Peta konseptual
Beberapa pertanyaan
• Apakah ilmu pengetahuan itu?
• Bagaimana kedudukannya dalam Islam?
• Bagaimana kedudukannya terhadap keyakinan dan amal?
• Dari manakah asalnya?
• Apa fungsinya?
• Apakah yang bisa diketahui manusia?
• Bagaimana dia mengetahuinya?
• Apa saja alat pengetahuannya?
• Apa yang boleh dan tidak boleh diketahui?
• Apa yang baik dan tidak baik diketahui?
• Apakah tujuan ilmu?
•Jasmani
Hakikat
Darus salam
•Ruhani Iptek
sukses
Darul bawar
Tugas & Sosial Seni &
budaya gagal
tgg jawab
perbaikan
•Ibadah
•Khilafah
1. Definisi Iptek
• Pengetahuan = pemahaman subyek terhadap obyek
melalui panca indera
• Ilmu = pengetahuan yang sistematis, empiris,
rasional, bersifat umum dan akumulatif, yang
diperoleh melalui metode2 tertentu
• Teknologi = produk ilmu pengetahuan
Tinjauan Bahasa Arab-Islam
• Ilmu berasal dari bahasa Arab yakni ( ) ِع لْمberasal dari (-َع لِ َم
)ي ْعلَ ُم
َ maknanya mengetahui-pengetahuan.
• Tapi ()ع لِ َم
َ masih satu akar juga dengan ()ع لَ َم
َ maknanya
adalah memberi tanda yang masdarnya (ع َالمة-ًَ َ )ع ْلمَا
َ
maknanya petunjuk/tanda/alamat yang sama maknanya
dengan ayat ((اية
• Dan begitu pula istilah alam ( )ع المmasih satu akar kata
dengannya, termasuk alam shaghir (tubuh kita/anfus) dan
alam kabir (jagat raya/afaq)
ِ
• Dengan demikian, ada hubungan erat antara ilmu ()ع لْم,
tanda/alamat ()ع لَ َم,
َ dengan alam/ciptaan ()ع الم:
“Segala sesuatu yang diperoleh dari alam dan ayat yang dengannya
si pencari ilmu memahami alam/ayat tersebut dan dengannya ia
mengenal (ma’rifah) kepada Pencipta alam dan ayat tersebut”
• Inilah definisi yang diambil oleh Syed Muhammad Naquib
al-Attas dari al-Jurjani dalam kitab at-Ta’rifaat:
Husul suurat asy-syai’ fil aql, wushul an-nafs ila ma’na syai’
(memperoleh gambaran ttg sesuatu dlm akal, dan sampainya
jiwa pada arti sesuatu)
• Karena itu, manusia yang mempelajari alam atau ayat
namun dengannya ia tidak menjadi mengenal Pencipta,
sungguh merupakan sesuatu yang aneh, seperti mereka
yang melihat rambu-rambu lalu-lintas namun ia bukannya
mengikuti rambu-rambu itu, justru terpana oleh rambu-
rambu itu.
MEMBACA
ayat ayat
Hadits lain:
“Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya (melihat wajah Allah ta’ala)” (QS Yunus: 26). (HR. Muslim dalam
Shahih Muslim, no. 181)
• Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab beliau
“Ighaatsatul lahafaan” menjelaskan bahwa kenikmatan
tertinggi di akhirat ini (melihat wajah Allah ta’ala) adalah
balasan yang Allah SWT berikan kepada orang yang
merasakan kenikmatan tertinggi di dunia, yaitu
kesempurnaan dan kemanisan iman, kecintaan yang
sempurna dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya, serta
perasaan tenang dan bahagia ketika mendekatkan diri dan
berzikir kepada-Nya.
2. Kedudukan ilmu dalam Islam
Di dalam Al-Qur’an...
