Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi Kesehatan dunia (WHO) memberikan bahwa di tahun 2025,

Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia sebesar 41,4%.

Jumlah ini merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Perserikatan

bangsa – bangsa memberikan bahwa di tahun 2025 jumlah warga lansia di

Indonesia akan mencapai 60 juta jiwa. Keadaan tersebut menyebabkan Indonesia

berada pada peringkat ke-4 untuk jumlah penduduk lansia terbanyak setelah Cina,

India, dan Amerika Serikat. Meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut (lansia)

menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia

(Badan Pusat Statistik, 2010).

Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia ( lansia)

apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan

tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan

kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia adalah

keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan

keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan

penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara

individual (Efendi, 2009). Lanjut Usia ( lansia) adalah mereka yang telah berusia

56 tahun. Perubahan-Perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

1
2

makin meningkatnya usia lanjut termasuk pada semua organ dan jaringan tubuh.

Salah satu penyakit yang di derita lansia adalah reumatik (DR. arisman 2010)

Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan

kemerahan pada daerah persendian dan dapat juga menyerang bagian tubuh

lain yang berada di sekitar sendi. Salah satu golongan penyakit reumatik yang

sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal

terutama adalah osteoartristis. Kejadian penyakit tersebut akan makin

meningkat sejalan dengan meningkat nya usia manusia

Dampak dari keadaan reumatik dapat mengancam jiwa penderitanya atau

hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan oleh

penyakit reumatik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada

mobilitas hingga terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan

kecacatan seperti kelumpuhan dan gangguan aktivitas hidup sehari hari tetapi

juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ

dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah

lelah, perubahan citra diri serta resiko tinggi terjadi cidera. Angka kejadian

reumatik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia

WHO adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang reumatik,

dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka

yang berusia 55 tahun(Wiyono, 2010).

Sedangkan berdasarkan penelitian terakhir dari Zeng QY et.all (2008),

prevalensi nyeri reumatik di Indonesia mencapi 23,6% hingga 31,3% Angka ini
3

menunjukan bahwa rasa nyeri akibat reumatik sudah cukup mengganggu aktifitas

masyarakat Indonesia.

Berdasarkan hasil studi pedahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan

mewawacarai petugas Puskesmas Siliwangi bahwa jumlah kujungan pasien lansia

yang menderita reumatik di Puskesmas Siliwangi berada pada peringkat tertinggi

yaitu sebanyak 357 kunjungan selama enam bulan terakhir di puskesmas

siliwangi.

Berdasarkan hasil dari survey awal tersebut, penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai “Gambaran kejadian reumatik berdasarkan karakteristik

individu di Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut Tahun 2014.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana gambaran kejadian penyakit reumatik

berdasarkan karakteristik individu di Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut

Tahun 2014?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

kejadian penyakit reumatik berdasarkan karakteristik individu di Puskesmas

Siliwangi Kabupaten Garut Tahun 2014


4

1.3.2 Tujuan khusus

Berdasarkan rumusaan masalah diatas penulis mempunyai tujuan

khusus sebagai berikut.

a. Mengetahui gambaran kejadian reumatik berdasarkan usia

b. Mengetahui gambaran kejadian reumatik berdasarkan jenis kelamin

c. Mengetahui gambaran kejadian reumatik berdasarkan pendidikan

d. Mengetahui gambaran kejadian reumatik berdasarkan pekerjaan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Informasi yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat

menambah literatur bagi akademik dan sebagai referensi gambaran kejadian

reumatik berdasarkan karakteristik individu

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi tenaga panti

dan lingkungan akademik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di

bidang kesehatan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang senam

reumatik.
5

Anda mungkin juga menyukai