Anda di halaman 1dari 22

BESI COR (CAST IRON)

Paduan Fe dengan C dimana %C >


2.14% ; (umumnya 3%C)

A. BESI COR PUTIH (WHITE CAST IRON)

B. BESI COR KELABU (GRAY CAST IRON)

C. BESI COR NODULAR (NODULAR CAST


IRON)

D. BESI COR MALLEABLE (MALLEABLE


CAST IRON
BESI COR PUTIH

Cara Pembuatan:
 Dari diagram fasa Fe-C pada
komposisi 3%C dengan pendinginan
cepat

Karakteristik:
 Kandungan Si < 1%
 Struktur mikro terdiri perlit + sementit
(Fe3C), matriknya sementit
 Permukaan patahan berwarna putih
 Sangat keras dan getas
 Tidak mampu dimesin
 Tahan aus
 Tahan korosi
BESI COR PUTIH

Fe3C (sementit)

perlit
BESI COR PUTIH
BESI COR PUTIH

Aplikasi besi cor putih:


 Bahan rol
 Bahan untuk membuat besi cor
malleable
BESI COR KELABU

Cara Pembuatan:
 Dari diagram fasa, besi cor kelabu
diperoleh melalui proses pendinginan
yang sangat lambat (super lambat),
sehingga terjadi dekomposisi sementit
(jarang dilakukan)

Fe3C  Fe(α) + C bebas (grafit)

 Menambahkan Si > 2% ke dalam besi


cor putih (paling banyak dilakukan)
Si mudah larut dalam Fe daripada C
dalam Fe; sehingga C-nya bebas
 terbentuk C bebas (grafit)
BESI COR KELABU
Karakteristik:
 Struktur mikro terdiri ferit + perlit + C
bebas (grafit, berbentuk “flakes/serpih”);
matriknya ferit atau perlit
 Permukaan patahan berwarna kelabu
 Sifat mekanik lemah dan getas ketika
menerima beban tarik (grafit serpih dan
tajam pada ujungnya); kuat dan ulet jika
menerima beban tekan
 Fluiditasnya tinggi pada temperatur
pengecoran
 Penyusutan rendah
 Mampu meredam getaran
 Mampu menyimpan panas
 Tidak mudah aus
 Mampu melumasi diri sendiri
BESI COR KELABU
BESI COR KELABU

grafit
BESI COR KELABU

Aplikasi besi cor kelabu:


 Struktur dasar dari mesin-mesin
 Bodi mesin perkakas
 Blok silinder, tutup silinder, rumah
engkol, tromol rem
 Roda gigi
 Kopling
BESI COR NODULAR

Cara Pembuatan:
 Menambahkan Mg atau Ce ke dalam
besi cor kelabu pada saat proses
pengecoran.
Fungsi Mg/Ce : membulatkan grafit

Karakteristik:
 Struktur mikro:
 Perlit+grafit  pendinginan moderate
 Ferit+grafit  pendinginan lambat
 Lebih kuat dan ulet daripada besi cor kelabu
 Sifat mekaniknya mirip baja
BESI COR NODULAR

grafit
BESI COR NODULAR

Aplikasi besi cor nodular:


 Valve (katup)
 Bodi pompa
 Crankshaft (poros engkol)
 Roda gigi
BESI COR MAMPU TEMPA

Cara Pembuatan:
 Pemanasan besi cor putih pada 800-
900°C selama waktu yang lama dan di
dalam atmosfir netral

 Pemanasan besi cor putih pada 700°C


selama 30 jam
BESI COR MAMPU TEMPA

grafit
BESI COR MAMPU TEMPA

Karakteristik:
 Struktur mikro:
 Perlit+grafit  pendinginan cepat
 Ferit+grafit  pendinginan lambat
 Bentuk grafit “cluster atau rosset”
 Kekuatan relatif tinggi
 Ulet dan dapat ditempa

Aplikasi besi cor mampu tempa:


 Connecting rod
 Gear
 Pipe fitting
VARIASI LAJU PENDINGINAN PADA BESI COR
Komposisi kimia besi cor
Efek unsur paduan pada besi cor

Si:
 Ditambahkan 1-4% untuk menaikkan
jumlah under-cooling yang diperlukan
untuk pembentukan sementit dan
meningkatkan pembentukan grafit selama
solidifikasi
 Meningkatkan fluiditas
 Sebagai agen penggrafitan
 Mengontrol laju pendinginan untuk
dekomposisi sementit
 Meningkatkan presipitasi grafit sekunder
pada grafit primer selama transformasi
eutektoid yang menghasilkan daerah luas
ferit (“free ferrite”) di sekitar grafit
Efek unsur paduan pada besi cor

S:
 Menurunkan fluiditas

Mn:
 Carbide stabilizer

Cr:
 Meningkatkan ketahanan korosi
STANDAR NOTASI BESI COR

 Standar Jepang (JIS)


 FC25: besi cor kelabu kekuatan
tarik 25 kg/mm2
 FCD: besi cor nodular

 Standar Jerman (DIN)


 GG25 = FC25
 GGG = FCD
BESI COR

Anda mungkin juga menyukai