Anda di halaman 1dari 34

NERACA MASSA SISTIM DENGAN

REAKSI KIMIA

DOSEN :

MERIATNA, ST., MT
Neraca Massa Komponen Sistim
Reaksi Tunggal
• Pada sistim dengan reaksi kimia akan melibatkan
konversi molekul membentuk molekul lain, atau
penyusunan suatu atom dalam suatu molekul
menjadi molekul lain. Akibatnya laju alir molar
masuk dan keluar dari masing-masing komponen
dalam sistim dengan reaksi kimia tidak selalu
setara. Sehingga:
… (1) N N
in
s
out
s

tidak selamanya berlaku.


• Perbedaan antara laju alir keluar dengan laju
alir masuk merupakan laju pembentukan molar
komponen S (Rs).
Rs  N out
s N in
s …… (2)

Fout
F in
Rs  s s
……. (3)
Ms
• dimana:
Ms = Berat molekul komponen S
Ns = Laju alir molar komponen S
Fs = Laju alir massa komponen S
Contoh

• Pada proses sinambung sintesa amoniak, 40


mol/jam H2 dan 12 mol/jam N2 diumpankan
ke sebuah reaktor berkatalis untuk
menghasilkan keluaran dengan laju 8 mol
N2/jam, 28 mol H2/jam dan 8 mol NH3/jam.
Berapakah laju produksi masing-masing
komponen apabila reaksi yang terjadi adalah

N2 + 3H2 2 NH3
Penyelesaian:
• RNH  N NH
out
3
 N NH
in
 8  0  8 mol/jam
3 3

• RN  N Nout  N Nin  8  12  4 mol/jam


2 2 2

• R  N  N  28  40  12 mol/jam
H2
out
H2
in
H2

• Untuk reaktan laju produksi bernilai negatif,


sedangkan untuk produk bernilai positif
• Dengan memperkenalkan laju pembentukan
komponen, neraca bahan dalam sistim dengan
reaksi kimia menjadi:
…….(4) N out
s  N  Rs
in
s
Atau
….. (5) Fsout  Fsin  M s Rs

• Dari rumusan di atas terlihat bahwa dalam sistim


dengan reaksi kimia, satu variabel yaitu laju
produksi (Rs) diperlukan untuk masing-masing
komponen. Menurut Hukum Dalton, laju produksi
atau laju penguraian tidak independen
melainkan proporsional satu dengan lainnya
menurut koefisien stoikiometri reaksi. Apabila
laju satu reaksi ditentukan, maka laju reaksi
komponen lain dapat dihitung
Contoh 2
Dari stoikiometri reaksi sintesa amoniak
N2 + 3H2 2 NH3
dapat ditentukan:
RNH3 2  RH 2 3 RNH3 2
 ,  , 
 RN 2 1  RN 2 1  RH 2 3

Misalkan laju alir umpan N2, H2 dan NH3


ditentukan berturut-turut sebesar 12, 40 dan 0
mol/jam dan laju konsumsi N2 adalah sebesar
–4 mol/jam, tentukan laju alir masing-masing
produk.
Penyelesaian:
Laju produksi NH3 dan konsumsi H2 dapat dihitung
dari laju konsumsi N2
RNH 3  2( RN 2 )
= 8 mol jam
RH 2  3( RN 2 ) = –12 mol/jam

Maka laju alir masing-masing produk:


out in
N NH  N NH  RNH 3  0  8  8 mol/jam
3 3

out in
NN  NN  RN 2  12  4  8 mol/jam
2 2

out in
NH  NH  RH 2  40  12  28 mol/jam
2 2
• Dari contoh di atas, dengan kehadiran sebuah
reaksi kimia yang melibatkan S komponen,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Jika salah satu laju produksi komponen
diketahui, telah mencukupi untuk menentukan
laju produksi sebanyak (S-1) komponen yang
lain.
2. Persamaan neraca massa, disamping variabel
alur alir, mengandung satu variabel independen
tambahan, yaitu laju produksi salah satu
komponen yang dipilih sebagai acuan.
Konsep Laju Reaksi
• Dalam merumuskan neraca komponen lebih
diinginkan menggunakan laju produksi yang
bukan merupakan laju reaksi salah satu
komponen yang dipilih sebagai acuan.

