Anda di halaman 1dari 27

Tata Laksana Jenazah &

Aspek Hukum Penanggulangan


Covid-19
dr.Dudut Rustyadi,SpFM(K),SH
Konsultan Medikolegal
Dasar Hukum
• Undang Undang RI no. 4 tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular
• Undang Undang RI no.6 tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan
Referensi
• WHO. Infection Prevention and Control for the safe
management of a dead body in the context of
COVID-19 Interim guidance. 24 March 2020.
• Kemendagri RI. Pedoman Umum Menghadapi
Pandemi Covid-19 bagi Pemerintah Daerah,
Pencegahan Pengendalian Diagnosis dan
Managemen. Maret 2020. Lamp 7, hal 133.
• Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19 Revisi ke 4. 2020. Hal 70-1
Latar Belakang
• Kondisi pandemi mengakibatkan tidak dapat
menentukan dengan pasti jenazah/kematian
akibat COVID-19
Tujuan
• Pencegahan penyebaran COVID-19 kepada
tenaga medis maupun tenaga pengurus
jenazah serta keluarga dan masyarakat.
Ruang Lingkup
• Pasien meninggal yang terkonfirmasi
positif Covid-19
• Pasien PDP yang meninggal di RS
sebelum keluar hasil swab.
• Jenazah dari luar RS yang memiliki
riwayat ODP atau Pasien PDP
• Pasien DOA (Death on Arrival) rujukan
dari RS/TKP non faskes.
Aspek Hukum
• Penanganan jenazah merupakan bagian dari
upaya penanggulangan wabah penyakit menular
karena ;
1. Jenazah dapat menjadi sumber penularan
penyakit wabah
2. Memerlukan pananganan khusus, baik sarpras
dan SDM.
• Tidak boleh meninggalkan norma agama
serta harkatnya sebagai manusia.*

* Pasal 5 (1) UU no 4 tahun 1984


Cont`...Aspek Hukum
• Merupakan kewajiban hukum rumah sakit ;
1. Pengelolaan bahan-bahan (jenazah) yang
mengandung penyebab penyakit dan dapat
menimbulkan wabah diatur dengan PP.*
2. RS yang menangani jenazah yang
mengandung penyebab penyakit dan dapat
menimbulkan wabah, wajib mematuhi ketentuan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7.*

* Pasal 7 ** Pasal 13 UU no 4 tahun 1984


Cont`...Aspek Hukum
Ketentuan Pidana ;
• Sengaja menghalangi pelaksanaan
penanggulangan wabah, pidana penjara 1 tahun
dan/atau denda satu juta rupiah;
• Bila lalai: 6 bulan penjara dan/atau denda Rp 500
ribu.*
• Sengaja mengelola secara tidak benar bahan-
bahan yang dapat menimbulkan wabah, pidana
penjara 10 tahun dan/atau denda Rp 100 juta ;
• Bila lalai: 1 tahun penjara dan/atau denda Rp 10
juta.**
*Pasal 14,**Pasal 15 UU no 4 tahun 1984
Cont`...Aspek Hukum
Kekarantinaan Kesehatan;
Bertujuan untuk:
1. Melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau
Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat yang
berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat.
2. Mencegah dan menangkal penyakit dan/atau
Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat yang
berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat.*

*Pasal 3 UU no 6 tahun 2018


Cont`...Aspek Hukum
Kekarantinaan Kesehatan;
Berada dalam Status Karantina bila:
• Setiap kendaraan darat yang:
a. Datang dari wilayah yang terjangkit
b. Terdapat orang hidup atau mati yang diduga
terjangkit ; dan/atau
c. Terdapat orang atau barang diduga terpapar
didalam keadaan darurat.*

*Pasal 35 UU no 6 tahun 2018


Cont`...Aspek Hukum
Sanksi Pidana:
• Orang yang tidak mematuhi dan/atau
menghalang-halangi penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan, dipidana penjara 1
tahun dan/atau didenda 100 juta rupiah *

*Pasal 35 UU no 6 tahun 2018


Risiko Penularan
• Penularan melalui droplet yang dapat keluar dari
lubang tubuh ketika jenazah dimanipulasi, yaitu ;
1. Pemindahan dari ruang rawat
2. Pemulasaraan Jenazah, misal memandikan
jenazah
3. Pemindahan jenazah ke mobil jenazah
4. Menurunkan jenazah di liang kubur
• Untuk itu ;
Wajib menutup lubang-lubang tubuh untuk
mencegah cairan tubuh keluar
Alat Pelindung Diri (APD)

