Anda di halaman 1dari 32

KASUS LOG BOOK PENDIDIKAN KLINIK

ILMU PENYAKIT GIGI & MULUT

Pembimbing: ANGGITA DEWI


drg. Widia Susanti, M.Kes G99161014
KELAINAN GENETIK
DAN KONGENITAL
ANONDOTIA
Penyebab:
Kegagalan proliferasi sel
akibat infeksi, trauma, obat-
obatan, mutasi, kerusakan
gen
Klasifikasi: Hipodontia,
Oligodontia, Anondotia
Patogenesis: Terdapat halangan
dalam pembentukan benih gigi

Diagnosis: Radiografi

Terapi: Pembuatan dan pemasangan gigi


prostetik
IMPACTED TEETH
Penyebab:
Faktor lokal (posisi/tekanan gigi)
dan faktor umur
(genetik/anemia/ricketsia)

Diagnosis:
 Ekstraoral: pembengkakan,
pembesaran limfonodi dan parastesi
 Intraoral: gigi erupsi, posisi/ hubungan
gigi dengan tetangga
 Periapikal dan CT scan -> molar 3
rahang atas dan bawah
 Parallaxfilm -> caninus rahang atas

Terapi: Odontektomi
MALOCCLUSSION
Penyebab: Faktor luar
(genetik/malnutrisi/pertumbuha
n prenatal) dan faktor dalam
(ada/jumlah/bentuk gigi)

Diagnosis: kelengkungan gigi


abnormal, tampilan wajah yang
terlihat ganjil, kesulitan/merasa
tidak nyaman saat
menggigit/mengunyah
makanan, susah berbicara,
bernafas lewat mulut

Terapi: Pemasangan kawat gigi


MICROGNATIA DAN MACROGNATIA

Penyebab:
Micrognatia: kelainan kromosom, obat
teratogenik dan sindrom genetik
Macrognatia: gigantismepituitary,
paget’s disease, dan akromegali

Diagnosis: Inspeksi

Terapi: operasi orthognathic


LABIAL DAN PALATAL CLEFT
Penyebab:
Genetik, defiensi suplemen gizi, zat
teraogenetik

Diagnosis:
Terdapat celah, sulit makan dan
minum, gangguan pendengaran

Terapi: Pembedahan
FOKUS INFEKSI
DEBRIS
Penyebab: sisa makanan yang
menempel dipermukaan gigi

Diagnosis: Gigi berwarna kuning


atau coklat

Terapi: Menjaga kebersihan gigi


dengan rajin menyikat gigi dan
dental floss.
Debris
Index:

• 0,0-0,6 = Baik
• 0,7-1,8 = Sedang
• 1,9-3,0 = Buruk

Kriteria

Terapi
CALCULUS
Etiologi:
• Bakteri + glukosa -> asam
• Asam + sisa makanan + air liur ->
plaque
• Plaque mengalami pengerasan ->
calculus

Terapi: scalling dan edukasi menjaga


kebersihan gigi
Calculus
Index:

Kriteria

•0,0-0,6 = Baik
•0,7-1,8 =
Sedang
•1,9-3,0 = Buruk
PLAQUE

Etiologi:
1.Pembentukan partikel dental
2. Kolonisasi awal pada permukaan gigi
3. Kolonisasi sekunder dan pematangan
plaque

Diagnosis: pewarnaan pada gigi dengan


disclosing agent

Terapi:
1. Sikat gigi teratur (terutama di malam hari dan pagi hari)
2. Dengan pembersihan interdental oleh benang gigii
Indeks Plaque

Kriteria
Sedang = Buruk = 2,1-
Baik = 0-1,0;
1,1-2,0; 3,0.

Cara penghitungan skor:


Untuk satu gigi = jumlah seluruh skor dari empat permukaan
4
Untuk keseluruhan gigi = jumlah skor indeks plaque
jumlah gigi yang ada
DENTAL DECAY
Penyebab: komponen gigi
dan saliva, bakteri, makanan,
waktu

Klasifikasi: karies email dan


dentin

Diagnosis: terdapat kavitas

Terapi: Pembersihan dan


filling
PULPITIS
Penyebab: Infeksi, trauma,
paparan asam

Klasifikasi: Pulpitis reversibel,


irreversibel, dan nekrosis pulpa

Diagnosis: Keluhan nyeri

Terapi: Penambalan dan PSA


PERIODONTITIS

Penyebab: Infeksi bakteri

Diagnosis: Gusi berdarah saat


menggosok gigi, gusi merah,
bengkak dan lunak, adanya
bagian gusi yang turun dan
menjauhi gigi, ada nanah diantara
gigi dan gusi, dan gigi goyang.