Contoh 3.
Tinjau ulang Contoh 2:
RNH3 2  RH 2 3 RNH3 2
 ,  , 
 RN 2 1  RN 2 1  RH 2 3
atau:
RNH 3 RH 2 RN 2
 
2 3 1
dari Contoh 2 diperoleh RNH = 8 mol/jam,
3

RH = –12 mol/jam sehingga


2

RNH 3 / 2 = 8/2 = 4

RH 2 /  3 = –12/–3 = 4, dan

RN2 /  1 = –4/–1 = 4
Konsep laju reaksi dapat digeneralkan dengan
memperkenalkan sebuah notasi umum untuk
koefisien stoikiometri sebuah reaksi kimia σs.
Koefisien stoikiometri ini berharga negatif untuk
reaktan dan berharga poositif untuk produk. Laju
reaksi r dapat didefinisikan sebagai:
Rs
r  s = 1, 2,…, S …. (6)
s
Dari definisi di atas, laju produksi komponen S yang
terlibat dalam suatu reaksi dapat diperoleh dari
persamaan:
Rs   s r s = 1, 2,…, S …… (7)
Sehingga persamaan neraca mol dan massa
komponen (Pers. 4 dan 5) menjadi:

N out
s N in
s   sr s = 1, 2,…, S … (8)
Dan
F s
out
 F   sM sr
s
in
s = 1, 2,…, S ……(9)

Dalam bentuk umum dapat disimpulkan bahwa


dalam menyusun neraca komponen sistim
dengan satu reaksi kimia, hanya diperlukan
sebuah variabel tambahan yaitu laju reaksi r.
Contoh 4:
Tinjau kembali Contoh 2 dengan laju N2, H2 dan NH3
berturut-turut adalah 12, 40 dan 0 mol/jam
diumpankan ke sebuah reaktor sintesa amoniak
melalui reaksi:
N2 + 3 H2 2 NH3
Apabila laju alir molar N2 keluar reaktor sebesar 8
mol/jam, hitung laju alir molar komponen yang lain.

Penyelesaian:
Dari persamaan reaksi diperoleh:
 N 2  1,  H 2  3,  NH 3  2
Neraca mol komponen:
N out
N2 N in
N2  r  12  r  8 … (1)
N Hout2  N Hin 2  3r  40  3r … (2)
out
N NH 3  N NH 3  2 r  0  2 r
in
… (3)
dari Pers. (1) diperoleh: r = 4 mol/jam.
dari Pers. (2) diperoleh: N Hout2  40 - 3(4) = 28 mol/jam
dari Pers. (3) diperoleh: N NH
out
3 
0 + 2(4) = 8 mol/jam
Dari contoh di atas, harga numerik dari laju reaksi, meskipun
independen dari setiap komponen dalam reaksi tetapi juga
sebagai fungsi dari nilai koefisien stoikiometri reaksi.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa:
•Meskipun harga r tergantung pada harga koefisien
stoikiometri, laju keluaran tidak berubah karena harganya
hanya tergantung pada perbandingan koefisien stoikiometri.
•Pada persamaan neraca komponen (Pers. 8) atau (Pers. 9)
bahwa laju reaksi r biasanya berperan sebagai variabel
intermediate (antara) di dalam perhitungan.
•Setelah r diketahui dan dengan mengetahui salah satu laju
aliran masuk atau keluar, maka laju alir komponen lain yang
tidak diketahui dapat dihitung.
•Dalam kinetika reaksi r seringkali dihitung dari temperature,
tekanan, komposisi dan profil aliran bahan di dalam reaktor,
tidak tergantung pada persamaan neraca komponen.
Konversi dan Reaktan Pembatas

