Rheumatoid
Arthritis (AR)
Oleh : KELOMPOK VI
Oleh : Kelompok IV
1. Pengertian:
A. Edukasi Pasien
Berikan edukasi meliputi etiologi hingga penatalaksanaan
rheumatoid arthritis pada pasien dan keluarga terdekat.
Lakukan manajemen berat badan, terutama ketika terdapat
keterlibatan sendi penyangga tubuh.
B. Fisioterapi
ujuan dari fisioterapi adalah mengurangi nyeri dan kekakuan,
mencegah deformitas, memaksimalkan fungsi serta
meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan tonus otot.
Aktivitas yang dilakukan dapat berupa aktivitas aktif seperti
latihan dan edukasi, maupun secara pasif melalui latihan
rentang gerak dan isometrik, termoterapi, elektroterapi, serta
terapi ultrasonografi.
C. Terapi Farmakologi
-Analgesik
• Paracetamol dosis : 3 x 500 mg digunakan bila perlu
• Ibuprofen dosis : 3- 4 x 400 – 800 mg, maksimal 3.2 gram per hari, digunakan bila
perlu
• Celecoxib dosis : 2 x 100 – 200 mg digunakan bila perlu
-Disease Modifying Anti-rheumatic Drugs (DMARDs)
• Azathioprine: 1 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 1-2 dosis selama 6 – 8 minggu, dapat
dinaikkan 0.5 mg/kgBB/hari setiap 4 minggu, maksimal 2.5 mg/kgBB/hari
• Leflunomide : dosis inisial 100 mg satu kali per hari selama 3 hari. Dilanjutkan dosis
rumatan 10 – 20 mg satu kali per hari.
-Agen Biologik
• umour necrosis factor alpha (TNFα) blockers:
Adalimumab : dosis 40 mg sebagai dosis tunggal setiap minggu berselang
• Monoclonal antibodies against B cells:
Rituximab : diberikan sebagai dua kali dosis 1 gram infus intravena dengan jarak anatar
dosis 2 minggu. Digunakan sebagai terapi kombinasi dengan MTX.
• Steroid
Karena adanya dugaan keterlibatan sistem imun, steroid juga diduga
bermanfaat dalam penatalaksanaan rheumatoid arthritis. Dapat
diberikan prednisone 5-10 mg per hari sebagai terapi kombinasi
dengan regiment Nyeri menetap akibat kerusakan sendi atau
penyakit jaringan lunak lainnyaerapi lainnya.
• Terapi Pembedahan
Pertimbangkan terapi pembedahan jika:
Nyeri menetap akibat kerusakan sendi atau penyakit jaringan lunak
lainnya
Perburukan fungsi sendi
Deformitas progresif, terutama jika ditemukan ruptur tendon,
kompresi saraf, dan stress fracture
Sinovitis lokal yang menetap
TERIMAKASIH
SESI PERTANYAAN