Anda di halaman 1dari 107

DEMOGRAFI

MATERI PERSIAPAN OLIMPIADE GEOGRAFI

Asthina Novita Syanur


Teknik Geodesi dan Geomatika ITB
DEFINISI DEMOGRAFI
Kata Demografi berasal dari Bahasa Yunani,

DEMOS,
rakyat/penduduk
GRAFEIN,
menggambar/menulis

ASTHINA NS, 2017


DEMOGRAPHY
Formal Demography concerns with 4 things
Is the number of units (inhabitants) in the
1 SIZE population

Is the arrangement of the population at a


2 DISTRIBUTION given time, geographically or among various
types of residential areas.

Is the distribution of characteristics such as


3 STRUCTURE age, gender groups etc among the population.

Is the increase or decrease of the total


4 CHANGE population or of the one of it's structural
units.

ASTHINA NS, 2017


MOST POPULOUS COUNTRY, mid
2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
China 1,387
India 1,353
United States 325
INDONESIA 264
Brazil 208
Pakistan 199
Nigeria 191
Bangladesh 165
Russia 147
Mexico 129

Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017

ASTHINA NS, 2017


MOST POPULOUS COUNTRY, 2050
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
India 1,676
China 1,343
Nigeria 411
United States 397
INDONESIA 322
Pakistan 311
Brazil 231
Rep.Dom.Congo 216
Bangladesh 212
Ethiopia 191

Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017

ASTHINA NS, 2017


POPULASI DUNIA (Mid-2017)

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
SUMBER
DATA
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


1. SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.

Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan


penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang
bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara
atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu
yang pendek.

JENIS SENSUS METODE SENSUS

1. De Jure 1. Canvasser
2. De Facto 2. House Holder

ASTHINA NS, 2017


Kesalahan Sensus
1. Error of coverage = tidak seluruh penduduk
tercacah atau tercacah dua kali.
2. Error of content = kesalahan pelaporan dari
responden.
3. Error of estimate = kesalahan data yang berasal
dari petugas.

ASTHINA NS, 2017


Waktu Pelaksanaan
Sensus
Periode pencacahan setiap 10 tahun
sekali pada tahun yang berakhiran 0

Waktu pencacahan satu hari.


- Sebelum merdeka 1920 dan 1930.
- Setelah merdeka 1961, 1971,
1980,1990 , 2000 , dan 2010

ASTHINA NS, 2017


2. REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang
dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah
administrasi.
CIRI -CIRI
1. Bersifat pasif.
2. Jenis data yang dicatat meliputi :
- Kelahiran
- Kematian
- Mobilitas horisontal dan vertikal
- Perkawinan dan perceraian

ASTHINA NS, 2017


3. SURVEI PENDUDUK
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara
mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode
survei tidak dilakukan diseluruh wilayah negara, melainkan
hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili
seluruh wilayah negara tersebut.

ASTHINA NS, 2017


KOMPOSISI
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


SEX RATIO
 

SEX RATIO =

DEPENDENCY RATIO
 

DEPENDENCY RATIO =

ASTHINA NS, 2017


PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi
menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)

ASTHINA NS, 2017


JENIS PIRAMIDA
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
sumber : http://sp2010.bps.go.id
ASTHINA NS, 2017
DINAMIKA
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


FAKTOR PENYEBAB
DINAMIKA
PENDUDUK
FERTILITAS

MORTALITAS

MIGRASI

ASTHINA NS, 2017


A. FERTILITAS
Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang digunakan
untuk menunjukan tingkat pertambahan anak .

Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap


1000 orang penduduk per tahun.

Skala Tingkat kelahiran :


>30 digolongkan tinggi;
20-30 digolongkan sedang;
<20 digolongkan rendah.

ASTHINA NS, 2017


Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. Budaya banyak anak banyak rezeki

Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas


a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
TOTAL FERTILITY
RATES

Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2015

ASTHINA NS, 2017


Angka Kelahiran (Mid-2017)

ASTHINA NS, 2017


FORMULA
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar
 
CBR =

Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar


 
CDR =

ASTHINA NS, 2017


B. MORTALITAS
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian
per tahun per seribu penduduk.

Skala Tingkat Kematian :


9-13 digolongkan rendah;
14-18 digolongkan sedang;
>18 digolongkan tinggi.

ASTHINA NS, 2017


Angka Kematian (Mid-2017)

ASTHINA NS, 2017


Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll

Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti


mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll

ASTHINA NS, 2017


C. MIGRASI

*Dijelaskan pada Mobilitas Penduduk

ASTHINA NS, 2017


MOBILITAS
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


MOBILITAS PENDUDUK
M
VERTIKAL
O
B MACAM- MOBILITAS PENDUDUK
I MACAMNYA PERMANEN (MIGRASI)
L MOBILITAS PENDUDUK
HORIZONTAL
I
T MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN
A
S PENDORONG
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENARIK ULANG BERMUSIM
P ALIK
E PENGHAMBAT
N
D
U
DAMPAK
D
U
K ASTHINA NS, 2017
PENGERTIAN
MOBILITAS PENDUDUK

Gerak atau perpindahan


penduduk dari suatu
tempat ke tempat yang
lain atau dari suatu
daerah ke daerah lain
dalam jangka waktu
tertentu .

ASTHINA NS, 2017


TEORI EVEREST S LEE

ASTHINA NS, 2017


TEORI TODARO
Orang orang bermigrasi karena perbedaan
pendapatan dan kesempatan kerja

ASTHINA NS, 2017


FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
FAKTOR PENDORONG (push) yang bersifat SENTRIFUGAL
1. Makin berkurangnya sumber daya alam
2. Hilangnya mata pencaharian.
3. Perbedaan tingkat upah
4. Diskriminasi yang bersifat penekanan atau penyisihan
5. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena tidak lagi kesempatan untuk
pengembangan diri, pekerjaan atau perkawinan.
6. Menjauhkan diri dari daerah asal oleh karena bencana alam seperti banjir,
kebakaran, kekeringan, gempa bumi, atau epidemic penyakit.
7. Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup terbatas dan lapangan
pekerjaan terbatas pada pertanian
8. Jarak yang tidak jauh dan mudahnya transportasi mendorong mobilitas
penduduk.

ASTHINA NS, 2017


Faktor penarik (pull)
FAKTOR PENARIK (pull) yang bersifat SENTRIPETAL
1. Kesempatan mendapat pekerjaan sesuai dengan latar belakang
profesinya dibandingkan di daerah asal.
2. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
3. Kesempatan yang lebih tinggi memperoleh pendidikan atau
pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki.
4. Keadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca
perumahan, sekolah, da fasilitas umum lainnya.
5. Ketergantungan, seperti dari seorang isteri terhadap suaminya
yang tinggal di tempat yang dituju.
6. daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai
dan lebih lengkap
7. Informasi ajakan teman, saudara
8. Daya tarik kota besar

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
FAKTOR PENGHAMBAT
Faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan yang disebut
penghalang.
1. Jarak
2. Jenis alat transport
3. Biaya transport
etc

ASTHINA NS, 2017


DAMPAK MOBILITAS
PENDUDUK
Dampak positif mobilitas penduduk:
1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan
3. Membantu kesempatan kerja & usaha
4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL

Dampak negatif mobilitas penduduk:


1. meningkatnya angka kriminalitas.
2. gelandangan, pengangguran.
3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat.
4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL

ASTHINA NS, 2017


MACAM - MACAM
MOBILITAS PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


Mobilitas Penduduk
Vertikal
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau
perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih
modern.

Mobilitas Penduduk Horizontal


Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas penduduk
geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju
ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra 1984, 4).
Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya : propinsi,
kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.
- MOBILITAS PERMANEN
- MOBILITAS NONPERMANEN

ASTHINA NS, 2017


A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN

Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain


dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan.

1) Migrasi Internasional
Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
- IMIGRASI
- EMIGRASI
- REMIGRASI/REPATRIASI

ASTHINA NS, 2017


2) Migrasi internal
Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain
- TRANSMIGRASI
- URBANISASI
- RURALISASI

ASTHINA NS, 2017


TRANSMIGRASI
Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat
penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya.

TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut:


a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa.
b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan
kesukuan menghilang.
c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga program
pembangunan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air.

