Disusun oleh:
Karina
Novi Andriani
Nurjannah
Pika Pebiola
Peta Kendali-C
Peta c merupakan peta yang menunjukkan jumlah cacat (defect) yang diamati dalam satu
satuan inspeksi (spt : satu pesawat, satu radio, satu gulungan kain,satu gulungan kabel, satu buku, dst).
Peta-c adalah jenis diagram kontrol yang digunakan di dunia industri atau bisnis untuk
memonitor data penghitungan, dimana kejadian tersebut hanya bisa dihitung pada saat kejadian itu
muncul
Asumsi
Dasar untuk menggunakan diagram c adalah, bahwa data berasal dari distribusi poisson dengan asumsi bahwa:
Kumpulkan k = banyaknya subgrup yang akan diinspeksi, Usahakan k mencukupi jumlahnya antara k =
20–25 subgrup,
Hitung jumlah cacat setiap subgrup ( = C),
Hitung nilai rata-rata jumlah cacat,
dimana :
c = jumlah cacat
k = jumlah subgrup
Hitung batas kendali untuk peta kendali C :
Plot data jumlah cacat dari setiap subgrup yang diperiksa dan amati apakah data tersebut berada dalam
pengendalian atau diluar kendali.
METODE PENELITIAN
1. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dikatakan metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. penelitian
kuatitatif dapat digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, dengan tujuan untuk menguji hasil yang telah disampaikan. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian desktiptif.
Peneliti akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan quality control yang dilaksanakan PT. Arwana
Citramulia Tbk untuk produk keramik. Selanjutnya data-data yang didapat akan dianalisis dengan
menggunakan metode c-chart. Populasi dalam penelitian ini adalah produk keramik dan sampel
yang diambil adalah produksi bulan Januari 2016 hingga Desember 2018, sebanyak 36 kali produksi.
Pengujian suatu produk sering dilakukan untuk memantau bagian yang ditolak atau
proporsi produk yang cacat (fraction defective), yaitu rasio antara produk yang cacat terhadap
populasinya. Proporsi cacat bisa dinyatakan dalam desimal maupun persen. Dalam bagan
kendali mutu, proporsi dinyatakan dalam persen. Bagan kendali yang digunakan untuk
memantau proporsi ketidaksesuaian yang dihasilkan dari suatu proses ialah bagian c atau rata-
rata distribusinya adalah dan standar deviasinya adalah sehingga batas kendali untuk peta
kendali c.
Pengendalian kualitas akan berjalan baik jika kerusakan produk masih dalam batas
normal yaitu terletak antara batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Apabila
kerusakan produk di atas garis UCL maka perusahaan akan mengalami kerugian yang
dikarenakan jumlah kerusakan produk tinggi dan jika jumlah kerusakan produk di bawah
LCL maka perusahaan akan memperoleh keuntungan / laba besar yang dikarenakan jumlah
kerusakan produknya sedikit. Selanjutnya, membandinkan batas tengah antara perusahaan Hal
ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kerusakan produk yang paling sedikit. Jika kerusakan
produk sedikit dan berada dekat dengan central line/control line maka akan dikatakan efektif.
Teknik Penelitian
Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan
pencatatan mengenai quality control produk keramik pada PT. Arwana Citramulia Palembang. Teknik
analisis data yang digunakan. Pertama, metode quality control yang digunakan perusahaan. Perusahaan
menggunakan metode quality control tertentu untuk menganalisis data produksi guna melihat jumlah
kecacatan produk yang dihasilkan. Kedua, Peta kendali c (c chart).
Pembahasan Dan Hasil
Perusahaan industri produksi mempunyai fungsi jaminan kualitas yang pasti dan resmi. Kualitas produk
terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu A, B, dan C. Grade A keramik tanpa kerusakan fungsional atau perkerasan tidak
dapat berfungsi lagi sesuai yang di rencanakan yang mengganggu pemasaran kemarik tersebut. Grade B adalah
keramik tanpa kerusakan fungsional yang mayor(penting) dan tidak akan menyebabkan gangguan menggunakan
keramik tersebut. Pada produk ini ditemukan kerusakan kosmetik yang tidak dapat diperbaiki dengan sempurna.
Grade C adalah produk yang mempunyai kerusakan fungsional yang major tidak dapat diperbaiki. Keramik yang
dianggap mempunyai nilai yang kurang atau kerusakan pada material yang dapat memperpendek jangka waktu
termasuk ke dalam grade C. Kategori ini harus dimusnahkan atau dihancurkan (Struktur Organisasi Departement
PT. Arwana Citramulia Tbk QC 2019). Dalam pengendaliannya seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Produksi Keramik PT. Arwana Citramulia Tbk Periode Januari 2016-Desember 2018
Merupakan batas maksimal kecacatan yang terjadi pada saat produksi sebesar 40 keramik.
• Batas kendali bawah (Lower Control Limit)
Merupakan batas maksimal kecacatan yang terjadi pada saat produksi sebesar 40 keramik.
Tabel 3. Peta Kendali c
Maka terdapat 5 data yang diluar batas UCL dan LCL Sehingga data menjadi:
Tabel 3. Data Produksi Keramik PT. Arwana Citramulia Tbk Periode Januari 2016-Desember 2018
Maret 4379 34
November 6540 23
Merupakan batas maksimal kecacatan yang terjadi pada saat produksi sebesar 40 keramik.
• Batas kendali bawah (Lower Control Limit)
No. Kerusakan CL UCL LCL
1 29 25.581 40 10
2 19 25.581 40 10
3 34 25.581 40 10
4 20 25.581 40 10
5 20 25.581 40 10
6 30 25.581 40 10
7 20 25.581 40 10
8 30 25.581 40 10
9 26 25.581 40 10
10 10 25.581 40 10
11 23 25.581 40 10
12 10 25.581 40 10
13 24 25.581 40 10
14 31 25.581 40 10
15 25.581 40 10
16 39 25.581 40 10
17 29 25.581 40 10
18 23 25.581 40 10
19 11 25.581 40 10
20 37 25.581 40 10
21 36 25.581 40 10
22 20 25.581 40 10
23 25.581 40 10
24 10 25.581 40 10
25 22 25.581 40 10
26 35 25.581 40 10
27 25.581 40 10
28 26 25.581 40 10
29 32 25.581 40 10
30 28 25.581 40 10
31 25 25.581 40 10
32 38 25.581 40 10
33 40 25.581 40 10
34 25.581 40 10
35 25.581 40 10
36 16 25.581 40 10
Berdasarkan data di atas dapat digambarkan sebagai berikut :