Anda di halaman 1dari 39

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

RELASI DAN RESPON NU TERHADAP IDEOLOGI


AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
AN-NAHDIYYAH
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Nama : Ulil Abshar
TTL : Pati, 04 April 1982
Materi MKNU : Relasi NU dan Ideologi
Riwayat Pendidikan :
o Madrasah dan Pesantren di Mathaliul Falah (Kajen,
Pati, Jawa Tengah)
o S1 (Fak Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
o S2 & S3 (FIB Universitas Indonesia)
o Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Riwayat Organisasi :
o PMII Ciputat
o Sekretaris LTN PBNU
o Tim Redaksi NU Online
o Wakil Sekjend PBNU

Alamat : Jl. Warakas II No.15 Tanjung


Priok Jakarta Utara
HP : 08121902011
‫أهل السنة‬ • Nahdlatul Ulama
‫والجماعة‬ • NW (1953), Al-Washliyah, Perti
(Sumbar, 1930) , Al-Khairat, PUI,

• Wahabi (Arab Saudi)


‫الخوارج‬ • MD, Al-Irsyad, PERSIS
• Salafi (Mesir)
• IM, HT, JI, MMI, JAT, JAD

‫الشيعة‬ •Syi’ah
SEJARAH
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
1. Ahlus sunnah sbg penjaga sunnah nabi yaitu Para sahabat
(spt Ibn Abbas, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Abdullah
bin Masud dll) dan para mujtahid Imam Abu Hanifah (80-
150 H), Imam Malik (93-179 H), Hasan al-Bashri (w 110 H),
Imam Syafi’I (150-204 H), Imam Hanbali (164-241 H)

2. Ahlus sunnah sebagai mazhab pemikiran dalam aqidah


dimulai Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H) dan dilanjut kan
para muridnya yaitu: Al-Baqillani (w. 403 H) Al-Baghdadi (w.
429 H), Al-Juwaini (w. 478 H), Al-Ghazali (w. 505), As-
Syahrastani (w. 548 H), Ar-Razi (w. 606 H)

3. Ahlussunnah wal jama’ah pertama kali disinggung oleh Az-


Zabidi (w. 1205 H)
PENGERTIAN
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
“Al-Sunnah adalah apa yang telah

ِ ‫س ْو ُل‬
‫هللا‬ ُ ‫سنَّهُ َر‬ َ َ ‫سنَّة‬
‫ا‬‫م‬ ُ ُّ ‫فَال‬
diajarkan oleh Rasulullah SAW
(meliputi ucapan, perilaku serta

‫صلى هللا عليه وسلم‬ ketetapan beliau). Sedangkan


al-Jama‘ah adalah segala sesuatu

َ َ‫عةُ َما ات َّفَق‬


‫علَ ْي ِه‬ َ ‫َو ْال َج َما‬ yang telah menjadi kesepakatan para

ْ َ‫أ‬
sahabat Nabi SAW pada masa
ِ ‫س ْو ِل‬
‫هللا‬ ُ ‫اب َر‬ ُ ‫ص َح‬ Khulafaur Rasyidin yang empat, yang
telah diberi hidayah (mudah-
‫صلى هللا عليه وسلم ِفي‬ mudahan Allah memberi rahmat

‫ِخالَفَ ِة األ َ ِئ َّم ِة األ َ ْربَعَ ِة‬


kepada mereka semua).”
(Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq, juz I,

‫الرا ِش ِدي َْن‬


َّ ‫اء‬ ِ َ‫ال ُخلَف‬
hal. 80)

‫علَ ْي ِه ْم‬َ ‫هللا‬ِ ُ‫ْال َم ْه ِد ِيي َْن َر ْح َمة‬


PENGERTIAN
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

‫سنَ ِة فَ ُه ْم أ َ ْه ُل‬ ُّ ‫أ َ َّما أ َ ْه ُل ال‬


“Adapun Ahlussunnah Wal-Jama’ah
adalah kelompok ahli tafsir, ahli

‫ث َوا ْل ِف ْق ِه‬ ِ ‫س ِير َوا ْل َح ِد ْي‬ ِ ‫الت َّ ْف‬


hadits dan ahli fikih. Merekalah yang
mengikuti dan berpegang teguh

‫سك ُْو َن‬ ِ ‫فَ ِإنَّ ُه ْم ا ْل ُم ْهت َد ُْو َن ا ْل ُمت َ َم‬


dengan sunnah Nabi SAW dan
sunnah Khulafaur Rasyidin

‫سنَّ ِة النَّ ِب ْي صلى هللا عليه‬ ُ ‫ِب‬


setelahnya. Mereka adalah kelompok
yang selamat (al-firqah al-najiyah).

ُ‫اء بَ ْع َده‬ ِ َ‫وسلم وا ْل ُخلَف‬


Mereka mengatakan, bahwa
kelompok tersebut sekarang ini
ُ‫ش ِد ْي َن َو ُه ْم ال َّطائِفَة‬ ِ ‫الرا‬ َّ
terhimpun dalam madzhab yang
empat, yaitu pengikut Madzhab

‫اجت َ َمعَ ْت‬ ْ ‫اجيَةُ قَالُ ْوا َوقَ ْد‬ ِ َّ‫الن‬


Hanafi, Syafi’i, Maliki dan Hanbali.”

‫ب أ َ ْربَعَة‬ َ ‫ا ْليَ ْو َم ِفي َمذَا ِه‬


Hadlratusysyaikh KH. Muhammad Hasyim
Asy’ari (1287-1336 H/1871-1947), Ziyadat
Ta’liqat (hal. 23-24)
‫ال َحنَ ِفيُّ ْو َن َوالشَّا ِف ِعيُّ ْو َن‬
SIAPAKAH
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

‫سنَّ ِة‬ُّ ‫ِليُ ْعلَ ْم أ َ َّن أ َ ْه َل ال‬ Hendaklah diketahui bahwa


Ahlussunnah adalah mayoritas

‫ُج ْم ُه ْو ُر اْأل ُ َّم ِة‬ ‫ُه ْم‬ umat Muhammad SAW. Mereka
adalah para sahabat dan golongan

‫َو ُه ُم‬ ‫ا ْل ُم َح َّم ِديَّ ِة‬


yang mengikuti mereka dalam
prinsip-prinsip akidah. . .

‫ص َحابَةُ َو َم ْن ت َ ِبعَ ُه ْم‬


Sedangkan al-jama'ah adalah
َّ ‫ال‬ mayoritas terbesar (al-sawad al-
a'zham) kaum Muslimin.
‫ِفي ا ْل ُم ْعتَقَ ِد ا َ ْي فِ ْي‬ (Syaikh Abdullah al-Harari (1328-1429 H/1910-

. . . ‫ص ْو ِل اْ ِال ْعتِقَا ِد‬ ُ ُ‫ا‬


2008 M), Izhhar al-'Aqidah al-Sunniyyah bi-
Syarh al-'Aqidah al-Thahawiyyah, (Beirut: Dar
al-Masyari', 1997), hlm. 14-15.)

‫س َوا ُد‬ َّ ‫ال‬ ‫م‬ ُ


‫ه‬ ُ
ُ ‫َوا ْل َج َماعَة‬
َ َ ْ
KONSEP
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

‫ع َْن أَنَ ِس ْب ِن َما ِلك‬ Dari Anas bin Malik RA, berkata:
"Aku mendengar Rasulullah SAW

،‫رضي هللا عنه يَقُو ُل‬ bersabda: "Sesungguhnya umatku


tidak akan bersepakat pada

‫هللا‬
ِ ‫سو َل‬
ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬
kesesatan. Oleh karena itu, apabila
َ kalian melihat terjadinya
perselisihan, maka ikutilah
‫صلى هللا عليه وسلم‬ kelompok mayoritas.“

َ‫ إِ َّن أ ُ َّمتِ ْي ال‬:‫يَقُو ُل‬ (HR. Ibn Majah (3950), Abd bin Humaid dalam
Musnad-nya (1220) dan al-Thabarani dalam

،‫ضالَلَة‬َ ‫علَى‬
Musnad al-Syamiyyin (2069). Al-Hafizh al-

َ ‫ت َ ْجت َ ِم ُع‬ Suyuthi menilainya shahih dalam al-Jami' al-


Shaghir (1/88).)

‫فَ ِإ َذا َرأ َ ْيت ُ ْم ا ِْختِالَفًا‬


َ َ
KONSEP
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

Ibn Umar berkata, Rasulullah


bersabda: "Sesungguhnya Allah
tidak akan mengumpulkan umatku,
atas kesesatan. Pertolongan Allah
selalu bersama jama'ah. Dan
barangsiapa yang mengucilkan diri
dari jama'ah, maka ia mengucilkan
dirinya ke neraka."
KEUTAMAAN
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

َ‫َم ْن أ َ َرا َد بُ ْحبُ ْو َحة‬ “Barangsiapa yang ingin


mendapatkan kehidupan

‫فَ ْليَ ْل َز ِم‬ ‫ا ْل َجنَّ ِة‬ yang damai di surga, maka


hendaklah ia mengikuti al-

.َ‫ا ْل َج َماعَة‬
jama’ah (kelompok yang
menjaga kebersamaan).”

‫ والحاكم‬209 ‫(رواه الترمذي‬ (HR. al-Tirmidzi (2091), dan al-Hakim (1/77-


78) yang menilainya shahih dan disetujui oleh
‫ وصححه ووافقه‬78-77 / 1 al-Hafizh al-Dzahabi).

.)‫الحافظ الذهبي‬
PENDAPAT IMAM SYAFI’I
(Rais Ahlis-Sunnah Wal-Jama’ah fi ‘Ilmil Kalam)

Seseorang tidak boleh ‫ليس الحد أبدأ أن يقول في‬


mengatakan itu halal
atau haram, kecuali ia
‫شئ حل وال حرم أال من‬
telah mengetahui ‫جهة ألعلم وجهة ألعلم‬
dalilnya. Sedangkan
mengetahui dalil itu ‫ألخبر في ألك تاب أو ألسنة‬
didapat dari al-Qur’an, ‫أو أالجماع أو ألقياس‬
Hadits, ijma’ atau qiyas
(Ar-Risalah, 1/39)
PENDAPAT GHAZALI

Ahli Nazhar (nalar) dalam ‫وأهل ألنظر في هذأ ألعلم‬


ilmu akidah ini pertama
kali berpegangan dengan ‫يتمسكون أوال بايات هللا تعالى‬
ayat-ayat al-Qur’an,
kemudian dengan hadits- ‫ ثم باخبار ألرسول‬,‫من ألقرأن‬
hadits Rasul SAW, lalu ‫ ثم‬,‫صلى هللا عليه وسلم‬
dalil-dalil rasional dan
argumentasi-argumentasi ‫بالدالئل ألعقلية وألبرأهين‬
analogis.
(Abu Hamid al-Ghazali, ar-
‫ألقيياسية‬
Risalah al-Ladunniyah, hal.
244)
Menjaga Kerukunan :
Tidak Saling Mengkafirkan
ِ ‫ص ُل ْال َخ‬ ْ َ‫ا ْلف‬
Bab lima, menerangkan tentang
penjagaan Allah terhadap Ahlussunnah ‫س ِف ْي‬ ُ ‫ام‬
dari saling mengkafirkan antara sesama
mereka. Ahlussunnah tidak saling
‫ص َم ِة هللاِ أَه َل‬ ْ ‫ان ِع‬ ِ َ‫بَي‬
mengkafirkan antara sesama mereka. ‫ع ْن ت َ ْك ِفي ِْر‬ َ ‫سنَّة‬ ُّ ‫ال‬
Di antara mereka tidak ada perselisihan
pendapat yang membawa pada
‫ أ َ ْه ُل‬.‫ضا‬ ً ‫ض ِه ْم بَ ْع‬ ِ ‫بَ ْع‬
pemutusan hubungan dan pengkafiran. ‫ض ُه ْم‬ ُ ‫سنَّ ِة الَ يُ َك ِفِّ ُر بَ ْع‬ ُّ ‫ال‬
َ ‫ َولَ ْي‬،‫ضا‬
Oleh karena itu, mereka memang
golongan al-jama'ah (selalu menjaga ‫س بَ ْينَ ُه ْم‬ ً ‫بَ ْع‬
kebersamaan dan keharmonisan) yang
َ ‫ب التَّبَ ِ ِّر‬
‫ي‬ ُ ‫ف يُ ْو ِج‬ ٌ َ‫ِخال‬
‫ فَ ُه ْم ِإذَ ْن أ َ ْه ُل‬،‫َوالت َ ْك ِفي َْر‬
melaksanakan kebenaran. Allah selalu
menjaga kebenaran dan pengikutnya,
sehingga mereka tidak terjerumus
dalam ketidakharmonisan dan
‫ع ِة ْالقَائِ ُم ْو َن‬ َ ‫ْال َج َما‬
pertentangan. ‫ َوهللاُ تَعَالَى‬،‫ق‬ ِِّ ‫ِب ْال َح‬
َ‫ فَال‬،ُ‫ظ ْال َح َّق َوأ َ ْهلَه‬ ُ َ‫يَ ْحف‬
‫يَقَعُ ْو َن ِفي ت َنَابُ ٍذ‬
SELAIN ASWAJA SALING
MENGKAFIRKAN SESAMA MEREKA
Dan tidak ada satu golongan di
antara golongan-golongan ‫ق ْال ُمخَا ِل ِفي َْن‬ ِ ‫ْس فَ ِري ٌْق ِم ْن ِف َر‬ َ ‫ولَي‬
sempalan, kecuali di antara
mereka terjadi sikap saling
،‫ض‬ ٍ ‫ض ِه ْم ِلبَ ْع‬ ِ ‫ِإالَّ َو ِف ْي ِه ْم ت َ ْك ِفي ُْر بَ ْع‬
mengkafirkan dan memutus
hubungan, seperti aliran Khawarij,
‫ض‬ ٍ ‫ض ِه ْم ِم ْن بَ ْع‬ ِ ‫ى بَ ْع‬ ْ ‫َوتَبَ ِ ِّر‬
Syiah dan Qadariyah (Mu'tazilah). ،‫ض َو ْالقَدَ ِريَّ ِة‬ ِ ِ‫الر َواف‬َّ ‫َك ْالخ ََو ِارجِ َو‬
‫س ْبعَةٌ ِم ْن ُه ْم فِ ْي‬
Sehingga pernah suatu ketika,
tujuh orang dari mereka َ ‫اجت َ َم َع‬ ْ ‫َحتَّى‬
‫ع ْن ت َ ْك ِفي ِْر‬َ ‫اح ٍد فَا ْفت َ َرقُ ْوا‬
berkumpul dalam satu majlis, lalu
mereka berbeda pendapat dan ِ ‫َم ْج ِل ٍس َو‬
‫ (اإلمام ابو منصور‬.‫ضا‬ ً ‫ض ِه ْم بَ ْع‬ ِ ‫بَ ْع‬
mereka berpisah dengan saling
mengkafirkan antara yang satu
dengan yang lain. .)282 ،‫ الفرق بين الفرق‬،‫البغدادي‬
SYI’AH

 HALAMAN 169

Syi’ah adalah kelompok yang mendukung Ali RA


secara khusus, meyakini kepemimpinan dan
kekhilafahannya secara nash dan wasiat, baik
secara jelas maupun samar. Mereka juga meyakini
bahwa hak kepemimpinan ini tidak lepas dari
keturunannya. Jika kepemimpinan itu lepas, maka
disebabkan karena kezhaliman dari selainnya (Ali),
atau karena taqiyyah dari Ali.
1. Imam Ali dan 12 imam
lainnya adalah
ma’shum
2. Imam telah ditentukan
Allah
3. Imam harus dari Ahlul
bait
4. Surga hanya untuk
mereka yang
mencintai Ali
5. Al-Quran telah
mengalami perubahan
karena ulah para
sahabat
KHAWARIJ

Secara bahasa: khawarij bentuk plural dari kharijah, artinya kelompok yang
menyempal. Secara istilah: orang-orang yang menyatakan keluar dari
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib setelah peristiwa tahkim (arbitrase).

Menurut al-Syahrastani, setiap orang yang menyempal dari pemimpin sah yang sudah
disepakati umat itu dinamakan khawarij, baik pada masa sahabat di era al-Khulafa al-
Rasyidun maupun pada masa sesudah mereka di era Tabi’in dan para pemimpin lain
sepanjang masa.
KHAWARIJ
• La hukma illa llah segala hukum harus berdasar
pada keputusan Allah tidak ada hukum buatan
manusia,
• Termasuk semua orang yang terlibat dalam
proses arbitrase pada perang shiffin (Ali bin Abi
Thalib, Muawiyah dll)
• Mereka yang melaksanakan hukum produksi
manusia adalah kafir
• Imamah (kepemimpinan) harus ditegakkan
dengan adil karena tuntutan kebutuhan bukan
karena anjuran syar’i
WAHABI
Sekilas tentang Wahabi
 Muncul pada abad XIII di Jazirah Arabia melalui Muhammad bin
Abdul Wahhab, bersamaan dengan berdirinya negara Saudi
pertama, pengikutnya disebut Wahabi.
 Menurut Syech Ahmad Zaini Dahlan, Wahabi adalah gerakan
separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III
(1204-1222H).
 Sebagian tidak menyukai istilah “Wahabi”, dan lebih menyukai
istilah “Salafi”, karena penamaan tersebut salah dari sisi bahasa,
karena ayahnya (Abdul Wahhab) tidak menyebarkan dakwah ini.
 Menurut al-Buthi, penamaan Salafi sebagai kelompok atau mazhab,
adalah bid’ah.
Di Indonesia
• Ide Ibn Abdul Wahhab diduga pertama kali dibawa oleh beberapa
ulama asal Sumatera Barat pada abad ke-19 (1803 – 1832) .
• Inilah gerakan Salafi pertama di tanah air yang kemudian lebih
dikenal dengan gerakan Kaum Padri, salah satu tokoh utamanya
adalah Tuanku Imam Bonjol.
• Ide pembaruan ini secara relatif juga memberikan pengaruh pada
gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti
Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad.
• “Kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah” serta pemberantasan
TBC (Takhayul, Bid’ah, Churafat), kemudian menjadi isu mendasar
yang diusung gerakan ini. Meski nampaknya gerakan-gerakan ini
tidak sepenuhnya mengambil, apalagi menjalankan, ide-ide gerakan
purifikasi ibn ‘Abd al-Wahhab.
Wahabi adalah Khawarij

Imam al-Shawi berkata: •


“Wahhabi itu Khawarij,
bukan Ahlussunnah Wal-
Jama’ah.” (Tafsir al-Shawi
3/307).
Jaringan Ormas/Partai Islam Radikal-
Wahabis
Wahabis
Fundamentalis

Wahabis
Islamist –
Konstiitusional

Wahabis
Islamis-
Inkonstitusional

Wahabis
Jihadis
Ikhwanul Muslimin:
Msir,1928. Pakistan: Jama’ah Islamiyah 1941 Masyumi 70
Mursyid ‘Am: (Abu Ala Madudi), an
1. Imam Hasan Al-
Banna (1949) Sudan: IM (Hasan Turabi) Kirim orang
Tunisia: IM (Rasyid Al-Ghanusi) Bikin Masjid
2. Hasan Al- Yordania 1952: HT (An-Nabhani di Kampus
Hudhaibi, Umar Irak: IM (M. Mahmud Ash-Shawwaf)
Talmasani, Syiria, 1948: IM (Dr. Mushthafa As- LDK
Muhammad Hamid Siba'I) KAMMI
Abu Naser,
Jordania, 1945: (Abdul Lathif Abu HT
Mustofa Masyhur . Qurah) PK/PKS,

Ideolog sayap
radikal: Sayyid
Quthb
Maududi – Sayyid Qutb
‫الحكومة االسالمية‬ ‫معالم فى الطريق‬
• At-Tauhid = Al-Hakimiyyah • Manhaj Rabbani
Lillah (Hanya Allah yang • Iqamatud Daulah al-
berhak menjadi Hakim dan Islamiyyah al-ammah
Penguasa) • Jundullah vs Jundus Syaitan
• Ar-Risalah = Asy-Syariah al- • Jihad melawan Jahiliyah
Islamiyyah Jadidah
• Al-Khilafah = Iqamatud =========================
Daulah al-Islamiyyah 1. Jama’ah Takfir wal Hijrah
• Jihad melawan jahiliyyah 2. Tanzdhimul Jihad
3. Al-jama’ah Al-Islamiyyah
IM …..
Al-Jihad, Jaringan Tandzim Al- Jama’ah
Organisasi Qaidah Usamah Bin Islamiyyah;
Pembebasa Ladin Ayman Tandzim Al-
n Islam, Adzawahiri; Qaidah Wilayah
Takfir wa Al- Serambi Mekah;
Hijrah, Taliban Afghanistan Angkatan
Jama’at al- Mullah Omar; Mujahidin
Muslimin li Nusantara (AMIN);
al-Takfir di Al-Qaida Abu Mus’ab Al- Majlis Mujahidin
Mesir Zarqawi Irak; Somalia; Indonesia;
Sudan; Yaman.
Jama’ah Anshorut
Tauhid
Dakwah Salafi
Nama lain dari Pertama, kelompok "Salafiyah Pertama, Kelompok Abdul hakim Abdad-Yazid
Wahabidisupport Politik“/“Salafiyyun Sururiyyun” Jawwad-Abu Bakar M. Altway (Jakarta-Bogor)
oleh pemerintah Tokoh: Salman Al-Audah, Safar Al- (Berkiblat ke Kuwait, Syaik Al-Albani, Syaikh
kerajaan Arab Hawali, 'Aidh Al-Qarni, dan lain- Abdurrahman Abdul Khalik)
Saudi. lain.
Muassis:
Muhammad bin Kedua, "Salafiyun Al-Albaniyun” Kedua, Ainul Harits (Surabaya) (Berkiblat ke Kuwait,
Abdul Wahhab, yang mengikuti Syaikh Al- Syaik Al-Albani, Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik)
Imam Ibnu Muhaddist Nashiruddin Al-Albani.
Taymiyyah, Ibnul
Qoyyim Al-
Jauziyyah Ketiga, "Salafiyun Al-Jamiyun" Ketiga, Kelompok Abu Nida (Jogyakarta) (Berkiblat ke
(Salafiyun yang beringas). Tokoh: Kuwait, Syaik Al-Albani, Syaikh Abdurrahman Abdul
Syaikh Rabi' Al-Madkhali. Sering Khalik)
menyerang semua ulama maupun
dai yang bertentangan dengan
mereka.

Keempat, salafiyyun pengikut Keempat, Ja’far Umar Thalib-Umar Al-Sewed


Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik (Jogyakarta) (berkiblat ke Saudi Arabi a Syaikh Bin
di Kuwait dan Bash dan Syaikh Al-Utsaimin)
kelima, Salafiyyun pengikut Kelima, Yusuf Baisa- Farid Okbah (Salatiga)
Syaikh Bin Bazz dan Syaikh (Berkiblat ke Salafiyyun Sururiyyun)
'Utsaimin di Saudi Arabia. Keenam, Kholid-Farid Basalamah, Ustadz Firanda
Abdullah Bin Baz (Saudi Arabia); Ketujuh, Majlis Tafsir Al-Quran: Sukino (Berpusat di
Solo)
HT : Hizb al-Tahrir:
1952, Taqiyuddîn al- Berpusat di Yordania Hizbut Tahrir
Nabhâny, dibantu dan London, menyebar Indonesia (Ismail
Syaikh As’ad, Rajab di negara-negara Yusanto), Hizbut
Bayudli al-Tamimi dan Eropa, Australia, Asia Dakwah Indonesia
Abdul Qadir Zallum. Selatan, negara- (Muhammad Al-
negara bekas Uni Khottoth)
1979 an-Nabhâny Soviet
wafat, ‘Abd al-Qadîr
Zallûm
menggantikannya,

2003 Amir Hizbut


Tahrir dijabat oleh Abu
Yassin.
Karakter Utama Dakwah Salafi
1. Membid’ahkan dan memusyrikkan amalan-amalan kaum
pesantren: Mauludan, Ziarah Kubur, Dzibaan, Tahlil, Dzikir,
Toriqoh, dan sebagainya. Ini dianggap menodai kemurnian
Islam.
2. Literalis (harfiyyah): menolak ta’wil dan penafsiran Qur’an dan
Sunnah secara yang tersurat.
3. Tidak mengakui akal: membatasi sumber istinbath hanya
dengan wahyu. Wahyu merupakan sumber satu-satunya dalam
Islam.
4. Anti imam-imam madzhab dan membuang kitab kuning.
Hanya menganut Imam Ahmad Bin Hambal versi Ibnu
Taymiyyah, dan Muhammad Bin Abdul Wahhab.
5. Intoleran: cenderung memusuhi kelompok lain dan
menganggap hanya ajaran kelompoknya sendiri yang benar.
Mudah mengkafirkan orang yang tidak seajaran dengan
mereka.
Karakter Islamis-Radikal

1. Kelompok ini memiliki persamaan dengan karakter kelompok fundamentalis


(sebagaimana diuraikan di depan).
2. Radikal: menganggap kehidupan Islam dan sistem kenegaraan yang telah ada
di dunia muslim sebagai penyimpangan, dan harus diubah dengan cara yang
mendasar.
3. Pro-kekerasan: kondisi yang menyimpang harus diluruskan baik dengan jalan
dakwah maupun jalan jihad (perang).
4. Fanatik-militant: meyakini dengan mutlak bahwa ajarannya sendiri sebagai
kebenaran tunggal yang harus disebarluaskan dengan jalan apapun.
5. Anti-Barat: Barat dipersepsikan sebagai “biang kerok” hancurnya sistem
kehidupan yang Islami baik budayanya, intelektualnya, ekonominya, maupun
sistem politiknya.
6. Politis: meyakini bahwa kekuasaan politik negara harus diraih karena
merupakan kewajiban agama. Mereka yang tidak menerapkan Negara Islam
adalah kafir dan boleh dibunuh meskpun orang Islam.
7. Tatharruf: menempatkan yang sunnah sebagai wajib, menjadikan yang furu’
sebagai ushul, mengubah yang profan sebagai sakral.
HIJAU: Ahlussunnah wal jama’ah. MERAH: Syi’ah. BIRU: Khawarij
Hukum Cadar
ُ‫َّللا‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ ُ ‫َّللا ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
ِ َّ ‫ع ْب ِد‬ َ
َّ ‫صلَّى‬
ُ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫ع ْن ُه َما قَا َل قَا َل َر‬ َ
‫سلَّ َم َم ْن َج َّر ث َ ْوبَهُ ُخيَالَ َء لَ ْم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ضض َْن ِم ْن‬ ُ ‫ت يَ ْغ‬ ِ ‫َوقُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنَا‬
‫َّللاُ ِإلَ ْي ِه يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة فَقَا َل أَبُو‬ ُ ‫يَ ْن‬
َّ ‫ظ ْر‬ ‫ظ َن فُ ُرو َج ُه َّن‬ ْ َ‫ار ِه َّن َويَ ْحف‬ ِ ‫ص‬ َ ‫أ َ ْب‬
َّ‫بَ ْك ٍر ِإ َّن أ َ َح َد ِشقَّ ْي ث َ ْو ِبي يَ ْست َ ْر ِخي ِإال‬ َ ‫ين ِزينَت َ ُه َّن ِإالَّ َما‬
‫ظ َه َر‬ َ ‫َوالَ يُ ْب ِد‬
ِ َّ ‫سو ُل‬
‫َّللا‬ ُ ‫أ َ ْن أَتَعَا َه َد َذ ِل َك ِم ْنهُ فَقَا َل َر‬
‫صنَ ُع‬ ْ َ‫ت ت‬ َ ‫سلَّ َم ِإنَّ َك لَ ْس‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ
‫علَى‬ َ ‫ِم ْن َها َو ْليَض ِْرب َْن ِب ُخ ُم ِر ِه َّن‬
،‫َذ ِل َك ُخيَالَ َء (صحيح البخاري‬ 31 ،‫ُجيُو ِب ِه َّن (النور‬
)3392
Katakanlah kepada wanita yang
Dari Abdullah bin Umar RA ia berkata, beriman: “Hendaklah mereka
Rasulullah SAW bersabda, “Barang menahan pandangannya, dan
siapa yang memanjangkan pakaiannya memelihara kemaluannya, dan
hingga ke tanah karena sombong,
maka Allah SWT tidak akan melihatnya janganlah mereka
(memperdulikannya) pada hari menampakkan perhiasannya,
kiamat” Kemudian sahabat Abu Bakar kecuali yang (biasa) nampak
bertanya, sesungguhnya bajuku dari padanya. Dan hendaklah
panjang namun aku sudah terbiasa mereka menutupkan kain
dengan model seperti itu. Kemudian
Rasulullah SAW bersabda, kerudung ke dadanya. (QS. Al-
Akar-akar Teologi Kekerasan

• Takfir:
• Sayyid Quthb: Inti dari tauhid Uluhiyyah adalah Al-hakimiyatu
lillah. Siapapun yang membuat, menerapkan dan mentaati hukum
dan aturan buatan manusia ia telah syirik dan kafir meskipun ia
seorang muslim. Mereka ini telah murtad dan halal darahnya.
• Pemerintah yang tidak menerapkan hukum Islam adalah “Toghut”
yang harus diperangi.
• Ulama yang mendiamkan atau mendukungnya mereka sebut
“ulama su’”.
• Masyarakat yang membiarkan dan mentaati hukum bukan hukum
Islam adalah “masyarakat Jahiliah”, meskipun mereka orang Islam.
Agenda Islamis-Radikal dan Teroris
di Indonesia

 Pertama: Merobohkan NKRI dan anti Pancasila. Menjadikan


Islam sebagai entitas politik. Islam difahami, dipersepsikan dan
dipakai sebagai ideologi politik untuk membentuk sistem
negara yakni negara Islam (al-daulah al-Islamiyyah) atau
Khilafah Islamiyah versi mereka sendiri.

 Kedua: Menerapkan ajaran Islam dalam masyarakat menurut


versi mereka. Perempuan harus memakai cadar, pemisahan
yang ketat antara laki-laki-perempuan, laki-laki harus memakai
jenggot, celana ngatung dan gamis. Tanpa menerapkan hal
tersebut, masyarakat dianggap jahiliyah.
Petunjuk Hadrotus Syaikh
Hasyim Asy’ari…..

Anda mungkin juga menyukai