ditinjanu sistem kendali dengan umpan balik. Dengan hal ini sistem yang akan ditinjau hanyalah sistem-sitem listrik saja. Suatu Regulator tegangan merupakan sistem pengenali tegangan yang menahan tegangan tertentu tetap dalam batas-batas yang ditetapkan meskipun terjadi perubahan beban atau keadaan kerja yang lain. Suatu Sistem jalur terbuka merupakan sistem yang tidak mempedulikan keluarnya. Keunggulan utama umpan balik dalam penguat, yang diberikuat dalam bab tiga belas, merupakan kemampuan untuk memberikan tata kerja yang memuaskan dalam berbagai macam keadaan. Dalam Regulator tegangan pada Contoh 26.5, selisih antara tegangan yang terkendali dengan tegangan acuan. Yang disebut galat Kadang-kadang diperlukan jaringan kompensasi dalam hubungan seri dengan komponen sistem untuk menghapuskan tiang yang tidak diinginkan. Jalur umpan balik tambahan ada kalanya diperlukan untuk memberikan kestabilan. Pertanyaan yang mendasar adalah apakah penyebut T(s) mempunyai akar di sisi kanan bidang s. jika penyebut itu diketahui dan dalam bentuk faktor, seperti pada Persamaan (6.13), pertanyaan itu dengan mudah telah terjawab. Tetapi, secara umum G(s) dan H(s) adalah polinomial dalam s dan mencari akar-akarnya merupakan pekerjaan yang harus diselesaikan dengan komputer. Dari sudut pandang ahli rekayasa teknik, masalah praktisnya adalah menentukan pengaruh kestabilan terhadap variasi parameter-parameter sistem. Untuk mengoptimasikan rancangan sistem, rekayasawan harus memberikan kestabilan yang memenuhi unjuk kerja yang ditetapkan dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Berbagai metode telah dikembangkan untuk memberikan penyelesaian yang memudahkan untuk masalah-masalah dalam praktik dengan fungsi alih sistem yang sangat rumit. 26.5 Mekatronika Mekatronika merupakan bagian dari evolusi perancangan rekayasa modern. Pengembangan komputer, komputer mikro, dan komputer tertanam serta perkembangan yang terkait dengan teknologi informasi dan perangkat lunak membuat mekatronika merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kemajuan teknologi. Definisi mekatronika telah berkembang dari definisi aslinya oleh Perusahaan Listrik Yasakawa: Mekatronika terdiri atas kata “meka” dari mekanisme dan “tronika” dari elektronika. Dengan kata lain teknologi dan produk yang menggabungkan elektronik dalam mekanisme membuat sulit untuk menentukan mana yang awal dan mana yang akhir. Definisi itu dikembangkan pada tahun 1969 sebagai: perpaduan sinergis antara teknik mesin (mechanical engineering) dan elektronika dan kendali komputer cerdas dalam rancangan dan manufaktur produk dan proses industri. Definisi yang mungkin lebih tepat adalah: keterpaduan total antara sistem mekanik, sistem elektronik, sistem listrik, komputer, sistem kendali, dan rekayasa molekuler (dari nanokimia dan biologi). Bagi praktisi rekayasa, mekatronika sebenarnya bukan barang baru. Banyak produk rekayasa selama 30 tahun terakhir telah memadukan sistem listrik, mekanik, dan komputer. Robot untuk industri merupakan contoh nyata suatu sistem mekatronika, tetapi sampai saat ini belum ada pendidikan khusus mengenai mekatronika. Pengkajian mekatronika dapat dibagi dalam kawasan kekhususan berikut : 1. Pemodelan sistem fisik 2. Sensor dan akuator 3. Sinyal dan sistem 4. Komputer dan sistem logika 5. Perangkat lunak dan akuisisi data Dengan semakin matangnya mekatronika, dengan sendirinya kawasan kekhususan itu akan semakin berkembang dan berubah. Pusat dari mekatronika adalah perpaduan antara sistem fisik (sistem listrik dan mekanik) dengan menggunakan berbagai macam sensor dan akuator yang terhubung ke komputer dan perangkat lunak. Dalam proses perancangan, sistem fisik harus dapat diwakili dengan model matematika sehingga pemodelan sistem fisik merupakan bagian penting dalam proses perancangan mekatronika. Prinsip-prinsip dasar ilmu dan rekayasa digunakan dalam mengembangkan model sistem fisik mekanik dan sistem dinamik, sistem listrik, sistem elektromekanik, sistem termodinamika, dan sistem mikroelektromekanik. Sistem mekatronika menggunakan berbagai macam sensor untuk mengukur lingkungan luar dan aktuator untuk memanipulasi sistem fisik agar mencapai tujuan yang diinginkan. Sensor mengukur gerakan linear dan berputar, percepatan, gaya, torsi dan daya, aliran, suhu, jarak, cahaya, dan citra. Sensor semakin kecil ukurannya, semakin ringan, dan umumnya semakin murah. Kecenderungan miniaturisasi ke ukuran mikro dan nano mendukung evolusi perancangan sistem mekatronika. Aktuator adalah peralatan mekanik untuk menggerakkan atau mengendalikan suatu sistem mekanisme atau sistem. Aktuator pada dasarnya adalah suatu transduser yang mengubah sinyal masukan (umumnya berupa sinyal listrik) menjadi gerakan juga mengikuti kecenderungan yang dialami oleh sensor dalam hal mengecilnya ukuran dan biaya. Aktuator dapat digolongkan menjadi aktuator elektromekanik, aktuator listrik, aktuator piezolistrik, aktuator hidraulik dan pneumatik, dan mikrotransduser. Telah diuraikan bahwa langkah penting dalam proses perancangan adalah secara akurat mewakili sistem dengan model matematikanya. Dengan model matematika itu dapat dilakukan analisis dan meramalkan perilaku sistem. Sistem dan kendali merupakan pusat perhatian dalam rancangan mekatronika. Penerapan sistem kendali dalam mekatronika meliputi rancangan ranah frekuensi klasik (dengan menggunakan model linear, tak bergantung kepada waktu) sampai ke metode keadaan-ruang (state space) multi-masukan, multi-keluaran (MIMO – multi-input multi- output), sampai ke metode tak linear yang berubah menurut waktu. Metode perancangan klasik menggunakan model fungsi alih dan tempat kedudukan akar atau metode tanggapan frekuensi. Meskipun pendekatan fungsi alih umumnya menggunakan masukan tunggal, keluaran tunggal (SISO – single input, single output), masih dimungkinkan untuk melakukan analisis MIMO dalam ranah frekuensi. Analisis keadaan-ruang dan kiat perancangan modern dapat berlaku untuk sistem SISO maupun MIMO. Metodologi lainnya, termasuk kendali kabur (fuzzy control), kendali adaptif, dan kendali tak-linear (yang menggunakan metode Lyapunov dan linearisasi umpan-balik) juga digunakan. Setelah sistem kendali dirancang, selanjutnya adalah menerapkannya pada sistem mekatronika. Tahapan ini merupakan tahapan perancangan dengan melibatkan perangkat lunak dan perangkat keras komputer, sistem logika, dan akuisisi data. Perkembangan komputer mikro dan teknologinya yang terkait serta kemajuan dalam rekayasa perangkat lunak memberi dampak yang besar terhadap pertumbuhan mekatronika. Evolusi mekatronika modern dapat dilihat diantaranya dari perkembangan mobil dan kamera. Pada tahun 1960an peralatan elektronika dalam mobil hanyalah radio, saat ini hampir semua mobil sudah dilengkapi dengan pengendali mikro (microcontroller). Kamera digital yang mulai diperdagangkan pada tahun 1981 sudah membuat revolusi besar dalam dunia fotografi, dari yang pada tahun 1960an hanya konsep optik, mekanik, dan kimia yang diterapkan. Ditinjau dari sejarahnya, mekatronika dapat dipandang berawal dari upaya manusia untuk melakukan otomatisasi. Sebenarnya, istilah otomatisasi itu mulai populer pada tahun 1940an pada saat perusahaan mobil Ford menyatakan suatu proses suatu mesin yang memberikan bagian tertentu mobil dari suatu bagian ke bagian yang lain dan kemudian memasang perangkat-perangkat yang diperlukan sesuai dengan yang semestinya. Sebenarnya pengembangan sistem mekanik otomatis telah dipakai di Yunani dari tahun 300 sampai 1 sebelum Masehi dengan pengembangan mekanisme regulator apung (float regulator). Salah satunya adalah lampu minyak yang dirancang oleh Philon. Ia menggunakan regulator apung untuk mempertahankan agar permukaan minyaknya selalu tetap. Selanjutnya pada abad pertama, Hero Alexandria menerbitkan buku berjudul Pneumatica yang menguraikan berbagai jenis mekanisme untuk mempertahankan tinggi permukaan dengan menggunakan regulator apung. Salah satu contoh yang dapat dijumpai sampai saat ini adalah sistem tangki air penyiram toilet. Muhammad, Hasan, dan Akhmad, para putra Musa bin Shakir dari Khurasan, menulis buku Kitab al Hiyal (Buku Peralatan Mekanik) pada tahun 850 yang menguraikan tentang berbagai peralatan sistem kendali otomatis. Di Eropa dan Rusia dalam abad ke-17 sampai ke-19, banyak peralatan penting diciptakan yang memberikan sumbangan kepada pengembangan mekatronika. Cornelis Drebbel (1572-1633) dari Belanda menciptakan regulator suhu yang merupakan sistem umpan balik pertama di masa itu. Dennis Papin (1647-1712) menciptakan regulator tekanan yang serupa dengan yang dipakai pada panci bertekanan (pressure cooker) saat ini. Mesin hitung pertama adalah yang dibuat oleh Pascal pada tahun 1642. Sistem umpan balik pertama adalah yang diciptakan oleh Pulzunov dari Rusia pada tahun 1765. Regulator apung buatan Pulzunov mengatur muka air dengan membuka dan menutup katup pengisi air pada suatu ketel, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 26.23. Perkembangan selanjutnya adalah governor Watt, seperti yang telah diuraikan dalam awal bab ini. Evolusi berikutnya mensyaratkan teori kendali otomatis. Pendahulu mesin kendali numerik (NC – numerically controlled) untuk manufaktur otomatis adalah penemuan mesin tenun otomatis oleh Joseph Jacquard dari Perancis pada tahun 1801 seperti yang telah diuraikan pada awal Bab 16. Pada akhir tahun 1800an J.C. Maxwell memulai teori kendali dengan menerapkan analisis persamaan diferensial pada governor Watt. Maxwell meneliti pengaruh berbagai parameter sistem yang dapat mempengaruhi unjuk kerja sistem. Pada saat yang hampir bersamaan, Vysnegradskii merumuskan teori matematika tentang regulator. Pada tahun 1830, Faraday menguraikan hukum induksi yang merupakan dasar motor dan generator listrik. Pengembangan unsur kendali pneumatik pada tahun 1930an mematangkan penerapan dalam proses industri. Selama tahun 1940an kemajuan di bidang matematika dan metode analitis membuat rekayasa kendali berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri. Perkembangan sistem telepon dan penguat umpan balik elektronik memacu Bode, Nyquist, dan Black di Laboratorium Bell Telephone meneliti lebih jauh. Tata kerja penguat umpan balik yang dijelaskan dengan ranah frekuensi telah menjadi “kiat kendali klasik” saat ini. Selama masa yang sama teori kendali juga berkembang di Rusia saat itu mendominasi bidang teknik kendali dan memusatkan pada perumusan ranah waktu dan pemodelan sistem menggunakan persamaan diferensial. Pengembangan rumusan ranah waktu dengan menggunakan pewakilan sistem variabel keadaan terjadi di tahun 1960an dan berkembang menjadi praktik perancangan dan analisis yang sekarang umumnya dikenal sebagai “kiat kendali modern”. Perang Dunia Kedua memicu perkembangan teori dan penerapan kendali otomatis dalam upaya merancang dan membuat pilot otomatis untuk pesawat terbang, sistem pengarah meriam, sistem kendali antena radar, dan berbagai sistem militer lainnya. Kiat ranah frekuensi berkembang setelah Perang dunia dengan meningkatnya penggunaan transformasi Laplace dan penggunaan bidang-s seperti perancangan sistem kendali dengan menggunakan sistem kedudukan akar (root locus). Dari segi komersial, dipicu oleh penghematan yang diperoleh dengan produksi masal, otomatisasi proses produksi merupakan prioritas utama di awal tahun 1940an. Selama tahun 1950an, penemuan penggerak rantai (cam, linkage, and chain drive) menjadi teknologi yang memungkinkan penemuan produk baru dan manufaktur dan perakitan presisi dengan kecapatan tinggi. Di antara contohnya adalah mesin jahit, mesin industri tekstil, dan mesin cetak. Manufaktur presisi kecepatan tingggi menjadi kenyataan saat itu, di antaranya adalah pembuatan kemasan (kotak) kertas otomatis. Pengembangan mikroprosesor di akhir tahun 1960an menuntun ke arah penggunaan komputer kendali dalam perancangan proses dan produk. Mesin kendali numerik yang mulai dikembangkan pada tahun 1950an dan 19660an di Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat. Peluncuran Sputnik dan abad ruang angkasa merupakan penggalak pengembangan sistem kendali mesin. Roket dan peluru kendali mensyaratkan sistem kendali otomatis yang kompleks dengan akurasi yang tinggi. Selanjutnya, upaya pengurangan bobot satelit sambil memberikan kendali yang akurat mendorong pengembangan kendali optimal. Metode ranah waktu yang dikembangkan oleh Lyapunov, Minorsky, dan lain-lain, di samping teori kendali optimal oleh Pontryagin di Soviet Rusia and Bellman di Amerika Serikat sejalan dengan ketersediaan komputer kecepatan tinggi dan bahasa pemrograman tingkat tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan di bidang semikonduktor dan rangkaian terpadu menuntun ke arah pengembangan produk baru yang memadukan unsur-unsur mekanik dan elektronika dalam sistem mekatronika yang diperkenalkan oleh Yasakawa Electric pada tahun 1969. Awalnya mekatronika hanya melibatkan komponen-komponen mekanik dan elektronik saja, tanpa komputasi. Contoh sistem semacam itu diantaranya adalah pintu geser otomatis dan mesin penjual minuman dan makanan otomatis Di tahun 1970an, di Jepang dibuat klasifikasi produk mekatronika menjadi empat golongan : • Kelas I : Terutama produk mekanik dengan elektronik guna meningkatkan fungsinya. Contoh untuk ini adalah mesin kendali numerik dan penggerak dengan kecepatan variabel untuk mesin manufaktur. • Kelas II : Sistem mekanik tradisional dengan peralatan dalamnya diperbarui menggunakan elektronik, bagian luarnya tidak berubah. Contohnya adalah mesin jahit modern dan sistem manufaktur otomatis. • Kelas III : Sistem yang mempertahankan fungsinya seperti sistem mekanik, tetapi mekanisme dalamnya digantikan elektronik, misalnya arloji digital. • Kelas IV : Produk yang dirancang dengan teknologi mekanik dan elektronik melalui perpaduan sinergis. Contohnya antara lain mesin fotokopi, mesin cuci otomatis, penanak nasi, dan oven otomatis. Teknologi yang memungkinkan untuk masing-masing produk mekatronika itu menggambarkan kemajuan produk-produk elektromekanik sejalan dengan perkembangan teori sistem kendali, teknologi komputasi, dan mikroprosesor. Produk Kelas I dimungkinkan oleh teknologi servo, elektronika daya, dan teori sistem kendali. Produk-produk Kelas II dimungkinkan dengan tersedianya sarana komputasi dan peralatan penyimpanan (memory) serta kemampuan perancangan rangkaian listrik. Produk Kelas III sangat mengandalkan mikroprosesor dan rangkaian terpadu untuk menggantikan sistem mekanik. Produk Kelas IV ditandai dengan awal sistem mekatronika murni melalui perpaduan antara sistem mekanik dengan sistem elektronik. Dengan pengembangan mikroprosesor di tahun 1970an perpaduan antara semua sistem itu dengan sistem komputasi mulai terwujud. Perbedaan antara kendali klasik dan kendali modern mulai berkurang sejak tahun 1980an dengan adanya teori kendali yang kokoh (robust control). Saat ini sudah disadari bahwa pendekatan ranah waktu dan ranah frekuensi harus dilakukan bersama- sama dalam analisis dan perancangan sistem kendali. Di samping itu, sejak tahun 1980an penggunaan komputer digital sebagai bagian terpadu sistem kendali sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Di masa mendatang, pertumbuhan sistem mekatronika akan dipicu oleh pertumbuhan dalam bidang-bidang yang mendukungnya. Kemajuan di bidang-bidang tradisional telah menumbuhkan sistem mekatronika dengan memberikan “teknologi yang membuatnya terjadi”. Sebagai contoh, penemuan mikroprosesor telah memberikan dampak sangat besar dalam perancangan kembali sistem mekanik dan perancangan sistem mekatronika yang baru. Internet adalah teknologi, yang digunakan dengan teknologi komunikasi, telah menuntun ke arah kemajuan produk mekatronika. Mekatronika saat ini sudah merupakan program studi yang banyak diminati dan ditawarkan di berbagai universitas di dunia. 26.6 Robotika Definisi robot menurut Robotics Industry Association (Asosiasi Industri Robotika) sebagai suatu manipulator multifungsi yang dapat diprogram kembali dan dirancang untuk memindahkan benda, bagian, perkakas, atau peralatan khusus lainnya, melalui gerakan terprogram yang dapat diubah-ubah untuk melakukan berbagai macam tugas. Definisi menurut the International Organization for Standardization (ISO) adalah : an automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or mobile for use in industrial automation applications. Yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai : suatu manipulator yang dikendalikan secara otomatis, dapat diprogram kembali, serba guna, yang dapat diprogram dalam tiga atau lebih sumbu, yang dapat diam di suatu tempat atau bergerak untuk digunakan dalam aplikasi otomatisasi industri. Dan berbagai definisi lain yang diusulkan oleh berbagai institusi. Tampaknya belum ada definisi yang dapat memuaskan semua pihak. Robot modern umumnya digunakan dalam lingkungan yang sangat terkendali misalnya seperti pada ban berjalan dalam proses industri, tetapi di negara maju seperti Jepang sudah dikembangkan robot pembantu (domestic robot) yang membersihkan rumah. Istilah robot pertama kali diperkenalkan oleh penulis Ceko, Karel Capek dalam dramanya yang berjudul R.U.R (Robot Universal Rossum),yang diterbitkan pada tahun 1920. Dalam cerita itu, ada suatu pabrik yang membuat manusia buatan yang disebut robot dan akhirnya menguasai dunia. Robota artinya budak dalam Bahasa Ceko. Dalam robotika tampilan fisik suatu robot tidak terlalu penting dibandingkan dengan bagaimana gerakan robot itu dapat dikendalikan. Masalah kendali utama dalam robotika adalah menentukan sinyal-sinyal aktuator yang diperlukan guna mencapai gerakan yang diinginkan dan kriteria unjuk kerja yang telah ditetapkan. Jika robot harus melakukan suatu pekerjaan dan melakukan kontak dengan suatu permukaan fisik, maka perlu untuk mengendalikan besarnya gaya kontak yang diberikan kepada aktuator. Meskipun masalah pengendalian itu dapat dinyatakan secara sederhana, penyelesaiannya sering sangat rumit karena ketaklinearan robot itu. Robotika sudah menjadi salah satu program studi yang banyak peminatnya di dunia.