ASTHINA NS, 2017


JENIS TRANSMIGRASI
a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa
c) Transmigrasi bedol desa
d) Transmigrasi spontan

ASTHINA NS, 2017


DAMPAK
TRANSMIGRASI
A. DAMPAK POSITIF B. DAMPAK NEGATIF
1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk 1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan
pemukiman
2)Mengurangi kepadatan penduduk
3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk 2) Terganggunya habitat hewan liar di
daerah tujuan transmigrasi
4)Mengurangi pengangguran di daerah asal
transmigrasi 3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara
penduduk asli dengan para pendatang
5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi
6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah
tujuan transmigrasi
7)Memperlancar pembangunan di daerah
tujuan transmigrasi

ASTHINA NS, 2017


URBANISASI
Dalam artian sempit urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota.

ASTHINA NS, 2017


PENGARUH
URBANISASI
A) BAGI PEDESAAN :  B) BAGI PERKOTAAN : 
1.Penduduk desa sebagian besar 1.Kepadatan penduduk melebihi daya
golongan tua dan anak-anak  tampung kota 
2.Permasalahan pemukiman kumuh
2.Kekurangan tenaga yang
potensial 3.Permasalahan dalam bidang
kesehatan 
3.Perkembangan desa terlambat  4.Pencemaran lingkungan 
4.Produksi pertanian menurun 5.Meningkatnya pengangguran
6. Tingginya tindak kriminalitas
5.Modal desa pindah ke kota
7. Terjadinya kemacetan lalu lintas

ASTHINA NS, 2017


RURALISASI
Perpindahan penduduk dari kota ke desa

Faktor faktor yang memengaruhi :


1) Faktor pendorong ruralisasi:
a) Kejenuhan tinggal di kota
b) Harga lahan di kota semakin mahal
c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) Faktor penarik ruralisasi:
a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah
b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana
c) Suasana lebih tenang
d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.

ASTHINA NS, 2017


B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN

Disebut juga MOBILITAS SIRKULER

Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan


TIDAK ada niatan MENETAP di daerah tujuan.

Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan menjadi tiga


macam, yaitu:
1) Sirkulasi harian
2) Sirkulasi mingguan
3) Sirkulasi bulanan

ASTHINA NS, 2017


DAMPAK MOBILITAS SIRKULER

Positif Negatif
a. Terjadinyapenyerapan tenaga a. Menimbulkan kenaikan volume
kerja dari luar daerah. lalulintas dan angkutan pada
jam jam atau hari hari tertentu.
b. Memperoleh tenaga kerja
dengan upah yang relatif lebih b. Mengurangi peluang kerja bagi
murah. masyarakat atau penduduk asli.
c. Adanya arus para penglaju c. Beban kota atau daerah yang
dapat meningkatkan prasarana didatangi semakin berat
transportasi. karena terjadinya kenaikan
jumlah penduduk.
d. Terjadinya pemerataan
pendapatan.
ASTHINA NS, 2017
JENIS MOBILITAS
SIRKULER
A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu
penduduk yang karena pekerjaanya harus melakukan
perjalanan dari tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di
daerah lain. Pagi berangkat dan sore atau malam hari
pulang.
B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau
keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu
daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali
ke tempat tinggalnya

ASTHINA NS, 2017


DONOR/ SENDER RECEIVER
REGION REGION
ASTHINA NS, 2017
EFEK MIGRASI PADA
DONOR & RECEIVER
REGION
A. DEMOGRAFI
Imbalance demography structure
Marriage rate falls at donor region
Rapid increase in receiver

B. SOSIO-ECONOMY
Competitive and young skilled worker at receiver
Less development at donor

C. CULTURE
Mixing culture at receiver

ASTHINA NS, 2017


TEORI
KEPENDUDUKAN

ASTHINA NS, 2017


ALIRAN MALTHUSIAN

Pertumbuhan POPULASI >>>


Deret UKUR

Pertumbuhan MAKANAN >>>


Deret HITUNG

THOMAS ROBERT MALTHUS

An Essay on the Principle of Population, 1798

ASTHINA NS, 2017


CARA YANG DITAWARKAN:
1. Preventive Check
Pengurangan Penduduk Melalui
Penekanan Kelahiran.

a. Moral Restraint (Pengekangan


Diri: Penundaan Perkawinan)
b. Vice (Kejahatan: Penguguran)

2. Positive Check
Pengurangan Penduduk Melalui Proses Kematian.
a. Vice (Pembunuhan)
b. Misery (Kemelaratan, Penyakit)

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
KRITIK TERHADAP TEORI MALTHUS

 Tidak memperhitungkan kemajuan transportasi,


pengiriman bahan makanan antar daerah lancar
 Kemajuan bidang teknologi
 Usaha pembatasan kelahiran
 Fertilitas menurun jika sosek meningkat

ASTHINA NS, 2017


ALIRAN NEO MALTHUSIAN
(GARRETT HARDIN DAN PAUL EHRLICH)

Satu-satunya cara untuk menghindari skenario


Malthus adalah mengontrol kelahiran, meski
dengan pemaksaan

 Pengontrolan kelahiran harus dilakukan


 Keluarga berencana lebih baik daripada moral
restrains
The limit to Growth
SDA

Penduduk

Bahan makanan

industri Polusi

Book written by Meadow


(KARL MARX DAN FRIEDRICH
ENGEL)
Tidak setuju pendapat malthus ttg tekanan penduduk terhadap
bahan makanan tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan
kerja

Saran sistem kapitalis diubah menjadi sistem sosialis


TEORI MODERN
A.SOSIAL EKONOMI
1. JOHN STUART MILL,
Manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Kemiskinan dapat dihindari
dan bukan karena sistem kapitalis. Saran peningkatan pendidikan
2. ARSENE DUMONT
Teori Kapilaritas Sosial. Orang Berkeinginan Mencapai Kedudukan Tertinggi, Untuk
Itu Keluarga Besar Merupakan Beban
3. EMILE DURKHEIM
Akibat pertumbuhan penduduk muncul persaingan untuk mempertahankan hidup
sehingga berlomba meningkatkan kualitas
B. TEKNOLOGI
HERMAN KAHN, dengan teknologi pemasalahan sumberdaya alam terselesaikan.
Dapat melipatgandakan produksi pertanian, mengubah barang habis pakai, akhirnya
pendapatan meningkat. Percaya dengan sistem daur ulang
TRANSISI
DEMOGRAFI

ASTHINA NS, 2017


TRANSISI
DEMOGRAFI
PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian
tinggi” menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”

Ada 5 tahap
1. High Stationary
2. Early Expanding
3. Lately Expanding
4. Low Stationary
5. Declining

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
BONUS
DEMOGRAFI

ASTHINA NS, 2017


BONUS DEMOGRAFI
Suatu wilayah yang usia
produktifnya lebih banyak
dibandingkan dengan usia non
produktif.
Dikatakan bonus karena tidak
terjadi terus menerus
melainkan hanya terjadi sekali
dalam beratus-ratus tahun.
“Sekali dan tidak bertahan lama”

ASTHINA NS, 2017


Lanjutan . . .

• Keadaan ini, sudah mulai berlangsung sejak tahun 2000


dimana Depedency ratio mulai turun dan akan
berlangsung sampai tahun 2030, maksimal 2035
Jumlah penduduk usia produktif (15-64
thn)yang akan melonjak melebihi jumlah
penduduk usia nonproduktif (<15 thn dan
>64 thn). 2020-2035 mendatang,
Indonesia diperkirakan akan memiliki
dependency ratio sebesar 0,4-0,5 yang
berarti setiap 100 orang penduduk usia
produktif hanya menanggung 40-50 orang
penduduk usia nonproduktif.
ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
Kesempatan Emas Demografi Indonesia
2020-2035
..merupakan modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan
pengembangan pasar domestik...
"Bonus Demografi"

Catatan:
Semakin kecil angka Dependency Ratio  "Bonus demografi" periode ini lebih
semakin besar proporsi usia produktif  berkualitas karena lebih banyak
semakin tinggi produktivitas ekonomi
tenaga terlatih  asumsi: TINGKAT
PENDIDIKAN HARUS LEBIH TINGGI
Sumber: Menko Perekonomian, 2010 ASTHINA NS, 2017
ASTHINA NS, 2017
Perbandingan Piramida Populasi
2030
USA Japan

Golden
opportunity!

