• 1. Faktor kebudayaan
• 2. Faktor sosial
• 3. Faktor pribadi
• 4. Faktor psikologis
Perilaku konsumen pelayanan kesehatan
• Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan merupakan faktor yang paling luas
dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar
harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub
kultur dan kelas sosial. Sebagai contoh untuk
menggambarkan pengaruh faktor kebudayaan terhadap
perilaku konsumen pelayanan kesehatan rumah sakit,
pada masyarakat di daerah pedesaan ada budaya/ norma
dimana seorang ibu dan bayinya tidak boleh keluar
rumah sebelum mencapai 40 hari setelah proses
persalinan
• Faktor sosial
• Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh
faktor sosial, seperti: kelompok kecil, keluarga,
peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-
faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan
konsumen, oleh karena itu pemasar harus benar-
benar memperhitungkannya untuk menyusun
strategi pemasaran. Contoh dari pengaruh faktor
sosial ini adalah perilaku konsumen pelayanan
kesehatan rumah sakit untuk melakukan belanja
pelayanan kesehatan di luar negeri, guna
menunjukkan kelas sosial mereka.
• Faktor pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti usia dan daur hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian
dan konsep diri. Contoh pengaruh pribadi dalam
perilaku konsumen pelayanan kesehatan rumah sakit,
misalkan seorang pekerja pabrik dengan ekonomi
menengah kebawah yang diikutkan program jaminan
kesehatan dan kecelakaan akan lebih memilih
menggunakan pelayanan rumah sakit yang dapat
mencover jaminan kesehatan dan kecelakaannya
pada saat dia sedang mengalami kecelakaan kerja
yang membutuhkan penanganan medis.
• Faktor psikologis
• Perilaku pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh
faktor psikologi yang utama, yaitu motivasi, persepsi,
proses belajar, kepercayaan dan sikap.
• Contoh pengaruh psikologis ini dapat dijelaskan dari
hasil penelitian Rais (2003) dalam penelitiannya
menguji pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas rumah
sakit, biaya rawat inap terhadap keputusan konsumen
dalam memilih rumah sakit untuk berobat rawat inap di
RS Muhammadiyah Surakarta. Hasilnya menunjukkan
bahwa semua variabel tersebut mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
memilih rumah sakit untuk berobat rawat inap
Model perilaku konsumen pelayanan kesehatan rumah
sakit