ISTISHNA
KELOMPOK 4 :
Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak, bisa diangsur, Cara penyelesain pembayaran
bisa dikemudian hari merupakan perbedaan utama antara
salam dan istishna
Sifat kontrak Mengikat secara asli (thabi’i) Mengikat secara ikutan (taba’i) Salam mengikat semua pihak sejak
semula, sedangkan istishna menjadi
pengikat untuk melindungi produsen
sehingga tidak ditinggalkan begitu
saja oleh konsumen secara tidak
bertanggungjawab
Kontrak pararel Salam pararel Istishna pararel Baik salam pararel maupun istishna
pararel sah asalkan kedua kontrak
secara hukum adalah terpisah
Mekanisme Pembayaran Transaksi Istishna
Wiroso (2005: 186-187) mekanisme pembayaran transaksi istishna
dapat dilakukan dengan tiga cara:
Al-qur’an
Al Hadits
“Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan:
jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah), dan mencampur gandum dengan
tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk
dijual” (HR Ibnu Majjah)
Fatwa No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Fatwa No. 22/DSN-MUI/III/2002
Jual Beli Istishna tentang jual beli Istishna Paralel
Pertama: ketentuan tentang pembayaran
1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya. Pertama: ketentuan umum
2. Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan
1. Jika LKS melakukan transaksi istishna,
untuk memenuhi kewajibannya kepada Fatwa
nasabah ia dapat melakukan istishna lagi
hutang.
Kedua: ketentuan tentang barang dengan pihak lain pada obyek yang sama, DSN
dengan syarat istishna pertama tidak
4. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai
hutang. bergantung (mu’allaq) pada istishna kedua.
2. LKS selaku mustashni tidak diperkenankan
tentang
5. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.
6. Penyerahannya dilakukan kemudian.
7. Waktu dan tempat penyerahan barang harus
untuk memungut MDC dari nasabah
karena hal ini tidak sesuai dengan prinsip
Transaksi
ditetapkan.
8. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum
syariah.
3. Semua rukun dan syarat yang berlaku Istishna
menerimanya. dalam akad istishna berlaku pula dalam
9. Tidak boleh menukar barang. istishna paralel.
10. Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai, Kedua: ketentuan lain
pemesan memiliki hak khiyar. 4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan
Ketiga: ketentuan lain kewajibannya atau jika terjadi perselisihan
11. Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan diantara para pihak, maka
kesepakatan, hukumnya mengikat. penyelesaiannya dilakukan melalui Badan
12. Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai
disebutkan diatas berlaku pula pada jual beli istishna. kesepakatan melalui musyawarah.
13. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya 5. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,
atau jika terjadi perselisihan diantara kedua belah dengan ketentuan jika dikemudian hari
pihak, maka penyelesaian dilakukan melalui Badan ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah
Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan dan disempurnakan sebagaimana
melalui musyawarah. mestinya.
Standar Akuntansi Keuangan Transaksi Istishna
PSAK 104 tentang akuntansi istishna
Berdasarkan akad istishna’, pembeli
menugaskan penjual untuk
menyediakan barang pesanan
Pembeli mempunyai hak untuk (mashnu’) sesuai spesifikasi yang
memperoleh jaminan dari disyaratkan untuk diserahkan kepada
penjual. pembeli, dengan cara pembayaran di
muka atau tangguh.
3. Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya untuk penyelesaiannya tidak
dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan, maka
digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
a) tidak ada pendapatan istishna' yang diakui sampai dengan pekerjaan
tersebut selesai;
b) tidak ada harga pokok istishna' yang diakui sampai dengan pekerjaan
tersebut selesai;
c) tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna' dalam penyelesaian
sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; dan
d) pengakuan pendapatan istishna', harga pokok istishna', dan keuntungan
dilakukan hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.
Istishna' dengan Pembayaran Tangguh
1. Jika menggunakan metode persentase penyelesaian dan proses pelunasan
dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun dari penyerahan barang pesanan,
maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila
istishna' dilakukan secara tunai diakui sesuai persentase penyelesaian;
dan
b) Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui
selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah
pembayaran.
2. Jika menggunakan metode akad selesai dan proses pelunasan dilakukan dalam
periode lebih dari satu tahun dari penyerahan barang pesanan maka pengakuan
pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila
istishna' dilakukan secara tunai, diakui pada saat penyerahan barang
pesanan; dan
b) Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui
selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah
pembayaran
3. Tagihan setiap termin kepada pembeli diakui sebagai piutang istishna' dan termin
istishna' (istishna' billing) pada pos lawannya.
Penagihan termin yang dilakukan oleh penjual dalam transaksi istishna'
Biaya Perolehan Istishna
1. Biaya perolehan istishna' terdiri dari:
a) Biaya langsung yaitu bahan baku dan
tenaga kerja langsung untuk membuat
Infographic Designed
barang pesanan; dan
Easy tob)change
Biayacolors, photos and
tidak langsung Text. biaya
adalah
overhead, termasuk biaya akad dan pra-
akad.
Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan
dan diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika
akad disepakati. Namun jika akad tidak
disepakati, maka biaya tersebut di bebankan
pada periode berjalan.
penggantian (reimbursed)
b kepada pembeli sebesar
jumlah keuntungan yang
dihapuskan tersebut
setelah menerima
pembayaran piutang
Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan
Pengaturan pengakuan dan pengukuran atas pendapatan dan biaya isti
shna' akibat perubahan pesanan dan tagihan tambahan adalah sebagai
berikut:
Nilai dan biaya akibat perubahan pesanan
01 yang disepakati oleh penjual dan pembeli
ditambahkan kepada pendapatan istishna'
dan biaya istishna'
Jika kondisi pengenaan setiap tagihan
02 tambahan yang dipersyaratkan dipenuhi,
maka jumlah biaya setiap tagihan tambahan
yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan
menambah biaya istishna'; sehingga
pendapatan istishna' akan berkurang sebesar
jumlahpenambahan biaya akibat klaim
tambahan
Perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku
04 pada istishna' paralel, akan tetapi biaya
perubahan pesanan dan tagihan tambahan
ditentukan oleh produsen atau kontraktor
dan disetujui penjual berdasarkan akad
istishna' paralel
Pengakuan Taksiran Rugi
Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna' akan melebihi pendapatan
istishna', taksiran kerugian harus segera diakui
metode
Pendapatan
persentase
istishna penyelesaian
Perlakuan Akuntansi Istishna
Penghapusan sebagian keuntungan akibat penyelesaian awal piutang istishna dapat diperlakukan sebagai :
Beban pra-akad xx
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Saat pengeluaran biaya istishna
setelah akad ditandatangani
Piutang istishna xx
Termin istishna xx
Pada saat penerimaan pembayaran
dari pembeli
Kas xx
Piutang istishna xx
Pengakuan keuntungan pada akhir
periode dengan menggunakan
metode persentase
Beban pendapatan istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Pendapatan istishna xx
Jurnal Standar
Akuntansi Pembeli
Hutang istishna xx
Kas xx
JURNAL
• Pembeli menerima aktiva istishna
Persediaan xx STANDA
Aktiva istishna dalam penyelaesaian xx
R
• Pembeli menolak aktiva istishna dari sub-kontraktor karena salah
spesifikasi
Piutang kontraktor xx
Kas xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Beban pra-akad xx
Beban istishna yang ditangguhkan xx
Kas xx
Titupan uang garansi xx
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
d. LKS menerima tagihan dari kontraktor
Piutang istishna xx
Termin istishna xx
Hutang istishna xx
Kas xx
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
g. LKS menerima aktiva istishna dari kontraktor
Persediaan xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
Piutang kontraktor xx
Kas xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
j. Jika kontraktor terlambat mengirimkan barang pesanan sehingga
menyebabkan LKS mengalami kerugian
Kas xx
Piutang istishna xx
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
l. Pembeli menolak barang pesanan (nilai perolehan < nilai wajar)
Kerugian aktiva istishna xx
Aktiva istishna dalam penyelesaian xx
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
n. Pengakuan keuntungan pada akhir periode dengan menggunaka
n metode persentase
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
p. Pengakuan keuntungan pada akhir masa kontrak dengan mengg
unakan metode persentase
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Aplikasi Akuntansi Transaksi Istishna
Perlakuan Akuntansi Istishna dengan Cara Pembayaran Dimuka
1. Perlakuan Akuntansi Istishna dengan Cara Pembayaran Tangg
uhan
Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) TIJARAH merupakan UJKS y
ang didirikan dibawah koperasi TIJARAH. Seperti halnya kalau Ban
k Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). UJKS TIJ
ARAH fokus pada pembiayaan konstruksi khususnya perumahan, b
angunan sekolah, dan fasilitas perkantoran. UJKS TIJARAH menda
patkan pesanan pembangunan gedung Sekolah Dasar Islam Terpa
du (SDIT) Anak Sholeh. Rencananya sekolah tersebut akan dibang
un 2 lantai dengan luas bangunan total 500 Nilai kontrak yang dise
pakati untuk membangun gedung tersebut adalah Rp 750.000.000.
Biaya yang dikeluarkan dalam proses pembangunan gedung terseb
ut sebesar Rp 300.000.000 (termasuk biaya pra-kontrak Rp 25.000.
000)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Atas rencana pembangunan gedung tersebut UJKS TIJARAH sege
ra membentuk tim appraisal dan pelaksana. Dari hasil perhitungan
dilapangan diperoleh data-data untuk pelaksanaan transaksi istishn
a:
Tahun 1 Tahun 2
Akumulasi Pengeluaran Biaya
Rp 200.000.000 Rp 100.000.000
(Termasuk Biaya pra-kontrak)
Tagihan Termin (Billing) Rp 500.000.000 Rp 250.000.000
Penerimaan Tagihan dari Pembeli Rp 450.000.000 Rp 300.000.000
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
a. Pembayaran beban pra akad sebesar Rp 25.000.000
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
b. Pembayaran biaya seperti material, tenaga kerja dan sebagainya
pada tahun pertama sebesar Rp 200.000.000 (termasuk beban aka
d Rp 25.000.000) dan tahun kedua sebesar Rp 100.000.000
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
d. Penerimaan pembayaran dari pembeli akhir oleh UJKS TIJARAH
pada tahun pertama sebesar Rp 450.000.000 dan untuk tahun ked
ua sebesar Rp 300.000.000
Kas Rp 450.000.000
Piutang Istishna Rp 450.000.000
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
2. Metode Pengakuan Pendapatan atau Keuntungan Transaksi Istis
hna dengan Cara Pembayaran Tangguh dan Selama Proses Pemb
uatan Aktiva Istishna
Keuntungan = Rp 450.000.000
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sesuai informasi di slide sebelumnya, maka pada tahun pertama U
JKS TIJARAH mengeluarkan biaya sebesar Rp 200.000.000 dan ta
hun kedua sebesar Rp 100.000.000. Jadi berdasarkan metode perh
itungan penyelesaiannya adalah :
Tahun 1 Tahun 2
200/300jt x100% =
Persentase penyelesaian 100/300jt x100% = 33,30%
66,67%
Pencatatan Penerimaan Harga
750jt x 66,67% = 500juta 750jt x 33,30% = 250 juta
ke Pembeli Akhir
Pendapatan istishna yg diakui
450jt x 66,67% = 300 juta 450jt x 33,30% = 150 juta
(keuntungan istishna)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Atas perhitungan pendapatan Istishna yang diakui selama masa tra
nsaksi Itishna, maka jurnal yang dibuat oleh UJKS TIJARAH :
(Tahun pertama)
Harga Pokok Istishna Rp 200.000.000
Aktiva Istishna dalam Penyelesaian Rp 300.000.000
Nilai Kontrak Istishna Rp 500.000.000
(Pendapatan Istishna)
(Tahun kedua)
Harga Pokok Istishna Rp 100.000.000
Aktiva Istishna dalam Penyelesaian Rp 150.000.000
Nilai Kontrak Istishna Rp 250.000.000
(Pendapatan Istishna)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pada saat UJKS TIJARAH menerima gedung SDIT Anak Sholeh ya
ng selesai dibangun :
Persediaan Rp300.000.000
Aktiva Istishna Rp 300.000.000
dalam Penyelesaian
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Metode Akad Selesai
PSAK 104 paragraf 19 menjelaskan bahwa jika estimasi presentase penyelesaian akad dan
biaya untuk penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode
laporan keuangan, maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan :
Jurnal :
03 Semua
kontraktor
biaya
tidak
akibat produsen
dapat
atau
memenuhi
kewajibannya, jika ada.
Ilustrasi Kasus UJKS TIJARAH
Asumsi : UJKS TIJARAH menggunakan pihak ke 3 (CV. Bangun
Indonesia) sebagai pelaksana pembangunan gedung SDIT Ana
k Sholeh.
Informasi perhitungan transaksi istishna pararel antara
UJKS TIJARAH, SDIT Anak Sholeh, dan CV. Bangun
Indonesia.
Akad Istishna (Nilai 750 jt) Akad Istishna Pararel (Nilai
300 jt)
Tahun I Tahun II Tahun I Tahun II
Persediaan 300 Jt
6. 18 Juni 2009, PT. MSS menyerahkan 350 unit rumah siap pakai kepada Bank
Syariah Karisma.
Nilai persediaan (150 x Rp 120.000.000,- = Rp 18.000.000.000,-)
Persediaan/Aktiva Istishna Rp 18.000.000.000,-
Kas Rp 800.000.000,-
Margin Istishna Tangguhan Rp 250.000.000,-
Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan
07 spesifikasi yang disepakati, maka barang pesanan diukur dengan nilai yang lebih
rendah antara nilai wajar dan harga pokok istishna.
Jurnal 4 :
Bentuk klaim atas keterlambatan penyerahan barang dari LKS kepada pembeli
akhir.
Biaya Kerugian Keterlambatan xxx
Biaya pemeliharaan dan penjaminan barang pesanan diakui pada saat terjadinya dan
diperhitungkan dengan pendapatan istishna. Pada transaksi istishna, LKS dapat
membentuk penyisihan sebesar perkiraan biaya pemeliharaan dan penjaminan.