonokromo
 Pemberian pre test yang diberikan dalam bentuk formulir secara online, simulasi pengisian
pretest, pemberian post test dan pemberian contoh latihan yang diberikan dalam bentuk
video
 Data yang diperlukan meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat/ skala nyeri dan lama
menderita nyeri.
7
3. Ditabulasikan dan dianalisis.
Hasil

8
Hasil

9
Hasil

10
Hasil

11
Hasil

12
Pembahasan

karakteristik pasien osteoarthritis berdasarkan usia :


Usia subyek terbanyak adalah 35-50 tahun. Usia ini merupakan usia produktif
di saat subyek masih berharap dapat aktif dalam kegiatan rutin sehari hari
maupun kegiatan sosial di lingkungan. Adanya keterbatasan akibat nyeri tentu
mengganggu kegiatan dan keterbatasan ini tidak sepenuhnya bisa diatasi
sendiri

13
Pembahasan

Karakteristik pasien osteoarthritis berdasarkan jenis kelamin dan pekerjaan :


Pekerjaan ibu rumah tangga meliputi semua aktivitas fisik seperti berjalan, duduk berdiri
atau jongkok, mengangkat beban dan lainnya. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan dengan
jam kerja terbatas, 40 jam perminggu seperti pegawai, sebaliknya bahkan mungkin jauh
lebih lama. Pekerjaan rumah tangga kadang kadang membutuhkan aktivitas fisik berat,
sering naik tangga, berlutut, melipat sendi dan gerakan berulang, di mana aktifitas ini
sebenarnya berisiko akan memperberat keluhan

14
Pembahasan

Karakteristik pasien osteoarthritis berdasarkan skala nyeri :


keluhan nyeri terbanyak adalah nyeri ringan. Hal ini menyebabkan subyek tetap
beraktivitas sehari hari dalam kondisi menderita Osteoartritis.
karakteristik pasien osteoarthritis berdasarkan lama menderita nyeri :
Nyeri kronik mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pasien. Skala nyeri yang awalnya
ringan dapat berkembang menjadi lebih berat seiring dengan waktu bila subyek tidak
mengetahui cara mencegah penyakit ini berkembang lebih lanjut

15
Pembahasan

Faktor resiko memberatnya Osteoartritis di antaranya adalah aktivitas fisik


berulang dan membebani sendi jangka panjang. Beberapa aktivitas yang
disarankan untuk dihindari adalah melipat sendi lutut di antaranya adalah
jongkok, naik tangga dan berlutut. Namun demikian edukasi saja tidaklah cukup
untuk pasien Osteoartritis dan harus disertai petunjuk latihan

16
Pembahasan

Osteoartritis memberikan dampak pada otot di antaranya kelemahan dan atrofi otot
kuadrisep. Latihan yang dibutuhkan merupakan kombinasi dari latihan penguatan otot ,
Latihan fleksibilitas sendi dan Latihan kebugaran :
1. Latihan penguatan otot quadrisep untuk mengurangi nyeri dan mencegah atrofi
2. Latihan penguatan isometric (tanpa menggerakkan sendi) dan isotonic (menggerakan
sendi)
3. Latihan kebugaran dapat dipakai untuk mengurangi berat badan yang menjadi factor
risiko serta dapat membantu mengeurangi nyeri

17
Kesimpulan

Pengabdian kepada masyarakat ini memberikan gambaran awal tentang kondisi subyek
penderita Osteoartritis di masyarakat Kelurahan Wonokromo. Pemberianan edukasi,
video latihan dan cara melakukan latihan pencegahan penyakit Osteoartritis baik pada
usia dewasa maupun lanjut usia dapat dengan mudah di akses dan diputar berulang-
ulang secara mandiri tanpa bantuan baik oleh penyuluh ataupun kader di Kelurahan
Wonokromo. Namun, karena dampak yang panjang dari osteoarthritis sehingga harus
terus dipantau melalui kader agar tetap memiliki motivasi melakukan latihan.

18
Kelebihan

• Pengisian kuesioner ini dilakukan secara online sehingga memudahkan responden


untuk mengisi kuesioner
• Pemberian edukasi pada penelitian ini menggunakan metode video sehingga
responden dapat mudah memahami dan dapat mempraktekan secara langsung
• Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan kader sehingga dampak dari penelitian ini
dapat di observasi lebih lanjut

19
Kekurangan

• Jenis Kelamin pada penelitian ini semua perempuan sehingga tidak dapat
membandingkan hasil kasus OA pada laki dan perempuan

20
Jazakumullah khairan katsir
Terima Kasih

21

Anda mungkin juga menyukai