Anda di halaman 1dari 26

KESELAMATAN PASIEN

AL MUHAJIRIN,S.Kep.,M.H.Kes
PENGERTIAN

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit


adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
Contoh kejadian insiden keselamatan pasien

• Operasi /amputasi salah sisi


• Salah orang
• Salah pemberian jenis obat,
salah dosis,
• Salah tindakan
• Tertinggal alat di dalam tubuh
• Pasien jatuh di rumah sakit
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)


2. KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) :
3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) :
4. KPC (Kondisi Potensial Cedera)
5. Sentinel Event :
PELAYANAN TINDAKAN
KESEHATAN MEDIS
 Hampir setiap tindakan medik menyimpan
potensi resiko.
 Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan
prosedur, jumlah pasien dan staf RS yang cukup
besar  potensial bagi terjadinya kesalahan
medis.
 Dalam kenyataannya masalah medical error 
Sebagian besar cenderung tidak dilaporkan,
tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian.
Gambar alat tertinggal dalam tubuh
MENGAPA PATIENT SAFETY PENTING?

 Isu kesehatan global yang serius


 Patient Centeredness  pelayanan yang
berpusat pada pasien dan keluarga
 Medical error : krjadian merugikan 
meningkatkan biaya atas kesehatan
 Tuntutan kasus malpraktek  meningkat.
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan
 Mencegah konflik (blamming) antara
dokter/petugas kesehatan/pasien
REGULATORY FRAMEWORK
For Patient Safety

Undang-Undang No. 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit

Undang-undang No. 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan No.


1691 Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Undang-undang No. 29 Tahun


2004 tentang Praktik
Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan No.


251 Tahun 2012 Tentang Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Keselamatan Pasien Dalam UU
No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit

RS  diselenggarakan berasaskan
Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi
sosial.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NO. 1691 TAHUN 2011 TENTANG KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT
PATIENT SAFETY
(Panduan Nasional Keselamatan Pasien di RS)

 Suatu sistem membuat asuhan pasien lebih aman.


 Mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
 Termasuk asesmen risiko
• Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien
• Pelaporan dan analisis insiden
• Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
• Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko.
TUJUAN PATIENT SAFETY
1. Terciptanya budaya keselamatan
pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) Di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak
Diharapkan.
SOLUSI KESELAMATAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT

1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip


2. Pastikan Identifikasi Pasien
3. Komunikasi secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated)
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan Infeksi Nosokomial.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RS
International Patient Safety Goals
1. Memberikan informasi/instruksi secara
lengkap dan jelas tanpa memakai singkatan
yang tidak baku/standar.
2. Melakukan Read Back terhadap
informasi/instruksi yang diterima secara
lisan maupun melalui telepon atau
melaporkan hasil pemeriksaan penting yang
membutuhkan verifikasi oleh penerima
informasi
3. Standarisasi Singkatan, Akronim, Simbol
yang berlaku di Rumah sakit.
4. Memberlakukan Standar Komunikasi pada
saat Operan/Hand Over Comunication.
5. Meningkatkan ketepatan membuat Laporan.
READ BACK
Pelaporan Sistim
analisis
Identifikasi insiden Kemampuan
pengelolaan belajar dari
risiko insiden/tindak
lanjut

Implementasis
Asesmen risiko
solusi

Mencegah cedera
karena Kesalahan
 Melakukan
Minimalisasi risiko  Tidak melakukan
tindakan
Tahapan penerapan keselamatan pasien di RS
A. PERSIAPAN
1. Direktur menetapkan Kebijakan tentang KPRS
2. Direktur menetapkan Penanggung jawab KPRS
3. ilih Champion
4. Sosialisasi (buku saku)
B. TAHAP PENERAPAN
– Deklarasi
– Program 7 langkah menuju keselamatan pasien
– Program penerapan standar keselamatan pasien
– Pilot project
– Program khusus
– Forum diskusi
C. TAHAP EVALUASI
Monev secara periodik
TUJUH STANDAR KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan
berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan KP
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai KP
PRINSIP KESELAMATAN PASIEN
Safe culture (budaya keselamatan)
– aktif melaporkan insiden untuk belajar dari pengalaman
– iklim kerja yang bebas dari menyalahkan, individu yang melaporkan
insiden tidak dihukum
– komunikasi yang mudah dipahami, diulang dan konsisten
– Selalu membicarakan isu keselamatan pasien
Safe care (perawatan yang aman)
 Belajar dari kejadian yang tidak diharapkan dan kejadian nyaris cidera,
untuk menyusun tindakan preventif
 Menerapkan perawatan yang disesuaikan dengan standar dan
berorientasi pada keselamatan pasien.
Safe staff (staf yang aman)
 Selalu berpegang pada prinsip “every patient’s rights, everyone’s
responsibility” (setiap hak pasien adalah tanggung jawab setiap
orang)
 Berperan aktif dalam mencegah timbulnya kejadian tidak
diharapkan
Safe support system (sistem pendukung yang aman)
 Informasi yang diberikan benar
 Dilakukan oleh orang-orang yang kompeten
 Sistem layanan yang cepat, tepat, dan responsif
Safe place (tempat yang aman)
 Tersedianya alat atau sistem pelindung terhadap risiko terjadinya
bencana.
 Terlibat aktif dalam melaporkan kondisi alat, bangunan dan lingkungan
yang potensial tidak aman dengan format pelaporan yang berlaku di
RSJ.
Safe patients (pasien yang aman)
– Pasien dan keluarga dilibatkan dalam perawatan.
– Informasikan pada pasien dan keluarganya apa yang terjadi dengan
sikap empatik.
– Libatkan dan anjurkan pasien serta keluarga untuk menyampaikan
keluhan dan saran.
MANFAAT PENERAPAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

1. Budaya Safety meningkat dan berkembang


2. Komunikasi dengan pasien berkembang
3. Resiko Klinis menurun
4. Keluhan & Litigasi berkurang
5. Mutu pelayanan meningkat
6. Citra RS dan kepercayaan masyarakat
meningkat, diikuti kepercayaan Diri yang
meningkat
Menyalahkan

Memperbaiki
KALAU KESELAMATAN PASIEN TIDAK DIJADIKAN TEMAN
MAKA AKAN MENJADI MUSUH YANG MENAKUTKAN

Anda mungkin juga menyukai