Anda di halaman 1dari 13

KMB kelompok 5

Anggota kelompok
Heru Santoso
Danik
Satiti
Defia
Naomi
Kristida aditama
Deep Vein Trombosis
Trombosis Vena Dalam (TVD) keadaan klinis
akibat terbentuknya thrombus di vena dalam
sebagian besar tidak terdeteksi dan dapat
berakibat fatal. Presentasi klinis yang paling
sering terjadi adalah deep vein trombosis dari
ektremitas bawah
Potensial causis trombus
1. adanya kerusakan endotel pada vena,
2. perubahan aliran darah (stasis)
3. status hiperkoagubalitas dari darah
Gejala DVT
• Gejala dan tanda klinis DVT mungkin
asimtomatis atau pasien mengeluh nyeri,
bengkak, rasa berat, gatal atau varises vena
yang timbul mendadak. Bengkak dan nyeri
merupakan gejala utama dan tergantung pada
lokasi. Sifat nyeri biasanya terus menerus dan
tiba-tiba. Nyeri dapat bertambah dengan
meningkatnya aktivitas atau jika berdiri dalam
jangka waktu lama
Diagnosis DVT
Simplie-red D-dimer. Konsentrasi plasma D-dimer
merupakan hasil pencernaan fibrin oleh plasmin.
Kadarnya meningkat pada pasien trombosis vena atau
emboli pulmoner. Pengukuran dilakukan dengan cara
pengambilan darah dari jari tangan pasien diperiksa
secara ELISA atau dengan Simple RED agent. Tes ini
hasil sensitifitas 97%. Tes D-dimer sering menghasilkan
positif semu pada pasien pasca bedah atau trauma.
Pemeriksaan radiologis menggunakan Venous
compression duplex ultrasonography, merupakan
teknik noninvasif yang memiliki sensitifitas 95% untuk
mendiagnosis DVT.
Komplikasi DVT
• Komplikasi utama dari DVT adalah Pulmonary
Embolism (PE). PE muncul ditandai dengan
dispnea, nyeri dada pleuritik, batuk, takikardi,
takipnea, ronki, sinkop dan hipoksia.PE
merupakan kondisi yang dapat mengancam
nyawa pasien. Post-phlebitic syndrome dapat
terjadi setelah deep vein trombosis. Kaki yang
terpengaruh dapat menjadi bengkak dan nyeri
secara kronis dengan perubahan-perubahan
warna kulit dan pembentukan borok-borok
(ulkus) disekitar kaki dan pergelangan kaki.
Tatalaksana DVT
1. Pencegahan
• Bentuk profilaksi mekanis adalah mobilisasi
dini, machine continous passive motion,
pressure vascular stocking, dan alat kompresi
pneumatik bergradasi secara elevasi tungkai
15-22 cm
2. medikamentosa
1. Heparin
2. Warfarin
3. Low dose unfractionated heparin
4. Low molecular weight heparin

Anda mungkin juga menyukai