DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
1. ALIFIA RAHMAYANI
2. AMALIA NUR SATIAWATI
3. M. FATUR RAHMAN
4. NUR FITRIA SAIMA
5. PUTRI RAMADHANA INDINI
KELAS : XI IPA 2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dialek
Bahasa Melayu di Kepulauan Riau”. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini untuk
Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam menyelesaikan
makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta dorongan dan bimbingan
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik itu
dari segi penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN ii
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PENULISAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. BAHASA MELAYU 3
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan perkembangan bahasa melayu. Untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bahasa melayu, perlu kita mengetahui sedikit
tentang sejarah bahasa melayu tersebut.S. Takdir Alisjahbana menguraikan bahwa negeri
kita yang terdiri atas beribu-ribu pulau ini, telah selayaknya mempunyai jumlah bahasa dan
dialek yang sangat banyak. Namun bahasa dan dialek yang jumlahnya banyak itu sebagian
besar termasuk dalam satu rumpun bahasa-bahasa melayu, sedangkan sebagian lagi
termasuk dalam rumpun yang lebih besar, yaitu rumpun bahasa-bahasa Austronesia atau
Menyimak tradisi tulis yang sebanding dengan tradisi tulis bahasa inggris yang
ternama pada masa lalu, dan kemajemukan masyarakat penutur yang berfikiran maju,
sehingga bahasa melayu salah satu bahasa yang sangat berpengaruh diasia tenggara dan
salah satu dari lima bahasa yang terbesar. Bahasa melayu merupakan bahasa nasional satu-
Bahasa-bahasa dan dialek-dialek yang jumlahnya besar itu meskipun dari satu
perbedaan pula antara bahasa-bahasa itu. Bangsa-bangsa yang mendiami beribu-ribu pulau
serta memiliki beratus-ratus bahasa dan dialek memerlukan perhubungan antara sesamanya
dinusantara pada masa pra-kolonial. Bahasa melayu juga dituturkan didaerah Afrika
Selatan, Srilanka, Thailand selatan, Fhilifina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. BAHASA MELAYU
Lingga, sebagian besar pesisir timur Sumatra dan juga sebagian pesisir barat
dan beberapa tempat lain, sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi
bahasa resmi di Brunei, Indonesia, dan Malaysia, serta diakui pula disingapore dan menjadi
Dalam pengertian awam, istilah bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang
Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei,
Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa
Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai
bahasa Indonesia). Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan
hubungan politik di Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an[1]. Migrasi kemudian juga turut
dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar
selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh
penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.
Bahasa Melayu termasuk kedalam bahasa melayu Polinesia dibawah rumpun bahasa
diperkirakan mencapai lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa ke empat dalam
Catatan tertulis pertama dalam bahasa melayu kuno berasal dari abad ke-7 masehi dan
tercantum pada beberapa prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya dibagian selatan sumatera
dan Wangsa syailendra dibeberapa tempat dijawa tengah, tulisan ini menggunakan aksara
pallawa. Bahasa melayu kuno masih digunakan untuk prasasti dan batu nisan sampai abad
ke-14. Batu nisan orang Islam ditemukan pada masa kerajaan Perlak, dengan adanya hal
itu maka memperkuat pendapat bahwa penyebaran Islam didunia pertuturan bahasa
melayu.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa melayu klasik.Bentuk
ini dipakai oleh kesultanan Melaka yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa
Jawa, dan disemenanjung Malaya. Ciri yang paling menonjol dalam berbagai ragam sejarah
ini adalah melalui masuknya kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat
dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12.
Rintisan kearah bahasa melayu modern dimulai ketika Raja Ali Haji, sastrawan istana dari
kesultanan Riau Lingga secara sistematis menyusun kamus eka bahasa melayu (kitab
pada pertengahan abad ke-19 sehingga berhasil menjadi bahasa yang dominan, dan zaman
Inggris) mulai mempelajari bahasa ini secara sistematis. Bahasa melayu modern didirikan
dengan penggunaan alfabel latin dan masuknya banyak kata-kata Eropa. Pengajaran bahasa
melayu disekolah-sekolah sejak awal abad ke-20 semakin membuat populer bahasa ini.
Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi dikerajaan Riau, dan bahwa bahasa itu telah
dibina oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa, sehingga menjadi bahasa
itu menjadi bahasa yang baik dan indah. Jika zaman Malaka dan Johor dapat dipandang
sebagai tahap penyebaran dan perluasan daerah bahasa melayu, sehingga berhasil menjadi
bahasa yang dominan, maka zaman Raja Ali Haji dalam kerajaan Riau adalah zaman
Untuk pembinaan dan member pembakuan kepada bahasa melayu Riau.Ali Haji
menulis buku Bustanul Katibin tahun 1857, yng isinya mencakup ilmu bahasa dan ejaan.
Karena jasa Ali Haji pantas mendapat penghargaan yang semestinya, bukan hanya sekedar
pembinaan dibidang tata bahasa saja, usaha Ali Haji diapun membuat semacam kamus
yaitu buku pengetahuan bahasa yang oleh Zuber Usman dapat disebut sebagai Ensiklopedi
Melayu.
Rupanya dalam zaman kerajaan Riau itu bukan hanya pembinaan bahasa melayu saja,
Bahasa melayu sangat bervariasi, penyebab utama adalah tidak adanya instruksi yang
dinusantara tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain yang penuturnya
sendiri seperti disemenanjung malaka, kepulauan Riau Lingga, sebagian pesisir timur
Bahasa Melayu Kerabat adalah bahasa lain yang serupa dengan bahasa melayu, namun
a) Bahasa minangkabau
b) Bahasa Banjar
c) Bahasa Jambi
d) Bahasa Kerinci.
Bahasa melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antar suku bangsa khususnya
Dipulau Jawa, terutama diJakarta, bahasa melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur
Batam - Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang pada umumnya
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa ibu. Setiap daerah di Provinsi Kepri memiliki
Di Anambas terdapat dua logat bahasa Melayu, yaitu logat Johor-Riau yang mirip
Contohnya, kata "kitak" atau "ketak" yang berarti "kalian". "Wan" yang berarti "nenek",
Kabupaten Karimun
Kabupaten Karimun memiliki beberapa dialek, seperti dialek Kundur, dialek Bintan-
Ciri khas dari dialek ini adalah akhiran "a" yang diucapkan sebagai "e". Misalnya
"saya" menjadi "saye", "apa" menjadi "ape". Ada juga akhiran "a" pada sebutan asal,
Selain itu, huruf "r" sering disamarkan saat penyebutannya, contohnya kata "besar"
Kabupaten Natuna
berbagai macam logat bahasa, seperti dialek Kampung Hilir, Pulau Laut, Dialek Ceruk di
Bunguran, dan Arung Ayam. Namun, bahasa dominan yang digunakan adalah logat
Natuna.
"e" dan pengucapannya disingkat-singkat, contohnya kata "Sungai Ulu" disebut "Ngulu",
"o", sehingga jika di Bunguran Timur menyebut "tidak" sebagai "Ndek", maka di Bunguran
Selain itu, Midai, Pulau Laut, Serasan, semuanya memiliki keunikan masing-masing.
Kota Batam
Di Kota Batam terdapat beberapa dialek yang digunakan, antara lain dialek Pecong
yang dituturkan di Kelurahan Pecong dan dialek Karas Pulau Abang yang dituturkan di
Namun, pada umumnya masyarakat di Batam saat ini banyak menggunakan bahasa
Indonesia, meskipun penggunaan dialek masih umum terjadi pada masyarakat yang tinggal
Kota Tanjungpinang
Bahasa ini menjadi penghubung di kawasan selat sejak zaman dahulu hingga
Karimun.
Kota Bintan
Kabupaten Bintan memiliki beberapa dialek yang digunakan, yaitu dialek Bintan-
Karimun, dialek Malang Rapat-Kelong yang digunakan di Desa Malang Rapat dan Desa
Kelong, dan dialek Mantang Lama yang digunakan di Desa Mantang Lama, Kijang.
Penyebutan kata-kata hampir sama dengan yang digunakan di Tanjungpinang dan Karimun.
Kabupaten Lingga
Seperti ditulis genpi, pertama ada Bahasa Melayu Darat Pesisir meliputi Bahasa Melayu
Melayu Daik, Bahasa Melayu Indonesia, Melayu Bangka, Melayu Sekanak, Banjar, dan
Tiociu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingga, sebagian besar pesisir timur sumatera dan pesisir barat Kalimantan.Bahasa Melayu
Bahasa Melayu Riau dibina oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa
https://www.academia.edu/11697021/sejarah_melayu_riau_dan_kepulauan_riau
https://www.batamnews.co.id/berita-98543-keunikan-dialek-melayu-di-kepulauan-riau-
menelusuri-ciri-khas-setiap-daerah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu_Riau