HIV :
Human Immunodeficiency
Virus
HIV -positif
Invasi kuman patogen Flora normal patogen
Organ Target
RX psikologis
Nutrisi inadequat
Cairan berkurang
Cairan berkurang
Gangguan sensori
Gangguan rasa nyaman:
Gangguan rasa nyaman:
jalan nafas
nyeri
nyeri
Transmisi infeksi HIV dan AIDS
Keadaan yg ditandai dengan * membutuhkan diagnosis dokter-data dari rekam medis sebelumnya
Manifestasi Klinik
Infeksi Oportunistik
Penyakit yang disebabkan oleh berbagai
organisme, yang biasanya tidak
menimbulkan penyakit pada orang
dengan sistem kekebalan yang normal
GAMBARAN INFEKSI OPORTUNISTIK (IO)
Viral OIs
Human papillomavirus (HPV), varicella zoster virus (VZV), herpes simplex
(HSV), hepatitis C (HCV), hepatitis B (HBV), cytomegalovirus (CMV),
human herpesvirus 8 (HHV-8; can progress to Kaposi’s sarcoma [KS])
Bacterial OIS
syphilis, tuberculosis (TB), Mycobacterium avium complex (MAC), bacterial
respiratory infections such as Haemophilus influenzae and Streptococcus
pneumoniae, bacterial enteric infections, and salmonellosis
Fungal OIs
Candidiasis, histoplasmosis, aspergillosis, coccidioidomycosis,
cryptococcosis, and Pneumocystis jiroveci pneumonia, previously known as
Pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
Protozoal OIs
Toxoplasmic encephalitis (TE), microsporidiosis, and cryptosporidiosis
Infeksi Oportunistik
1. Darah
2. Cairan Sperma pada laki-laki
3. Cairan vagina pada perempuan
4. Ibu ke anak: selama kehamilan, melahirkan,
menyusui/ASI
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
VCT – PITC
VCT: Voluntary Counseling and Testing
PITC: Provider Initiated HIV Testing and Conseling
VCT
PITC
REKOMENDASI KEWASPADAAN BAKU
1. Hand hygiene
2. Personal protective equipment (PPE)
3. Soiled patient care equipment
4. Environmental control
5. Textiles and laundry
6. Patient resuscitation
7. Patient placement
8. Respiratory hygiene/cough
Penatalaksanaan Medis pada Infeksi HIV
ARV
Treatment of Opportunistic Infections
Prevention of Opportunistic Infections
Antidiarrheal Therapy
Chemotherapy :Kaposi’s Sarcoma
Antidepressant Therapy
Nutrition Therapy
Perawatan Pada Pasien HIV-AIDS
1. Pengkajian
2. Rencana Keperawatan
3. Implementasi
4. Evaluasi
Perawatan Pada Pasien HIV-AIDS
1. Pengkajian
2. Rencana Keperawatan
3. Implementasi
4. Evaluasi
PENGKAJIAN
1. Status Nutrisi
2. Integritas Kulit
3. Status Respiratory
4. Status neurologis
5. Keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Tingkat pengetahuan
Rencana Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Resiko tinggi infeksi berhubungan Pasien akan bebas infeksi oportunistik 1. Monitor tanda-tanda infeksi Untuk pengobatan dini
dengan imunosupresi, malnutrisi dan dan komplikasinya dengan kriteria tak baru. Mencegah pasien terpapar oleh kuman
pola hidup yang beresiko. ada tanda-tanda infeksi baru, lab tidak 2. gunakan teknik aseptik pada patogen yang diperoleh di rumah sakit.
ada infeksi oportunis, tanda vital dalam setiap tindakan invasif. Cuci Mencegah bertambahnya infeksi
batas normal, tidak ada luka atau tangan sebelum meberikan Meyakinkan diagnosis akurat dan
eksudat. tindakan. pengobatan
3. Anjurkan pasien metoda Mempertahankan kadar darah yang
mencegah terpapar terhadap terapeutik
lingkungan yang patogen.
4. Kumpulkan spesimen untuk tes
lab sesuai order.
5. Atur pemberian antiinfeksi
sesuai order
Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) Infeksi HIV tidak ditransmisikan, tim 1. Anjurkan pasien atau orang Pasien dan keluarga mau dan
berhubungan dengan infeksi HIV, kesehatan memperhatikan universal penting lainnya metode memerlukan informasikan ini
adanya infeksi nonopportunisitik yang precautions dengan kriteriaa kontak mencegah transmisi HIV dan Mencegah transimisi infeksi HIV ke
dapat ditransmisikan. pasien dan tim kesehatan tidak terpapar kuman patogen lainnya. orang lain
HIV, tidak terinfeksi patogen lain 2. Gunakan darah dan cairan tubuh
seperti TBC. precaution bial merawat pasien.
Gunakan masker bila perlu.
Intolerans aktivitas berhubungan Pasien berpartisipasi dalam kegiatan, 1. Monitor respon fisiologis Respon bervariasi dari hari ke hari
dengan kelemahan, pertukaran oksigen, dengan kriteria bebas dyspnea dan terhadap aktivitas Mengurangi kebutuhan energi
malnutrisi, kelelahan. takikardi selama aktivitas. 2. Berikan bantuan perawatan yang Ekstra istirahat perlu jika karena
pasien sendiri tidak mampu meningkatkan kebutuhan metabolik
3. Jadwalkan perawatan pasien
sehingga tidak mengganggu
isitirahat.
Rencana Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari Pasien mempunyai intake kalori dan 1. Monitor kemampuan Intake menurun dihubungkan dengan
kebutuhan tubuh berhubungan protein yang adekuat untuk mengunyah dan menelan. nyeri tenggorokan dan mulut
dengan intake yang kurang, memenuhi kebutuhan metaboliknya 2. Monitor BB, intake dan ouput Menentukan data dasar
meningkatnya kebutuhan metabolic, dengan kriteria mual dan muntah 3. Atur antiemetik sesuai order Mengurangi muntah
dan menurunnya absorbsi zat gizi. dikontrol, pasien makan TKTP, 4. Rencanakan diet dengan Meyakinkan bahwa makanan sesuai
serum albumin dan protein dalam pasien dan orang penting dengan keinginan pasien
batas n ormal, BB mendekati seperti lainnya.
sebelum sakit.
Diare berhubungan dengan infeksi GI Pasien merasa nyaman dan 1. Kaji konsistensi dan frekuensi Mendeteksi adanya darah dalam feses
mengnontrol diare, komplikasi minimal feses dan adanya darah. Hipermotiliti mumnya dengan diare
dengan kriteria perut lunak, tidak 2. Auskultasi bunyi usus Mengurangi motilitas usus, yang
tegang, feses lunak dan warna normal, 3. Atur agen antimotilitas dan pelan, emperburuk perforasi pada
kram perut hilang, psilium (Metamucil) sesuai intestinal
order Untuk menghilangkan distensi
4. Berikan ointment A dan D,
vaselin atau zinc oside
Tidak efektif koping keluarga Keluarga atau orang penting lain 1. Kaji koping keluarga terhadap Memulai suatu hubungan dalam
berhubungan dengan cemas tentang mempertahankan suport sistem dan sakit pasein dan perawatannya bekerja secara konstruktif dengan
keadaan yang orang dicintai. adaptasi terhadap perubahan akan 2. Biarkan keluarga keluarga.
kebutuhannya dengan kriteria pasien mengungkapkana perasaan Mereka tak menyadari bahwa mereka
dan keluarga berinteraksi dengan cara secara verbal berbicara secara bebas
yang konstruktif 3. Ajarkan kepada keluaraga Menghilangkan kecemasan tentang
tentang penyakit dan transmisi melalui kontak sederhana.
transmisinya.
Rujukan
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby Year Book, Toronto.
Christine L. Mudge-Grout, 1992, Immunologic Disorders, Mosby Year Book, St. Louis.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua, EGC, Jakarta.
Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs Approach,J.B.
Lippincott Company, London.
Phipps, Wilma. et al, 1991, Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th edition,
Mosby Year Book, Toronto
Doengoes, Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC,
Jakarta