CORAL AND

CORAL REEFS
 CORAL AND CORAL REEFS
 CORAL

ADALAH ISTILAH UMUM YANG DIPAKAI UNTUK

MENAMAI BEBERAPA BENTUK YG TERGOLONG
KEDALAM COELENTERATA.

 ADA DUA JENIS :

- HARD CORAL
- SOFT CORAL
 HARD CORAL ADALAH :

CORAL YANG MEMPUNYAI RANGKA LUAR YANG CALCAREOUS.

 SOFT CORAL ADALAH :

CORAL YANG RANGKANYA ADA DI DALAM JARINGAN

TUBUHNYA, YANG BISA BERUPA SKELETAL FRAGMENTS ATAU
HORNY MATERIAL

 CORAL REEF TERBENTUK DARI HARD CORAL SEPERTI

HYDROCORALS, SELERACTINIANS DAN OCTOCORALS.
 LINGKUNGAN HIDUP
 CORAL REEF DAPAT HIDUP PADA :

1.AIR LAUT YANG JERNIH, YANG MASIH TERJANGKAU OLEH SINAR

MATAHARI, SEHINGGA BANYAK O².

2.HIDUP PADA KEDALAMAN TIDAK LEBIH DARI 50 M.

3.TUMBUH SUBUR PADA KEDALAMAN 5 – 30 M.

4.TUMBUH DI DAERAH TROPIS DAN SEDIKIT SUBTROPIS ANTARA 28º

(30º)LU DAN 28º (30º)LS.

5.HIDUP DI SUHU ANTARA 18º - 22ºC.

 PERKECUALIAN

- ADA CORAL YANG BISA HIDUP PADA

KEDALAMAN BEBERAPA RIBU METER
DENGAN SUHU 1 – 15ºC.

- Haphahelia (BRACHING CORAL), REEF

BUILDING, HIDUP PADA KEDALAMAN 200
SAMPAI 600 M DI NORTH SEA
SEPANJANG PANTAI NORWEGIA.
Skema pertumbuhan reef
 KONTRIBUSI DIDALAM PEMBENTUKAN REEFS
ADALAH :

 CORAL.

 RED ALGAE,
CONTOH Lithothamnion, Porolithon DAN Hydralithon.

 GREEN ALGAE (SECARA TIDAK LANGSUNG),

CONTOH Halimeda, DAN Udatea.
TERUMBU / REEFS

ADALAH ASOSIASI DARI HEWAN-HEWAN YANG MENGHASILKAN

BAHAN CALCAREOUS DAN KEMUDIAN MEMBENTUK GUNDUKAN-
GUNDUKAN ATAU GALEONGAN-GALENGAN.

TERUMBU CORAL

ADALAH TERUMBU YANG DIBENTUK (TERUTAMA) OLEH/DARI

SECRESI CORDI YANG BERSIFAT CALCAREUS SEBAGAI FRAME
WORK (RANGKA) UTAMANYA.

SEDANGKAN HEWAN-HEWAN YANG BERASOSIASI PADA TERUMBU

BIASANYA CORAL, ALGAE, CACING-CACING, MOLLUSKA,
BRACHIOPADA, ECHINODERMATA, BRYOZOA, DLL
 PEMBENTUKAN DAN BENTUK-BENTUK REEF

 ADA 2 KATAGORI REEF , YAITU :

1. SHELF REEF
2. OCEANIC REEF
 SHELF REEF
 ADALAH REEF YANG TUMBUH DEKAT DARATAN CONTINENTAL,
DIMANA LAUTNYA :
- SEBAGIAN BESAR LAUT DANGKAL.
- DASARNYA MIRING SECARA GRADUAL.
- SAMPAI KEDALAMAN ± 200 M.

 SHELF
DI DAERAH TROPIS MERUPAKAN TEMPAT UNTUK TUMBUHNYA
CORAL REEFS.

 REEFTUMBUH KEATAS DARI SEA BED MENUJU KEPERMUKAAN AIR

SAMPAI MENCAPAI PERMUKAAN AIR. BILA SEA LEVEL NAIK, MAKA
REEF AKAN MENGIKUTINYA DAN JIKA SEA LEVEL TURUN, MAKA REEF
AKAN BERHENTI TUMBUH, BAHKAN MATI DAN SEPERTI TERANGKAT
KEPERMUKAAN.
 OCEANIC REEF

 ADALAH REEF YANG TUMBUH DISEKITAR PULAU-PULAU

OCEANIC, YANG MERUPAKAN GUNUNG-GUNUNG YANG
MUNCUL DARI ABYSSAL PLAIN, DISEKITAR CONTINENTAL
SHELF, CONTOH: P.TAHITI, P.RAROTONGA.
 MACAM-MACAM REEF BERDASARKAN TEMPAT DAN
CARA TERBENTUKNYA :

1. FRINGING REEFS.
2. PLATFORM (PATCH) REEFS.
3. BANK REEFS.
4. BARRIER REEFS.
5. ATOLLS.
 1. FRINGING REEFS
 TIPE REEFS YANG PALING BANYAK PADA SHELF REEFS
ADALAH FRINGING REEFS.

 TUMBUH DISEKITAR OCEANIC ISLANDS YANG OFFSHORE SLOPE

NYA TIDAK TERLALU CURAM.

 FRINGING REEFS TUMBUH DEKAT TERHADAP PANTAI YANG

DANGKAL, MEMPUNYAI BACK REEFS (REEF FLAT) KE ARAH SISI
DARATAN, SEDANGKAN YANG MUNGKIN BISA MUNCUL DIATAS
PERMUKAAN AIR AKAN MEMBENTUK REEF CREST.
 FRINGING REEF KEARAH LAUT MEMBENTUK FORE REEF YANG
BIASANYA TERBAGI MENJADI FORE REEF YANG DANGKAL
YANG DISEBUT REEF RIM ATAU REEF FRONT DAN FORE REEF
YANG DALAM DISEBUT REEF SLOPE.
 2. PLATFORM (PATCH) REEFS
 TUMBUH PADA DASAR LAUT DARI CONTINENTAL SHELF YANG
TIDAK RATA DAN DI TEMPAT-TEMPAT YANG MENDEKATI
PERMUKAAN DAN PADA BUKIT-BUKIT (HILLOCK) YANG SOLID,
DENGAN KATA LAIN, BAHWA DASAR LAUT DARI CONTINENTAL
SHELF SERING TIDAK RATA DAN DITEMPAT-TEMPAT YANG
MENCAPAI DEKAT PERMUKAAN.

 JIKA HILLOCK (BUKIT-BUKIT) YANG DIBAWAH AIR INI CUKUP

SOLID DAN BILA ADA CORAL YANG TUMBUH DISANA KARENA
LINGKUNGANNYA COCOK, MAKA AKAN TERBENTUK PLATFORM
REEFS.
 PUNCAK DARI REEF BIASANYA TEREXPOSE KEATAS
PERMUKAAN AIR SEHINGGA DAPAT TERJADI HANCURAN
CORAL YANG MENJADI PASIR ATAU LIMESTONE BANK.

 PADA UMUMNYA PERTUMBUHAN CORAL YANG PALING SUBUR

ADALAH DISEKITAR FRONT REEF DARI PATCH DAN PADA REEF
SLOPE BAGIAN YANG PALING ATAS.
 3. BANK REEFS
 CONTINENTAL SHELF LUAS DAN KELERENGANNYA SANGAT
BERVARIASI, TAPI PADA BEBERAPA TEMPAT KELERENGAN,
DARI DASARNYA MENJADI SEMAKIN CURAM SEBAGAIMANA
TURUNNYA MENUJU DASAR DARI OCEAN BASIN (CEKUNGAN
LAUT).

 UJUNG DARI SHELF ADALAH CONTINENTAL EDGE DAN

LERENGANNYA SEBAGAI CONTINENTAL SLOPE. BARIER REEFS
MUNGKIN TUMBUH DISEPANJANG CONTINENTAL EDGE,
ANTARA AIR DARI CONTINENTAL SHELF DAN OPEN OCEAN
(LAUT TERBUKA), ADA JUGA BARRIER REEFS YANG MUNGKIN
TERBENTUK DARI FRINGING REEFS YAITU SEBAGAI AKIBAT
DARI PENURUNAN TANAH (LAND SUBSIDENCE).
 4. BARRIER REEFS
 CONTINENTAL SHELF LUAS DAN KELERENGANNYA SANGAT
BERVARIASI, TAPI PADA BEBERAPA TEMPAT KELERENGAN, DARI
DASARNYA MENJADI MAKIN LEBIH CURAM SEBAGAIMANA
TURUNNYA MENUJU DASAR DARI OCEAN BASIN (CEKUNGAN
LAUT). UJUNG DARI SHELF ADALAH CONTINENTAL EDGE DAN
LERENGAN SEBAGAI CONTINENTAL SLOPE.

 BARRIER REEFS MUNGKIN TUMBUH DISEPANJANG CONTINENTAL

EDGE, ANTARA AIR DARI CONTINENTAL SHELF DAN OPEN OCEAN
(LAUT TERBUKA) ADA JUGA BARRIER REEFS YANG MUNGKIN
TERBENTUK DARI FRINGING REEFS YAITU SEBAGAI AKIBAT DARI
PENURUNAN TANAH (LAND SUBSIDENCE).
 PROSES INI DISEBUT JUGA SEBAGAI PROSES TERJADINYA ATOLL.

 BARIER REEF TERPISAH DARI MAINLAND ATAU PULAU OLEH

LAGOON YANG RELATIF DALAM DAN LEBAR.

 SISI YANG KEARAH LAGOON DAN SISI YANG KEARAH LAUT DARI
BARRIER REEF PADA UMUMNYA SANGAT BERBEDA-BEDA BAIK
DALAM BENTUKNYA, STRUKTUR MAUPUN KOMPOSISI, SPECIES-
SPECIESNYA FORE REEF YANG KEARAH LAGOON CENDERUNG
MEMPUNYAI PERMUKAAN YANG IRREGULAR(TIDAK RATA) DAN
DIHUNI OLEH COLONI CORAL YANG FRAGILE. FORE REEF YANG
KEARAH LAUT ADALAH LEBIH KUAT DAN LEBIH REGULAR (RATA),
DENGAN CALCAREUS ALGAE DAN CORAL-CORAL YANG KOKOH
TUMBUH SUBUR.
 5. ATOLLS

 ADALAH REEF YANG BERBENTUK LINGKARAN YANG KASAR DAN

MENGELILINGI LAGOON. PUNCAK ATOLL BIASANYA TEREXPOSE
KEATAS PERMUKAAN, SEHINGGA TERBENTUKLAH PULAU-PULAU
KECIL YANG TERDIRI ATAS AKUMULASI PASIR KORAL DAN
FRAGMEN-FRAGMEN CORAL.
 ATOLL-ATOLL MERUPAKAN TIPE YANG DITEMUKAN PADA
OCEANIC WATER YANG MUNCUL SECARA CEPAT DARI RIBUAN
METER.

 UKURANNYA BERMACAM-MACAM YAITU DARI ATOL DENGAN

LAGOON YANG PANJANGNYA 100KM DAN BERKEDALAMAN 55M DI
KWAJELEIR, PACIFIC SAMPAI YANG HANYA BERDIAMETER 3KM
DENGAN KEDALAMAN 1M DI ASTOR, INDIAN OCEAN

 KADANG-KADANG ATOLL-ATOLL KECIL DAPAT TUMBUH PADA

CONTINENTAL SHELF.
 SUBSTRATUM REEF
 FORMASI DARI STRUKTUR DASAR DIMANA REEF INI TUMBUH TELAH
MENJADI SUBYEK DARI BEBERAPA AHLI.

 TEORI DARWIN ADALAH SATU-SATUNYA YANG DITERIMA

DIKALANGAN LUAS, YAITU MENYATAKAN BAHWA DASAR (BASE)
DARI REEF-REEF SEKARANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN FRINGING
REEFS YANG TERBENTUK DISEKITAR PULAU-PULAU BERJUTA-JUTA
TAHUN YANG LALU. PULAU-PULAU TERSEBUT KEMUDIAN SECARA
GRADUAL MENGALAMI PENURUNAN, SEHINGGA MENJADI DIBAWAH
PERMUKAAN AIR DAN MERUPAKAN GUNUNG-GUNGUNG DIDALAM
AIR, SEDANGKAN YANG DAPAT KONTAK DENGAN PERMUKAAN AIR
ADALAH CORAL YANG MASIH HIDUP, KARENA CORAL-CORAL INI
SELALU TUMBUH KEATAS UNTUK MENGIMBANGI JIKA TANAHNYA
TURUN. URUT-URUTAN KEJADIAN TERSEBUT DIGUNAKAN SEBAGAI
ALASAN EVOLUSI YAITU BAHWA BARRIER REEF BERASAL DARI
FRINGING REEF.
 TEORI DARWIN TELAH DIPERKUAT OLEH BEBERAPA INSTANSI
YANG MEMBUAT TEST BORINGS, SEBAGI CONTOH, DI
ENEWETAK ATOLL DI WEST PACIFIC, DASARNYA DITEMUKAN
PADA KEDALAMAN 1219M, DAN MEMPUNYAI KESAMAAN
DENGAN LEVEL DIMANA CORAL TUMBUH 50 JUTA TAHUN
YANG LALU (KOHN 1961).

Enewetak Atoll
 DISAMPING TEORI DARWIN, ADA PENDAPAT LAIN YAITU DALY
DIMANA MENGEMUKAKAN BAHWA TANAH SIFATNYA SUDAH
STATIONER PADA TEMPATNYA, KETIKA MUKA AIR NAIK, YAITU
PADA PERIODE ES.

 PERUBAHAN AIR LAUT PADA PERIODE ES SANGAT PENTING

PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN REEF SAAT INI.
 ZONASI DAN FACIES TERUMBU

 TERUMBU YANG MODERN MEMPERLIHATKAN ADANYA ZONASI

KEDALAMAN (GAMBAR V.10) DISEBABKAN KARENA ENERGI
GELOMBANG YANG MENURUN, INTENSITAS CAHAYA DAN SUHU
YANG BERUBAH, SEHUBUNGAN DENGAN KEDALAMAN LAUT YANG
MENINGKAT.
 FACIES TERUMBU MUKA TERLETAK PADA KEDALAMAN ANTARA
10-100 M. PADA LINGKUNGAN INI, ORGANISME PEMBENTUK
TERUMBU BERUBAH BENTUK DARI HEMISPHERICAL MENJADI
BERCABANG (BRACHING), COLUMNAR, DENDROID DAN
KEMUDIAN MENJADI DATAR (SHEET LIKE).

DIBAWAH KEDALAMAN 30 M, INTENSITAS GELOMBANG

RENDAH, CAHAYA MATAHARI BERKURANG SEHINGGA
KEBANYAKAN TERUMBU AKAN CONDONG BERBENTUK PELAT
(PLATE SHAPED).

 FACIES TERUMBU MUKA BIASANYA TERDIRI ATAS PASIR DAN

KERIKIL SECARA KESELURUHAN ATAU DAPAT TERDIRI ATAS
HANCURAN FRAGMEN SKELET, BONGKAH GAMPING TERUMBU
DAN SISA-SISA KERANGKA ORGANISME PEMBANGUN TERUMBU.
LITOLOGI INI AKAN BERUBAH MENJADI LUMPUR KEARAH
CEKUNGAN.
 FACIES PUNCAK TERUMBU (REEF CREST) MENYEBAR KEARAH
KEDALAMAN ± 15M DAN KEMUDIAN MENERIMA SEBAGIAN BESAR
ENERGI ANGIN MAUPUN AKTIFITAS GELOMBANG.

 KOMPOSISI FACIES SANGAT TERGANTUNG PADA DERAJAT

KEKUATAN ANGIN MAUPUN BADAI YANG MELANDA.

 HANYA ORGANISME YANG HIDUPNYA MELEKAT DAPAT BERTAHAN

PADA AKTIFITAS GELOMBANG YANG KUAT. JIKA GELOMBANG
BERINTENSITAS SEDANG, BENTUK-BENTUK YANG BERCABANG
(BRACHING) MENGAMBIL ALIH KEDUDUKAN MALAHAN BISA
MENJADI DOMINANT. JIKA INTENSITAS GELOMBANG LAUT KUAT,
MATERIAL REEF FLAT FACIES DAPAT BERUPA SKELETAL CLAST
YANG BESAR DENGAN NODUL ALGAE BERSERAKAN PADA
DATARAN YANG RATA (REEF FLAT).
 KEBANYAKAN MATERIAL BERASAL DARI REEF CREST DAN
TERBAWA TURUN KE REEF FLAT PADA WAKTU BADAI.
SEBALIKNYA FACIES TERUMBU BELAKANG TERLINDUNGI
SEHINGGA DITEMPAT ILMIAH BANYAK TERJADI PEMBENTUKAN
LUMPUR YANG TERJADI KARENA SUSPENSI
PALEO REEF- FORMASI RAJAMANDALA - PADALARANG