Anda di halaman 1dari 18

Askeb Remaja dan

Perimenoupose tentang
Keluarga Berencana

OLEH: Intan Anggraini


Shely Sagita Putri
Suci Adelliah
LATAR BELAKANG
 . Keluarga Berencana (KB) merupakan salah
satu pelayanan kesehatan preventif yang
utama bagi wanita. Keluarga Berencana
menurut WHO (World Health Organization)
adalah tindakan yang membantu pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan, mengatur jarak kelahiran,
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Tujuan program KB adalah membentuk
keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi (Rismawati, 2012).
.
Definisi Keluarga Berencana

 Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur


jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka
dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk
mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
 Program KB di Indonesia dimulai sekitar tahun 1967. Pada
tahun tersebut didirikan perkumpulan Keluarga Berencana
(PKB). Pada saat itu program KB masuk ke Indonesia melalui
jalur urusan kesehatan (bukan urusan kependudukan). Belum
ada political will dari pemerintah saat itu, karena program KB
masih dianggap belum terlalu penting.
 Ruang Lingkup Program KB

 Keluarga berencana
 Kesehatan reproduksi remaja
 Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
 Penguatan pelembagaan keluarga kecil
berkualitas
 Keserasian kebijakan kependudukan
 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) 
Macam-macam Kontrasepsi
◦ Metode Kontrasepsi Sederhana
 Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode
kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan
alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe
Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir
Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode
kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup
serviks dan spermisida (Handayani, 2010).
◦ Metode Kontrasepsi Hormonal
 Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi
yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya
konsepsi (Baziad, 2008). Kontrasepsi hormonal merupakan
kontrasepsi dimana estrogen dan progesteron memberikan umpan
balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga
terjadi hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi (Manuaba,
2010).
Macam- macam kontrapsepsi hormonal

 a) Kontrasepsi Pil
 Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
- Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengamdung hormon aktif estrogen atau progestin, dalam
dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah
dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
 Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7
tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi.
 - Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen atau progestin, dengan tiga
dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon
bervariasi setiap hari.
Kontrasepsi Suntik
 Efektivitas kontrasepsi Suntik.
 Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik
mempunyai efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan
per 100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
 Jenis kontrasepsi Suntik
◦ Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg
DMPA yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara di
suntik intramuscular (di daerah pantat).
◦ Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung
200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap dua bulan
dengan cara di suntik intramuscular (di daerah pantat atau
bokong).
Kontrasepsi Implant
 Profil kontrasepsi Implant menurut Saifuddin
(2010) yaitu:
 Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk
Jedena, Indoplant, atau Implanon
 Nyaman
 Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
 Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
 Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
 Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
 Aman dipakai pada masa laktasi.
 

Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi


Dalam Rahim (AKDR)
 Metode kontrasepsi ini secara garis besar
dibagi menjadi 2 yaitu
 AKDR yang mengandung hormon sintetik

(sintetik progesteron) dan yang tidak


mengandung hormon (Handayani, 2010).
AKDR yang mengandung hormon
Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu
Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1
tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel
Jenis – Jenis AKDR
 a) AKDR Non-hormonal
Menurur bentuknya AKDR di bagi menjadi 2 :
 Bentuk terbuka (oven device)
 Misalnya : LippesLoop, CUT, Cu-7, Marguiles,

Spring Coil, Multiload, Nova-T.


 Bentuk tertutup (closed device)
 Misalnya : Ota-Ring, Ayigon, dan Graten Berg

Ring.
b. AKDR  yang mengandung hormonal (Progestasert –T = Alza T)

a. Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar


b. benang ekor warna hitam.
c. Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat,
d. melepaskan 65mcg progesteron per hari.
Tabung insersinya berbentuk lengkung.
e. Daya kerja : 18 bulan.
Tehnik insersi : plunging ( modified withdrawal).
Metode Kontrasepsi Mantap

 Kontrasepsi mantap adalah kontrasepsi yang


ditujukan untuk mencegah kehamilan dalam
jangka waktu yang lama (tidak terbatas).
Kontrasepsi mantap dapat dilakukan pada
salah satu pasangan, dengan persetujuan dari
kedua belah pihak, serta tentunya atas hasil
pertimbangan yang matang.
 Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2

macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW)


dan Metode Operatif Pria (MOP).
Tubektomi

Metode kontrasepsi mantap yang dilakukan pada seorang wanita adalah tubektomi. Tubektomi dilakukan dengan menghambat saluran penghubung indung telur dan rahim (disebut tuba fallopi). Dengan metode ini, sel telur yang dilepaskan dari indung telur tidak akan mampu bertemu dengan sperma yang masuk, dan kehamilan
akan sulit terjadi.
Vasektomi

 Vasektomi adalah metode kontrasepsi


mantap pada pria. Metode yang dilakukan
hampir sama yaitu menghambat saluran yang
mengeluarkan sperma, sehingga sperma
tidak akan dapat keluar dari tubuh.
SIMPULAN
 Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu
dapat bersifat sementara dan permanen
(Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah
dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).
 Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengatur

jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat


mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa
cara atau alternatif untuk mencegah ataupun
menunda kehamilan.
  
  
 SARAN
 Diharapkan kepada akseptor KB suntik
untuk selalu meningkatkan pengetahuan
tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan kontrasepsi melalui sumber
informasi terpercaya, tenaga kesehatan agar
pengetahuan akseptor dapat ditingkatkan
dan patuh dalam melakukan kontrasepsi
apapun.
 Saran

 Bagi Tempat Penelitian


diharapkan kepada petugas kesehatan dengan adanya penelitian
ini dapat menjadi suatu masukan agar dapat meningkatkan mutu
layanan agar masyarakat lebih mengerti tentang kesehatan
reproduksi terutama alat kontrasepsi.

 Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan kepada institusi pendidikan dapat lebih member
masukan dan arahan kepada mahasiswa dalam memberikan
konseling KB dan selanjutnya dan dapat menyediakan materi
yang menunjang dalam melakukan penelitian tentang
kontrasepsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai