Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BMR

DIALEK BAHASA MELAYU


KEPULAUAN RIAU

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK
1. ALIFIA RAHMAYANI
2. AMALIA NUR SATIAWATI
3. M. FATUR RAHMAN
4. NUR FITRIA SAIMA
5. PUTRI RAMADHANA INDINI

KELAS : XI IPA 2

SMA NEGERI 1 KAMPAR KIRI TENGAH


KABUPATEN KAMPAR
PROVINSI RIAU
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala

rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dialek

Bahasa Melayu di Kepulauan Riau”. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini untuk

memenuhi tugas Mata Pelajaran BMR.

Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam menyelesaikan

makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta dorongan dan bimbingan

dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan..

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik itu

dari segi penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan makalah ini selanjutnya.

Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat pada penulis khusunya dan kepada pembaca umumnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

BAB I PENDAHULUAN ii

A. LATAR BELAKANG 1

B. RUMUSAN MASALAH 1

C. TUJUAN PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. BAHASA MELAYU 3

B. SEJARAH BAHASA MELAYU 4

C. BAHASA MELAYU RIAU 5

D. VARIAN-VARIAN BAHASA MELAYU 6

E. KEUNIKAN DIALEK MELAYU DI KEPULAUAN RIAU 6

BAB III PENUTUP 7

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan perkembangan bahasa melayu. Untuk

mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bahasa melayu, perlu kita mengetahui sedikit

tentang sejarah bahasa melayu tersebut.S. Takdir Alisjahbana menguraikan bahwa negeri

kita yang terdiri atas beribu-ribu pulau ini, telah selayaknya mempunyai jumlah bahasa dan

dialek yang sangat banyak. Namun bahasa dan dialek yang jumlahnya banyak itu sebagian

besar termasuk dalam satu rumpun bahasa-bahasa melayu, sedangkan sebagian lagi

termasuk dalam rumpun yang lebih besar, yaitu rumpun bahasa-bahasa Austronesia atau

bahasa melayu Polinesia.

Menyimak tradisi tulis yang sebanding dengan tradisi tulis bahasa inggris yang

ternama pada masa lalu, dan kemajemukan masyarakat penutur yang berfikiran maju,

sehingga bahasa melayu salah satu bahasa yang sangat berpengaruh diasia tenggara dan

salah satu dari lima bahasa yang terbesar. Bahasa melayu merupakan bahasa nasional satu-

satunya dari empat Negara: Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Bahasa-bahasa dan dialek-dialek yang jumlahnya besar itu meskipun dari satu

rumpun, akan tetapi karena perkembangannya yang berbeda-beda, terjadilah perbedaan-

perbedaan pula antara bahasa-bahasa itu. Bangsa-bangsa yang mendiami beribu-ribu pulau

serta memiliki beratus-ratus bahasa dan dialek memerlukan perhubungan antara sesamanya

untuk keperluan perdagangan, diplomasi, pengajaran agama, dan lain-lain.


Bahasa melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik

dinusantara pada masa pra-kolonial. Bahasa melayu juga dituturkan didaerah Afrika

Selatan, Srilanka, Thailand selatan, Fhilifina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil

Kamboja hingga Papua Nugini dan Australia.

B. Rumusan Masalah

Memiliki kemampuan tentang Bahasa Melayu

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui apa itu Bahasa Melayu?

2. Mengetahui bagaimana sejarah Bahasa Melayu?

3. Mengetahui apa itu Bahasa Melayu Riau?

4. Mengetahui apa saja varian-varian Bahasa Melayu?


BAB II

PEMBAHASAN

A. BAHASA MELAYU

Bahasa Melayu adalah bahasa penduduk Semenanjung Malaka, kepulauan Riau

Lingga, sebagian besar pesisir timur Sumatra dan juga sebagian pesisir barat

Kalimantan.Dan mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan diwilayah nusantara

dan beberapa tempat lain, sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi

bahasa resmi di Brunei, Indonesia, dan Malaysia, serta diakui pula disingapore dan menjadi

bahasa kerja di Timur Leste (sekarang bahasa Indonesia).

Dalam pengertian awam, istilah bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang

saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu.

Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei,

Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa

Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai

bahasa Indonesia). Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan

hubungan politik di Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an[1]. Migrasi kemudian juga turut

memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu

dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar

selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh

penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.

B. SEJARAH BAHASA MELAYU

Bahasa Melayu termasuk kedalam bahasa melayu Polinesia dibawah rumpun bahasa

Austronesia.Menurut statistik penggunaan bahasa didunia penutur bahasa Melayu

diperkirakan mencapai lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa ke empat dalam

urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa didunia.


Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa melayu kedalam tiga tahap utama yaitu:

a) Bahasa Melayu Kuno (abad ke-7 sampai abad ke-14)

Catatan tertulis pertama dalam bahasa melayu kuno berasal dari abad ke-7 masehi dan

tercantum pada beberapa prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya dibagian selatan sumatera

dan Wangsa syailendra dibeberapa tempat dijawa tengah, tulisan ini menggunakan aksara

pallawa. Bahasa melayu kuno masih digunakan untuk prasasti dan batu nisan sampai abad

ke-14. Batu nisan orang Islam ditemukan pada masa kerajaan Perlak, dengan adanya hal

itu maka memperkuat pendapat bahwa penyebaran Islam didunia pertuturan bahasa

melayu.

b) Bahasa Melayu Klasik

Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa melayu klasik.Bentuk

ini dipakai oleh kesultanan Melaka yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa

melayu tinggi, penggunaannya terbatas dikalangan keluarga kerajaan disekitar Sumatera,

Jawa, dan disemenanjung Malaya. Ciri yang paling menonjol dalam berbagai ragam sejarah

ini adalah melalui masuknya kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat

dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12.

c) Bahasa melayu Moderen (sejak abad ke-20)

Rintisan kearah bahasa melayu modern dimulai ketika Raja Ali Haji, sastrawan istana dari

kesultanan Riau Lingga secara sistematis menyusun kamus eka bahasa melayu (kitab

pengetahuan bahasa yaitu kamus logat Melayu-Johor-Pahang-Riau Lingga yang pertama)

pada pertengahan abad ke-19 sehingga berhasil menjadi bahasa yang dominan, dan zaman

pembinaan bahasa melayu.

Perkembangan berikutnya terjadi ketika sarjana-sarjana Eropa (khususnya Belanda dan

Inggris) mulai mempelajari bahasa ini secara sistematis. Bahasa melayu modern didirikan
dengan penggunaan alfabel latin dan masuknya banyak kata-kata Eropa. Pengajaran bahasa

melayu disekolah-sekolah sejak awal abad ke-20 semakin membuat populer bahasa ini.

C. BAHASA MELAYU RIAU

Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi dikerajaan Riau, dan bahwa bahasa itu telah

dibina oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa, sehingga menjadi bahasa

itu menjadi bahasa yang baik dan indah. Jika zaman Malaka dan Johor dapat dipandang

sebagai tahap penyebaran dan perluasan daerah bahasa melayu, sehingga berhasil menjadi

bahasa yang dominan, maka zaman Raja Ali Haji dalam kerajaan Riau adalah zaman

pembinaan bahasa melayu.

Untuk pembinaan dan member pembakuan kepada bahasa melayu Riau.Ali Haji

menulis buku Bustanul Katibin tahun 1857, yng isinya mencakup ilmu bahasa dan ejaan.

Karena jasa Ali Haji pantas mendapat penghargaan yang semestinya, bukan hanya sekedar

pembinaan dibidang tata bahasa saja, usaha Ali Haji diapun membuat semacam kamus

yaitu buku pengetahuan bahasa yang oleh Zuber Usman dapat disebut sebagai Ensiklopedi

Melayu.

Rupanya dalam zaman kerajaan Riau itu bukan hanya pembinaan bahasa melayu saja,

bahkan pembinaan ilmu pengetahuan lainnya pun tidak diabaikan.

D. VARIAN-VARIAN BAHASA MELAYU

Bahasa melayu sangat bervariasi, penyebab utama adalah tidak adanya instruksi yang

memiliki kekuatan untuk mengatur pembakuannya. Sebagaimana beberapa bahasa

dinusantara tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain yang penuturnya

bersebelahan secara geografis, perubahan dialek seringkali bersifat bertahap untuk

kemudian biasanya dilakukan pengelompokan varian tersebut:

1. Bahasa Melayu Tempatan (lokal)


Bahasa melayu tempatan/lokal merupakan bahasa yang berasal dari daerah orang melayu

sendiri seperti disemenanjung malaka, kepulauan Riau Lingga, sebagian pesisir timur

Sumatra dan pesisir barat Kalimantan.

2. Bahasa Melayu Kerabat (paramelayu, Paramalay=melayu tidak penuh)

Bahasa Melayu Kerabat adalah bahasa lain yang serupa dengan bahasa melayu, namun

terdapat perbedaan diantaranya:

a) Bahasa minangkabau

b) Bahasa Banjar

c) Bahasa Jambi

d) Bahasa Kerinci.

3. Bahasa Melayu Kreol (bukan suku/penduduk Melayu)

Bahasa melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antar suku bangsa khususnya

diindonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan berpenduduk bukan Melayu dan

mempunyai bahasa masing-masing, bahasa melayu mengalami proses kreoliasi.

Dipulau Jawa, terutama diJakarta, bahasa melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur

dasar bahasa Melayu pasar dicampur dengan berbagai bahasa disekelilingnya.

E. KEUNUKAN DIALEK MELAYU DI KEPULAUAN RIAU

Batam - Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang pada umumnya

menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa ibu. Setiap daerah di Provinsi Kepri memiliki

ciri khas tersendiri dalam penggunaan dialek Melayu.

Berikut ini adalah rincian mengenai dialek Melayu di setiap daerah :

Kabupaten Kepulauan Anambas

Di Anambas terdapat dua logat bahasa Melayu, yaitu logat Johor-Riau yang mirip

dengan bahasa Melayu di Malaysia. Kedekatan Anambas ke daerah Pontianak, pulau


Kalimantan juga ikut mempengaruhi dialek atau dikenal dengan logat Anambas yang

menyerupai bahasa Belitung dan Kota Pontianak.

Contohnya, kata "kitak" atau "ketak" yang berarti "kalian". "Wan" yang berarti "nenek",

dan "suduk" yang berarti "sendok".

Kabupaten Karimun

Kabupaten Karimun memiliki beberapa dialek, seperti dialek Kundur, dialek Bintan-

Karimun, dan pada umumnya menggunakan dialek Johor-Riau.

Ciri khas dari dialek ini adalah akhiran "a" yang diucapkan sebagai "e". Misalnya

"saya" menjadi "saye", "apa" menjadi "ape". Ada juga akhiran "a" pada sebutan asal,

misalnya kata "merdeka" dan "anda".

Selain itu, huruf "r" sering disamarkan saat penyebutannya, contohnya kata "besar"

menjadi "besa", "lebar" menjadi "leba", dan "pasar" menjadi "pasa".

Kabupaten Natuna

Kabupaten Natuna merupakan kawasan cross-border Indonesia bagian utara dengan

berbagai macam logat bahasa, seperti dialek Kampung Hilir, Pulau Laut, Dialek Ceruk di

Bunguran, dan Arung Ayam. Namun, bahasa dominan yang digunakan adalah logat

Natuna.

Di Bunguran Timur, huruf vokal dalam bahasanya kebanyakan menggunakan huruf

"e" dan pengucapannya disingkat-singkat, contohnya kata "Sungai Ulu" disebut "Ngulu",

kata "Setengah" disebut "Tenga".

Di Bunguran Barat, huruf vokal dalam bahasanya kebanyakan menggunakan huruf

"o", sehingga jika di Bunguran Timur menyebut "tidak" sebagai "Ndek", maka di Bunguran

Barat menyebutnya sebagai "Ndok".

Selain itu, Midai, Pulau Laut, Serasan, semuanya memiliki keunikan masing-masing.
Kota Batam

Di Kota Batam terdapat beberapa dialek yang digunakan, antara lain dialek Pecong

yang dituturkan di Kelurahan Pecong dan dialek Karas Pulau Abang yang dituturkan di

Pulau Abang Karas.

Namun, pada umumnya masyarakat di Batam saat ini banyak menggunakan bahasa

Indonesia, meskipun penggunaan dialek masih umum terjadi pada masyarakat yang tinggal

di pulau-pulau sekitar Batam.

Kota Tanjungpinang

Kota Tanjungpinang juga dikenal sebagai Kota Gurindam. Dalam keseharian

masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu Johor-Riau-Lingga atau yang juga dikenal

sebagai bahasa Melayu Dagang.

Bahasa ini menjadi penghubung di kawasan selat sejak zaman dahulu hingga

sekarang. Penyebutannya serupa dengan logat Melayu di Malaysia dan di Kabupaten

Karimun.

Kota Bintan

Kabupaten Bintan memiliki beberapa dialek yang digunakan, yaitu dialek Bintan-

Karimun, dialek Malang Rapat-Kelong yang digunakan di Desa Malang Rapat dan Desa

Kelong, dan dialek Mantang Lama yang digunakan di Desa Mantang Lama, Kijang.

Penyebutan kata-kata hampir sama dengan yang digunakan di Tanjungpinang dan Karimun.

Kabupaten Lingga

Kabupaten Lingga berdiri di bekas Kerajaan Melayu Lingga-Riau. Terdapat dua

Bahasa Melayu yang hidup dan berkembang di kabupaten ini.

Seperti ditulis genpi, pertama ada Bahasa Melayu Darat Pesisir meliputi Bahasa Melayu

Dabo, Kampong Pahang, Pancur, Panggak Darat, Penuba, dan Senayang.


Lalu ada Bahasa Melayu Suku Laut, yaitu Bahasa Melayu Kelumu dengan dialek

Melayu Daik, Bahasa Melayu Indonesia, Melayu Bangka, Melayu Sekanak, Banjar, dan

Tiociu.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahasa Melayu adalah bahasa penduduk semenanjung Malaka, kepulauan Riau

Lingga, sebagian besar pesisir timur sumatera dan pesisir barat Kalimantan.Bahasa Melayu

termasuk bahasa melayu polinesia dibawah rumpun bahasa austranesia.Ahli bahasa

membagi perkembangan bahasa Melayu kedalam tiga tahap utama yaitu:

1.Bahasa Melayu kuno (abad ke-7 sampai abad ke-14)

2. Bahasa Melayu klasik (abad ke15 sampai abad ke 20)

3. Bahasa Melayu Modern (sejak abad ke 20)

Bahasa Melayu Riau dibina oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa

sehingga menjadi bahasa yang baik dan indah.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11697021/sejarah_melayu_riau_dan_kepulauan_riau

https://www.batamnews.co.id/berita-98543-keunikan-dialek-melayu-di-kepulauan-riau-

menelusuri-ciri-khas-setiap-daerah.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu_Riau

Anda mungkin juga menyukai