Atypical HUS
Secondary Thrombotic
Microangiopathy
Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)
• Penyakit autoimun yang disebabkan autoantibodi yang menginduksi penurunan ADAMTS13.
• Sering disebabkan oleh infeksi sehingga perlu dibedakan dengan sepsis-associated DIC.
Insidensi jauh di bawah DIC seringkali didiagnosis awal dengan DIC pada pasien sepsis.
• Microthrombi diinduksi oleh platelet/von Willebrand factor (VWF)
• Ditandai dengan tombositopenia, MAHA, neurological sign yang fluktuatif, penurunan fungsi
ginjal, demam.
• Diagnosis : ADAMTS13 menurun hingga <10%, disfungsi organ pada ginjal dan otak (Pada DIC
ADAMTS13 bisa menurun namun berada pada kisaran 30%, disfungsi organ pada paru-paru
dan kardiovaskular.
• Tatalaksana :
1. Plasma exchange dalam 4-8 jam diperbolehkan melakukan pemeriksaan level ADAMTS13
setelah plasma exchange
2. Caplacizumab (anti-VWF A1 antibody) berkesinambungan dengan plasma exchange dan
imunosupresan
Shiga toxin-producing Escherichia coli-HUS
• Menyebabkan colitis hemoragik, MAHA, dan gagal ginjal pada anak. Banuak di negara
berkembang.
• Etiologi : infeksi gastrointestinal oleh E.coli tipe O157:H7, O104:H4, dan lainnya
deposit komplemen endotel karena adanya kerusakan endotel. Shiga toxin
stimulasi sekresi VWF.
• Tanda : MAHA, sel darah fragmen (schistocytes), thrombus pada arteriola, disfungsi
organ renal dan SSP
• Deteksi : kultur, serologi, PCR
• Tatalaksana :
1. Manajemen terapi cairan dan elektrolit
2. Komplemen inhibisi
3. Tidak perlu anti diare dan antibiotic, penggunaan eculizumab (anti-C5 monoclonal
antibody) belum terbukti
Atypical HUS
• Penyakit yang jarang, dikenali dengan adanya trombositopenia, MAHA, AKI, disfungsi organ
lainnya. Diagnosis seringnya baru tegak setelah mengexclude DIC dan TMA lainnya.
• Etiologi : mutase genetic dari faktor komplemen
• Patofisiologi : aktivasi tidak terkontrol dari jalur alternative komplemen (sering karena infeksi)
aktivasi platelet, hemolysis, kerusakan endotel vascular
• Tanda : trombositopenia (platelet < 150 x 109 L-1), anemia hemolitik (sel darah merah fragmen,
lactate dehydrogenase, bilirubin, haptoglobin), gagal organ
• Diagnosis bisa ditegakkan dengan Test Complement Factor namun hanya 2/3 kasus saja yang
berkaitan dengan aktivasi komplemen sehingga perlu adanya riwayat penyakit dan keluarga dari
pasien yang memungkinkan adanya faktor genetic.
• Tatalaksana : Eculizumab (karena penggunaan obat ini meningkatkan risiko infeksi Neisseria
meningitides perlu pemberian antibiotic profilaksis atau vaksin.
Secondary Thrombotic Microangiopathy
Pregnancy-related TMA
Transplant-associated TMA
Malignancy-associated TMA
Drug-induced TMA
Pregnancy-related TMA
• TMA berhubungan dengan penyakit autoimun SLE ada pada 10% kasus TMA.
• Patofisilogi : aktivasi komplemen yang berlebihan baik pada jalur klasik maupun
alternative, dan apabila disertai kelainan ginjal prognosis buruk.
• Tatalaksana : plasma exchange, glukokortikoid dosis tinggi, IVIG, Rituximab.
Antiphospholipid Syndrome/Catastrophic
Antiphopholipid Syndrome
APS CAPS
• Autoimun trombofilia pertumbuhan • Varian jarang pada pasien APS mortalitas
venous dan/atau arterial thrombus dan fetal rate 50%. Banyak pada anak, dewasa
loses. muda, dan sering didahului infeksi dan
trauma.
• Adanya antiphospholipid antibodies (lupus
anticoagulant, anticardiolipin, β2- • Klinis : onset cepat multifocal thrombosis
glycoprotein I. multi orgam failure (dalam beberapa hari
hingga minggu.
• Tanda : trombositopenia, aPTT memanjang
• Tatalaksana : kombinasi antikoagulan,
• Diagnosis : coating prothrombin, ELISA
glukokortikoid, plasma exchange dan/atau
• Tatalaksana : antiplatelet dan antikoagulan IVIG. Pada kondisi life threatening
Rituximab (imunosupresan)
Transplant-associated TMA
• Terapi:
• Anticoagulant Argatroban disesuaikan dengan APTT
Immune Trobocytopenia Purpura
• Definisi:
• ITP adalah kelaianan autoimun yang ditandai dengan jumlah trombosit dan
perdarahan mukokutaneus.
• Etiologi:
1. Primer: Idiopatik
2. Sekunder: infeksi, kelaianan limfoproliferatif, dan gangguan system imun.
3. ITP dapat dipicu oleh infeksi kronik virus maupun bakteri.
• Diagnosis:
• Deteksi antibody, namun tidak praktis. Oleh karena itu diagnosis ITP pada setting klinis
lebih didasarkan pada eklusi diagnosis banding
• Diagnosis Banding:
• Sepsis-associated DIC terutama bila pasien juga mengalami sepsis
• TMAs
• Evans Syndrome:
• Subtipe dari ITP yang ditandai oleh keberadaan AIHA+ITP
• Terapi inisial:
• 1. Corticosteroids
• 2. IVIG
• 3. Splenoktomi
Terapi efektif:
1. Rituximab
2. Eltrombopag dan Romiplostim
Hemaphagocytic Syndrome
Definisi:
HPS dan HLH (hemophagocytic lymphohistiocytosis) adalah
sindroma hiperinflamasi yang ditandai dengn aktivasi dari makrofag,
NK cell, dan Cytotoxic T Cells.
Etiologi:
1. Primer (genetic)
2. Secondary/acquired akibat infeksi EBV, malignancy,
autoimmune, dan hipersensitifitas obat
• Diagnosis, 5 kriteria:
1. Demam
2. Splenomegali
3. Bisitopenia
4. Hipertrigliseridemia
5. Hiperfibrinogenemia/hemofagositosis
Kriteria tambahan:
1. Low NK cell activity
2. Hiperferritinemia
3. High-soluble IL2 reseptor level
Terapi:
1. Terapi kausa penyebab sekunder
2. Steroid, obat immunosupressan
Acute Infectious Purpura Fulminans
• Definisi:
• Subtipe DIC yang mengancam nyawa dan ditandai oleh onset purpura yang tiba-tiba,
progressive serta nekrosis akral yang simetris.
• Diagnosis:
• 1. purpura pada kulit
• 2. nekrosis akral
• 3. Demam
• 4. Multiple hemorrhage
• 5. shock
• Laboratorium:
1. Trombositopenia
2. PPT memanjang
3. D-Dimer
4. Fibrinogen
Terapi:
1. Eradikasi infeksi dengan antibiotic spektrum luas
2. Suplementasi protein C
TAFRO Syndrome
Definisi:
TAFRO: Trombositopenia, Anasarca (asites, efus pleura),
Fever, Reticulin fibrosis dan Organomegali (dan gangguan
renal)
Etiologi:
Peningkatan IL6 karena infeksi HHV 8
Diagnosis:
3 Kriteria Mayor + 1 Kriteria minor + eksklusi infeksi, penyakit
reumatologi dan neoplastik
Terapi:
Steroid
Tocilizumab
Chronic Liver Disease
• Trombositopenia sering dijumpai pada pasien penyakit hati kronis seperti sirosis
hepatis
• Patogenesis:
• Hipersplenisme, supresi sumsum tulang, penurunan trombopoetin
• Terapi
• Splenic embolization
• Splenectomy
Alogaritma diagnosis trombositopenia pada
sepsis
Deteksi pasien dengan secondary TMA
PERBANDINGAN DIFFERENTIAL DIAGNOSIS PASIEN SEPSIS DENGAN
TROMBOSITOPENIA
CONCLUSION
• Selain DIC, trombositopenia pada sepsis dapat ditimbulkan oleh
berbagai macam kondisi. Karena itu, untuk dapat memberikan terapi
yang tepat maka diagnosis yang cepat dan benar menjadi krusial.
• Jurnal ini memberikan rangkuman dan alogaritma penegakan diagnosis
pada pasien sepsis dengan trombositopenia yang akan membantu
dalam penegakan diagnosis segera
TERIMA KASIH