LEVEL 2 LEVEL 3
• Head Cap • Head Cap
• Goggle/kaca mata • Goggle/kaca mata
pelindung pelindung
• Masker surgikal • Masker N 95
• Apron plastik • Apron plastik
• Sarung tangan/hand • Sarung tangan/hand
schoen non steril schoen non steril
• Boots/Shoe Cover • Boots/Shoe Cover
Tata Laksana
1. Pemindahan Jenazah
• Petugas menutup lubang hidung dan mulut
dengan kapas yang telah dibasahi klorin 0,5%.
• Pastikan tidak ada cairan yang keluar.
• Luka akibat tindakan medis ditutup dengan
plester kedap air
• Jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah
atau dibungkus dengan plastik pernbungkus.
Pastikan Kantong jenazah harus tertutup
sempurna.
Cont`...Tata Laksana
1. Pemindahan Jenazah
• Jenazah dapat dipindahkan ke brankar jenazah,
lalu brankar ditutup dan dikunci rapat.
• APD yang digunakan selama proses
pemindahan jenazah dibuka dan dibuang di
ruang perawatan kecuali masker surgikal.
• Jenazah dipindahkan ke kamar jenazah, petugas
tetap menggunakan masker surgikal
• Jenazah hanya boleh dipindahkan dari brankar
jenazah oleh petugas yang menggunakan APD
lengkap.
Cont`...Tata Laksana
2. Desinfeksi Jenazah
• Menggunakan APD lengkap Level 2 ;
1. Shoe cover atau sepatu boots
2. Apron, apron gaun lebih diutamakan
3. Masker Surgical
4. Penutup kepala atau head cap
5. Goggle atau face shield
6. Hand schoen non steril
• Bahan larutan formaldehyde 10% & lebih, atau
Klorin 0,5%-1%.
Cont`...Tata Laksana
Tehnik Desinfeksi Jenazah ;
• Menggunakan larutan formaldehyde 10% atau
lebih dengan paparan minimal 30 menit, atau
dengan teknik intraarterial (bila memungkinkan),
intrakavitas dan permukaan saluran pernapasan.
Setelah dilakukan tindakan desinfeksi, dipastikan
tidak ada cairan yang menetes atau keluar dari
lubang- lubang tubuh, atau
• Penggunaan k l o r i n 0,5%-1% untuk teknik
intrakavitas dan permukaan saluran napas.
Pemulasaraan Jenazah
A. Memandikan Jenazah
1. Memandikan jenazah hanya dilakukan setelah tindakan
desinfeksi.
2. Petugas pemandi jenazah menggunakan APD lengkap
dan dibatasi dua orang saja
3. Keluarga yang membantu juga dibatasi serta
menggunakan APD.
4. Jenazah dimandikan sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
5. Setelah jenazah dimandikan dan dikafankan/diberi
pakaian, jenazah dibungkus dengan plastik dan diikat
rapat dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
6. Tidak boleh dibuka lagi.
Cont`...Pemulasaraan Jenazah
B. Pemetian Jenazah
• Peti jenazah yang terbuat dari kayu harus kuat,
rapat, dan ketebalan peti minimal 3 cm
• Jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah
dan ditutup rapat.
• Pinggiran peti disegel dengan sealantl silikon
dan dipaku/disekrup sebanyak 4-6 titik dengan
jarak masing-masing 20 cm.
• Bungkus plastik lagi ??
Cont`...Pemulasaraan Jenazah
C. Transportasi Jenazah
1. Jenazah dapat ditransportasikan keluar daerah
dengan menggunakan jalur darat / udara.
2. Bila jalur darat harus menggunakan mobil
jenazah.
3. Jenazah sudah menjalani prosedur desinfeksi
dan telah dimasukkan ke dalam kantong
jenazah atau dibungkus dengan plastik yang
diikat rapat, serta ditutup semua lubang-lubang
tubuhnya.
4. Persyaratan transportasi menggunakan jalur
udara mengikuti peraturan kargo udara yang
telah ditetapkan.
Cont`...Pemulasaraan Jenazah
D. Pemakaman Jenazah
1. Lokasi Pemakaman Jenazah ;
Jarak dengan sumber air tanah untuk minum :
50 meter.
Jarak dari pemukiman terdekat : 500 meter
2. Setelah semua prosedur jenazah dilaksanakan,
keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah.
3. Penguburan/kremasi tanpa membuka peti
jenazah.
4. Penguburan di tempat pemakaman umum.
Desinfeksi Lingkungan
1. Alat medis didesinfeksi sesuai prosedur
desinfeksi di RS.
2. Untuk desinfeksi lingkungan :
Cairan alkohol 70% atau klorin dengan
pengenceran 1:50. (WHO = 0,1%)
3. Petugas yang melakukan desinfeksi
lingkungan menggunakan APD lengkap.
Cont`... Desinfeksi Lingkungan
• Penyemprotan pada daerah terpapar ;
1) Meja pemeriksaan
2) Meja tulis
3) Punggung kursi
4) Keyboard computer
5) Gagang pintu
6) Lantai dan dinding ruangan
7) Brankar jenazah
8) Tombol lift
9) Permukaan dalam mobil jenazah
Cont`... Desinfeksi Lingkungan
• Waktu desinfeksi
a.Ruangan dilakukan seminggu sekali.
b.Permukaan brankar, meja pemeriksaan,
permukaan dalam mobil jenazah dan
seluruh permukaan yang berkontak
dengan jenazah, dilakukan setiap selesai
digunakan.
c.Alat-alat yang tidak berkontak langsung
dengan jenazah, satu kali sehari.
Kesimpulan
• Aspek hukum Penanganan jenazah dan
Penanggulangan Covid-19 yaitu penanganan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan menurut
PPU dan kepatuhan penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan.
• Tatalaksana jenazah pasien PDP dan konfirmasi
COVID-19 ditujukan untuk menghindarkan risiko
penularan dari jenazah.
• Jenazah yang telah ditangani sesuai prosedur,
dapat dimakamkan di TPU.
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai