P01031219115 2. NUR HALIMAH P01031219141 3. KHAIRUNNISA P01031219133 4. VINCENSIA BRING JOY P01031219157 PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI KESEHATAN 1. Komunikasi KOMUNIKASI adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak (non verbal), untuk mempengaruhi perilaku orang lain. • Adapun fungsi komunikasi itu sendiri yakni : 1) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang lain. Artinya, dari penyebarluasan informasi ini diharapkan penerima informasi akan mengetahui apa yang ingin diketahui.
2) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau
menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik orang lain. Artinya, dari penyebarluasan informasi ini diharapkan penerima informasi akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin diketahui. 3) Untuk memberikan instruksi kepada penerima pesan.
4) Untuk mempengaruhi dan
mengubah sikap penerima pesan. 2. Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Tujuan pokok dari komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Peran Penting Komunikasi Kesehatan 1.Sarana Promosi Kesehatan Promosi kesehatan merupakan kombinasi proses perubahan yang dilakukan melalui pendidikan, organisasi, ekonomi dan lingkungan yang mendukung kesehatan. 2.Memberi Keakuratan Informasi Fungsi komunikasi dalam pelayanan kesehatan yang kedua adalah untuk memberikan informasi yang akurat sesuai dengan fakta dan bersifat valid kepada pasien maupun anggota keluarga pasien. 3.Menjalin Kedekatan dengan Pasien Dalam memberikan pelayanan kesehatan, para petugs kesehatan diwajibkan untuk mampu menjalin kedekatan dengan pasien. Sebab pasien sendiri merupakan prioritas utama bagi para patugas kesehatan. Oleh sebab itu maka satu satunya cara untuk dapat menjalin kedekatan ini adalah dengan membangun hubungan melalui komunikasi yang baik. 4.Memberi Rasa Nyaman Kepada Pasien Komunikasi dalam pelayanan kesehatan juga berfungsi sebagai kekuatan seorang petugas kesehatan untuk menciptakan rasa nyaman kepada pasien. Seorang petugas kesehatan diminta untuk berkomunikasi secara informatif dan perusasif dengan tujuan agar seorang pasien dapat terpengaruh bujukan seorang petugas kesehatan. Misalnya, seorang pasien yang tidak mau minum obat atau pasien yang takut dengan jarum suntik. Tugas seorang petugas kesehatan adalah membujuk pasien tersebut dengan caranya masing-masing agar pasien mau melakukannya sebagaimana Komponen Komunikasi Terapeutik.
5.Mambantu Pasien Dalam Memahami Informasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien memiliki potensi yang besar dalam membantu pasien untuk mengatur ’emosi, meningkatkan pemahaman informasi medis, persepsi dan harapan, membangun rasa percaya penuh kepada dokter yang menanganinya sehingga pasien akan patuh terhadap semua saran dan nasehat. Informasi yang didapatkan dokter dari pasien sangatlah penting dalam pengelolaan penyakit kronis. Namun tidak mudah bagi dokter dalam menggali keterangan dari pasien. Perlu terciptanya hubungan yang baik antara kedua belah pihak untuk mencapai keberhasilan dalam pengobatan pasien. McBride menyatakan bahwa komunikasi menjadi salah satu dari kopetensi dokter yang harus di miliki. Namun untuk saat ini komunikasi yang dibangun oleh dokter terhadap pasien sangat tidak memuaskan. Bentuk Komunikasi Kesehatan Program entertainmen (hiburan) merupakan salah satu cara lain yang cukup efektif dalam mengkomunikasikan informasi kesehatan. Bentuk komunikasi kesehatan yang lain adalah media advocacy, yang didefiniksikan sebagai upaya pemanfaatan media massa yang lebih strategis bila didukung oleh keikutsertaan komunitas masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan dengan kesehatan. Komunikasi Kesehatan dalam Keseharian 1. Komunikasi kesehatan dengan pasien • Komunikasi kesehatan dengan pasien meliputi informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan individu, informasi bagaimana memaksimalkan perawatan dan bagaimana pemberian terapi. Komunikasi kesehatan pada pasien lebih bersifat terapeutik yang artinya memfasilitasi proses penyembuhan. Menurut (Purwanto dalam Damaiyanti, 2008) komunikasi kesehatan terapeutik memiliki tujuan: • a. Membantu pasien mengurangi beban perasaan dan pikiran serta membantu pasien mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila diperlukan oleh pasien. • b. Membantu mengurangi keraguan pasien dan membantu pasien mengambil tindakan yang efektif ▫ Kecemasan (anxiety) ini seringkali muncul bila penyakit yang diderita individu disertai dengan perubahan fisik. Kemudian bila individu mengalami perubahan fisik yang ekstrim, merasa penyakitnya tidak kunjung sembuh, akan muncul reaksi emosional berikutnya yakni depresi. ▫ Komunikasi antara pasien dengan praktisi medis merupakan bagian utama dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi efektif merupakan sesuatu yang sangat esensial, agar para praktisi medis memahami permasalahan yang dihadapi pasien dan juga memahami persepsi pasien atas permasalahan tersebut. Memberi penjelasan pada pasien bagaimana efek jangka panjang sebuah penyakit dan bagaimana menangani penyakit yang diderita saat ini juga memerlukan komunikasi yang efektif. Kegagalan dalam menyampaikan informasi secara efektif mendatangkan efek seperti ketidakpahaman pasien atas hasil pemeriksaan medis yang baru saja dijalani, kegagalan untuk menentramkan kembali diri sendiri (failed reassurance), ketidakpatuhan pada saran medis serta masa rawat inap yang lebih lama. 2. Komunikasi kesehatan dengan pihak keluarga Komunikasi kesehatan dengan pihak keluarga juga harus diperhatikan. Jika ada anggota keluarga yang menderita sakit dan harus menjalani serangkaian terapi dan pengobatan, keseluruhan proses ini harus diketahui dan dipahami oleh pihak keluarga. Karena yang seringkali terjadi, setiap kali anggota keluarga akan menjalani terapi muncul reaksi emosional dan psikologis tertentu. Jika pihak keluarga tidak memberikan penjelasan informasi yang tepat tentang rangkaian terapi pengobatan yang harus dijalani, besar kemungkinan anggota keluarga yang sakit ini menolak untuk menjalani terapi yang harus dilalui. Menolak dan menghindar dari terapi karena merasa takut dan cemas. 3. Komunikasi kesehatan untuk masyarakat •Komunikasi kesehatan untuk masyarakat lebih mengarah pada bentuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku, baik di dalam masyarakat maupun lingkungan organisasi. •Untuk dapat mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik. Strategi adalah cara yang digunakan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam promosi kesehatan. Menurut Mubarak dan Chayatin (2008), strategi ini diperlukan dalam mewujudkan promosi kesehatan, dan tercermin dalam tiga langkah : •a. Advokasi. Merupakan kegiatan memberikan bantuan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang kesehatan. •b. Dukungan sosial. Promosi kesehatan akan mudah dilakukan bila mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan masyarakat antara lain dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat) dan unsur formal (petugas kesehatan, pejabat pemerintah). •c.Pemberdayaan masyarakat (empowerment community). Pemberdayaan masyarakat dibutuhkan supaya masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. TERIMA KASIH