Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA NYERI LUTUT OSTEOARTHRITIS

DENGAN AKTIVITAS FISIK LANJUT USIA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada


Program Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

ERMINAWATI
J120120005

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA NYERI LUTUT OSTEOARTHRITIS


DENGAN AKTIVITAS FISIK LANJUT USIA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

ERMINAWATI
J120120005

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Wahyuni, S.Fis., M.Kes

i
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA NYERI LUTUT OSTEOARTHRITIS


DENGAN AKTIVITAS FISIK LANJUT USIA

Oleh :
ERMINAWATI
J120120005

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada hari Rabu, 11 Januari 2017

Dewan Penguji:

1. Wahyuni, S.Fis., M. Kes (.............................)

2. Wijianto, SSt. FT., M. OR (.............................)

3. Totok Budi Santoso, S. Fis., MPH (.............................)

Surakarta, 11 Januari 2017


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan,

(Dr. Suwaji, M.Kes)


NIP.195311231983031002

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 11 Januari 2017


Penulis

ERMINAWATI
J120120005

iii
HUBUNGAN ANTARA NYERI LUTUT OSTEOARTHRITIS
DENGAN AKTIVITAS FISIK LANJUT USIA

ABSTRAK

Latar belakang : Orang yang memasuki masa lanjut usisa akana mengalami
berbagai keluhan tentang kesehatan. Salah satu yang sering dialami lanjut usia
adalah nyeri lutut osteoarthritis. nyeri lutut osteoarthritis yang dirasakan oleh
lanjut usia dapat mempengaruhi kemampuan melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
Berdasarkan studi pendahuluan di posyandu Nedyo Waras dan Ngudi Waras
Jebres, sebagian besar anggota posyandu lanjut usia mengalami nyeri lutut
osteoarthritis.
Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan antara nyeri lutut osteoarthritis
dengan aktivitas fisik lanjut usia
Metode penelitian : Menggunakan observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel penelitian adalah anggota posyandu lanjut usia Nedyo
Waras dan Ngudi Waras Jebres sebanyak 64 orang dengan teknik sampling
menggunakan purposive Sampling. Data penelitian diperoleh dari penilaian Visual
Analogue Scale (VAS) dan aktifitas fisik menggunakan kuesioner GPPAQ
(General Practice Physical Activity Questionnaire). Analisis data menggunakan
uji Chi Square dengan signifikansi 5%.
Hasil penelitan: Sebanyak 23 subjek mengalami nyeri lutut osteoarthritis
kategori ringan (35,9%) dan 41 mengalami nyeri lutut osteoarthritis kategori
sedang (64.1%). Sebanyak 11 subjek dengan aktivitas fisik kategori aktif (17.2%),
22 subjek dengan aktivitas fisik kategori cukup aktif (34.4%) dan 31 subjek
dengan aktivitas fisik kategori kurang aktif (48.4%) . Hasil analis uji Chi Square
diperoleh nilai p=0,001 (< 0,05) sehingga keputusan yang diambil adalah Ha
diterima. Ha diterima artinya ada hubungan antara nyeri osteoarthritis lutut
dengan aktivitas fisik lanjut usia di posyandu lanjut usia Nedyo Waras dan Ngudi
Waras Sukoharjo pada penelitian bulan Agustus 2016.

Kata kunci: nyeri osteoarthritis lutut, aktivitas fisik, lanjut usia

ABSTRACT

Background: The one who was entering elderly period would complaint about
health. One of complaint was their pain of knee osteoarthritis. Pain of knee
osteoarthritis by elderly can effect to capacity to physical activity daily. Based on
pre study in posyandu nedyo waras and ngudi waras of jebres, majority of
members of posyandu elderly undergo pain of the knee osteoarthritis.
Objective : To know relationship between pain of knee osteoarthritis with
physical activity elderly
method: The study was using observational analytic with cross sectional
approach. The sample was member of posyandu elderly nedyo waras and ngudi
waras of jebres as many as 64 elderly’s and taking samplle use purposive
sampling . data study from visual analogue scale ( vase ) questionare and

1
physical activity GPPAQ (questionnaires general practice physical activity
questionnaire). Analysis data using test chi square with significance 5 %.
Result : Analysts of chi square test obtained value p = 0,001 (p<0,05) so that
decision Ha was accepted. Ha was accepted mean there was relationship
between pain osteoarthritis of knees with physical activity elderly the posyandu
elderly Nedyo Waras and Ngudi Waras in August 2016

