Anda di halaman 1dari 14

AGEN KIMIA

(CAIRAN UNTUK TUBUH)

- M A R I A H U L FA H -
31118176
STERILISASI ?

• Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam


hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus)
yang terdapat dalam suatu benda. Prosesini melibatkan aplikasi
biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi di desain untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung
dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat,
protein atau membrane mikroorganisme tersebut.  Agen kimia
untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006).
METODE STERILISASI

 AGEN FISIKA
AGEN KIMIA
PENGHAPUSAN MEKANIK
TUJUAN
• Mencegah terjadinya infeksi silang
• Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah
steril dan aman digunakan pasien
• Penggunaan sterilisasi cairan kimia untuk
menghindari masalah kerusakan akibat
panas
• Membasmi mikroorganisme pada inang
yang terinfeksi
CONTOH AGEN KIMIA :
Hidrogen peroksida

• Merupakan suatu desinfektan yang kuat karena aktivitasnya dengan pelepasan oksigen. Atau bisa
juga di definisikan dengan hidrogen peroksida atau hydrogen peroxide adalah obat antiseptik
ringan untuk mencegah infeksi kulit dari luka gores, luka potong, dan luka bakar ringan.
• Hidrogen peroksia yaitu senyawa kimia dengan rumus H2O2. Dalam bentuk murninya, ia berupa 
cairan bening berwarna biru pucat ,sedikit lebih kental daripada air.
• Karena hidrogen peroksida mengandung unsur oksigen dan sangat reaktif, zat ini diklasifikasikan
sebagai “reactive oxygen species” (ROS).
• Obat ini juga sering dimasukkan ke dalam obat kumur untuk membasmi kuman penyebab masalah
gigi dan gusi, seperti sariawan dan radang gusi (gingivitis).
PRINSIP HIDROGEN PEROKSIDA

• Hidrogen peroksida bekerja dengan mengeluarkan


oksigen yang menyebabkan busa untuk mengangkat
sel kulit mati dan membersihkan area kulit yang
terluka.
CARA KERJA HIDROGEN PEROKSIDA
• Hidrogen peroksida bekerja efektif sebagai disinfektan karena kemampuannya
bertindak sebagai agen antimikroba. Ini berarti bahwa hidrogen peroksida dapat
dengan cepat membunuh bakteri. Ketika hidrogen peroksida kontak dengan
bakteri, zat ini dengan cepat mengoksidasi komponen luar bakteri.
• Hidrogen peroksida tidak hanya menjadi racun bagi bakteri, tetapi dapat pula
melubangi membran luar yang melindungi bakteri sehingga bakteri langsung
mati.
• Dalam sterilisasi medis, hidrogen peroksida digunakan pada konsentrasi yang
lebih tinggi, mulai dari sekitar 35% hingga 90%. Keuntungan terbesar hidrogen
peroksida sebagai sterilant adalah waktu siklus yang singkat. Sedangkan waktu
siklus untuk etilen oksida mungkin 10 hingga 15 jam, beberapa sterilisasi
hidrogen peroksida modern memiliki waktu siklus sesingkat 28 menit.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
• Keuntungan : • Kerugian :
- bahan kimia ini murah, mudah - Kemampuan penetrasi
didapat, dan relatif aman. hidrogen peroksida tidak
- Tidak mencemari lingkungan sebagus etilen oksida
- Tidak menghasilkan produk - kemampuan penetrasi yang
yang toksik lebih rendah dan risiko
- Waktu penggunaan 28-75 menit kesehatan operator

- Penggunaannya mudah - Hidrogen peroksida akan


menjadi toksik jika
- Dapat digunakan untuk bahan
penggunaannya lebih dari
yang sensitive terhadap panas
1ppm.
dan lembab, prosesnya dengan
suhu <50°C
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimum
dan efektifitas hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton sebagai disinfektan
dibandingkan dengan kaporit.
• Efektifitas masing-masing disinfektan ditentukan dengan cara
membandingkan daya bunuh bahan disinfektan pada pengenceran
tertinggi yang mematikan bakteri pada waktu 10 menit tetapi tidak
mematikan bakteri pada waktu 5 menit. Selanjutnya dilakukan penentuan
pH dengan alat pHmeter, jumlah oksigen terlarut (DO) dan suhu. Data
yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis varians (ANOVA) dua arah
tanpa interaksi pada tingkat kesalahan 0,01 untuk mengetahui kadar
optimal dan efektivitas masing-masing bahan disinfektan.
• Uji koefisien fenol dilakukan dengan mencampurkan disinfektan dengan
konsentrasi tertentu dengan bakteri Salmonella typhosa dan
CARA KERJA • Penentuan Efektifitas
• Penentuan Konsentrasi Optimum Disinfektan
- Pembuatan media Nurient broth
Disinfektan ditentukan
- Komposisi kaldu nutrisi adalah 10 g pepton, 5 g ekstrak daging, 5 dengan cara
g garam dapur (NaCl), 1,25 mL buffer fosfat pH 6,8 dan akuades
sampai volume akhir 1 L.
- membandingkan daya bunuh
bahan disinfektan pada
- biakan bakteri Salmonella thyphosa dan inokulum berupa biakan
bakteri Staphylococcus aureus diencerkan dengan larutan NaCl pengenceran tertinggi yang
fisiologis 0,9% hingga diperoleh kekeruhan 0,5 Mc Farland III. mematikan bakteri pada waktu
- biakan Salmonella thyphosa yang telah diencerkan diisikan ke 10 menit tetapi tidak mematikan
dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 mL/tabung.
bakteri pada waktu 5 menit.
- Larutan fenol dengan konsentrasi 0.02 – 0.2% (b/v) disiapkan dari
larutan baku fenol 5% (b/v). - Selanjutnya dilakukan
- Masing-masing larutan kaporit, H2O2, dan larutan FeSO4 dengan penentuan pH dengan alat
konsentrasi 0,00625 – 0,2% (b/v) juga disiapkan pHmeter, jumlah oksigen terlarut
- Larutan uji H2O2 ini dibagi menjadi 2 bagian. Satu bagian (DO) dan suhu. Data yang
digunakan untuk membuat reagen Fenton dengan menambahkan diperoleh dianalisis dengan
larutan FeSO4 yang konsentrasinya sama tetapi dengan
perbandingan volume 5 : 1. metode analisis varians (ANOVA)
- Uji koefisien fenol dilakukan dengan menambahkan larutan hasil dua arah tanpa interaksi pada
pengenceran sebanyak 4,5 mL ke dalam tabung reaksi yang tingkat kesalahan 0,01 untuk
telah diisi 0,5 mL biakan bakteri dan masing-masing dibiarkan mengetahui kadar optimal dan
dalam waktu 5, 10, dan 15 menit dan selanjutnya diinkubasi pada
suhu 37 oC selama 48 jam. Pengamatan dilakukan dengan tanpa efektivitas masing-masing bahan
mempengaruhi daya oksidasi hidrogen peroksida. disinfektan.
KEEFEKTIFAN HIDROGEN PEROKSIDA

Berdasarkan reaksi penguraiannya kaporit menghasilkan ion


Ca2+ dan pereaksi Fenton menghasilkan ion Fe3+, dimana
ion Ca2+ dan ion Fe3+ merupakan ion-ion yang seharusnya
dihilangkan dalam air minum, sedangkan hidrogen peroksida
tidak menghasilkan ion atau senyawa yang tidak
dikehendaki, maka hidrogen peroksida merupakan
desinfektan yang paling efektif dari antara ketiga desinfektan
tersebut.
KESIMPULAN
• Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hidrogen
peroksida dan reagen Fenton merupakan desinfektan
yang lebih efektif dibandingkan kaporit dan hidrogen
peroksida merupakan desinfektan yang paling efektif.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai