Akbar NKCTHI
Akbar NKCTHI
Di buku ini kita bertemu dengan seorang perempuan berusia 27 tahun dan juga seorang ibu. Perempuan di buku
itu bernama Awan. Nama itu dipilih karena “awan selalu punya cara untuk menjaga dan menghibur bumi serta
isinya,” ujar sang ibu.Namun tak mudah menjadi awan seperti harapan ibunya. Baginya, jadi bohlam saja lebih
dari cukup, untuk menerangi dan memberi kehangatan sebuah ruang yang kecil.Awan lalu menulis surat untuk
masa depan. Surat yang ditujukan untuk anaknya. Surat yang berisi “Tentang memori, gagal, tumbuh, patah,
bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya.”.Isi buku ini
sendiri dibagi ke dalam beberapa bagian besar, di antaranya Pagi, Siang, Sore, Malam. Sebagai contoh, pada bab
Pagi, ada sebuah halaman yang menyentil. Begini bunyinya, “Jadi manfaat untuk sekitar. Kalau belum mampu,
jangan jadi beban”.Selesai membaca kalimat tersebut, saya berpikir Betapa sering saya merasa menyulitkan
orang lain dengan perkara sendiri.
That’s All
Thank You