Anda di halaman 1dari 9

HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

PEMILIKI INSTALASI LEPAS PANTAI


TERHADAP NAVIGASI INTERNASIONAL
MENURUT
HUKUM INTERNASIONAL
OLEH
HANNA ADISTYANA HEFNI
LATAR BELAKANG
■ Seiring perkembangan zaman, jenis dan metode eksplorasi dan
eksploitasi laut juga mengalami perkembangan, seperti pengeboran
minyak dan gas di lepas pantai serta pembangunan instalasi lepas
pantai guna kelancaran proses eksploitasi dan produksi migas
tersebut. Munculnya objek lain selain kapal di perairan tentu menjadi
permasalahan bagi aktivitas navigasi internasional yang telah lama
menjadi aktivitas bangsa-bangsa sejak dahulu.

■ Bagaimana hak dan kewajiban negara-negara pemilik instalasi lepas


pantai terhadap navigasi internasional menurut hukum internasional?

RUMUSAN MASALAH
NAVIGASI INTERNASIONAL DALAM UNCLOS

Laut teritorial dan perairan Pasal 17 hingga 19


kepulauan UNCLOS

Pasal 34 sampai dengan


Pasal 45 UNCLOS (exclude
Selat yang digunakan untuk
Pasal 44 tentang Kewajiban
navigasi internasional
Negara yang Berbatasan
dengan Selat)

Rezim perairan navigasi Pasal 53 dan Pasal 54


Alur laut perairan kepulauan
internasional UNCLOS

Zona Ekonomi Eksklusif Pasal 58 ayat (1) UNCLOS

Ayat (1) huruf a dan b serta


ayat (2) Pasal 87 tentang
Laut Lepas Kebebasan Laut Lepas; dan
Pasal 90 tentang Hak
Berlayar UNCLOS
INSTALASI ■ MARPOL 1973/1978:
“any fixed or floating drilling rig...engaged
LEPAS in the exploration, exploitation, or
associated offshore processing of sea-
PANTAI bed mineral resources...”
DEFINISI
Atau,
“bangunan atau struktur yang dibangun
di lepas pantai untuk mendukung proses
eksplorasi dan eksploitasi bahan
tambang maupun mineral alam yang
fungsi utamanya adalah untuk eksploitasi
dan produksi gas dan minyak bumi”
No. Hak Kewajiban
Memiliki yurisdiksi eksklusif atas instalasi lepas Memberikan pemberitahuan terkait
1.
pantai. pembangunan instalasi lepas pantai.
Membuat suatu zona keselamatan di sekitar
Melakukan pembongkaran instalasi lepas
instalasi lepas pantai dengan ukuran yang
2. pantai yang tidak lagi beroperasi demi
masuk akal guna menjamin keselamatan
menjamin keselamatan navigasi.
navigasi dan instalasi lepas pantai itu sendiri.

KONSTRUKSI
Menentukan sendiri luas zona keselamatan
Menjamin proses pembongkaran instalasi
yang merujuk pada standar internasional dan
lepas pantai tidak mengganggu penangkapan
3. penentuan zona keselamatan tersebut
ikan, mencemari lingkungan laut, serta hak

INSTALASI
haruslah masuk akal untuk menjamin sifat dan
dan kewajiban negara lain.
fungsi dari instalasi lepas pantai tersebut.

4.
Memberikan informasi secara publik mengenai
kedalaman, posisi, dan dimensi instalasi lepas
pantai yang tidak sepenuhnya dibongkar.
LEPAS
Menentukan zona keselamatan sekitar
instalasi lepas pantai tidak lebih dari 500
PANTAI
5.
meter, yang diukur dari titik terluar instalasi
lepas pantai tersebut, kecuali sebagaimana
diotorisasi oleh kesepakatan secara umum
DALAM
standar internasional atau sebagaimana
direkomendasikan oleh
internasional yang kompeten.
organisasi UNCLOS
  Memberitahukan luas zona keselamatan
6.
instalasi lepas pantai.
Tidak membangun instalasi lepas pantai
dimana gangguan terhadapnya bisa saja
7. muncul disebabkan oleh penggunaan alur laut
penting yang diakui untuk navigasi
internasional.
Tetap memperhatikan kepentingan Negara lain
yang melaksanakan kebebasan laut lepas,
serta memperhatikan hak yang diberikan
8.
Konvensi terkait aktivitas di Area dalam
melaksanakan kebebasan membangun
instalasi lepas pantai.
■ Dalam kaitan pengimplementasian hak
dan kewajiban negara pemilik instalasi
lepas pantai terhadap navigasi
internasional, sejauh ini belum ditemukan
adanya informasi tentang instalasi lepas
IMPLEMENTAS pantai yang
internasional,
mengganggu
yang terjadi
navigasi
justru
I DAN permasalahan yang ditimbulkan oleh kapal
yang melintas terhadap instalasi lepas

TANTANGANN pantai. Seperti misalnya yang terjadi pada


instalasi lepas pantai milik Pertamina Hulu
Energi (PHE) yang ditabrak oleh kapal
YA kargo pada 11 Agustus 2010 hingga
mengalami kemiringan 17,5 derajat dan
menyebabkan dihentikannya operasi dan
produksi anjungan tersebut untuk
sementara waktu karena alasan
keselamatan.
SEBAB- ■ Drifting collision, tubrukan kapal ke instalasi lepas
pantai akibat mengalami kerusakan mesin kapal

SEBAB dan terjadinya penyimpangan alur berlayar dari


alur yang sebenarnya dengan kecepatan tertentu
(drift velocity), yang mana drift velocity bergantung

GANGGUAN ■
pada kecepatan angin, arus, dan gelombang;
Contact ram collision, tubrukan kapal ke instalasi

PADA lepas pantai karena adanya navigational error atau


human error; dan

INSTALASI
■ kecepatan kapal yang melintas terlalu tinggi
sehingga menyebabkan pergeseran pada instalasi
lepas pantai yang bahkan bisa terjadi meski kapal

LEPAS dengan kecepatan sedang, sebab energi yang


datang pada instalasi lepas pantai mudah
menyebabkan deformasi anggota struktural

PANTAI instalasi dan bisa saja menyebabkan kegagalan


total dalam proses operasi dan produksi lantaran
instalasi lepas pantai cenderung dirancang untuk

OLEH KAPAL menahan dampak yang lebih kecil.


10 (d)
(i) A vessel shall not use an
inshore traffic zone when she can
safely use the appropriate traffic lane
CONVENTION ON within the adjacent traffic separation
THE scheme. However, vessels of less
than 20 meters in length, sailing
INTERNATIONAL vessels and vessels engaged in
fishing may use the inshore traffic
REGULATIONS FOR zone.
PREVENTING (ii) Notwithstanding
subparagraph (d) (i), a vessel may
COLLISIONS AT SEA, use an inshore traffic zone when en
1972 (COLREGS) route to or from a port, offshore
installation or structure, pilot station
or any other place situated within the
inshore traffic zone, or to avoid
immediate danger.
KESIMPULAN DAN SARAN

■ Implementasi hak dan kewajiban negara pemilik instalasi lepas pantai terhadap navigasi internasional,
apabila ditinjau dari sisi pemenuhan kewajiban negara, maka negara-negara telah memenuhi kewajiban
tersebut, dibuktikan dengan tidak ditemukannya informasi atau kasus terkait gangguan navigasi
internasional akibat dari keberadaan instalasi-instalasi lepas pantai di rezim perairan;
■ Implementasi hak dan kewajiban negara pemilik instalasi lepas pantai terhadap navigasi internasional,
apabila ditinjau dari sisi pemenuhan hak negara mengalami tantangan berupa terjadinya kecelakaan-
kecelakaan pada instalasi lepas pantai yang ditabrak maupun terguncang oleh kapal yang melintas.
■ Terhadap dua permasalahan tersebut di atas, tulisan ini memberikan saran sebagai berikut:
– Untuk negara bendera kapal agar memberikan pelatihan lebih lanjut dan lebih dalam pada nakhoda
kapal agar dapat memahami situasi-situasi dimana terjadi kerusakan pada kapal yang mungkin
menyebabkan tabrakan pada instalasi lepas pantai; dan
– Harus terdapat hukum internasional yang mengatur mengenai kecepatan kapal yang melintas di
sekitar instalasi lepas pantai, sehingga permasalahan yang dialami fasilitas tersebut berupa
terjadinya pergeseran dapat diminimalisir sedemikian rupa.

Anda mungkin juga menyukai