Anda di halaman 1dari 12

PERAWATAN WSD

(WATER SEAL
DRAINAG)
KELOMPOK 5
Anisa Surya Lestari(1032181027)
Arvella Fatharani(1032181029)
Salsa Dinar Fadilah(10321810
Shifa Desti Ranika H(1032181030)
Tressa Lisdayanti(1032181047)
Zahara Nila Kandi(1032181031)
DEFISINI WSD
• WSD (water seal drainage) adalah tindakan invasif yang dilakukan
untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga
thorax; dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.
Tujuan / Fungsi WSD
1. Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorak
2. Mengembalikan tekanan negatif pada rongga pleura
3. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
4. Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dada 
TEMPAT PEMASANGAN WSD
Bagian apex paru (apical)
1. anterolateral interkosta ke 1-2
fungsi : untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura b. Bagian basal
2. postero lateral interkosta ke 8-9
fungsi : untuk mengeluarkan cairan (darah, pus) dari rongga pleura 
JENIS WSD
1. WSD dengan sistem satu botol
2. WSD dengan sistem dua botol
3. WSD dengan sistem tiga botol
Komplikasi pemasangan WSD
• Komplikasi primer : perdarahan, edema paru, tension pneumothoraks,
atrial aritmia
• Komplikasi sekunder : infeksi, empiema 
PROSEDUR PEMASANGAN WSD
c) Persiapan alat
a) Pengkajian
• Sistem drainage tertutup
• Memeriksa kembali instruksi dokter
• Motor suction
• Mencek informed consent
• Slang penghubung steril
• Mengkaji status pasien; TTV, status pernafasan
• Botol berwarna putih/bening dengan kapasitas 2
b) Persiapan pasien
liter, gas, pisau jaringan/silet, trokar, cairan
• Siapkan pasien
antiseptik, benang catgut dan jarumnya, duk
• Memberi penjelasan kepada pasien mencakup :
bolong, sarung tangan , spuit 10cc dan 50cc,
• Tujuan tindakan
kassa, NaCl 0,9%, konektor, set balutan, obat
• Posisi tubuh saat tindakan dan selama terpasang
anestesi (lidokain, xylokain), masker
WSD. Posisi klien dapat duduk atau berbaring
d) Pelaksanaan
• Upaya-upaya untuk mengurangi rangsangan nyeri
• Prosedur ini dilakukan oleh dokter. Perawat
seperti nafas dalam, distraksi
membantu agar prosedur dapat dilaksanakan
• Latihan rentang sendi (ROM) pada sendi bahu
dengan baik, dan perawat memberi dukungan
sisi yang terkena
moril pada pasien
LANJUTAN…
e) Tindakan setelah prosedur
• Perhatikan undulasi pada selang WSD Bila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain : (1) Motor
suction tidak berjalan, (2) Selang tersumbat, (3) Selang terlipat, (4) Paru-paru telah mengembang. Oleh karena itu, yakinkan
apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainage, amati tanda-tanda kesulitan bernafas.
• Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar
• Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada
2cm di bawah air
• Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan yg keluar
• Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama
• Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan
• Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang terlipat
• Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan merubah posisi
• Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
• Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang
• Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran
• Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan
• Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif
• Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh
• Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD
• Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah
pemasangan WSD
PERAWATAN PADA KLIEN YANG
MENGGUNAKAN WSD
d) Posisikan klien :
Semi fowler sampai fowler tinggi untuk
a) Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, mengeluarkan udara (pneumothorak)
bunyi nafas di daerah paru yg terkena & TTV stabil Posisi fowler untuk mengeluarkan cairan
b) Observasi adanya distress pernafasan (hemothorak)
c) Observasi : e) Pertahankan hubungan selang antara dada dan
Pembalut selang dada selang drainase utuh dan menyatu
Observasi selang untuk melihat adanya lekukan, f) Gulung selang yang berlebih pada matras di
lekukan yang menggantung, bekuan darah sebelah klien. Rekatkan dengan plester
Sistem drainage dada g) Sesuaikan selang supaya menggantung pada garis
Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan lurus dari puncak matras sampai ruang drainase. Jika
ekspirasi klien selang dada mengeluarkan cairan, tetapkan waktu
Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang bahwa drainase dimulai pada plester perekat botol
Tipe & jumlah drainase cairan. Catat warna & drainase pada saat persiapan botol atau permukaan
jumlah drainase, TTV & warna kulit tertulis sistem komersial yang sekali pakai
Gelembung udara dalam ruang pengontrol h) Urut selang jika ada obstruksi
penghisapan ketika penghisap digunakan i) Cuci tangan
j) Catat kepatenan selang, drainase, fluktuasi, TTV
klien, kenyamanan klien
CARA MENGGANTI BOTOL WSD
a) Siapkan set yang baru (Botol berisi cairan aquadest ditambah desinfektan)
b) Selang WSD di klem dulu
c) Ganti botol WSD dan lepas kembali klem
d) Amati undulasi dalam slang WSD
2.9 Pencabutan selang wsd
Indikasi pengangkatan WSD adalah bila :
a) Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan :
Tidak ada undulasi
Cairan yang keluar tidak ada
Tidak ada gelembung udara yang keluar
Kesulitan bernafas tidak ada
Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara
Dari pemeriksaan tidak ada cairan atau udara
b) Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada selang
Ada yang ingin bertanya???
VIDEO PERAWATAN WSD

Anda mungkin juga menyukai