Malaysia Indonesia

ASTHINA NS, 2017


Perkembangan Komposisi
Tenaga Kerja Indonesia
4.60%
Universitas 3.20%
1.80%
2010
2.70%
Diploma I,II,III 2.20% 2006
1.60%
2001

7.80%
SMK 6.20%
5.50%

14.60%
SMA 12.70%
10.30%

18.90%
SMP 20.20%
17.70%

51.50%
SD atau tidak tamat SD 55.50%
63.00%

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00%

ASTHINA NS, 2017


Sumber: BPS, berbagai tahun
Peluang Bonus
Demografi
1. Jumlah pengangguran berkurang
2. Meningkatnya daya saing bangsa
3. Bertumbuhkembangnya karya kreatif dan inovatif oleh
pemuda sebagai kontribusi pembangunan negara
4. Pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik
5. Indonesia menjadi negara maju

ASTHINA NS, 2017


Ancaman Bonus Demografi
1. Pengangguran besar-besaran
2. Banyaknya penduduk dengan tingkat
pendidikan rendah (Anies Baswedan)
3. Produktivitas nasional menurun
4. Penduduk usia muda tergerus oleh
“budaya luar” (Prof. Sri Edi Swasono)

ASTHINA NS, 2017


Pemerintah Tetapkan 4 Prasyarat Bonus
Demografi

Penduduk harus berkualitas

Terserap dalam pasar kerja

Meningkatnya tabungan di tingkat rumah tangga

Meningkatnya perempuan yang masuk dalam pasar kerja

ASTHINA NS, 2017


ASTHINA NS, 2017
DISTRIBUSI
DAN
KEPADATAN
PENDUDUK

ASTHINA NS, 2017


POPULATION
DENSITY
>200 people/km2 Average
Densely Populated number of
<200 people/km2 but >10 people/km2
people living
Moderately Populated on 1 square
<10 people/km2
km of land in
Sparsely Populated a particular
country
ASTHINA NS, 2017
POPULATION
DENSITY (2015)

ASTHINA NS, 2017


EXTREME DENSELY POPULATED AREA 2017

AUSTRALIA
3.22 People/km 2

MONACO
25,969 People/km2
ASTHINA NS, 2017
Population
Density

Arithmatic Physiologic

What’s the difference ?


ASTHINA NS, 2017
LATIHAN
Jumlah penduduk 1.000.000 yang 60% nya adalah petani.
Luas wilayah adalah 50 km2 yang 1/5 nya wilayah tidak
subur. Tentukan kepadatan penduduk
a. Aritmatik
b. Fisiologi
c. Agraris

ASTHINA NS, 2017


INDEKS TEKANAN
PENDUDUK (ITP)
Jika

Nilai ITP > 1


Terjadi tekanan penduduk melebihi kemampuan lahan. Sudah tidak dapat
menampung

Nilai ITP = 1
Penggunaan lahan optimal terhadap kemampuan lahan. Tepat tanpa
tekanan berarti.

Nilai ITP < 1


Belum terjadi tekanan penduduk. Masih dapat menampung

ASTHINA NS, 2017


BENEFIT LOSS

?
ASTHINA NS, 2017
THEORIES OF CARRYING
CAPACITIES
MALTHUS vs BOSERUP

ASTHINA NS, 2017


Causes of Sparse Causes of Dense
Population Population
a) Coastal areas
a) Mountainous area b) A flat area
b) Extreme Climate c) Areas that are close to a good
c) A heavily forested area supply of water
d) Areas that flood a lot d) Areas with good natural resources
e) No jobs e) Areas that are close to good fertile
f) Poor supply of electricity, gas and agricultural land
water f) Areas with good developed
g) Poor communications transport links
h) Shortage of natural resources g) Plenty of available jobs
i) No schools or hospitals h) Available electricity and water
j) Areas that regularly suffer from supply
natural disasters i) Good communications Good
quality schools and hospitals

ASTHINA NS, 2017


PROBLEMS OF PROBLEMS OF
OVERPOPULATION UNDERPOPULATION
a) unemployment
b) shortage of schools and
hospitals a) shortage of workers
c) shortage of hoses and informal b) less people paying tax
settlements grow c) Schools and hospitals may close
d) Congestion may increase d) Public transport links might close
e) Prices may increase e) less innovation and development
f) shortage of clean drinking water, (lee brain power)
electricity, etc. f) Not possible to exploit all
g) an increase in air, noise and resources
water pollution e.g. open g) Hard to defend country
sewers, fires, etc. h) Necessary to attract migrants
h) The rural-urban fringe may be
damaged

ASTHINA NS, 2017


PERHITUNGAN
DEMOGRAFI

ASTHINA NS, 2017


PERUBAHAN PENDUDUK
Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk :

Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati)

Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)

Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar)


(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode

ASTHINA NS, 2017


ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK
Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan
kecepatan pertambahan perduduk untuk interval waktu tertentu.
1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR
Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara linear bila
besar pertambahan penduduk untuk setiap interval waktu selalu
sama.
2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK
Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara geometrik
bila angka pertumbuhannya tetap dan perhitungannya dilakukan
secara bertahap, misalnya tahun demi tahun.
3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL
Pada Pertumbuhan Eksponensial, angka pertumbuhan setiap
tahun bertambah.
ASTHINA NS, 2017
1. Angka Pertumbuhan Linear

b = Besar pertumbuhan penduduk


rata-rata selama satu tahun
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun
akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir
r = Angka pertumbuhan penduduk

Data yang diperlukan untuk menghitung angka pertumbuhan ini :


-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk dilakukan

ASTHINA NS, 2017


Geometrik

r = Angka pertumbuhan penduduk


Pn = Jumlah Penduduk pada tahun
akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir

Data yang diperlukan untuk menghitung angka pertumbuhan ini :


-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk dilakukan

ASTHINA NS, 2017


Eksponensial

r = Angka pertumbuhan penduduk


Pn = Jumlah Penduduk pada tahun akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir
Log e = 0,4342945
e = bilangan natural 2,71828

Data yang diperlukan untuk menghitung angka pertumbuhan ini :


-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk dilakukan

ASTHINA NS, 2017


WAKTU LIPAT DUA
Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu
penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini
terutama sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh
karena negara-negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk
yang sangat besar, tanpa diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai.

T = Waktu Lipat dua


In 2 = 0,693
r = Angka pertumbuhan penduduk

ASTHINA NS, 2017


WAKTU LIPAT TIGA DSt
Rumus umum untuk menghitung waktu lipat, misal lipat n dapat
diturunkan dengan cara sebagai berikut.

T = Waktu Lipat Lima


In 5 = 1,60944
r = Angka pertumbuhan penduduk

ASTHINA NS, 2017


LATIHAN
1. Diketahui jumlah penduduk tahun 2010 adalah 5000
jiwa, berapa jumlah penduduk tahun 2012 jika laju
pertumbuhan penduduk adalah 1%

2. Diketahui jumlah penduduk tahun 2010 adalah 5000


jiwa, jumlah penduduk 15 tahun setelahnya adalah
10500 jiwa, berapa laju pertumbuhan penduduknya

3. Diketahui jumlah penduduk tahun 2010 adalah 5000


jiwa, berapa jumlah penduduk tahun 2008 jika laju
pertumbuhan penduduk 7%
ASTHINA NS, 2017
Diketahui jumlah penduduk tahun 2010 adalah 5000 jiwa,
berapa jumlah penduduk tahun 2020 jika laju pertumbuhan
penduduk adalah 1%

ASTHINA NS, 2017


latihan
1. Jumlah penduduk di suatu kota tahun 2015 adalah 5000
jiwa, tahun berapa menjadi 10000 jika laju pertumbuhan
penduduk 7%

2. Jumlah penduduk di suatu kota tahun 2015 adalah 5000


jiwa, 30 tahun setelahnya menjadi 10000, berapa laju
pertumbuhan penduduknya

3. Jumlah penduduk di suatu kota tahun 2015 adalah 5000


jiwa, tahun berapa menjadi 20000 jika laju pertumbuhan
penduduknya 2%
ASTHINA NS, 2017

Anda mungkin juga menyukai