FRANSISKUS
2. RINALDI
3. HAFIZ
4. HABIB
5. RONY
Bahasa melayu riau ada sejak dahulu kala perkembangannya semakin cemerlang manakala
dibukanya ada banyaknya bandar-bandar baru di negeri ini seiring berkembangnya kerajaan-kerajaan
melayu yang terdapat di negeri ini.
Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi di kerajaan Riau, dan bahasa itu telah dibina oleh Raja Ali
Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa, sehingga menjadi bahasa yang baik dan indah. Jika
zaman Malaka dan Johor dapat dipandang sebagai tahap tahap penyebaran dan perluasan daerah
bahasa Melayu, sehingga berhasil menjadi bahasa yang dominan maka zaman Raja Ali Haji dalam
Untuk pembinaan dan memberikan pembakuan kepada bahasa Melayu Riau. Raja Ali Haji menulis
buku Bustanul Katibin tahun1857. Isinya mencakup ilmu bahasa dan ejaan. Jasa Raja Ali Haji
pantas mendapat penghargaan yang semestinya, bukan hanya sekedar pembinaan dibidang tata
bahasa saja. RajaAli Haji juga membuat semacam Kamus Pengetahuan Bahasa. Rupanya dalam
zaman kerajaan Riau itu bukan hanya pembinaan bahasa Melayu saja, bahkan pembinaan ilmu
Riau memiliki berbagai macam subdialek melayu yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu subdialek
daratan dan subdialek kepulauan. Subdialek daratan mempunyai ciri-ciri fonologis yang
berdekatan dengan bahasa melayu minangkabau, sedangkan subdialek kepulauan mempunyai ciri
fonologis yang berdekatan dengan bahasa melayu malaysia di daerah selangor, johor dan wilayah
persekutuan kuala lumpur(karena daerah malaysia mempunyai dialek yang amat berbeda).
Di samping berbagai ciri khas lain kedua subdialek ini ditandai dengan kata-kata yang dalam
bahasa Indonesia merupakan kata-kata yang berakhir dengan vokal A. Pada subdialek daratan
diucapkan dengan vokal O, sedangkan pada subdialek kepulauan diucapkan E lemah.