Keyword: pain osteoarthritis of knees, physical activity, elderly

1. PENDAHULUAN
Tahun 2014 mencatat jumlah lansia di Indonesia berjumlah 18.781 juta
jiwa dan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).Osteoartritis (OA) adalah penyakit
rematik yang paling sering mengenai lansia akibat gangguan metabolisme
yang diikuti oleh beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada
lansia. Akibat dari osteoarthritis dapat mempengaruhi lansia dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Aktivitas sehari – hari yang dimaksud adalah
seperti makan, minum, berjalan, tidur, mandi, berpakaian, BAK, dan BAB.
Osteoartritis (OA) adalah penyakit rematik yang paling sering
mengenai lansia akibat gangguan metabolisme yang diikuti oleh beberapa
perubahan pada sistem muskuloskeletal pada lansia. Osteoathritis merupakan
suatu patologi yang dimulai dari kartilago hialin sendi lutut, dimana terjadi
pembentukan osteofit pada tulang rawan sendi dan jaringan subchondral yang
menyebabkan penurunan elastisitas dari sendi. Selain permukaan sendi (tulang
rawan sendi) osteoathritis juga mengenai daerah-daerah sekitar sendi dan
tulang subchondral, capsul sendi yang membungkus sendi dan otot-otot
yang melekat berdekatan dengan sendi. Akibat dari semua itu akan menimbulkan
keluhan berupa adanya nyeri pada lutut terutama pada bagian medial lutut,
kekakuan atau keterbatasan gerak dalam pola capsular pattern sendi lutut,
gangguan stabilitas sendi dan menurunnya fungsi lutut yaitu sebagai penerima
beban tubuh dan juga fungsionalnya dalam berjalan. Akibat dari itu maka
osteoarthritis dapat mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan

2
sehari-hari. Aktivitas sehari – hari yang dimaksud adalah seperti makan, minum,
berjalan, tidur, mandi, berpakaian, BAK, dan BAB.

Menurut survey pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia Nedyo


waras dan Ngudi waras Kelurahan Jebres pada bulan agustus, penderita
osteoarthritis yang paling banyak terdapat pada rentang usia 60-72 tahun. Pada
penderita osteoarthritis ini banyak pada masuk grade 1 sebanyak 33 orang dan
grade 2 sebanyak 31 orang. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui
Hubungan nyeri lutut osteoarthritis dengan aktivitas fisik pada lansia

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini lansia yang terdapat diposyandu lansia di Jebres
dengan total 2 posyandu dengan jumlah populasi 80 orang. Jumlah sample
sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sample yaitu purposive Sampling.
Pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengukuran aktifitas fisik
menggunakan kuesioner GPPAQ (General Practice Physical Activity
Questionnaire).(Ahmad et al, 2010) Analisis Bivariatemenguji korelasi
menggunakan uji Chi Square.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Karakteristik menurut usia
Usia (tahun) Jumlah %
60-64 tahun 23 35.9
65-69 tahun 32 50.0
70-74 tahun 9 14.1
Total 64 100.0

Tabel 1 menunjukan subjek banyak berusia antara 65-69 tahun tahun


sebesar 59%.

Tabel 2. Karakteristik menurut jenis kelamin


Jenis kelamin Jumlah %
Laki-laki 13 20.3
Perempuan 51 79.7
Total 64 100.0

3
Tabel 2 menunjukan subjek banyak berjenis kelamin perempuan sebesar
79.7%.

Tabel 3. Karakteristik subjek menurut Indeks Massa Tubuh


Indeks Masa Tubuh Jumlah %
Kurus 8 12.5
Normal 40 62.5
Gemuk 16 25.0
Total 64 100.0

Tabel 3 menunjukan subjek banyak yang mempunyai Indeks Masa


Tubuh dalam kategori normal sebear 62.5%

Tabel 4. Karakteristik menurut nyeri lutut osteoarthritis


Nyeri lutut osteoarthritis Jumlah %
Ringan 23 35.9
Sedang 41 64.1
Berat 0 0
Total 64 100.0

Tabel 4 menunjukan subjek banyak yang mengalami nyeri lutut


osteoarthritis dalam kategori sedang sebesar 64.1%. tidak terdapat subjek dengan
nyerilutut osteoarthritis dalam kategori berat.

Tabel 4. Karakteristik menurut aktivitas fisik


Aktivitas fisik Jumlah %
Aktif 11 17.2
Cukup aktif 22 34.4
Kurang aktif 31 48.4
Total 64 100.0

4
Tabel .5 menunjukan subjek dalam melakukan aktifitas fiski banyak
dalam kategori kurang aktif sebesar 48.4%.

Tabel 6. Hubungan antara nyeri lutut osteoarthritis dengan aktivitas fisik lanjut usia di
posyandu lansia Nedyo Waras dan Ngudi Waras Kecamatan Jebres pada bulan
November 2016
Nyeri Aktivitas fisik Total
Lutut Aktif Cukup aktif Kurang aktif 2 p
Osteoarthritis
N % n % N %
Ringan 7 30,4 12 52,2 4 17,4 23 100
Sedang 4 9,8 10 24,4 27 65,9 41 100 14,119 0,001
Berat 0 0 0 0 0 0 0
Total 11 17,2 22 34,4 31 48,4 64