Terapi: scalling, rootplaning,


gingivectomy, antibiotik
GINGGIVITIS
Penyebab: infeksi, hormon,
leukemia, obat

Diagnosis: mulut kering, gusi


bengak, gusi merah menyala/merah
ungu, gusi mengkilat, gusi
berdarah dan gusi lunak pada saat
disentuh tetapi tanpa rasa sakit

Terapi: Antibiotik dan jaga


kebersihan gigi dan mulut
CANDIDIASIS ORAL
Penyebab:
• Faktor lokal (perubahan epitel
pada barier mukosa, penurunan
kualitas dan kuantitas saliva,
perubahan pH saliva, dan
penurunan sistem fagosit),
• Faktor sistemik
(immunocomprimezed dan
gangguan nutrisi,
• Faktor iatrogenik yaitu
Terapi: Diberikan antifungal
antibiotik, kortikosteroid,
golongan polyenes, azoles,
radioterapi, kemoterapi,
echinocandins
merokok
CANDIDIASIS ORAL
Klasifikasi:
Primer: Candidiasis pseudomembran akut, candidiasis eritematous
akut, eritematous kronik, hiperplastik kronik
Sekunder: Keilitis angular, median rhomboid glossitis

Diagnosis: rasa tidak nyaman, terbakar. Pemeriksaan penunjang


sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi

Terapi: Pemberian obat antifungal


MOUTH ULCER
Penyebab: trauma, infeksi,
gangguan sistem imun, defiensi
vitamin B12, zat besi, asam folat,
kanker mulut

Kalsifikasi: minor, mayor, dan


herpetiform
Diagnosis: Luka terbuka berwarna putih/ kuning, nyeri, sulit makan

Terapi: Hindari makanan pedas, asam, keras, atau terlalu panas ,


minuman soda atau air jeruk, pakai sedotan waktu minum, kumur
dengan air garam, madu dapat mengurangi rasa sakit, mengganti pasta
gigi dengan pasta gigi yang tidak mengandung natrium lauryl sulfat
(SLS).
GLOSSITIS
Penyebab: infeksi, trauma, alergi,
kekurangan vitamin dan mineral

Diagnosis: lidah bengkak

Terapi: Kortikosteroid, antibiotik,


obat antijamur, atau antimikroba
PAROTITIS
Penyebab: Infeksi virus paramyxovirus,
virus parainfluenza, measles, dan virus
newcastle disease.
Cara penularan: kontak langsung,
percikan ludah, muntahan, dan bisa pula
melalui air kencing
Diagnosis:
• Hari ke 1-2, demam, sakit kepala,
nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat
mengunyah, sulit membuka mulut
• Selanjutnya parotis bengkak satu sisi kemudian keduanya membengkak.
Biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar submandibula dan kelenjar
sublingual. Pada pria dewasa terjadi pembengkakan testis
Terapi: istirahat cukup, dikompres, medikamentosa, diet lunak, vaksin
KEGANASAN
NONCANCEROUS GROWTH
Diagnosis: Massa, nyeri,
gangguan makan, tumbuh lambat
dan umumnya asimptomatik,
berkapsul, tumbuh ekspansif,
tidak/jarang kambuh kembali,
tidak bermetastase, warna seperti
jaringan sekitar, permukaan rata,
lunak dan dapat digerakkan dari
dasarnya

Pemeriksaan ekstraoral: benjolan Terapi: Ekstiparsi dan reseksi


pada jaringan lunak/keras, serta
gigi terpendam atau tidak tumbuh
pemeriksaan radiologis dan
histopatologis
LEUKOPLAKIA
Penyebab: tembakau, alkohol,
rokok, defiensi vitamin A dan B
kompleks

Klasifikasi: homogenous
leukoplakia, nodular leukoplakia,
verrucous leukoplakia

Diagnosis: Awal: tidak terasa


perabaan, agak bening dan putih
keruh. Selanjutnya: putih, tebal,
pengerasan

Terapi: Menghilangkan faktor


penyebab dan operasi
ORAL SQUAMOUS CELL CARCINOMA
Penyebab: tembakau, alkohol,
penyakit kronis, defiensi nutrisi

Diagnosis:
 Inspeksi dan palpasi dengan bantuan
spatel lidah dan penerangan
dengan menggunakan lampu senter
atau lampu kepala
 Foto polos, pemeriksaan laboratorium
rutin dan patologi

Terapi: Pembedahan/kemoterapi
SISTEM KEKEBALAN
RONGGA MULUT
XEROSTOMIA
Penyebab: Defiensi gizi,
gangguan emosional/psikologis/
saraf/kelenjar ludah/cairan
elektrolit, obat

Patogenesis: Stimulasi sarah


simpatis dominan

Diagnosis: tidak enak mulut, halitosis,


sakit pada lidah, mukosa mulut/ bibir/ pipi kering, ada karies/ginggivitis/
candidiasis

Terapi: Dikendalikan faktor penyebabnya dan diberi obat perangsang saliva


ANGINA LUDWIG
Faktor predisposisi: diabetes
mellitus, neutropenia, alkoholik,
anemia aplastik, glomerulonefritis,
dermatomyositis, dan sistemik lupus
eritematosus

Faktor penyebab: Infeksi odontogen


dari M2/M3, infeksi saluran
pernafasan atas, fraktur mandibula
terbuka, abses peritonsilar
Patogenesis: berawal dari infeksi, bakteri menyebar ke tulang
spongiosa sampai tulang cortical

Terapi: antibiotik dosis tinggi, bed rest, insisi, rakheostomi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai