Anda di halaman 1dari 19

BAB

5
SURVEI ATAS
KONSEP-KONSEP
PROBABILITAS
MULAI
3

KELOMPOK V
1. ASEP PRANATA (C1C018025)
2. KIRANA EXCELSA (C1C018069)
3. RITA RAHAYU (C1C018115)
4. ERMA MASRUROH (C1C018184)
4
○ Mendefinisikan probabilitas atau peluang
○ Menjelaskan pendekatan klasik empiris dan subjektif
terhadap probabilitas
○ Menjelaskan istilah-istilah eksperimen kejadian, hasil
Bahasan Materi permutasi dan kombinasi
○ Mendefiniskan istilah-istilah probabilitas bersyarat dan
probabilitas gabungan
○ Menghitung probabilitas menggunakan aturan penjumlahan
dan aturan perkalian
○ Menerapkan diagram pohon untuk menata dan menghitung
probabilitas
○ Menghitung probabilitas menggunakan teorema bayes

Apakah Probablitas Itu? 5

Probabilitas
Suatu nilai dari 0 sampai dengan 1, yang menggambarkan peluang atau kemungkinan
relatif bahwa suatu peristiwa akan terjadi.

Jika probabilitas semakin mendekati 0, semakin tidak mungkin peristiwa itu akan terjadi
sebaliknya, jika semakin mendekati angka 1 semakin yakin bahwa perisstiwa itu akan
terjadi.
Pendekatan untuk
6
menentukan probabilitas
1. Probabilitas Objektif
 Probabilitas klasik, didasarkan pada asumsi bahwa hasil-hasil dari sebuah eksperimen
semuanya memiliki peluang sama besar. Pendekatan berdasarkan hasil-hasil yang
peluangnnya sama

Rumus Probabilitas suatu kejadian = jumlah hasil yang diharapkan


Jumlah seluruh hasil yang mungkin
 Probabilitas empiris, didasarkan pada jumlah kemunculan suatu kejadian sebagai sebuah
proporsi dari sejumlah percobaan yang telah diketahui. Probabilitas kKejadian yang muncul
adalah sebagian dari sejumlah kejadian serupa yang telah terjadi di masa lalu. Pendekatan
berdasarkan frekuensi relatif
Rumus
Probabilitas empiris= banyaknya kemunculan suatu kejadian
Jumlah keseluruhan dari pengamatan
2. Probabilitas Subjektif
Merupakan kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu yang ditentukan oleh seseorang
berdasarkan informasi apapun yang tersedia.
Eksperimen, kejadian, hasil,
7
permutasi dan kombinasi

Eksperimen : sebuah proses yang menghasilkan satu dan hanya satu kejadian dari
beberapa pengamatan yang mungkin.

Hasil : keluaran tertentu dari sebuah eksperimen

Kejadian : kumpulan dari satu hasil atau lebih dari suatu eksperimen.
Contoh 8

Eksperimen Lemparan Dadu Hitung jumlah anggota dewan direksi


perusahaan fortune 500 yang berumur 60 tahun

Semua hasil mendapatkan angka 1 tidak ada yang berumur diatas 60 tahun
yang mungkin mendapatkan angka 2 satu anggota berumur diatas 60 tahun
mendapatkan angka 3 dua anggota berumur diatas 60 tahun
mendapatkan angka 4 ….
mendapatkan angka 5 29 anggota berumur di atas 60 tahun
mendapatkan angka 6 …..
…..
48 anggota berumur di atas 60 tahun
…..
Beberapa kejadian mendapatkan angka yang sama lebih dari 13 anggota berumur diatas 60 tahun
Yang mungkin mendapatkan angka yang lebih besar dari 4 kurang dari 20 anggota berumur diatas 60 tahun
mendapatkan angka 3 atau kurang
Pendekatan untuk menentukan

9

probabilitas
• Probabilitas Objektif
1. Probabilitas klasik
Didasarkan pada asumsi bahwa hasil hasil dari sebuah eksperimen semuanya memiliki peluang sama
besar.

Probabilitas suatu kejadian = jumlah hasil yang diharapkan


jumlah seluruh hasil yang mungkin

TIDAK TERIKAT SATU SAMA LAIN Munculnya satu kejadian berarti tidak ada satupun kejadian
lainnya yang dapat muncul pada waktu yang bersamaan

KUMPULAN LENGKAP setidak-tidaknya satu dari banyak kejadian yang mungkin harus muncul
ketika sebuah eksperimen dilakukan

10

2. Probabilitas Empiris
Probabilitas suatu kejadian yang muncul adalah sebagian dari sejumlah kejadian serupa yang telah
terjadi dimasa lalu

Probabilitas Empiris = banyaknya kemunculan suatu kejadian


jumlah keseluruhan dari pengamatan

HUKUM JUMLAH BESAR Dalam percobaan yang jumlahnya sangat banyak, probabilitas empiris dari
suatu kejadian akan mendekati probabilitas yang sesungguhnya
11

JUMLAH JUMLAH FREKUENSI RELATIF


PERCOBAAN MUNCULNYA MUNCULNYA
KEPALA KEPALA
1 0 0,00
10 3 0,30
50 26 0,52
100 52 0,52
500 236 0,472
1000 494 0,494
10.000 5027 0,5027

12

Probabilitas Subjektif jika terdapat sedikit sekali atau nyaris tidak ada pengalaman atau informasi
untuk mendasarkan suatu probabilitas, kota dapat menemukannya secara subjektif. Secara mendasar
hal ini berarti seseorang mengevaluasi pendapat dan informasi yang ada kemudian memperkirakan
atau menentukan probabilitasnya.

• KONSEP SUBJEKTIF DARI PROBABILITAS Kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu


yang ditentukan oleh seseorang berdasarkan informasi apapun yang tersedia
Aturan untuk Menghitung 13

Probabilitas
Aturan Penjumlahan → mencari kemungkinan dari penggabungan dua kejadian
• Aturan Penjumlahan khusus : kejadian-kejadiannya harus tidak terikat satu sama lain.
rumus : P(A atau B) = P(A)+P(B)

• Aturan Komplemen : aturan ini digunakan untuk menentukan probabilitas munculnya suatu
kejadian dengan mengurangi probabilitas tidak munculnya kejadian tersebut dari 1.
Rumus : P(A) + 1-P(-A)

• Probabilitas Gabungan : Probabilitas yang mengukur kemungkinan dua kejadian atau lebih
akan terjadi bersama-sama
• Aturan Penjumlahan umum : P(A atau B) = P(A)+P(B)-P(A dan B)
Aturan untuk Menghitung 14

Probabilitas
Aturan Perkalian→Mencari kemungkinan dua kejadian muncul bersamaan
• Aturan perkalian Khusus : mensyaratkan dua kejadian saling bebas ( munculnya satu kejadian
tidak berpengaruh pada probabilitas munculnya kejadian lain)
Rumus : P(A dan B) = P(A)P(B)

• Aturan perkalian umum : Jika dua kejadian tidak salin bebas, mereka disebut dependent
(bergantung)
• Probabilitas Bersyarat : Probabiltas munculnya suatu kejadian, apabila diketahui kejadian lain
sudah terjadi.
Rumus : P(A dan B) = P(A)P(B)│A
14
Tabel Kontijensi 15

Tabel kontijensi adalah tabel yang digunakan untuk


mengelompokkan pengamatan sampel ke dalam dua karakteristik
atau lebih yang dapat diidentifikasi.
Sebuah tabel kontijensi adalah suatu tabulasi silang yang secara
simultan merangkum dua variabel dan hubungan keduanya.
Pengukuran bisa berada dalam tingkat nominal.
Diagram Pohon 16

Diagram Pohon adalah grafik yang berguna dalam menyusun


perhitungan-perhitungan yang berlangsung dalam beberapa tahapan.
Masing-masing bagian dalam pohon tersebut adalah satu tingkatan dari
masalah. Cabang-cabang dari diagram pohon diberi bobot berdasarkan
probabilitas.
Teorema Bayesa 17

Teorema Bayes adalah : metode untuk merivisi Probabilitas.

rumus : P(A1│B) = P(A1)P(B│A1)


P(A1)P(B│A1)+P(A2)P(B│A2)

• Probabilitas Awal : Probabilitas awal berdasarkan informasi pada masa sekarang


• Probabilitas Posterior : Probabilitas yang memperbaiki karena adanya informasi tambahan
Prinsip-prinsip Menghitung 18

Rumus Perkalian→jika terdapat m cara untuk melakukan suatu hal dan n cara untuk
melakukan hal yang lain, terdapat m x n untuk melakukan keduanya
rumus : jumlah total susunan = (m)(n)
Rumus ini dapat diperluas untuk lebih dari dua kejadian. Untuk tiga kejadian m,n dan o. (m)(n)(o)

 
Rumus Permutasi→diterapkan untuk menemukan jumlah susunan yang mungkin ketika
terdapat hanya satu kelompok objek.
Permuasi→susunan apapun dari r objek yang dipilih dari sebuah kelompok tunggal dengan n
objek.
Rumus:

 
Rumus Kombinasi
Jika urutan objek yang dipilih tidak penting, pilihan apapun disebut kombinasi.
Rumus :=

19

THANKS YOU
Any question??

*barang siapa yang menyusahkan orang lain, maka akan disusahkan


diakhirat

Anda mungkin juga menyukai