Silvia Handika A
G991902052
Pendahuluan
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun
global yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa
penyebab lain kecuali gangguan vaskular.
“ Insidensi
Stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi, yang
berdasarkanlaporan tahunan 2006 di RS dr. Saiful Anwar, Malang,
angka kematian iniberkisar antara 16,31% (462/2832) dan
“
menyebabkan 4,41% (1356/30096) pasien dirawat inapkan.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa
gangguan fungsi otak secara fokal maupun global yang
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskular
Epidemiologi
Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit
jantung dan keganasan.Stroke diderita oleh ± 200 orang per
100.000 penduduk per tahunnya. Stroke merupakan penyebab
utama cacat menahun.
Etiologi
Penyebab stroke antara lain adalah
-aterosklerosis (trombosis)
-embolisme
-hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral
-ruptur aneurisme sakular.
Stroke Stroke
Iskemik Hemoragik
Stroke iskemik
yaitu penderita dengan gangguan neurologik
fokal yang mendadak karena obstruksi atau
penyempitan pembuluh darah arteri otak dan
menunjukkan gambaran infark pada CT-Scan
kepala.
Aliran darah ke otak terhenti karena
aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang
telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak.
Hampir sebagian besar pasien atau sebesar
83% mengalami stroke jenis ini.
Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah merembes ke
dalam suatu daerah di otak dan merusaknya
contoh perdarahan intraserebral, perdarahan
subarachnoid, perdarahan intrakranial et causa
AVM. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik
terjadi pada penderita hipertensi.
CONTENTS
Your text has been concise and beautiful, but the information is inextricably inextricable and needs to be expressed in more words; but please refine the essence of
your thought as much as possible, otherwise it is easy to cause the reading pressure of the viewer, which is counterproductive.
Medical
Trombosis (penyakit trombo – oklusif) merupakan penyebab stroke yang paling
Patofisiologi sering. Arteriosclerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah
penyebab utama trombosis selebral. Proses aterosklerosis ditandai oleh plak
berlemak pada pada lapisan intima arteria besar. Bagian intima arteria sereberi
menjadi tipis dan berserabut , sedangkan sel – sel ototnya menghilang. Lamina
elastika interna robek dan berjumbai, sehingga lumen pembuluh sebagian terisi
oleh materi sklerotik tersebut.
CT scan
jenis patologi -lokasi lesiukuran lesi
menyingkirkan lesi non vaskuler
MRI
CT dengan angiografi
Conventional angiogram
Carotid Doppler ultrasound
Tes Jantung
Tes darah
Penatalaksanaan
1.Fase Akut (hari ke 0-14 sesudah onset
penyakit)
obat trombolisis yang sudah di setujui oleh FDA adalah rt-PA (recombinan tissue
plasminogen activator) dengan dosis 0,9 mg/kgBB maksimal 90 mg (10%
diberikan bolus & sisanya infus kontinyu dalam 60 menit). Sayangnya bahwa
pengobatan dengan obat ini mempunyai persyaratan pemberian haruslah
kurang dari 3 jam, sehingga hanya pasien yang masuk rumah sakit dengan onset
awal dan dapat penyelesaian pemeriksaan darah, CT Scan kepala dan inform
consent yang cepat saja yang dapat menerima obat ini.
STROKE ISKEMIK
-Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)
Untuk menghindari terjadinya trombus lebih lanjut terdapat dua kelas
pengobatan yang tersedia yaitu anti koagulan dan anti agregasi trombosit.
Anti koagulan diberikan pada pasien stroke yang mempunyai risiko untuk terjadi
emboli otak seperti pasien dengan kelainan jantung fibrilasi atrium non valvular,
thrombus mural dalam ventrikel kiri, infark miokard baru & katup jantung
buatan. Obat yang dapat diberikan adalah heparin dengan dosis awal 1.000
u/jam cek APTT 6 jam kemudian sampai dicapai 1,5 – 2,5 kali kontrol hari ke 3
diganti anti koagulan oral, Heparin berat molekul rendah (LWMH) dosis 2 x 0,4
cc subkutan monitor trombosit hari ke 1 & 3 (jika jumlah < 100.000 tidak
diberikan), Warfarin dengan dosis hari I = 8 mg, hari II = 6 mg, hari III
penyesuaian dosis dengan melihat INR pasien.
STROKE ISKEMIK
-Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)
Obat anti agregasi trombosit mempunyai banyak pilihan antara lain aspirin dosis
80 – 1.200 mg/hari mekanisme kerja dengan menghambat jalur siklooksigenase,
dipiridamol dikombinasi dengan aspirin aspirin 25 mg + dipiridamol SR 200 mg
dua kali sehari dengan menghambat jalur siklooksigenase, fosfodiesterase dan
ambilan kembali adenosin, cilostazol dosis 2 x 50 mg mekanisme kerja
menghambat aktifitas fosfodiesterase III, ticlopidin dosis 2 x 250 mg dengan
menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine dan clopidogrel
dosis 1 x 75 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan
thyenopyridine.
STROKE ISKEMIK
-Proteksi neuronal/sitoproteksi
oCerebrolisin, suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat anti calpain,
penghambat caspase dan sebagai neurotropik dosis 30 – 50 cc selama 21 hari
menunjukkan perbaikan fungsi motorik yang bermakna.
Fase pasca akut
Setelah fase akut berlalu, sasaran pengobatan dititik beratkan
tindakan rehabilitasi penderita, dan pencegahan terulangnya
stroke.
Terapi Preventif
Tujuannya, untuk mencegah terulangnya atau timbulnya serangan baru stroke,
dengan jalan antara lain mengobati dan menghindari faktor-faktor resiko stroke:
Untuk stroke infark diberikan :
aObat-obat anti platelet aggregasi
bObat-obat untuk perbaikan fungsi jantung dari ahlinya
cFaktor resiko dikurangi seminimal mungkin
Menghindari rokok, obesitas, stres
Berolahraga teratur
Rehabilitasi
Proses rehabilitasi dapat meliputi beberapa atau semua hal di bawah ini:
1.Terapi bicara untuk belajar kembali berbicara dan menelan
2.Terapi okupasi untuk mendapatkan kembali ketangkasan lengan dan
tangan
3.Terapi fisik untuk memperbaiki kekuatan dan kemampuan berjalan, dan
4.Edukasi keluarga untuk memberikan orientasi kepada mereka dalam
merawat orang yang mereka cintai di rumah dan tantangan yang akan
mereka hadapi.
Diskusi Kasus
Identitas
Nama : Ny. H
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Serengan, Surakarta
Diskusi Kasus
Anamnesis
Keluhan Utama
Lengan dan tungkai sebelah kiri terasa lemah
Diskusi Kasus
Anamnesis
RPS
Penderita mengeluh lengan dan kaki sebelah kiri terasa
sulit untuk digerakkan semenjak 12 jam SMRS. Penderita
pernah dirawat selama 8 hari sekitar 4 bulan yang lalu akibat
menderita stroke. Selain itu penderita merasa mulut sebelah
kiri menjadi merot dan bicaranya menjadi pelo. Pasien
merasakan pusing, tetapi tidak merasakan nyeri kepala, mual
ataupun muntah. tidak merasakan adanya gangguan
penglihatan atau gangguan pembauan.
Diskusi Kasus
Anamnesis
RPS
Gangguan pendengaran dan gangguan menelan (-), buang
air besar maupun air kencing tidak ada gangguan. Gangguan
berkeringat tidak ada. Riwayat jatuh dan trauma pada kepala
tidak ada. Tidak ada gangguan kesadaran ataupun kejang sejak
awal. Gangguan perilaku dan perubahan kepribadian
sebelumnya tidak ada. Tidak pernah mengalami panas badan
dan batuk lama.
Diskusi Kasus
Anamnesis
RPS
Tidak pernah mengeluhkan nyeri dada ataupun sesak saat
beraktivitas. Riwayat sering kencing, mudah haus atau lapar
dan penurunan berat badan disangkal oleh penderita Penderita
tidak pernah memeriksakan tekanan darah sebelum kejadian
ini, dan ini baru pertama kali dialami oleh penderita.
Diskusi Kasus
Anamnesis
RPD
Kanak-kanak : tidak pernah mempunyai penyakit serius
Dewasa : pernah mondok di rumah sakit 4 bulan
yang lalu karena stroke
Sakit gula : disangkal
Sakit jantung : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Cidera : disangkal
Operasi : disangkal
Keracunan : disangkal
Diskusi Kasus
Anamnesis
RPK
Riwayat tumor : (-)
Riwayat penyakit jantung : (-)
Riwayat kencing manis : (-)
Riwayat hipertensi : (+) ibu penderita
Diskusi Kasus
Anamnesis
Keadaan Sosial Ekonomi
Penderita mempunyai seorang suami dengan dua orang anak,
dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan kurang
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : hiperkolesterolemia
Pemeriksaan radiologi:
Foto Thorax : dbn
CT Scan : hipodense di kapsula interna dekstra
DIAGNOSIS
2.Medikamentosa
Infus NaCl 0,9% 20 tpm
Aspilet tab 80 mg
Resep
Resep
Resep
PEMBAHASAN OBAT
A.Piracetam
Piracetam adalah obat yang mengatur fungsi serebral yang diklaim
dapat meningkatkan kognitif pada otak yang menurun dengan
bertambahnya usia.
Obat ini adalah suatu derivat siklik gamma amino-butyric acid(GABA),
tetapi tidak mempunyai sifat-sifat GABA.
Obat ini disebut suatu Nootropik (Obat Nootropik atau sering disebut
obat pintar, adalah senyawa yang meningkatkan kemampuan kognitif
manusia (fungsi dan kapasitas otak)
PEMBAHASAN OBAT
A.Piracetam
Mekanisme kerja obat ini adalah sebagai berikut :
Aktivasi metabolik peredaran darah otak meningkatkan kecepatan
metabolik serebral oksigen dan glukosa regional menormalkan aliran
darah ke daerah iskemik, bukan dengan suatu aktivitas langsung
tetapi sekunder menurunkan rasio laktat/piruvat.
PEMBAHASAN OBAT
A.Piracetam
Piracetam (Mersitropil, Metabolitropikum)
BSO: kapsul 400mg, 800mg; kaplet salut selaput 1200mg; sirup 500mg/5ml; injeksi 3
g/15ml, 1g/5ml ampul; infuse 200mg/ml
Dosis (penggunaan):
Kaplet:
Dewasa dosis rata-rata:
Dosis awal:
-2 kapsul 400mg atau 1 kaplet 800mg 3x sehari. Jika efek yang diinginkan telah tercapai
secara bertahap, dikurangi 1 kapsul 400mg 3x sehari atau ½ kaplet 800mg 3x sehari.
-Kaplet 1200mg digunakan pada penderita yang memerlukan dosis. Dosis lazim: 1,2—4,8g
per hari dalam dosis terbagi 2 atau 3 kali.
-Sirup: dewasa 1—2 sendok the 3x sehari; anak-anak 30—50 mg/kg BB per hari.
-Ampul: dewasa dosis rata-rata 3x sehari 1 ampul iv/im
PEMBAHASAN OBAT
B.Infus NaCl
Pemberian infus pada kasus ini bertujuan untuk menambah elektrolit
tubuh untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh. Pemberian
cairan dan obat melalui pembuluh darah atau biasa disebut infus, telah
menjadi metode pengobatan efektif bagi pasien di rumah sakit yang
berfungsi sebagai pemelihara.
PEMBAHASAN OBAT
C.Asam Asetil Salisilat (Asetosal, Aspirin, Aspilet)
Farmakokinetik:
-A: peroral diabsorbsi cepat di lambung, usus halus bagian atas.per rectal
lebih lambat dan tidak sempurna. Per kulit dapat diabsorbsi cepat
-D: seluruh jaringan tubuh dan cairan transeluler
-M: dalam hati
-E: sebagian besar melalui ginjal, sebagian kecil lewat keringay dan
empedu
Efek samping: Nyeri lambung, rasa terbakar, mual, perdarahan
gastrointestinal, hipersensitivitas
PEMBAHASAN OBAT
C.Asam Asetil Salisilat (Asetosal, Aspirin, Aspilet)
INDIKASI :
Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi platelet) pada infark
miokardial akut atau setelah stroke.
KONTRA INDIKASI :
- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.
- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-
kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.
PEMBAHASAN OBAT
C.Asam Asetil Salisilat (Asetosal, Aspirin, Aspilet)
PERHATIAN :
- Kerusakan ginjal atau hati.
- Hamil, menyusui.
- Dehidrasi.
- Anak berusia kurang dari 12 tahun.
EFEK SAMPING :
Iritasi lambung-usus, mual, muntah.
Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.
PEMBAHASAN OBAT
C.Asam Asetil Salisilat (Asetosal, Aspirin, Aspilet)
DOSIS :
1-2 tablet sekali sehari.
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
PEMBAHASAN OBAT
E.Neurobion tablet salut gula
Indikasi:
Untuk pengobatan kekurangan Vitamin B1, B6 dan B12 seperti pada beri-
beri dan polineuritis.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Tiap salut gula mengandung:
Vitamin B1 (Thiamine Mononitrate) 100 mg
Vitamin B6 (Pyridoxol Hydrochloride) 100 mg
Vitamin B12 5000 mcg
PEMBAHASAN OBAT
E.Neurobion tablet salut gula
Cara Kerja Obat:
Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada dekarboksilasi asam keto dan
berperan dalam metabolisme karbohidrat. Vitamin B6 didalam tubuh
berubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat
membantu dalam metabolisme protein dan asam amino. Vitamin B12
berperan dalam sintesa asam nukeat dan berpengaruh pada pematangan
sel dan memelihara integritas jaringan saraf.
PEMBAHASAN OBAT
E.Neurobion tablet salut gula
Takaran Pemakaian:
1 tablet sehari sesudah makan. Dalam keadaan tertentu dosis dapat
ditingkatkan sesuai petunjuk dokter.
Interaksi Obat:
Mengurangi efek levodopa.
PEMBAHASAN OBAT
Pencegahan
Rekurensi dapat dicegah dengan memodifikasi factor resiko, tertuama
berhenti merokok dan manipulsi diet (rendah lemak hewani, rendah
garam, menghindari konsumsi alcohol yang berlebihan) dan penggunaan
obat-obat penurun koleterol.
Daftar Pustka
Azis, Hernawan. 2006. Klinis Praktis: petunjukpraktis
mempelajari kasus-kasus dalam klinik. Surakarta : LKMI
press. Hal. 54-55