Berdasarkan tabel 6.diketahui subjek yang mengalami nyeri lutut


osteoarthritis kategori ringan banyak melakukan aktvitas fisik kategori cukup
aktif (52,2%), sedangkan subjek yang mengalami nyeri lutut osteoarthritis
kategori sedang banyak melakukan aktvitas fisik kategori kurang aktif (65,9%).
Data tersebut menunjukkan semakin ringan intensitas nyeri lutut osteoarthritis
semakin aktif dalam melakukan akfitivitas fisik, dan semakin tinggi intensitas
intensitas nyeri lutut osteoarthritis subjek semakin kurang aktif dalam melakukan
akfitivitas fisik.
Hasil uji statitistik Chi Square diperoleh nilai p=0,001 (< 0,05) sehingga
keputusan yang diambil adalah Ha diterima. Ha diterima artinya ada hubungan
antara nyeri lutut osteoarthritis dengan aktivitas fisik lanjut usia di posyandu
lansia Nedyo Waras dan Ngudi Waras Kecamatan Jebres pada penelitian bulan
November 2016.

4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengambil
kesimpulan ada hubungan antara nyeri lutut osteoarthritis dengan aktivitas fisik
lansia di posyandu lansia Nedyo Waras dan Ngudi Waras, Kecamatan Jebres
Bulan November 2016.
5
Diharapkan dengan hasil penelitian ini, tenaga kesehatan fisioterapi dapat
lebih aktif memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia khususnya dan
masyarakat pada umumnya mengenai nyeri lutut osteoarthritis dan dampaknya
pada kemampuan beraktivitas fisik.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acauan bagi peneliti berikutnya.
Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian menggunakan kelompok
kontrol, pendekatan penelitian secara longitudinal sehingga diharapkan diperoleh
hasil penelitian yang lebih mendalam dan variatif.
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai nyeri lutut
osteoarthritis pada lansia, sehingga diharapkan mahasiswa dapat memberikan
informasi berupa penyuluhan mengenai nyeri lutut osteoarthritis pada lansia
berkaitan dengan upaya perawatn nyeri lutut osteoarthritis .
Bagi responden yang usia lanjut, Lanjut usia tetap menjaga pola makan
yang tidak mempengaruhi peningkatan kejadian nyeri lutut osteoarthritis dan
dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang menggunakan pembebanan sendi
lutut yang berlebihan. Perlu diadakan komunikasi, informasi dan edukasi terhadap
lanjtu usia serta masyarakat pada umurmnya tentang penyakit osteoartritis lutut
sehingga dapat dipahami dan mampu diterapkan agar dapat meningkatkan kualitas
hidup pada lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Aldila, Y. (2012) Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan osteoarthritis Lutut


pada ibu Rumah Tangga, Naskah Publikasi. Program Study D IV Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dewi, S.K. (2009). Osteoarthritis: Diagnosis, Penanganan dan Perawatan di


Rumah. Yogyakarta : Fitramaya

Efendi F dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan


Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Handono, S. (2013) Upaya Menurunkan Keluhan Nyeri Sendi Lutut pada Lansia
di Posyandu Lansia Sejahtera. Jurnal STIKES Volume 6, No. 1, Juli 2013

6
Hanes . 2006. Cartilage maintenance in Osteoartritis : interaction ofcytokines,
NSAID and Prostaglandins in articular Cartilage and Repair. J.Rheumatol

Irga. 2008. Pendekatan Diagnostik Penyakit Reumatik. Cermin Dunia Kedokteran


No.78. Jakarta.
Kementerian Kesehatn Republik Indonesia. 2014. Pelayanan dan Peningkatan
Kesehatan Usia Lanjut. Diakses: 17 Oktober 2016.
http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-dan-
peningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html

Khairani,Y. (2012) Hubungan Umur, Jenis Kelamin, Imt, dan Aktivitas Fisik
dengan Kejadian Osteoathritis Lutut. Artikel ilmiah. Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi

Kozier, B, Glenora, Berman, A., &Snyder, SJ. (2010). Buku Ajar Fundamental
Kperawatan Konsep,Proses, & Praktik Edisi 7 Volume 2.(Wahyuningsih,E,
Yulianti,D, Yuningsih,Y, Lusyana, A, alih bahasa). Jakarta: EGC.

Maharani, E.P (2007) Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis Lutut (Studi Kasus di


Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang Tesis. Program Studi Magister
Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Marlina T. T. (2015) Efektivitas Latihan Lutut Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Pasien Osteoarthritis Lutut di Yogyakarta Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 1, Januari 2015, ISSN No 2355 5459

Paramitha dkk. 2014. Pengaruh Peregangan Statis dan Dinamis Terhadap


Perubahan Intensitas Nyeri Sendi Lutut Pada Lansia dengan Osteoarthritis.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
Price, S.A., Wilson, L.M. 2012. Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
EGC.

Reksoprodjo. 2005 Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta. Bagian ilu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Soenarwo, H.B.M. 2011. Osteoarthritis. Halimun Medical Centre dan Al-
Mawardi Prima. Jakarta.

Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Et. I, Sudoyo W A, Setiohadi B. (2006). Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2 edisi ke 4.Jakarta

Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, 2009. Osteoartritis dalam Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam, jilid III edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai