Disusun Oleh :
Sofni Rohmania
1102014256
Pembimbing :
Dr. Indra Kelana, Sp.Rad
Pendahuluan
Atresia bilier merupakan penyakit progresif obliteratif yang membentuk
jaringan fibrosis pada traktus bilier. Atresia bilier biasanya dimulai dari
usia neonatal tetapi dapat terjadi sebelum kelahiran.
Traktus biliaris
Duktus biliaris
ekstrahepatik
◦Duktus biliaris ekstrahepatik: duktus hepatikus komunis
bergabung dengan duktus sistikus menuju duktus koledokus
yang berjalan dari ujung bebas omentum minus, kemudian
posterior ke duodenum dan pancreas untuk bergabung dengan
duktus pankreatikus mayor dan membentuk ampulla vateri,
yang mengalirkan empedu keluar ke usus melalui papilla
duodeni mayor di dinding duodenum.
Definisi Atresia Bilier
◦Atresia bilier terjadi karena proses inflamasi yang
berkepanjangan yang menyebabkan kerusakan progresif pada
duktus bilier ekstrahepatik sehingga terjadi hambatan aliran
empedu (kolestasis), akibatnya di dalam hati dan darah terjadi
penumpukan garam empedu dan peningkatan bilirubin direk.
Epidemiologi
Faktor
Immunologi
lingkungan
Infeksi
virus
Etiologi
Mekanisme autoimun mungkin merupakan sebagian penyebab
terjadinya progresivitas dari Atresia bilier.
Faktor genetik.
Penelitian terbaru mengatakan infeksi virus pada bayi sangat
sugestif merupakan penyebab dari Atresia bilier, seperti
Citomegalovirus.
Jenis Atresia Bilier
1. Fetal-embryonic muncul 2 minggu pertama kehidupan
yang berhubungan dengan kerusakan kongenital
2. Postnatal, biasanya ditemukan pada bayi beusia 2-8
minggu. Terjadi akibat inflamasi progresif dari saluran
empedu ekstrahepatik yang terjadi setelah lahir
Klasifikasi Atresia Bilier
◦Tipe I: melibatkan obliterasi duktus koledokus; duktus
proksimal paten
◦Tipe II: dicirikan dengan atresia duktus hepatikus, dengan
struktur sistikus ditemukan di porta hepatis
◦Tipe III (>90% pasien) melibatkan atresia dari duktus
hepatikus kanan dan kiri hingga setinggi porta hepatis. Varian
ini tidak boleh dibingungkan dengan hipoplasia bilier
intrahepatik, yang merupakan gangguan yang tidak dapat
diperbaiki secara bedah
Gambar 2.1 Klasifikasi atresia bilier. A. 3 tipe utama atresia bilier (tipe I
dapat dikoreksi secara bedah). B. Subtipe atresia bilier dari duktus bilier distal.
C. subtipe untuk atresia bilier duktus bilier proksimal.
Manifestasi Klinis
- Jaundice
- Urin gelap
- Tinja pucat.
- Hepatomegali dapat terlihat awal,
- Splenomegali umum ditemukan dan menandakan sirosis progresif
dengan hipertensi portal.
- Hiperbilirubinemia direk merupakan temuan abnormal dan dapat
terlihat sejak lahir
DIAGNOSIS
1. Laboratorium
◦ Pemeriksaan darah, urine dan feses untuk menilai
fungsi hati dengan peninggian bilirubin.
2. Biopsi liver
◦ Dengan jarum yang khusus dapat diambil bagian liver
yang tipis dan dibawah mikroskop dapat dinilai
obstruksi dari sistim bilier.
3. Imejing : USG, Skintigrafi, MRI
Pemeriksaan Radiologi Atresia
Bilier
◦USG
Ultrasound merupakan modalitas utama untuk bayi dengan
cholestatic jaundice yang diduga mengalami atresia bilier. Bayi
yang akan dilakukan pemeriksaan USG akan dipuasakan selama
4 jam (apabila memungkinkan) sebelum dilakukan operasi agar
memaksimalkan distensi dari duktus biliaris maupun kandung
empedu.
Pada keadaan
3 Fase Pemeriksaan puasa
Saat minum
Sesudah minum
Bila tidak ditangani, atresia bilier bersifat fatal, dengan rerata kelangsungan
hidup 18 bulan. Untuk mencapai drainase empedu adekuat dilakukan
dengan prosedur Kasai (portoenterostomi Kasai, portoenterostomi hepatik,
hepatoportoenterostomi). Prosedur Kasai melibatkan eksisi dari sisa bilier
yang terobliterasi dengan anastomosis portal ke usus halus dengan
hepatojejunostomi Roux-en-Y.
DAFTAR PUSTAKA
◦ Cincinnati Children’s Hospital Medical Center. Biliary Atresia. 2010. Available from : url :
http://www.cincinnatichildrens.org/svc/alpha/l/liver/diseases/biliary.htm
◦ Kader, H. H. & Balistreri, W. F. Cholestasis neonatal. In: Behrman, R. E., Kliegman, R. M., Jenson, H. B. (2004).
Nelson Textbook of Pediatric (17 th ed.). Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.
◦ Knipe, H. & Bashir, O. Biliary tree anatomy. Retrieved from: http://radiopaedia.org/articles/biliary-tree-anatomy
◦ Mark Davenport. Biliary Atresia. London: 2010. Available from : url : http://asso.orpha.net/OFAVB/__PP__4.html
◦ National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Biliary Atresia. USA : 2012. Available from :
url : http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/atresia/BiliaryAtresia.pdf
◦ Nicholas, J. L. Diseases of the Pediatric Gallbladder and Biliary Tract. In: Gore, R. M. & Levine, M. S. (2015).
Textbook of gastrointestinal radiology (4 th ed.). Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.
◦ North American Society For Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. Biliary Atresia. Available
from : url : http://www.naspghan.org/user-assets/Documents/pdf/diseaseInfo/BiliaryAtresia-E.pdf
◦ Parlin Ringoringo. Atresia Bilier. Ilmu Kesahatan Anak, FKUI, RSCM, Jakarta. Available from : url : http://
www.kalbe.co.id/files/cdk/files/15AtresiaBilier086.pdf/15AtresiaBilier086.html
◦ Rasad, S. Radiologi Diagnostik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2015
◦ ST. Louis Children's Hospital. Biliary Atresia. Washington University School of Medicine. 2010.
Available from : url : http://www.stlouischildrens.org/content/greystone_779.htm
◦ Steven M. Biliary Atresia. Emedicine. 2014. Available from: url :
http://emedicine.medscape.com/article/927029-overview
◦ Sjamsul Arief. Deteksi Dini Kolestasis Neonatal. Divisi Hepatologi Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR.
Surabaya. 2011. Available from : url : http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-ena504-pkb.pdf
◦ Schwarz, S. M. (2015, Sept). Pediatric Biliary Atresia. Retrieved from:
emedicine.medscape.com/article/927029-overview
◦ Toouli, J. & Bhandari, M. (2006, May 16). Anatomy and physiology of the biliary tree and
gallbladder. Blackwell publishing. Retrieved from:
http://www.blackwellpublishing.com/content/bpl_images/content_store/sam
ple_chapter/9781405127400/9781405127400_4_001.pdf