Anda di halaman 1dari 35

Nama kelompok

20. SINDI NUR KHASANAH


21. SOVIA MAHARANI
22. WULANDARI PRATIWI
23. FAIZAH NURUL QOSIDAH
24. WIWIN OKTAVIANA
25. DITA NUR PRASETYAWAT
KARAKTERISTIK ISLAM
RABBANIY
YAH DAN
SYUMULI
YYAH
AL-
ISLAM ; IJABIYYA
DINUL H DAN
TAWAZUN
NIMAH
PENGERTIA
N
AL-
ISLAM ; WAQ’IYY
DINUL AH
KAMIL
KARAKT
ERISTIK
ISLAM
ADALAH
Rabbaniyah (ketuhanan).
Ke-rabbaniyyah-an Islam meliputi dua hal:
(1) Rabbaniyah ghayah (tujuan) dan wijhah (orientasi),
(2) Rabbaniyyah mashdar (sumber hukum) dan manhaj (pedoman). Rabbaniyah
ghayah (tujuan) dan wijhah (orientasi), adalah merupakan sifat khas Islam selalu
menggiring manusia kepada satu ghayah (tujuan) dan satu wijhah (orientasi), yaitu
Allah Rabbul ‘Alamin.
Islam mengarahkan manusia agar menjadikan Allah Ta’ala sebagai tujuan
akhir dan
sasarannya, puncak cita-citanya, sehingga akhir dari usaha dan kerja keras mereka
dalam kehidupannya di alam fana ini adalah Allah Ta’ala.
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju
Tuhanmu,
maka pasti kamu akan menemui-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq, 84: 6)
Syumuliyah (menyeluruh/universal)

Pembahasan mengenai karakteristik syumuliyah ini sudah kita bahas di


materi syumuliyatul Islam sebelumnya. Kesimpulannya bahwa ajaran Islam
itu bersifat syumuliyatuz-zaman (mencakup seluruh dimensi waktu),
syumuliyatul minhaj (mencakup seluruh pedoman kehidupan), dan
syumuliyatul makan (mencakup seluruh dimensi ruang).
Sebagai tambahan, Syaikh Yusuf Qaradhawy dalam bukunya Al-
Khashaisul Ammah Lil Islam
menyebutkan bahwa risalah Islam juga mencakup seluruh sisi kemanusiaan
(insaniyyah).
Maksudnya, Islam itu adalah risalah bagi akal, ruh, jasad, kemauan, instink
maupun naluri.
Berikut contoh Rabbaniyyah dan
Syumuliyyah

Contoh tauhid rububiyah : Contoh Syumuliyah (lengkap dalam seluruh


• meyakini bahwa hanya ALLAH yang aspek kehidupan) Misalnya:
memberikan rezeki • dari pandangan hidup, suatu bangsa
• Meyakini hanya ALLAH yang mampu dan
mempunyai pedoman dalam
maha menciptakan
memandang setiap persoalan yang
Contoh syirik terhadap tauhid rububiyah
:
dihadapi serta mencari solusi dari
• meyakini bahwa kita yang memelihara hewan persoalan tersebut. Pada akhirnya
peliharaan kita, dan mereka tidak akan pandangan hidup bisa di artikan
bertahan tanpa kita sebagai sebuah nilai-nilai yang
• meyakini ada benda-benda tertentu yang dapat dimiliki suatu bangsa yang diyakini
mendatangkan keselamatan kebenarannya.
HADIST RABANIYYAH DAN SYIMULIYYAH

• Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: • Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫ب َوا ْل ُح ْك َم َوا لنُّبُ َّوةَ ثُ َّم يَقُ ْو َل لِلنَّا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫َما َكا َن لِبَ َش ٍر اَ ْن ي ُّْؤتِيَهُ ُ ْال ِك ٰت‬
‫س ُك ْونُ ْوا ِعبَا ًدا لِّ ْي ِم ْن ُد ْو ِن هّٰللا ِ َو ٰلـ ِك ْن ُك ْونُ ْوا َربَّا نِ ٖيّ َن بِ َما ُك ْنتُ ْم‬ ِ  ۚ ‫ت‬ َ ‫َولَـقَ ْد بَ َع ْثنَا فِ ْي ُك ِّل اُ َّم ٍة َّرس ُْواًل اَ ِن ا ْعبُ ُدوا هّٰللا َ َوا جْ تَنِبُوا الطَّا ُغ ْو‬
‫ب َوبِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْد ُرس ُْو َن‬ ٰ ْ ِّ
َ ‫“  تُ َعل ُم ْو َن ال ِكت‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬ َ ‫اْل‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ُو‬
ْ ‫ر‬‫ي‬ْ ‫س‬ َ ‫ف‬  
ۗ ُ ‫ة‬َ ‫ل‬ ٰ ‫ت َعلَ ْي ِه الض‬
‫َّل‬ ْ َّ ‫ق‬‫ح‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬‫ن‬ْ ‫م‬ ‫و‬ ُ ‫فَم ْنهُم م ْن هَ َدى هّٰللا‬
ِ ْ ِ ِ   َ َّ ْ ِ َ َّ ْ ِ
• ‘tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi ‫ْف َكا َن َعا قِبَةُ ْال ُم َك ِّذ ِبي َْن‬ َ ‫“ فَا ْنظُر ُْوا َكي‬
kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, • Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul
kemudian dia berkata kepada manusia, "Jadilah untuk setiap umat (untuk menyerukan),
kamu penyembahku, bukan penyembah Allah," "Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut", kemudian
tetapi (dia berkata), "Jadilah kamu pengabdi- di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh
pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan.
Kitab dan karena kamu mempelajarinya!"“ Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang yang mendustakan
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 79) (rasul-rasul)."(QS. An-Nahl 16: Ayat 36)
KESIMPULAN

rabaniyyah syumuliyyah
• Salah satu karakter syariat Islam adalah • Salah satu karakteristik syumuliyah adalah
rabbaniyah, yaitu bersumber dari Rabb, segala makhluk yang ada di bumi juga
Allah SWT, dan bertujuan mengantarkan adalah umat islam seperti kita, ini
makhluk kepada ridha Rabb SWT. Istilah menunjukkan makna komprehensifnya
rabbani atau rabbaniyah berasal dari kata islam karena islam mencakup aspek
dasar rabb, ditambah huruf alif dan nun teologis, aspek ibadah, aspek
nisbah yang memberikan fungsi makna kemasyarakatan/mu'amalah, aspek ekonomi,
mubalaghah, yaitu bentuk penyangatan aspek hukum baik pidana maupun perdata
bahkan aspek politik/ kenegaraan
IJABIYYAH DAN TAWAZUN

Ijabiyyah (membangun sikap positif)

Ajaran Islam mendorong umatnya bersikap positif. Dalam menjalani kehidupan seseorang sebagai lawan dari
pesimisme dan fatalism keimanan bukan lah sesuatu yang beku dan kering yang tidak sangup mengerakan manusia.

Keimanan adalah sumber tenaga jiwa yang mendorong manusia untuk mentrealisasikan kebaikan dan
kehendak allah dalam kehidupan ril.

sekalipun secara nyata selalu ada kebaikan dan kejahatan. Dengan demikian, gambaran hidup yang ditampilkan para
pesimis ini adalah kehidupan suram dan tiada harapan .
Tawazun

(seimbang dan proporsional) Islam mengarahkan agar kehidupan ini berjalan secara proporsional .

Memperhatikan seluruh aspek kehidupannya secara seimbang, lahir dan batin, jasmani dan rohani, serta
material dan spiritual dalam kerangka ibadah meraih akhirat.

Dalam mencapai tujuan akhirat, Islam bukanlah agama yang memisahkan antara urusan batin, rohani, atau spiritual, dengan urusan
lahir, jasmani, dan material. Islam tidak menerima sikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam memperhatikan satu aspek, dan membuang
aspek yang lainnya. Islam memandang dua aspek ini adalah satu kesatuan yang harus ditempatkan secara proporsional dalam tujuan
meraih akhirat
AYAT TENTANG IJABIYYAH
(MEMBANGUNSIKAP POSITIF)
• artinya: “Hai orang-orang yang beriman, • ‫ين آ َمنُوا ا ْد ُخلُوا فِي الس ِّْل ِم َكافَّةً َوال‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut
ٌ ِ‫ان إِنَّهُ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمب‬
‫ين‬ ِ ‫ط‬ ِ ‫تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا‬
َ ‫ت ال َّش ْي‬
langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu
”(Al Baqarah ayat 208)
AYAT TENTANG TAWAZUN (KESEIMBANGAN) Q.S.AL-QASHASH AYAT
77 :
• Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah َ َ‫اخ َرةَ ۖ َواَل ت‬
• ‫نس‬ ِ ‫ك ٱهَّلل ُ ٱل َّدا َر ٱلْ َء‬َ ‫َوٱ ْبتَ ِغ فِي َمٓا َءاتَ ٰى‬
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
ۖ‫ك‬ َ ‫ك ِم َن ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِسن َك َمٓا أَحْ َس َن ٱهَّلل ُ إِلَ ْي‬ َ َ‫صيب‬ ِ َ‫ن‬
kamu melupakan bahagianmu dari ُّ‫ض ۖ إِ َّن ٱهَّلل َ اَل ي ُِحب‬ ِ ْ‫ر‬َ ‫أْل‬ ‫ٱ‬ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ‫د‬
َ ‫ا‬‫س‬َ َ ‫ف‬ ْ
‫ٱل‬ ‫َواَل تَب ِْغ‬
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah ‫ين‬ َ ‫ْٱل ُم ْف ِس ِد‬
(kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan” (Q.S.AlQashash: 77)
KESIMPULAN

Ijabiyyah (positif) Tawazun ( seimbang )


• Cara hidup Islam mendorong ketaatan • Cara hidup Islam adalah bentuk yang
kepada Tuhan dalam ruang yang positif. seimbang antara Wahyu dan akal,
Semua aktivitas dalam kehidupan karena Wahyu diturunkan untuk
manusia memiliki relevansi dan dipercaya dan dipahami oleh akal
konsekuensi dalam agama dan manusia. Juga keseimbangan antara
sebaliknya dalam ibadah seperti yang diketahui dan yang tidak diketahui
syahadat dengan lidah harus antara yang nyata dan yang tidak nyata.
dipraktikkan dalam aktivitas nyata
WAQIYYAH

Waqi’yyah (sesuai dengan realita)


• waqi’yyah di defenisikan sebagai realiti dan kebenaran.ini menunjukkan
bahwa Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia
ataudengan kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam
dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang,
kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan
tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku,
adat istiadat dan sebagainya. Ia melibatkan ajaran islam yang bersifat
praktikal sesuai dijadikan amalan di dalam kehidupan manusia.
WAQIYYAH (SESUAI DENGAN REALITA)

• Waqi’iyyah (sesuai dengan realita) Ajaran Islam selalu sejalan


dengan realita, situasi, dan kondisi manusia. Hal ini karena
agama ini turun dari Allah Ta’ala yang memahami realita,
situasi, dan kondisi yang dilalui oleh seluruh ciptaan-Nya. َ‫أ‬
• Islam datang dengan sistem aqidah yang waqi’iyyah, yang
mengungkapkan serangkaian hakikat keimanan dengan ayat-ayat qauliyah
dan kauniyah; mengajak manusia berfikir menggunakan akalnya.

• Aqidah Islam bukan kepercayaan-kepercayaan tanpa dasar seperti kisah-


kisah Yunani atau hikayat-hikayat Romawi atau yang lainnya.
PRINSIP PRINSIP WAQIYYAH
IALAH:
• Praktikal bukan utopia.Manyelesaikan masalah
• Menekakan kesederhanaan
• Positif terhadap pemikiran
Prinsip yang wujud dalamal-Waqi’iyyah adalah menjadikan ibadah sebagai
perkaedahan untuk pembangunan berteraskan Islam. Pertama, ajaran Islam bersifat
praktikal dan bukanlah utopia (khayalan). Maka Islam mengambil kira kenyataan
sebenar kehidupan manusia di dunia ini yang dipenuhi dengan unsur-unsur amal
makruf nahi mungkar . Justru itulah ajaran Islam adalah lebih praktikal dan benar serta
sesuai diamalkan dalam kehidupan seharian
Artinya: ‫ض َواَل فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ُك ْم‬ ِ ْ‫ص ْيبَ ٍة فِى ااْل َر‬ ِ ‫اب ِم ْن ُّم‬ َ ‫ص‬ َ َ‫َمٓا ا‬
‫ك َعلَى هّٰللا‬ َ ِ‫ب ِّم ْن قَب ِْل اَ ْن نَّ ْب َراَهَا ۗاِ َّن ٰذل‬
ٍ ‫اِاَّل ِف ْي ِك ٰت‬
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di ِ
bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri ‫يَ ِس ْي ۖ ٌر‬
melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadid, 57: 22).
KARAKTERISTIK ISLAM
PENGE RTIAN KARAKTERISTIK ISLAM ADALAH Salah satu khas
islam yang terpenting sinonim Al-adalah adalah al-istiqomah yang artinya
tegak lawan dari al-adl adalah aniyaya, adil menurut bahasa adalah
sesuatu yang tegak di dalam jiwa sebagai kejujuran dan ketulusan. Ia juga
berarti imbang, pertengahan; tidak berlebihan dan juga tidak
mengabaikan. begitulah karakteristik risalah Islam. Ia mengikat manusia
dengan nilai-nilai kejujuran dan ketulusan; tegak di atas kebenaran. Tidak
aniaya, seimbang, dan pertengahan. Keadilan adalah indentitasnya dalam
sebuah aspek kehidupan.
• Katakteristik tiap ajaran agama-agama manusia memiliki
perbedaan masing-masing dengan pemikiran dan
permohonan terhadap al-kitab yang dipelajari sebagai
dasarnya dalam beragama islam mempunyai
karakteristik sendiri. Misalanya dalam bidang
kebudayaan, pendidikan, sosial ekonomi, politik dak
sebagainya, karakteristik tersebut dapat kita lihat dalam
sumber Al-qur'an dan hadist.
ALLAH TA’ALA BERFIRMAN :
ۤ ‫هّٰللا‬
Artinya : ‫ئ ِذى ْالقُرْ ٰبى َويَ ْن ٰهى َع ِن‬ ِ ‫اِ َّن َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َس‬
ِ ‫ان َواِ ْيتَا‬
‫ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‬
sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan
Dia melarang (melakukan) perbuatan
keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran. Qs an-
nahl ayat 90
BEBERAPA CONTOH PERILAKU SEHARI HARI YANG
MENCERMINKAN SIKAP KEADILAN

1. Selalu menjaga lisan terhadap orang lain, seperti tidak


mengejek temanHindari tingkah laku yang menyakiti orang
lain
2. Tidak mengambil keputusan atas kepentingan pribadi
3. Membagi waktu untuk belajar dan bermain sebagai bentuk
adil kepada diri sendiri
4. Hindari bersikap yang didasari dengan rasa marah dan
dendam.
Artinya :
‫َواِ ْن طَ ۤا ِٕٕىِـفَ ٰت ِن ِم َن ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن ا ْقتَتَلُ ْوا فَاَصْ لِح ُْوا‬
Dan apabila ada dua golongan orang-orang
mukmin berperang, maka damaikanlah antara ‫ت اِحْ ٰدىهُ َما َعلَى ااْل ُ ْخ ٰرـى‬ ْ ‫بَ ْينَهُ َم ۚا فَاِ ۢ ْن بَ َغ‬
‫فَقَاتلُوا الَّتي تَ ْبغي ح ٰتّى تَف ۤيء ا ٰلٓى اَمر هّٰللا‬
keduanya. Jika salah satu dari keduanya ِ ِ ْ ِ َ ْ ِ َ ْ ِ ْ ِ ِ
berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain,
‫صلِح ُْوا بَ ْينَهُ َما بِ ْال َع ْد ِل‬ْ َ ‫ت فَا‬ ْ ‫ۖفَاِ ْن فَ ۤا َء‬
maka perangilah (golongan) yang berbuat
zalim itu, sehingga golongan itu kembali ‫َواَ ْق ِسطُ ْوا ۗاِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِط ْي َن‬
kepada perintah Allah. Jika golongan itu
telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil,
dan berlakulah adil. Sungguh, Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil
• Ayat-ayat dalam Al-Quran banyak membicarakan keadilan, hal ini
menunjukkan bahwa Allah SWT adalah sumber keadilan dan
memerintahkan untuk menegakkan keadilan di dunia ini kepada para
rasulNya dan seluruh hambaNya. Oleh karena itu, bagi orang mukmin
yang menegakkan keadilan dapat dikatagorikan sebagai orang yang
telah berupaya meningkatkan kualitas ketakwaan diri. Keadilan dalam
Islam berarti persamaan, keseimbangan, pemberian hak kepada
pemiliknya dan keadilan Ilahi.
AL-ISLAM ; DINUL KAMIL

• Agama merupakan sistem yang mengatur bagaimana taat


kepada Allah SWT. Hanya islam agama yang diridhai Allah
SWT karena agama ini sempurna.Agama yang sempurna
adalah menaati Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW di
seluruh aspek kehidupan manusia. “Dan agama tidak akan
mungkin terwujud secara sempurna tanpa diusahakan
sesungguhnya agama (yang •‫ف‬ َ َ‫اختَل‬ْ ‫ين ِع ْن َد هَّللا ِ اإْل ِ ْساَل ُم ۗ َو َما‬
َ ‫إِ َّن ال ِّد‬
diridhai) di sisi Allah hanyalah ‫اب إِاَّل ِم ْن بَ ْع ِد َما َجا َءهُ ُم‬ َ َ‫ين أُوتُوا ْال ِكت‬ َ ‫الَّ ِذ‬
Islam. Tiada berselisih orang-orang ‫ت هَّللا ِ فَإِ َّن‬ ‫ْال ِع ْل ُم بَ ْغيًا بَ ْينَهُ ْم ۗ َو َم ْن يَ ْكفُ ْر بِآيَا‬
yang telah diberi Al-Kitab kecuali
ِ
‫ب‬ ِ ‫ا‬ ‫س‬
َ ‫ح‬
ِ ْ ‫هَّللا َ َس ِرـي ُع‬
‫ال‬
sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya."
• Kesempurnaan islam memiliki komponen pokok : kesempurnaan
dalam aqidah dan syariah.Aqidah islam adalah aqidah yang
sempurna. Aqidah bersifat pasti, tetap, stabil, kokoh, mantap,
mapan, permanen, dan tidak berubah. Aqidah islam tidak
terpengaruh situasi dan kondisi (tidak tercampur pikiran manusia,
tidak akan berubah sepanjang masa).Syariah islam adalah syariah
yang sempurna. Memiliki karakter yang unik, yakni mencakup sisi
yang bersifat pasti, tetap, stabil, kokoh, mantap, mapan, permanen
dan tidak berubah.
• Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan dikurangi.
Kewajiban umat Islam adalah ittiba’. Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫يتلَك ُُم ال ْ ِإ ْسل َا َم ِدينًا‬‫ض‬ِ ‫ر‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ت‬ ‫م‬ ‫ع‬ ِ
‫ن‬ ‫ُم‬ ‫ك‬ ‫َي‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ت‬‫م‬ ‫م‬ ‫ت‬َ ‫أ‬‫و‬ ‫ُم‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ
‫د‬ ‫ُم‬ َ
ُ ََ َ ْ ْ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ‫…“ ال ْيَ ْو َم أ‬
‫ك‬َ ‫ل‬‫ْت‬ ‫ل‬ ‫ـْم‬
‫ك‬

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam
sebagai agama bagimu …” QS. Al-Maa-idah
DALAM KITAB IGHATSATUL LAHFAN, IBNUL QAYYIM
MENGATAKAN BAHWA HUKUM ITU ADA 2 MACAM :

Dalam kitab Ighatsatul Lahfan, Ibnul Qayyim mengatakan bahwa hukum itu
ada 2 macam :
1. Hukum yang tidak akan berubah, baik oleh zaman, tempat dan oleh ijtihad
imam Seperti wajibnya perkera yang wajib, haramnya perkara yang haram
dan hudud yang sudah ditetapkan terhadap masalah criminal

2. Hukum yang dapat berubah karena tuntutan maslahat, baik yang berkenaan
dengan waktu, tempat dan situasi. Seperti jenis dan kadar ta’zir (hukuman
terhadap perilaku kriminal yang tidak disebutkan jenis hukumnya oleh
syariat.
AL ISLAM : DINUN NI’MAH
• Al Islam disebut sebagai dinun ni’mah karena agama ini membawa
kebaikan, keberkahan, dan anugerah kepada hal-hal yang bersifat
aqliyan(berhubungan dengan akal), fithratan (berhubungan dengan
naluri), dan ‘adatan (adat kebiasaan, tata krama, serta hal-hal yang
normal dan lazim) yang dimiliki manusia.

Ni’mah Pada Hal” yang Bersifat ‘Aqliyan Risalah Islam yang rasional ini
apabila difahami dengan baik tentu membawa pengaruh kepada
perkembangan akal pikiran, kepandaian, dan intelektual manusia
Ni’mah Pada Hal-hal yang Bersifat Fithratan Islam membawa
kebaikan, keberkahan, dan anugerah kepada hal-hal yang bersifat
fithratan (kefitrahan). Maksudnya, risalah Islam itu membawa pengaruh
yang baik bagi pembentukan sifat, karakter, serta naluri manusia yang
pada dasarnya selalu cenderung kepada kebaikan.

Islam adalah agama yang musayaratul fithrah(selaras dengan fitrah,


sifat, watak dasar, karakter, dan naluri manusia). Islam melakukan
muhafadzatan (penjagaan), ri’ayatan (pemeliharaan), tanmiyatan
(pengembangan), dan taujihan(pengarahan) terhadap fitrah ini agar
menjadikan dinul Islam sebagai wijhah (arah orientasi)-nya.
PADA HAL HAL YANG BERSIFAT FITHARATAN

Islam membawa kebaikan, keberkahan, dan anugerah kepada hal-hal yang


bersifat fithratan
(kefitrahan). Maksudnya, risalah Islam itu membawa pengaruh yang baik bagi
pembentukan sifat, karakter, serta naluri manusia yang pada dasarnya selalu
cenderung kepada kebaikan.
Islam adalah agama yang musayaratul fithrah (selaras dengan fitrah, sifat,
watak dasar, karakter, dan naluri manusia). Islam melakukan muhafadzatan
(penjagaan), ri’ayatan (pemeliharaan),
tanmiyatan (pengembangan), dan taujihan (pengarahan) terhadap fitrah ini
agar menjadikan dinul Islam sebagai wijhah (arah orientasi)-nya. Dengan demikian
ia akan senantiasa
terjaga di atas.
• Sesungguhnya dalam ‫ف‬ ِ ‫اختِاَل‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ْ‫ر‬ َ ‫اْل‬ ‫ا‬‫و‬َ ‫ت‬
ِ ‫و‬ٰ ‫َّم‬
ٰ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ق‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫َّن فِ ْي َخ‬
penciptaan langit dan bumi, ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬ِ َ‫الَّي ِْل َوالنَّه‬
dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal. Q.S Ali 'Imran
Ayat 190
PEDOMAN HIDUP DALAM SELURUH ASPEK
KEHIDUPAN
Islam adalah Minhajul Hayah dalam Aspek Al-Akhlaq (akhlak)
Dalam materi syumuliyatul Islam kita telah mendapatkan gambaran umum
bahwa Islam telah menggariskan manhaj (pedoman) dalam aspek akhlak.
Kedudukannya demikian penting dalam dinul Islam, sebagaimana
disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamsendiri,
“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaikan
akhlak.” (HR. Ahmad). Islam mengatur akhlak manusia dalam semua
sisinya; sebagai individu, keluarga, dan masyarakat. Bahkan Islam
mengatur pula akhlak yang berkaitan dengan makhluk-makhluk yang
tidak berakal.
Diantaranya disebutkan dalam hadits dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu
bahwa :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan yang
sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut.
Ketika dia keluar dia
mendapati seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah
karena kehausan. Orang itu berkata, ‘Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku
alami tadi’. Maka
dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air, dan sambil
menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik keatas lalu memberi anjing itu
minum. Karenanya Allah
THANK YOU <3

do you have any questions ??

Anda mungkin juga menyukai