Anda di halaman 1dari 26

METABOLISME KH

PUTU INDRAYONI,
S.FARM., M.FARM., APT.
Introduction
Metabolic pathways terdiri dari 3 kategori :
• (1) Anabolic pathways : terjadi pada sintesis
senyawa, sifatnya endergonic
• (2) Catabolic pathways : terjadi pemecahan molekul
besar, umumnya melibatkan reaksi oksidatif, sifatnya
exergonic, utamanya melalui rantai respirasi, ATP
• (3) Amphibolic pathways merupakan link antar
anabolic dan catabolic pathways, cth, the citric
acid cycle.
Anabolic pathways
• Reaksi anabolik mengkombinasikan molekul kecil menjadi
mol kompleks seperti asam amino menjadi protein.
• Reaksi anabolik membutuhkan energi (endergonic),
biasanya diperoleh dari pemecahan ATP menjadi
adenosine diphosphate (ADP) dan fosfat anorganik (Pi)
• Reaksi anabolik sering melibatkan reduksi kimia dimana
energinya diperoleh dari elektron donor NADPH
• Anabolisme merupakan proses divergent dimana
prekursor biosintetis diubah menjadi produk kompleks
atau polimerik
Catabolic pathways
• Reaksi katabolik berperan menyerap energi kimia dalam bentuk
adenosine triphosphate (ATP) dari degradasi fuel molecul yang
kaya energi.
• Katabolisme juga mengakibatkan molekul pada diet (atau molekul
nutrien yang tersimpan dalam sel) diubah menjadi building block
yang dibutuhkan untuk sintesis molekul kompleks.
• Pembentukan energi oleh degradasi molekul kompleks terjadi
dalam tiga stage.
• Catabolic pathways umumnya oksidatif dan membutuhkan
coenzim seperti NAD+
• Katabolisme merupakan proses convergent dimana berbagai
molekul ditransformasi menjadi end product
Catabolic pathways
Stage I Catabolic pathways
Hidrolisis molekul kompleks
• Molekul kompleks dipecah menjadi komponen
(building blocks) yang lebih sederhana
• Contoh : polisakarida dipecah menjadi
monosakarida
Stage II Catabolic pathways
• Konversi building block menjadi intermediat
sederhana
• Building block akan didegradasi menjadi acetyl
coenzyme A (CoA) dan beberapa molekul
sederhana
• Terjadi penyerapan energi ATP
Stage III Catabolic pathways
• Oksidasi acetyl CoA : tricarboxylic acid (TCA)
cycle
• TCA cycle merupakan pathway final dari
oksidasi molekul yang menghasilkan acetyl CoA.
• Oksidasi acetyl CoA menghasilkan sejumlah
besar ATP via fosforilasi oksidatif dimana
elektron berpindah dari NADH dan FADH2 ke
oksigen
Regulasi Metabolisme
• Pathways metabolisme harus terkoordinasi
agar produksi energi atau sintesis end product
sesuai dengan kebutuhan sel.
• Sinyal yang meregulasi informasi sel pada
metabolic state meliputi hormon,
neurotransmitter dan nutrien yang tersedia
Komunikasi Intraselular
Sinyal dalam sel (intraselular)
• Laju metabolic pathways berespon terhadap
sinyal regulasi yang muncul dari dalam sel.
• Contoh :
• Laju pathways dipengaruhi oleh ketersediaan
substrat, hambatan terhadap produk atau
perubahan kadar aktivator allosteric atau inhibitor
• Sinyal intraselular memberikan respon cepat, dan
penting dalam regulasi tahapan metabolisme
Komunikasi Interselular
Komunikasi antar sel (interselular)
• Kemampuan merespon sinyal interselular adalah hal esensial bagi
kelangsungan dan perkembangan organisme.
• Sinyal interselular membutuhkan integrasi metabolisme yang
panjang sehingga responnya lebih lambat daripada sinyal
intraselular
• Komunikasi antar sel dapat dimediasi oleh surface-to-surface
contact,pembentukan gap junctions, yang memfasilitasi
komunikasi langsung antar sitoplasma sel.
• Untuk metabolisme energi, rute komunikasi yang paling penting
adalah sinyal kimia menggunakan bloodborne hormon atau
neurotransmitter
Second Messenger
Sistem Second messenger
• Second messenger : messenger yang mengintervensi
antara messenger original (neurotransmitter atau
hormon) dan efek pada sel—merupakan bagian dari
cascade yang menerjemahkan ikatan hormon atau
neurotransmitter dengan respon selular
Terdiri dari :
• Sistem calcium/phosphatidylinositol
• Sistem adenylyl cyclase
Adenylyl cyclase

Adenylyl cyclase
• Merupakan enzim yang terikat pada membran
dan mengkonversi ATP menjadi 3',5'-
adenosine monophosphate (cyclic AMP atau
cAMP).
Glikolisis
• Glycolytic pathway berperan dalam pemecahan glukosa untuk memperoleh
energi (dalam bentuk ATP) dan intermediat yang dapat digunakan oleh
metabolic pathway lainnya
• End product dari glikolisis adalah piruvat
• Reaksi ini terdiri dari 10 tahapan
• Dibutuhkan oksigen untuk mereoksidasi NADH yang terbentuk selama oksidasi
glyceraldehyde 3-phosphate sehingga disebut aerobic glycolysis.
• Aerobic glycolysis merupakan tahapan bagi oksidatif dekarboksilasi dari piruvat
menjadi acetyl CoA, yang merupakan bahan utama dalam TCA cycle.
• Piruvat dapat direduksi menjadi laktat karena adanya oksidasi NADH menjadi
NAD+. Konversi glukosa menjadi laktat disebut anaerobic glycolysis karena
terjadi tanpa adanya oksigen.
• Anaerobic glycolysis memungkinkan produksi ATP pada jaringan yang sedikit
mengandung mitokondria (contoh RBC) atau sel yang kekurangan oksigen
• Glycolysis_ An Overview.mp4
• Glycolysis_ The Reactions.mp4
Reaksi Glikolisis
• Fosforilasi glukosa
• Isomerisasi glukosa 6-phosphate
• Fosforilasi fructose 6-phosphate
• Pemisahan fructose 1,6-bisphosphate
• Isomerisasi dihydroxyacetone phosphate
• Oksidasi glyceraldehyde 3-phosphate
• Sintesis 3-phosphoglycerate yang menghasilkan ATP
• Perpindahan gugus fosfat dari carbon 3 ke carbon 2
• Dehidrasi 2-phosphoglycerate
• Pembentukan piruvat yang menghasilkan ATP
Laktat
Reduksi piruvat menjadi laktat
• Laktat merupakan produk akhir dari anaerobic
glikolisis, yang terbentuk berdasarkan aksi dari
lactate dehydrogenase
• Pembentukan laktat utamanya terjadi di lensa
dan kornea mata, medulla ginjal, testes,
leukocyte dan RBC
Laktat
• Pembentukan laktat pada otot:
• Saat berolah raga, produksi NADH melebihi kapasitas
oksidatif dari rantai respirasi
• Peningkatan rasio NADH/NAD+ menyebabkan reduksi
piruvat menjadi laktat.
• OKI saat berolahraga terlalu intense terjadi akumulasi
laktat pada otot, menyebabkan penurunan pH
intraselular, dan menghasilkan kram.
• Laktat dapat berdifusi ke aliran darah, dan
dipergunakan oleh hati untuk menghasilkan glukosa
Laktat
• Konsumsi laktat
• Arah reaksi lactate dehydrogenase dipengaruhi oleh
konsentrasi intraselular relatif dari piruvat dan laktat, serta
rasio NADH/NAD+ dalam sel
• Contoh :
• Pada hati dan jantung rasio NADH/NAD+ lebih rendah
dibandingkan otot yang terlatih. Pada jaringan ini laktat
dioksidasi menjadi piruvat. Pada hati, piruvat dikonversi
menjadi glukosa melalui gluconeogenesis atau oksidasi
pada TCA cycle. Otot jantung khusus mengoksidasi laktat
menjadi CO2 dan H2O melalui citric acid cycle.
Laktat
• Asidosis laktat : peningkatan konsentrasi laktat dalam
plasma
• Timbul saat sistem sirkulasi kolaps , seperti pada myocardial
infarction, pulmonary embolism, dan pendarahan tak
terkontrol, atau saat seseorang mengalami shock.
• Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan oksigen jaringan
mengakibatkan kegagalan fosforilasi oksidatif dan
penurunan sintesis ATP.
• Untuk itu sel menggunakan anaerobic glycolysis untuk
menghasilkan ATP, dan asam laktat sebagai end productnya.
Reaksi lain dari piruvat
• Dekarboksilasi oksidatif dari piruvat
• Reaksi ini berlangsung dengan adanya pyruvate
dehydrogenase complex. Pathway ini penting
terjadi pada jaringan dengan kapasitas oksidasi
tinggi seperti otot jantung.
• Reaksi ini mengubah piruvat menjadi acetyl
CoA, yang menjadi bahan utama dalam TCA
cycle dan merupakan building block bagi
sintesis asam lemak
Reaksi lain dari piruvat
• Karboksilasi piruvat menjadi oksaloasetat
• Reaksi ini terjadi dengan bantuan pyruvate
carboxylase, dan merupakan biotin-
dependent reaction.
• Reaksi ini menghasilkan intermediat dari citric
acid cycle, dan menghasilkan substrat untuk
gluconeogenesis
Pustaka
• Harvey, R.A dan D.R. Ferrier. 2011. Lippincott’s
Illustrated Reviews: Biochemistry. Fifth Edition.
Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins.
• Murray, R.K., D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W.
Rodwell. 2003. Harper’s Illustrated
Biochemistry. Twenty-sixth Edition. United
States of America : The McGraw-Hill
Companies.

Anda mungkin juga menyukai