Suatu hal yang lazim dan umum digunakan


untuk mengukur keberlangsungan reaksi kimia
adalah dengan konversi komponen. Konversi
reaktan S (XS) didefinisikan sebagai:

N N
in out
Xs  s s
….. (10)
N sin
Konversi suatu komponen, memberikan hubungan
antara laju alir masuk dan keluar dari komponen
yang bersangkutan. Hubungan ini dapat digunakan
untuk menghitung laju reaksi:
N out
s  N   sr
in
s
…. (11)

dan dari definisi konversi komponen S:


Ns X s  Ns  Ns
in in out ….. (12)

Dengan mensubstitusikan ke dua persamaan di


atas diperoleh
N sin X s
r …. (13)
s

Dari Pers. (13) terlihat bahwa apabila konversi


suatu komponen diketahui, maka laju reaksi
dapat dihitung dan perhitungan neraca bahan
dapat diselesaikan dengan laju tersebut
Contoh 6
• Proses modern untuk produksi asam nitrat di
dasarkan pada oksidasi amoniak melalui reaksi
Haber. Tahap pertama reaksi adalah oksidasi
NH3 pada katalis platina untuk menghasilkan NO
melalui reaksi
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O

Pada kondisi reaksi tertentu, dengan laju umpan


40 mol/jam NH3 dan 60 mol/jam O2 diperoleh
konversi NH3 sebesar 90%. Hitung laju aliran
keluar reaktor untuk semua komponen.
Penyl:
Dari Persamaan 13
N NH 3 X NH 3  40 0,9
in

r   9 mol/jam
  NH 3 4
Laju alir komponen keluar reaktor adalah
 NH 3  4r  40  4 9   4 mol/jam
out in
N NH 3 N

N out
O2 N in
O2  5r  60  5 9  15 mol/jam

out
N NO  N NO
in
 4r  0  4 9  36 mol/jam

N Hout2O  N Hin 2O  6r  0  6 9  54 mol/jam


Kesimpulan yang dapat diambil dari contoh soal
di atas:
1. Konversi didefinisikan hanya untuk reaktan
tertentu.
2. Apabila konversi tidak disebutkan atas dasar
reaktan tertentu, maka konversi didasarkan pada
reaktan pembatas (limiting reactan).
3. Reaktan pembatas didefinisikan sebagai
reaktan yang terlebih dahulu habis bereaksi
(terbatas) dengan berlangsungnya reaksi.

Tinjau neraca komponen untuk reaktan S:


… (14) N out  N in   r
s s s

Komponen S merupakan reaktan dengan nilai σs


berharga negatif, maka laju reaksi pada saat
reaksi selesai:
… (15) Ns  0
out

Sehingga persamaan laju reaksinya:


… (16) N sin X s
r 
s
Dari persamaan di atas yang menjadi reaktan
pembatas adalah reaktan yang memiliki nilai
perbandingan yang paling kecil.
Contoh 7
Tinjau kembali Contoh 6, apabila umpan
amoniak dan oksigen yang diumpankan ke
reaktor dengan laju mol yang sama (equimolar)
= 100 mol/jam diperoleh konversi 80%. Hitung
laju aliran keluar reaktor semua komponen

Penyelesaian:
•Konversi pada contoh soal ini tidak didasarkan
pada salah satu reaktan, karena itu harus dianggap
atas dasar reaktan pembatas.
N Oin2 50
  10
  O2 5
in
N NH 50
3
  12,5
  NH 3 4
Analisa Derajat Kebebasan

• Analisis derajat kebebasan pada dasarnya


merupakan suatu tertib mekanisme untuk
menghitung semua variabel, persamaan
neraca, dan hubungan-hubungan lain
yang berkaitan dengan persoalan yang
dikaji. Derajat kebebasan dari suatu sistim
neraca massa dengan reaksi kimia juga
didefinisikan sebagai mana yang terdapat
dalam Bab 2 Pers. (13)
• Apabila derajat kebebasan positif,
dikatakan bahwa rumusan
permasalahannya kurang terdefinisi.
• Apabila derajat kebebasan negatif,
memiliki arti bahwa rumusan persoalannya
kelebihan spesifikasi.
• Untuk derajat kebebasan nol, dikatakan
bahwa rumusan persoalan telah tepat
terspesifikasikan, artinya jumlah
persamaan tepat sama dengan jumlah
variabel yang tidak diketahui.
Berdasarkan persamaan neraca komponen
untuk semua komponen yang tidak terlibat
dalam reaksi maka Sebuah persamaan
neraca dapat dituliskan untuk masing-
masing komponen dan penjumlahan semua
komponen S merupakan neraca total.
S
N out  N in  r   s … (17)
s 1
S
F out  F in  r   s M s … (18)
s 1
• Neraca massa total dapat ditambahkan
pada neraca komponen, sehingga
terdapat (S+1) persamaan neraca dan
hanya S buah persamaan yang
independen.
• Jumlah persamaan independen yang
tersedia untuk penyelesaian sama dengan
jumlah komponen.
• Dalam sistim dengan satu reaksi kimia,
pada perhitungan derajat kebebasan
harus ditambahkan satu variabel
tambahan yaitu r (laju reaksi kimia).
Contoh 8
Untuk membuat gas sintesa (H2 dan N2) dengan komposisi 75% H2
dan 25% N2 dilakukan dengan cara mencampur producer gas (78%
N2, 20% CO, 2% CO2) dengan water gas (50% H2, 50 % CO). Gas
CO yang bersifat dapat meracuni katalis dihilangkan dengan
mereaksikan campuran gas dengan kukus untuk membentuk CO2
dan H2.
Reaksi yang terjadi:
CO + H2O CO2 + H2
CO2 yang terbentuk selanjutnya dihilangkan dengan cara
penyerapan dengan media penyerap yang sesuai. Komposisi
dinyatakan dalam % mol. Kukus diumpankan ke dalam reaktor
dengan laju yang tepat agar semua CO terkonversi. Tentukan
perbandingan laju alir producer dan water gas yang harus
dicampurkan dan laju alir di semua alur alir.
Penyelesaian:
• Neraca komponen:
CO : 0 = 0,2N1 + 0,5N2 - r
H2O : 0 = N3 - r
CO2 : N4 = 0,02N1 + r
H2 : 0,75N5 = 0,5N2 + r
N2 : 0.78NN21 =0,25 NN25
Ambil dasar perhitungan pada aliran 1 = 100
mol/jam. Gas N2 adalah gas inert (gas yang tidak
terlibat dalam reaksi) sehingga:
NN21 = NN25 = (0,78) (100) = 78 mol/jam
XN25N5 = NN25
0,25N5 = 78
N5 = 312 mol/jam
Penjumlahan neraca komponen CO dan H2 diperoleh:
0,75N5 = 0,2N1 + N2
N2 = 0,75N5 – 0,2N1
= (0,75)(312) – 0,2(100) = 214 mol/jam
Dari neraca CO:
r = 0,2N1 + 0,5N2
= 0,2(100) + 0,5(214) = 127 mol/jam
Dari neraca H2O:
N3 = r = 127 mol/jam
Dari neraca CO2:
N4 = 0,02(100) + 127 = 129 mol/jam
Sehingga:
N1/N2 = 100/214 = 0,467
TERIMAKASI

JANGAN LUPA DI BACA, DI TULIS


DIBUKU DAN DIULANG ULANG
PENGERJAAN CONTOH SOAL

TETAP SEMANGAT DAN JAGA


KESEHATAN

SEMOGA KITA SELALU DALAM


LINDUNGAN ALLAH SWT Aamiin..

Anda mungkin juga menyukai