ما
َ َّ ن إِن
َ مو ُ َ ين اَل يَعْل
َ ِ ذَّ ال َ و ن
َ ومُ َ ل ْ ع َ ي ين َّ
َ ستَوِي ال
ِ ذ ْ َل ي ْ َل ه ْ ُ• ق
ْ َ أْل ُ ُ
]9/اب [الزمر ِ َ يَتَذَك َّ ُر أولو ا لب
• “Katakanlah “Apakah sama, orang-orang yang
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”
Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang bisa
mengambil pelajaran.” (QS. Al-Zumar: 9)
م ْ ل ِ عْ ال وا وت ُ أ ين ذ َّ ال و م ُ ك ن م وا ن م َ • يَرفَع اللَّه الَّذِين آ
َ ُ َ ِ َ ْ ْ ِ ُ َ َ ُ ِ ْ
]11/ير [المجادلة ٌ ِ خبَ ن َ ملُو َ ْما تَع َ ِه ب ُ َّ ات وَالل ٍ ج َ د َ َر
• Allah mengangkat orang-orang yang beriman
daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
dengan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah, 11).
ن َ َ عل
َّ ِ ماءُ إ ُ ْ ه ال
ِ عبَا ِد
ِ ن
ْ م ِ ه َ َّ ْشى الل َ ما يَخ َ َّ • إِن
]28/ور [فاطر ٌ ف َ يز
ُ غ ٌ ز ِ ع
َ ه
َ َّ الل
• Sesungguhnya yang takut kepada Allah
diantara hamba hambaNya hanyalah ‘ulama
(Fatir 35: 28)
]114/ما [طه ً ْ عل
ِ زدْنِي ِ ب
ِّ ر
َ ْ
ل ُ
ق َ •
و
• Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan.” (Thaha 20: 114)
]19/ه [محمد َّ الل اَّلإ هَ ل إ اَل ه نَ علَم أ َ •
ُ ِ َ ِ ُ َّ ْ ْ فا
• Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada
Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah (Muhammad
47: 19)
ما
َ ِ وب
َ اب
َ َ تِ كْ ال ون
َ م
ُ ِّ ل ع
َ ُ ت م
ْ ُ تْ نُ ك ا م
َ ِ ب ين
َ ِّ يِ ن اَّ برَ وا ُ نو ُ • ك
]79/ون [آل عمران َ س ُ م تَدْ ُر ْ ُ كُنْت
• “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani
(orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada
Allah swt. (Al-Imran 3: 79)
َش ِه َد الل ّ َ ُه أَن َّ ُه ل َا ِإل ََه ِإلَّا ُه َو َوال َْمل َا ِئك َ ُة َوأُول ُو ال ِْعل ْ ِم َقا ِئ ًما ِبال ْ ِق ْس ِطل َا ِإل ََه ِإلَّا
]18/يم [آل عمران ُ ُه َو ال َْع ِزي ُز ال َْح ِك
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang
berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-
orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan
melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Ali Imran 3: 18)
Lihat juga ayat-ayat al-Qur’an yang lain seperti: al-Nisa 83,113; Toha
114; al-Kahfi 65-66; Ali Imran 18; al-Ra’d 19; Al-Syura 52; Yunus 68; al-
Maidah 4.
Di dalam Al-Hadits
عليكم بالعلم فإ ّن طلبه هلل عبادة ومعرفته خشية والبحث عنه جهاد وتعليمه لمن ال يعلمه
صدقة ومذاكرته تسبيح ِبه يُعرف اهللُ و يُعبد وبه يهتدون بهم و ينتهون إلى رأْيهم
“Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk mencari keridhaan Allah
adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah, mengkajinya adalah
jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
sedekah dan mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah
diketahui dan disembah, dan dengan ilmu pulalah diagungkan dan
ditauhidkan. Allah mengangkat (kedudukan) suatu kaum dengan ilmu,
dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan Imam bagi manusia,
manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan
merujuk kepada pendapat mereka.”
Abu al-Aswad al-Duali: